Amukan Angin Ribut Meluas

gupy15

Mod
Suara Merdeka: Kamis, 04 Januari 2007

Amukan Angin Ribut Meluas

* Landa 7 Kecamatan di Boyolali

BOYOLALI- Amukan lisus hinga Rabu (3/1) belum berhenti. Musibah itu juga tak hanya melanda wilayah Kecamatan Ampel melainkan melanda enam kecamatan lainnya yaitu, Boyolali Kota, Selo, Cepogo, Musuk, Teras dan Mojosongo.

Akibatnya, ratusan rumah serta tanaman palawija dan sayuran di ladang hancur.

Di Dukuh Meces, rumah milik Wartini roboh tertimpa dua batang pohon. Awalnya, pohon kelapa yang berada di belakang rumah ambruk dan menimpa bagian belakang rumah.

Selang 10 menit kemudian, kembali angin ribut memporakporandakan perkampungan. Pohon rambutan yang tumbuh di halaman depan rumah ambruk dan menimpa rumah sehingga roboh tak bersisa.

''Ini cobaan dari Yang Maha Kuasa. Rumah saya roboh tertimpa dua batang pohon,'' ujar korban.

Untuk meringankan penderitaan korban, para tetangga langsung bergotong royong memperbaiki rumah tersebut. Para wanita membersihkan puing- puing bangunan. Papan dan gedhek yang masih dipakai dikumpulkan untuk dipakai lagi. Sedangkan sisanya dikumpulkan di tempat lain. Mereka juga memasak untuk makan warga yang bergotong- royong.

Sedangkan kaum lelaki menebang rumpun bambu untuk usuk dan reng. Tetangga yang berprofesi sebagai tukang kayu menggergaji batang kelapa yang ambruk untuk membuat gunungan.

Semua pekerjaan dilakukan gratis agar tidak membebani pemilik rumah. Bahkan beberapa warga membawa bantuan beras, minyak ataupun gula untuk dimasak bersama.

''Ini bentuk gotong royong warga,'' kata Marno, warga setempat.

Rusak Parah

Camat Ampel, Sukamto mengakui, bencana angin lisus saat ini termasuk besar. Akibat amukan angin tersebut, ratusan rumah rusak parah.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Pihaknya juga sudah memerintahkan para pamong desa di wilayahnya untuk mendata jumlah kerusakan. Warga juga diimbau agar tetap waspada terhadap kemungkinan munculnya lisus susulan.

Angin kencang terus terjadi hingga Rabu (3/1) siang. Di Boyolali Kota, angin merobohkan sejumlah pohon di pinggir jalan. Bahkan Jalan Raya Boyolali- Tlatar sempat macet karena terhalang pohon- pohon yang tumbang.

Hanya sepeda motor dan sepeda yang bisa melintas. Akibatnya, banyak anak sekolah yang terlambat karena tidak memperoleh angkutan, padahal mereka harus mengikuti tes semester.

''Habis bagaimana lagi, mas. Mobil tak bisa lewat, beruntung tadi saya mendapat boncengan teman. Namun banyak teman yang tak mendapat boncengan sehingga terlambat sampai di sekolah,'' ujar Edi, siswa SMA 2 Boyolali. (G10-67)
**
Terus nasip superboy-nya gimana ya?

Superboy = susu peres boyolali
 
Last edited:
Back
Top