Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

Redbastard

Well-known member
Belajar bagi sebagian anak merupakan hal yang membosankan. Mereka berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Sekalipun belajar, hanya sebuah keterpaksaan. Yang akhirnya, anak tidak mencerna pelajaran secara penuh.

Di rumah tentu hal lain lagi. Akan lebih sulit mengoptimalkan anak agar belajar. Mereka terkadang sangat enggan jika disuruh belajar di rumah.
“Nanti saja Mah, yang penting kan PR sudah dikerjakan.”
“Nonton kartun kesukaan dulu, Bunda.”
“Sebentar, Pa! Nih lagi masih asyik main game, tanggung.”
“Males, Yah! Besok kan gak ada ulangan.”
Begitulah jawaban-jawaban yang mereka berikan ketika disuruh belajar. Bahkan, ada yang menjadi marah jika disuruh belajar. Akibatnya, orangtua menjadi frustrasi dan enggan menemani anak belajar.

Kenapa demikian? Kemalasan anak tentu bukan tanpa alasan. Kita mesti bijak menilainya. Banyak faktor yang membuat anak malas belajar. Di antaranya, metode belajar yang tidak sesuai dengan sifatnya, suasana yang tidak mendukung, dan merasa diganggu kesenangan dan dunia bermainnya.

Hal ini perlu diluruskan oleh orangtua agar anak kembali mendapatkan gairah di dalam belajar. Kenalilah minat dan kecenderungan gaya belajar anak. Apakah si anak memiliki gaya belajar auditori, kinestetik, taktil, atau visual. Kemudian, tarik sang anak dengan metode sesuai gaya belajarnya.


Seperti yang kita ketahui, tidak semua orang tua sanggup untuk menghadapi permasalahan belajar anaknya. Terkadang orang tua terbawa emosi hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di dengar oleh anak.

Memang, setiap orang tua pasti mendambakan agar anaknya tumbuh menjadi manusia pintar dan berhasil di kemudian hari. Nah… Beberapa tips di bawah ini SANGAT MENENTUKAN dan EFEKTIF diterapkan supaya anak SUKA BELAJAR:

1. SUASANA YANG MENYENANGKAN adalah SYARAT MUTLAK yang diperlukan supaya anak suka belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendali memori di dalam otak akan sangat mudah menerima dan merekam informasi yang masuk jika berada dalam suasana yang menyenangkan.

2. Membuat ANAK SENANG BELAJAR adalah JAUH LEBIH PENTING daripada menuntut anak mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

3. Kenali tipe dominan CARA BELAJAR ANAK, apakah tipe AUDITORY (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan), VISUAL (melihat) ataukah KINESTHETIC (fisik). Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal.

4. Belajar dengan JEDA WAKTU ISTIRAHAT setiap 20 menit akan JAUH LEBIH EFEKTIF daripada belajar langsung 1 jam tanpa istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu melakukan konsentrasi penuh paling lama 20 menit. Lebih dari itu anakakan mulai menurun daya konsentrasinya. Jeda waktu istirahat 1-2 menit akan mengembalikan daya konsentrasi anak kembali seperti semula.

5. Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi SANGAT ANTUSIAS dan SEMANGAT untuk belajar jika isi/materi yang dipelajari anak SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK. Anak akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya, dan sebaliknya anak akan menjadi stress dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.

:finger::finger::finger:​
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

hoooooo...siiiip...info yang keren

Di rumah tentu hal lain lagi. Akan lebih sulit mengoptimalkan anak agar belajar. Mereka terkadang sangat enggan jika disuruh belajar di rumah.
“Nanti saja Mah, yang penting kan PR sudah dikerjakan.”
“Nonton kartun kesukaan dulu, Bunda.”
“Sebentar, Pa! Nih lagi masih asyik main game, tanggung.”
“Males, Yah! Besok kan gak ada ulangan.”
Begitulah jawaban-jawaban yang mereka berikan ketika disuruh belajar. Bahkan, ada yang menjadi marah jika disuruh belajar. Akibatnya, orangtua menjadi frustrasi dan enggan menemani anak belajar.

kalau ntu dibalik aja gimana? misal orang tua bilang gini:

"Emang PR dah kamu kerjakan sayang....tapi alangkah baik klo belajarnya nyicil, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit..kalau kamu rajin belajar, bisa rangking terus di kelas."
"ga boleh nonton kartun kalau belom belajar."
"Ayo belajar dulu, habis itu baru ngegame lagi"



2. Membuat ANAK SENANG BELAJAR adalah JAUH LEBIH PENTING daripada menuntut anak mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

nah cara membuat anak senang belajar tuh gimane bos? contohnya?
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

kalo belajar tiap ari bakal dikasih jajan lebih!
HOREEEEEEEEE!!!!
belajar belajar belajaaar
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

heheh atau..bilang gini

klo belajar tiap hari, ntar mama klik bintang
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

kalau saya biasanya dijanjiin ibu boleh main agar mau belajar
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

waaa kalo gue terbalik.. kalo gak belajar gak boleh main.
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

Kalau saya membiasakan anak belajar dari kecil,dari pertama dia masuk playgroup umur 3th.jadwalnya tetap setelah solat maghrib saya ngajarin dia membaca menulis dan berhitung.jadi karena sudah terbiasa jadinya si anak dah tahu tugasnya,setiap denger azan maghrib berarti permainan selesai.
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

kalau saya biasanya dijanjiin ibu boleh main agar mau belajar

waaa kalo gue terbalik.. kalo gak belajar gak boleh main.

lah bukannya sama to om??

