Film Indonesia : Sang Pencerah

Krisna_aji_K

New member
MOV1029.jpg




Sepulang dari Mekah, Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah. Karenanya, Islam dipandang sebagai agama mistik dan tahayul oleh kalangan Eropa (Belanda) dan kaum modern. Melalui Suraunya Ahmad Dahlan membuka sekolah yang menyadarkan bahwa Islam tidak hanya berkutat soal Tauhid, tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. Bagi Ahmad Dahlan kemiskinan disebabkan karena kebodohan. Berangkat dari gagasan itulah maka laki-laki putra Khatib Masjid Besar Kauman itu memulai kiprahnya. Diawali dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan para kyai fanatik sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda. Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah, dan 5 muridmurid setianya : Sudja, Fahrudin, Hisyam, Syarkawi, dan Abdulgani, Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.





Directed by: Hanung Bramantyo
Cast: Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Zaskia Adya Mecca, Giring, Ihsan, Ikranegara, Yatti Surachman
Duration: 100 min


[ame="http://www.youtube.com/watch?v=L68jlyUEBYc&feature=player_embedded"]YouTube- ‪SANG PENCERAH new Version‬‎[/ame]
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

Sang Pencerah, Lahirnya Pemikiran Modern ala KH Ahmad Dahlan

SANG-PENCERAH.jpg


Menyambut hari Idul Fitri, anda bisa menonton film pilihan Vibizlife kali ini. Sang Pencerah. Film ini menceritakan tentang kisah hidup KH Ahmad Dahlan, sang pendiri Muhammadiyah.

Di balik nama besar Muhammadiyah, ada seorang nama yang berperan besar di dalamnya, yaitu KH Ahmad Dahlan.

Sang Pencerah, merupakan film yang menceritakan bagaimana sosok Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) begitu berperan dalam mengubah pandangan masyarakat kejawen di era 1800-an.

Melalui langgarnya, Ahmad Dahlan membuka sekolah yang menyadarkan masyarakat bahwa Islam tidak hanya berkutat soal Tauhid, tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan masyarakat melakui pendidikan.

Bagi Dahlan, kemiskinan disebabkan karena kebodohan. Berangkat dari gagasan itulah, maka ia memulai kiprahnya.

SANG%20PENCERAH%202.jpg


Dengan durasi sepanjang 112 menit, film yang dibesut oleh sutradara Hanung Bramantyo ini bisa membuat anda menjadi tenteram, takjub, hingga menitikkan air mata, tatkala adegan langgar dirobohkan paksa oleh masyarakat sekitar di film tersebut.

Namun, semangat Dahlan tak pernah surut. Hingga akhirnya, pemikirannya yang modern di zaman itu, bisa diterima oleh semua golongan.

“Saya ingin menyampaikan bahwa agama itu seperti musik. Bila alunannya indah, bisa membuat orang menjadi damai. Sebaliknya, jika orang tidak menjalankan agama nya secara baik, maka akan menimbulkan musik yang tidak enak didengar, kata Hanung usai jumpa pers film Sang Pencerah ketika dijumpai di FX Plaza, Jakarta Selatan.

Selain Lukman Sardi, film ini dibintangi oleh Ihsan Tarore, Zaskia Adya Mecca, Giring ‘Nidji’, Sudjiwo Tedjo, Slamet Rahardjo, dan banyak lagi.

Penasaran? Jangan lewatkan untuk menyaksikan di bioskop kesayangan anda tepat di hari Lebaran.

gw baru ngeh.. kalo ntu.. KH. Dahlan nya si Lukman Sardi hahahahahhaa
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

Sang Pencerah : Penuh Semangat Sarat Makna

sang-pencerah-head.jpg


Satu lagi film yang akan turut menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini. Sang Pencerah, film garapan Hanung Bramantyo akan menjadi tontonan wajib bagi Anda yang menginginkan film sarat makna. Sebuah tontonan yang penuh nilai positif, nilai humanis, nilai perjuangan seorang anak muda, nilai-nilai yang sangat sayang untuk Anda lewatkan. Sang Pencerah merupakan film yang mengangkat kisah biopic dari tokoh besar yang hidup di tahun 1800-an, Ahmad Dahlan. Ya, tidak tanggung-tanggung memang yang dibuat oleh Hanung yang juga duduk sebagai penulis skenario. Tokoh pendiri Muhammadiyah itu coba dibuat oleh Hanung dalam bentuk layar lebar yang siap memberikan tontonan segar tahun ini.

