her_is_mine
New member
plus minus masturbasi............
Masturbasi merupakan salah satu aktivitas yang dapat dinikmati saat bercinta, namun jarang yang mau mendiskusikannya secara terbuka dengan teman atau bahkan dokter.
Ini terkait dengan pandangan masyarakat yang menilai tabu melakukan masturbasi. Pandangan tabu ini juga yang menghalangi sebagian besar orangtua memberikan pendidikan seks untuk anak-anaknya.
Sebagian besar orang mungkin tabu membicarakan masturbasi, namun tetap melakukannya sampai tua. Sayangnya beredar mitos menyesatkan soal masturbasi ini misalnya terkait kesehatan sperma. Pernah dengar melakukan masturbasi dapat memengaruhi kualitas sperma? Nah, mari kita cari tahu soal masturbasi ini serta menguak mitos-mitos di sekelilingnya.
Apakah sering melakukan masturbasi buruk bagi kesehatan? Jawabnya tidak. Sepanjang masturbasi tidak menggangu kinerja atau mengambil alih tugas rutin dalam hidup Anda, tak perlu dicemaskan. Masturbasi tidak akan menurunkan gairah bercinta atau menyebabkan masalah kesehatan. Namun terlalu bersemangat dalam masturbasi dapat menyebabkan kelelahan dan melakukannya terlalu sering dapat menciptakan perasaan bersalah. Melakukan masturbasi secara berkala, apalagi jika pasangan berada jauh dari Anda, boleh-boleh saja. Namun jangan lupa selalu berinteraksi sosial dengan orang lain, jangan terlena melakukan masturbasi hingga lupa waktu.
Jika Anda menyadari terlalu terobsesi dengan masturbasi ditandai dengan kinerja yang terganggu dan hubungan pribadi yang mulai rusak, inilah saat mengkaji ulang perilaku Anda dan bicara pada psikolog untuk mencari tahu akar masalahnya.
Apakah masturbasi memengaruhi jumlah sperma? Ejakulasi merupakan hasil dari masturbasi dan tidak ada bedanya dengan ejakulasi karena pemetrasi dengan pasangan. Jadi jumlah sperma yang keluar sama saja. Frekuensi aktivitas seksual tidak menyebabkan penurunan fertilitas laki-laki. Kesuburan laki-laki tidak ditentukan banyak sedikitnya sperma, tetapi lebih oleh 'kegesitan' sperma menuju sel telur.
Dapatkah masturbasi mneimbulkan masalah kesehatan? Ini menggelikan. Ada yang bilang masturbasi dapat menyebabkan kebutaan, kebotakan, jerawat hingga kanker. Faktanya, masturbasi justru menguntungkan bagi kesehatan kaum adam. Pelepasan sensasi saat ejakulasi merupakan sarana melepaskan stres secara alami dan dipakai sebagai senjata tidur nyenyak bagis sebagian pria.
Bukti klinis menunjukkan masturbasi dapat mengurangi sakit kepala sebelah (migren) dan jenis sakit kepala lainnya. Dan jika manfaat kesehatan seperti itu tidak cukup buat Anda, studi terbaru menunjukkan bahwa sering melakukan masturbasi, katakanlah tujuh kali per minggu, dapat mengurangi potensi perkembangan kanker prostat. Memetik manfaat sehat dengan cara menyenangkan.
Apakah ejakulasi bisa disebut normal jika mengandung sedikit darah? Kasus ini disebut hematospermia yang berasal dari bahasa Latin untuk menjelaskan adanya darah di sperma, merupakan kejadian umum pada laki-laki di segala usia. Menurut pembicaraan umum, kondisi ini mencerminkan adanya peradangan yang tidak berbahaya dari seminal vesicle. laki-laki di bawah usia 40 tahun biasanya tak punya masalah soal ini, atau hanya sedikit yang mengalaminya. Biasanya hal ini akan pulih dengan sendirinya jika tidak ada masalah lain yang lebih berat. Namun jika sperma mengandung darah berlangsung lebih dari beberapa minggu, segera berkunjung ke dokter. Namun jika pasangan berusia di atas 40 tahun dan mengalami kasus sperma berdarah, minta dia segera ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya, karena kanker atau infeksi lain.