Kalau saya membiasakan anak belajar dari kecil,dari pertama dia masuk playgroup umur 3th.jadwalnya tetap setelah solat maghrib saya ngajarin dia membaca menulis dan berhitung.jadi karena sudah terbiasa jadinya si anak dah tahu tugasnya,setiap denger azan maghrib berarti permainan selesai.

huoo gitu yak mbak....
mungkin karena masih kecil yak..ntar klo SD gitu dah kepengaruh temen-temen, ngatasinnya gimana?
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

huoo gitu yak mbak....
mungkin karena masih kecil yak..ntar klo SD gitu dah kepengaruh temen-temen, ngatasinnya gimana?

saya rasa kalau usia SD sih masih gampang diatur den...

kalau menginjak smp barulah kita kasih masukan yg positif untung ruginya
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

'den?????'


saya cewek tulen mbaaaaaaaaaaaak.. mamaaaaaaaa...
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

kalo saya...

tinggal suruh anak saya join ii.com
biar liat treat ini..

nanti dia akan belajar sendirii..

*soalnya nanti dia akan malu kalo gak bisa pintar kayak orang orang di ii.com
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

'den?????'


saya cewek tulen mbaaaaaaaaaaaak.. mamaaaaaaaa...


hahaha....sory yah non...salah sebut,maklum keasikan ngetik:)

:D:D hehe nggak apa-apa mbak

kalo saya...

tinggal suruh anak saya join ii.com
biar liat treat ini..

nanti dia akan belajar sendirii..

*soalnya nanti dia akan malu kalo gak bisa pintar kayak orang orang di ii.com

diiming-imingi reputasi aja om bau....:D
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

zzz zzz zz kok om bau..

kerbauuuuuuuuuu.. jangan di penggal penggal kata-nya apalagi kepalanya...

jangan jadikan imingan sebagai suatu dorongan..

nanti- gede akan jadi kayak para koruptorr..

kerjo dolo kalo ada repu.. zzzzz
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

hihih kan keren om,,kayak hakim bau....

wekekek maap deh om bau kerbauu...hoo jadi ditu ya..jangan diiming-imingi ya...lha klo tetep ga mau belajar?
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

....

nah cara membuat anak senang belajar tuh gimane bos? contohnya?

untuk menjelaskan yang ini, kalau saya akan pake cita-cita. setiap manusia tentunya memiliki cita-cita, kecuali untuk anak-anak yg cenderung blm kepikiran ttg masa dewasanya. Cita-cita adalah salah satu motivator terbaik bagi seseorang. Dijamin, seseorang yang punya tujuan hidup pasti lebih bersemangat daripada mereka yg cita-citanya masih kosong. karena itulah, tanamkan cita-cita pada anak, caranya mungkin seperti ini (mungkin lho!):
1. ceritakan tentang masa dewasa dimana semua orang harus bekerja
2. tanyakan pada anak apa cita-cita mereka dan mengapa memilih cita-cita tersebut (untuk memastikan bahwa jawaban anak adalah sungguh-sungguh)
3. ceritakan hal-hal menarik tentang cita-cita sang anak tersebut
4. agar tidak terlalu menjurus, ceritakan dulu tentang perjuangan untuk meraih cita-cita tersebut
5. barulah, pahamkan pada anak bahwa belajar itu HARUS jika cita-cita ingin tercapai. POKOKNYA, motivasi belajar anak harus ditumbuhkan, jika mereka PAHAM manfaat dari belajar, tanpa disuruh pun mereka akan belajar
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

hallow semuanya
kalau aku sama anak misalkan dia gak mau belajar atau gak mau sekolah,aku kasih pilihan sama dia.
"kakak mau jadi anak pinter atau anak bodoh?kalau mau pinter kakak harus belajar supaya pintar,nanti jadi tentara (kebetulan anakku yg 4th terobsesi bngt pengen jd tentara),kalau mau jd anak bodoh nggak usah sekolah skalian ntar mama beliin kebo,gembalain deh disawah"
dibilangin begitu anakku langsung bilang"aku mau jadi anak pintar,aku mau jadi tentara,aku ngga mau jadi kebo"tehnik ini berhasil pd anakku.
pada kasus anak nggak mau makan jg aku hubungkan dg cita2nya,pada saat anakku nggak mau makan aku bilang begini"kakak kalau mau jadi tentara harus makan yg banyak supaya kuat,nanti kalau sakit2an ngga bisa jadi tentara"cara ini juga ampuh lho..
 