Sang Pencerah menceritakan seorang pemuda berusia 21 tahun bernama Darwis (Ihsan Taroreh). Pemuda itu gelisah dengan lingkungannya yang melaksanakan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat. Untuk mendalami ajaran agama Islam, Darwis pun pergi ke Mekkah.
Sepulangnya dari Mekkah, Darwis merubah namanya menjadi Ahmad Dahlan (Lukman Sardi). Ia mendirikan sebuah langgar/surau dan mengawali pergerakannya dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman. Tindakannya itu serta merta mengundang kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) yang mengakibatkan surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat.
Cobaan Ahmad Dahlan dalam pergerakannya meluruskan syariat Islam pun tidak hanya sampai di situ. Dirinya juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo, bahkan dirinya disebut kafir.
Namun semangat Ahmad Dahlan tidak pernah surut. Bersama istri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) dan lima murid murid setianya : Sudja (Giring Nidji), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Hisyam (Dennis Adishwara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan terus berjuang. Sampai pada akhirnya ia membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Meskipun film ini harus Anda nikmati dengan durasi 112 menit, Anda tidak perlu takut untuk merasa bosan di dalam bioskop. Anda akan dibuat ikut merasakan perjuangan Ahmad Dahlan dalam adegan demi adegan.
Apalagi tokoh besar Muhammadiyah itu diperankan seorang Lukman Sardi yang di sini semakin menunjukkan kualitas aktingnya yang semakin meningkat. Lukman berhasil menjaga kharismatik dan menggambarkan semangat perjuangan Ahmad Dahlan dengan baik. Kata sempurna sepertinya tidak berlebihan untuk aktor yang telah berperan dengan berbagai karakter ini.
Tidak luput juga akting dari para penyanyi yang mampu melirik perhatian mata penonton, Giring Nidji dan Ihsan Taroreh. Keduanya mampu membuktikan bahwa dirinya tidak hanya menang di atas panggung saja, namun dengan akting yang dipertontonkan dalam film ini oleh kedua penyanyi tersebut, nampaknya bisa mengawali diri mereka untuk berperan dalam film selanjutnya.
Terlepas dari para pemain, tentunya setting tempat yang menggambarkan tahun 1800-an juga menjadi nilai plus dari film produksi MVP Pictures ini. Yogyakarta yang dipilih sebagai lokasi, berhasil Hanung sulap menjadi sebuah perkampungan Yogyakarta pada tahun 1800-an. Ia mampu menghidupkan kembali atmosfer pada tahun tersebut dengan mereka-ulang bangunan Masjid Agung Kauman, wilayah keraton, stasiun lempuyangan, bahkan sudut-sudut kota Yogyakarta dengan sangat realistis.
Sang Pencerah mulai tayang pada 8 September 2010, sebuah tontonan yang siap memberikan inspirasi serta nilai-nilai postif untuk Anda.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

kalu liat trailernya, tampaknya ni pilm bakal menjanjikan ...:D


wah jd inget waktu skolah d mi muhammadiyah, ada pelajaran kemuhammadiyahan yg materine tntang awal trbentuknya muhammadiyah, tntang kh ahmad dahlan, dan para pemimpin muhammadiyah ...
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

ni pilm ckup bagus. Penggarapannya jga saia rasa pas. Mgkin dari segi dialognya aja yg mgkn sbgian agak kurang bsa dcerna krna memakai bhasa jawa. Kalu saia sie fine2 aja scara saia org jawa ...:D

cuma ada satu dialog yg mgkin agak kurang pas yg membuat org2, khususnya org jawa, trtawa ...:D yaitu, "aku tdak kesel" yg maksudnya "aku tdak capek" knapa ga "aku ora kesel"? Ga tahu apakah memang dsengaja buat lucu2an ato memang ga dsengaja ...:D
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

'Sang Pencerah' Bikin Dennis Adhiswara Kurus & Hitam

dennis285.JPG


Jakarta - Dennis Adhiswara diberi kesempatan bermain di film 'Sang Pencerah' garapan Hanung Bramantyo. Di film tersebut, Dennis harus tampil dengan badannya yang kurus.

Di film tersebut Dennis berperan sebagai penerus KH. Ahmad Dahlan memimpin Muhammadiyah. Makanya bintang film 'Jomblo' itu harus menyesuaikan penampilan badannya dengan orang-orang zaman dulu.

"Berat badan harus diturunin, karena badan gue dan pemain lain terlalu gempal buat orang zaman dulu. Harus hitamkan badan juga," kata Dennis saat ditemui di pemutaran trailer 'Sang Pencerah' di Foodism, Plaza FX, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (11/8/2010).