Masturbasi merupakan salah satu aktivitas yang dapat dinikmati saat bercinta, namun jarang yang mau mendiskusikannya secara terbuka dengan teman atau bahkan dokter.
Ini terkait dengan pandangan masyarakat yang menilai tabu melakukan masturbasi. Pandangan tabu ini juga yang menghalangi sebagian besar orangtua memberikan pendidikan seks untuk anak-anaknya.
Sebagian besar orang mungkin tabu membicarakan masturbasi, namun tetap melakukannya sampai tua. Sayangnya beredar mitos menyesatkan soal masturbasi ini misalnya terkait kesehatan sperma. Pernah dengar melakukan masturbasi dapat memengaruhi kualitas sperma? Nah, mari kita cari tahu soal masturbasi ini serta menguak mitos-mitos di sekelilingnya.
Apakah sering melakukan masturbasi buruk bagi kesehatan? Jawabnya tidak. Sepanjang masturbasi tidak menggangu kinerja atau mengambil alih tugas rutin dalam hidup Anda, tak perlu dicemaskan. Masturbasi tidak akan menurunkan gairah bercinta atau menyebabkan masalah kesehatan. Namun terlalu bersemangat dalam masturbasi dapat menyebabkan kelelahan dan melakukannya terlalu sering dapat menciptakan perasaan bersalah. Melakukan masturbasi secara berkala, apalagi jika pasangan berada jauh dari Anda, boleh-boleh saja. Namun jangan lupa selalu berinteraksi sosial dengan orang lain, jangan terlena melakukan masturbasi hingga lupa waktu.
Jika Anda menyadari terlalu terobsesi dengan masturbasi ditandai dengan kinerja yang terganggu dan hubungan pribadi yang mulai rusak, inilah saat mengkaji ulang perilaku Anda dan bicara pada psikolog untuk mencari tahu akar masalahnya.
Apakah masturbasi memengaruhi jumlah sperma? Ejakulasi merupakan hasil dari masturbasi dan tidak ada bedanya dengan ejakulasi karena pemetrasi dengan pasangan. Jadi jumlah sperma yang keluar sama saja. Frekuensi aktivitas seksual tidak menyebabkan penurunan fertilitas laki-laki. Kesuburan laki-laki tidak ditentukan banyak sedikitnya sperma, tetapi lebih oleh 'kegesitan' sperma menuju sel telur.
Dapatkah masturbasi mneimbulkan masalah kesehatan? Ini menggelikan. Ada yang bilang masturbasi dapat menyebabkan kebutaan, kebotakan, jerawat hingga kanker. Faktanya, masturbasi justru menguntungkan bagi kesehatan kaum adam. Pelepasan sensasi saat ejakulasi merupakan sarana melepaskan stres secara alami dan dipakai sebagai senjata tidur nyenyak bagis sebagian pria.
Bukti klinis menunjukkan masturbasi dapat mengurangi sakit kepala sebelah (migren) dan jenis sakit kepala lainnya. Dan jika manfaat kesehatan seperti itu tidak cukup buat Anda, studi terbaru menunjukkan bahwa sering melakukan masturbasi, katakanlah tujuh kali per minggu, dapat mengurangi potensi perkembangan kanker prostat. Memetik manfaat sehat dengan cara menyenangkan.
Apakah ejakulasi bisa disebut normal jika mengandung sedikit darah? Kasus ini disebut hematospermia yang berasal dari bahasa Latin untuk menjelaskan adanya darah di sperma, merupakan kejadian umum pada laki-laki di segala usia. Menurut pembicaraan umum, kondisi ini mencerminkan adanya peradangan yang tidak berbahaya dari seminal vesicle. laki-laki di bawah usia 40 tahun biasanya tak punya masalah soal ini, atau hanya sedikit yang mengalaminya. Biasanya hal ini akan pulih dengan sendirinya jika tidak ada masalah lain yang lebih berat. Namun jika sperma mengandung darah berlangsung lebih dari beberapa minggu, segera berkunjung ke dokter. Namun jika pasangan berusia di atas 40 tahun dan mengalami kasus sperma berdarah, minta dia segera ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya, karena kanker atau infeksi lain.