Bls: Bagaimana Membuat Anak Agar Suka Belajar

Memotivasi anak untuk belajar berbeda-beda menurut usianya. Di jenjang SD, usia ini dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kelas rendah (kelas 1-3 SD) dan kelas atas (kelas 4-6 SD). Menurut Karmila Wardhana, S.Psi., memiliki
ciri khas yang berbeda.

KELAS 1-3 SD
Anak-anak di kelas bawah masih menapaki masa transisi dari taman kanak-kanak yang aktivitas belajarnya dilakukan sambil bermain ke jenjang sekolah dasar yang formal. Maksudnya, mereka dituntut untuk banyak berada dalam dalam kelas dan duduk tenang memperhatikan penjelasan guru serta mengerjakan tugas-tugas.

Tuntutan tersebut tentu saja menyulitkan karena sebenarnya murid-murid kelas rendah masih dalam usia bermain. Sayangnya, banyak orang tua, bahkan guru, melupakan ciri khas usia ini. “Anak kelas 1-2 belum bisa diharapkan duduk lama karena rentang perhatiannya maksimal sekitar 15 menit. Jadi mereka bukan nakal kalau enggak bisa diam di kelas.”

Berkaitan dengan masa transisi ini pula, seperti dituturkan Mila, orang tua mesti peka dengan kemungkinan munculnya school phobia pada anak. Pahamilah bahwa perubahan-perubahan dari TK ke SD sering membuat murid kelas rendah “ketakutan”.

Agar anak dapat melalui masa transisinya dengan mulus, orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi belajar yang pas menurut ciri khas anak usia kelas 1-3 SD atau kurang lebih 6-8 tahun. Inilah pokok-pokoknya:

Belajar sambil bermain
Pada prinsipnya hampir sama dengan cara belajar anak TK. Namun, untuk anak SD alihkan ke cara bermain yang lebih konstruktif. “Tolong ambilkan Bunda 2 cokelat, dong. Nah, di tangan Bunda sudah ada 1 cokelat. Bunda jadi punya berapa cokelat sekarang? Suasana belajar pun tak perlu harus serius. Jadi tak selalu harus belajar di belakang meja, bisa juga sambil tiduran di lantai, misalnya.
Manfaatkan PR


Sampai saat ini Pekerjaan Rumah (PR) untuk murid kelas rendah masih menjadi pro-kontra. Menurut Mila, selama tidak berlebihan, sebenarnya PR banyak memberi manfaat.

Beri dukungan
Dukungan memang selalu diperlukan, terutama saat anak menghadapi masa-masa sulit di sekolah. Bentuknya bisa sangat sederhana, misalnya ketika anak memperoleh nilai buruk, kita tidak perlu menjatuhkan vonis bahwa ia bodoh atau pemalas.


Beri dukungan sepenuhnya

Lebih baik, luangkan waktu untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan anak. “Sebagai awal, orang tua perlu mencari tahu perasaan anak ketika memperoleh nilai 50. Apakah ia kecewa, sedih atau biasa-biasa saja, karena jangan-jangan ia tidak mengerti bahwa nilai 50 itu berarti kurang.” Lalu tetaplah beri dukungan.

Jadilah model yang baik
Ini berarti orang tua jangan sampai terlihat santai saat anak sedang belajar. “Misalnya, ketika sedang mengerjakan PR anak melihat ibunya menonton televisi dan ayahnya tidur. Bisa-bisa anak merasa diperlakukan tidak adil. ‘Ih, ayah, kok, bisa tidur sedangkan aku harus belajar?" Akan lebih baik bila saat anak belajar, orang tua juga tampak “belajar”, seperti menemani anak sambil membaca koran atau buku. Dengan begitu anak akan mendapat panutan.


Tetapkan jam belajar
Misalnya, dari jam 5 sampai 7 disepakati sebagai jadwal belajar anak. Namun, jadwal harus dibuat dengan mempertimbangkan jam sekolahnya. Berilah ia waktu untuk berisitirahat sebelum waktu belajar. Saat waktunya belajar, anak harus diberi pengertian bahwa rentang waktu itu harus diisi hanya untuk kegiatan belajar. Artinya ia tidak nonton teve, tidak mendengarkan radio, atau tidak bermain playstation.

ANAK 4-6 SD
Anak-anak SD kelas atas sebenarnya sudah diharapkan memiliki self learning regulation atau kesadaran untuk belajar sendiri. Jika pada anak kelas 1-3 SD, orang tua masih sangat terlibat dalam proses belajar anak, maka pada anak kelas 4-6 SD orang tua hanya jadi pendamping saja. Mereka sudah harus tahu apa yang mesti dikerjakan.

Namun begitu, orang tua tetap perlu menumbuhkan motivasi belajarnya agar tak kendur. Caranya, ingatlah bahwa salah satu ciri anak usia ini adalah penggunaan logika yang sudah semakin mendalam. Orang tua perlu memberikan alasan-alasan yang masuk akal tentang pentingnya belajar.
 
Back
Top