Dennis punya cara agar badannya cepat kurus. Selama proses penurunan berat badan, Dennis sering olahraga.

"Makan lebih sering, tapi porsinya lebih sedikit. Sama olahraga juga," jelasnya.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

Jadi Kyai, Mario Irwinsyah Tidak Pakai Celana Sebulan

mariopratama285.jpg


Aktor Mario Irwinsyah didapuk memerankan tokoh Kyai H. Fahrudin dalam film 'Sang Pencerah'. Selama syuting film berlangsung, putra Ida Leman itu pun meninggalkan celana yang selama ini jadi busana sehari-harinya.

"Satu bulan nggak pakai celana cuma pakai kain, satu bulan nggak pakai sandal dan deodoran," kisahnya saat ditemui di FX Plaza, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2010) malam.

Satu dari kebiasaan di lokasi syuting film KH Ahmad Dahlan itu sampai sekarang masih terbawa dalam kehidupan sehari-hari Mario. Ia kini senang jalan tanpa sandal alias nyeker.

"Penting lho itu, maknanya dalam sekali. Tanah itu suci, kalau nggak ngalamin ini gue nggak tahu," ujar cowok yang sebelumnya dikenal dengan nama Mario Pratama itu.

Syuting 'Sang Pencerah', menurut Mario, juga membuat beberapa sifat dan perilakunya berubah. Emosinya kini lebih stabil dan nada bicaranya juga tidak terlalu meledak-ledak lagi.

"Gue dulu ekstrim, kalau marah ya marah, seneng ya seneng. Ini sekarang nada tinggi gue udah berubah," tuturnya.

Dalam film produksi Multivision Pictures itu, Mario didapuk memerankan tokoh KH Fahrudin. Fahrudin adalah teman dari KH Ahmad Dahlan.

"Fahrudin ini adalah orang yang pada zamannya selalu di depan untuk mewakili KH Ahmad Dahlan. Jadi kalau KH Ahmad Dahlan nggak bisa, maka Fahrudin yang disuruh untuk mewakili," jelasnya.

Seperti apa akting Mario sebagai KH Fahrudin? Film garapan Hanung Bramantyo itu akan diputar mulai 8 September 2010.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

'Sang Pencerah' Laris Manis Saat Lebaran

Jakarta - Film 'Sang Pencerah' bersaing dengan tiga film Indonesia lainnya meramaikan libur lebaran. Film tentang pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan ini pun memimpin perolehan jumlah penonton.

Selama libur lebaran, selain 'Sang Pencerah', film Indonesia yang juga diputar yakni 'Darah Garuda', 'Dawai 2 Asmara', dan 'Lihat Boleh Pegang Jangan'. Multivision Picture Production (MPV) belum mau bicara soal angka penonton 'Sang Pencerah'. Namun, MPV memastikan penonton film yang dibintangi Lukman Sardi itu paling banyak dibanding film Indonesia lainnya.

"Dari empat film yang tayang di bioskop, 'Sang Pencerah' memimpin," kata Humas Multi Vision Picture Production (MPV) Aris Muda saat dihubungi detikhot via ponselnya, Rabu (15/9/2010).

Mengapa 'Sang Pencerah' banyak ditonton? Aris memiliki sejumlah analisa. Pertama, ia menduga larisnya film itu terkait imbauan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin agar warga Muhammadiyah menonton film 'Sang Pencerah'.

"Salah satunya (imbauan Din) itu, bisa juga dari mulut ke mulut yang sudah menonton. Apalagi ada imbauan dan dorongan," jelas Aris.

Aris menyatakan 'Sang Pencerah' banyak memberikan pelajaran berharga untuk masyarakat Indonesia. "Masyarakat puas dengan film itu, katanya bagus. Banyak poin-poin yang belum dipahami, jadi sekarang dipahami," kata Aris.

Sementara, 'Lihat Boleh Pegang Jangan', film yang dibintangi Dewi Persik, juga mendapat sambutan positif. Produser Maxima Pictures, Odi Mulya Hidayat, mengungkapkan jumlah penonton film tersebut telah melewati target.

"Ya film kita cukup lumayan. Kedua terbanyak lah," ujar Odi.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

Lagi, Muncul Imbauan Nonton 'Sang Pencerah'

sangpencerah285b.jpg


Jakarta - Film 'Sang Pencerah' yang mengangkat kisah bagaimana KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah berhasil memancing massa. Lagi, muncul imbauan untuk menonton film tersebut.

