lala_lulu
New member
Sukses yang diraih Sopyan Ating saat ini tidak didapatkan dengan mudah. Kerja keras dan tekun menjadi kunci sukses bapak dua anak mi. Apalagi, Ating hanyalah anak petanipenggarapyanghidup sederhana di Pasir Jambu, Bogor.
Keuletan dan jiwa wirausaha Ating sudah terlihat sejak kecil. Bapak dua anak mi sejak kecil memang gemar membaca buku dan mempunyai jiwa kreatif. “Menang, sejak kecil saya nggak bisa diam. Ada saja sesuatu yang ciptakan,” tutur pria kelahiran 3 Maret 1970 mi.
Kegemaran membaca buku memicu ketertarikan Ating pada dunia dongeng. Karena itu, saat duduk di bangku SMA, Ating belajar cara mendongeng pada Seto Mulyadi atau yang biasa disapa Kak Seto.
Selepas SMA atau sekitar tahun 1990,Ating pindah kerumah orang tua angkatnya di Sindangbarang, Bogor. Di sebuah sekolah taman kanak-kanak (TK) gratis untuk anak tidak mampu, Ating sempat menjadi guru dongeng.
Lima tahun kemudian Ating memutuskan berwirausaha dengan menjual mainan dari tripleks dan makanan singkong aroma kreasi sendiri. “Saya melumuri keripik singkong dengan gula manis,” katanya.
Selanjutnya, pada 2002 Ating pindah ke Jonggol dan mencoba memproduksi jelly stick, dan noga (ting-ting kacang). “Ya, keuntungannya sih tidak seberapa,” ujarnya.
Tak berapa lama,Ating meninggalkan usahanya itu karena diajak bekerja di salah satu kantin sebuah apartemen di Jakarta. “Saya pernah membuat teh rempah dan kayu manis dari jahe hasil coba-coba. Ternyata banyak yang suka, termasuk orang bule,” kenang Ating.
Dari hasil beberapa tahun merantau, hingga akhirnya Ating saat ini memantapkan usahanya di bisnis bandrek kemasan.
Dia mengakui keberhasilan yang diraihnya saat ini tidak dapat dengan mudah. Pahit ketar-ketirnya hidup telah dia lakoni.
Ating meyakini, jika seseorang berusaha dengan konsisten, keberhasilan pasti akan didapat. Untuk itu, ia berharap kepada anak-anaknya untuk menekuni segala usaha dengan kerja keras. “Karena tanpa kerja keras, mustahil keberhasilan dapat terwujud,” ujarnya.
Selain itu, ia pun berharap apa yang dilakukannya juga dapat membantu warga di sekitar lingkungannya. “Saya juga ingin, dengan usaha yang saya jalankan sekarang ini, juga dapat menggerakkan roda ekonomi warga sekitar,” ucapnya.
Sumber : Sindo
Keuletan dan jiwa wirausaha Ating sudah terlihat sejak kecil. Bapak dua anak mi sejak kecil memang gemar membaca buku dan mempunyai jiwa kreatif. “Menang, sejak kecil saya nggak bisa diam. Ada saja sesuatu yang ciptakan,” tutur pria kelahiran 3 Maret 1970 mi.
Kegemaran membaca buku memicu ketertarikan Ating pada dunia dongeng. Karena itu, saat duduk di bangku SMA, Ating belajar cara mendongeng pada Seto Mulyadi atau yang biasa disapa Kak Seto.
Selepas SMA atau sekitar tahun 1990,Ating pindah kerumah orang tua angkatnya di Sindangbarang, Bogor. Di sebuah sekolah taman kanak-kanak (TK) gratis untuk anak tidak mampu, Ating sempat menjadi guru dongeng.
Lima tahun kemudian Ating memutuskan berwirausaha dengan menjual mainan dari tripleks dan makanan singkong aroma kreasi sendiri. “Saya melumuri keripik singkong dengan gula manis,” katanya.
Selanjutnya, pada 2002 Ating pindah ke Jonggol dan mencoba memproduksi jelly stick, dan noga (ting-ting kacang). “Ya, keuntungannya sih tidak seberapa,” ujarnya.
Tak berapa lama,Ating meninggalkan usahanya itu karena diajak bekerja di salah satu kantin sebuah apartemen di Jakarta. “Saya pernah membuat teh rempah dan kayu manis dari jahe hasil coba-coba. Ternyata banyak yang suka, termasuk orang bule,” kenang Ating.
Dari hasil beberapa tahun merantau, hingga akhirnya Ating saat ini memantapkan usahanya di bisnis bandrek kemasan.
Dia mengakui keberhasilan yang diraihnya saat ini tidak dapat dengan mudah. Pahit ketar-ketirnya hidup telah dia lakoni.
Ating meyakini, jika seseorang berusaha dengan konsisten, keberhasilan pasti akan didapat. Untuk itu, ia berharap kepada anak-anaknya untuk menekuni segala usaha dengan kerja keras. “Karena tanpa kerja keras, mustahil keberhasilan dapat terwujud,” ujarnya.
Selain itu, ia pun berharap apa yang dilakukannya juga dapat membantu warga di sekitar lingkungannya. “Saya juga ingin, dengan usaha yang saya jalankan sekarang ini, juga dapat menggerakkan roda ekonomi warga sekitar,” ucapnya.
Sumber : Sindo