Kali ini imbauan datang dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hassan Ishaaq. Menurut Luthfi, film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu sarat dengan nilai-nilai moral yang sangat penting untuk menghadapi tantangan masa kini dan mendatang.

"Kader-kader PKS di seluruh tanah air saya instruksikan untuk menonton film ini,” ujar Luthfi usai menyaksikan film 'Sang Pencerah' di sebuah bioskop di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2010) malam.

Ide menggarap film tentang Ahmad Dahlan tersebut dianggap sangat brilian. Di tengah permasalahan bangsa yang menumpuk, diperlukan film yang memberikan inspirasi.

"Di tengah situasi seperti ini masyarakat membutuhkan tontonan yang bisa menjadi tuntunan. Karena itu produser jangan khawatir merugi jika memproduksi film-film yang mengedepankan aspek moralitas dan religiusitas," jelasnya.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

Hanung Bramantyo Bantah 'Sang Pencerah' Bagian Kampanye Partai

pencerah-dlm.jpg


Jakarta - Sutradara Hanung Bramantyo mengungkapkan film sangat multi interpretasi. Namun, Hanung membantah dirinya menggarap 'Sang Pencerah' untuk mengkampanyekan sebuah partai.

"Saya membuat film ini tidak untuk kampanye apapun, kecuali kampanye tentang ideologi Islam yang toleran, modern, sebatas itu. Jadi tidak masuk dalam ideologi partai tertentu, pejabat tertentu," ujar Hanung saat ditemui di Studio XXI Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2010).

Hanung mengaku tidak menyelipkan pesan politik tertentu di film biopik tokoh KH Ahmad Dahlan itu. Lewat 'Sang Pencerah', ia hanya ingin menyampaikan kalau Islam merupakan agama yang memiliki toleransi tinggi.

"Sebenarnya ideologi saya sederhana. Saya pingin bilang bahwa Islam itu adalah agama yang sangat toleran," jelasnya.

Sutradara yang sebelumnya sukses lewat 'Ayat-Ayat Cinta' itu pun tidak menyangka 'Sang Pencerah' mendapat sambutan yang positif dari masyarakat. Awalnya, ia sempat pesimis film yang dibintangi Lukman Sardi tersebut bisa laku.

"Terbukti film-film sejarah seperti 'Gie', 'Cut Nyak Dien' kurang disukai. Makanya dengan respon seperti ini buat saya luar biasa, apalagi dengan hadirnya pejabat dan tokoh politik, buat saya itu luar biasa," ucap suami Zaskia Adya Mecca itu.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

film ini MEMANG BAGUS..
jadi, apapun tujuannya.. mau itu kampanye partai, mau itu pure sebuah film, mau itu apaan kek gw sih gak pduli ya :)
mereka yang teriak-teriak nuduh ini itu.. palingan dari kelompok pembuat film gak bermutu, yang takut kalah saing :D
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

pilmnya memang benar2 bagus ...jadi pengen nnton lg ...:D

ada yg mw nraktir? :D
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

Sekuel 'Sang Pencerah' Akan Berkisah Soal KH Hasyim Asy'ari

hanung4.jpg


Jakarta - Hanung Bramantyo baru saja rampung membuat film biopik tokoh KH Ahmad Dahlan, 'Sang Pencerah'. Selanjutnya Hanung juga akan menggarap sekuel film tersebut.

Rencana tersebut sudah ada di benak Hanung. Nantinya dalam sikuel 'Sang Pencerah' bercerita juga soal pendiri Pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari.

"Oh ya tentu saja. Dalam film lanjutan 'Sang Pencerah' nanti juga akan bercerita soal pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari. Di mana nanti mereka akan bertemu. Di mana nanti ceritanya akan berkesinambungan antara NU dan Muhammadiyah di sana mereka kan memilliki satu guru yang sama, judulnya 'Sang Penandah' atau Sang Pendobrak," kata Hanung saat berbincang dengan wartawan via ponselnya, Jumat (17/9/2010) malam.

Film tersebut akan dibuat menunggu 'Sang Pencerah' laku di pasaran. Namun Hanung dan tim produksinya sudah selesai membuat skenarionya.

"Nanti kalau film ini laku. Skenario sih udah ada karena saya sudah siapkan dari awal. Targetnya 'Sang Pencerah' ini 2,5 juta penonton," katanya.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

2 Jempol Wapres Untuk Sutradara 'Sang Pencerah' Hanung Bramantyo

Jakarta - Wakil Presiden Boediono beserta Ibu Herawati berkenan menyaksikan film 'Sang Pencerah' garapan Hanung Bramantyo. Boediono pun memuji hasil karya sutradara muda tersebut.

Acara nonton bareng film yang berkisah mengenai pendirian Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan itu digelar di bioskop Plaza Indonesia XXI, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (17/9/2010), tepat pukul 19.30 WIB.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin turut hadir menemani. Selain Hanung, sejumlah artis yang bermain dalam film tersebut juga hadir, antara lain Slamet Raharjo, Zaskia Mecca, dan Lukman Sardi selaku tokoh utama pemeran KH Ahmad Dahlan.

Untuk acara nobar tersebut, satu studio dibooking secara khusus. Seluruh kursi di Studio 3 bioskop di dekat Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu pun penuh sesak. Wapres yang tampil mengenakan batik warna merah duduk satu baris dengan Ibu Herawati, Din, Hanung, dan produser film laris tersebut, Raam Punjabi.

Selama kurang lebih 2 jam, Boediono tampak menikmati film berlatarbelakang sebuah kampung bernama Kauman di Kota Yogyakarta antara tahun 1867-1912 tersebut. Sesekali ia tertawa menyaksikan adegan-adegan yang kocak dalam film serius mengenai gerakan pembaharuan Islam tersebut.

Setelah film rampung diputar, Boediono ikut memberikan tepuk tangan berbarengan dengan penonton lainnya. Ia pun lalu mengacungkan kedua jempolnya ke arah Hanung yang berada di samping kanannya. "Brilian," kata Boedino yang disambut senyum dan ucapan terimaksih oleh Hanung.

Dicegat di luar studio, Boediono kembali mengungkapkan apresiasianya setelah menonton film produksi MVP Pictures ini.

"Saya kira ini salah satu yang the best yang pernah saya lihat," kata ekonom Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) ini. Boediono memandang, pesan moral yang dibawa oleh film itu sangat mengena dalam konteks sekarang ini. Pesan moral itu berupa perdamaian dan kerukunan sesama dan antar umat beragama.

"Luar biasa. Bagus sekali pesannya tepat. Perdamaian dan sebagainya," katanya.

Nonton bareng di Plaza Indonesia XXI ini dijaga ketat oleh paspamres dan polisi mulai dari luar hingga dalam studio yang berada di lantai 5. Akan tetapi, hal itu tidak mengurangi keleluasaan para pengunjung lainnya untuk menikmati hiburan di bioskop tersebut.
 
Bls: Film Indonesia : Sang Pencerah

Boediono Akan Tonton 'Sang Pencerah' di Plaza Indonesia XXI

lukmanb-dlm.jpg


Jakarta - Wakil Presiden Boediono rupanya tidak mau ketinggalan menyaksikan film 'Sang Pencerah'. Ia pun akan berkunjung ke bioskop Plaza Indonesia XXI untuk menonton film garapan sutradara Hanung Bramantyo tersebut.

Berdasarkan informasi dari Biro Pers Istana Wapres, Jumat (17/9/2010), Boediono akan menonton film yang berkisah tentang pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan itu, pada pukul 19.15 WIB.

Ini merupakan kali kedua Boediono menikmati pertunjukan film. Akhir Oktober 2009 lalu, beberapa saat setelah dilantik sebagai Wapres, ia menghadiri premier film 'Ruma Maida' di Djakarta Theater.

'Sang Pencerah' berlatar belakang Kota Yogyakarta antara tahun 1867-1912. Seperti tertulis dalam sinopsisnya, film produksi MVP Pictures ini mengisahkan kehidupan Ahmad Dahlan sepulangnya dari Mekkah, Arab Saudi.

Di usia 21 tahun itu, Ahmad Dahlan, yang sebelumnya bernama Darwis, mengawali pergerakan mengubah arah kiblat yang melenceng di Masjid Besar Kauman. Perjuangannya pun mengundang kemarahan seorang kiai tradisional, dan mengakibatkan suraunya dibongkar. Ahmad Dahlan juga dituduh kafir karena membuka sekolah yang membolehkan muridnya duduk di kursi ala sekolah Belanda.

Tak menyerah, Ahmad Dahlan lantas membentuk organisasi Muhammadiyah. Tujuannya adalah untuk mendidik umat Islam berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman. Film ini dibintangi oleh Lukman Sardi, Zaskia A. Mecca, Slamet Rahardjo, Giring 'Nidji', Ikranegara, dan Sudjiwo Tedjo.
 
Back
Top