spirit
Mod
Ajaran Agama sering dipahami dengan salah, hal itulah yang menjadi salah satu sebab maraknya aksi terorisme di dunia, termasuk di Indonesia. Hal tersebut dikatakan Presiden Forum Umat Beragama Dunia, Hasyim Muzadi, di sela-sela Doa Lintas Agama pasca Bom Kuningan II, Senin (17/07) siang di Mega Kuningan, Jakarta.
“Teroris bukan Agama, Agama bukan Teroris. Tapi agama sering salah dipahami. Indonesia bukan sarang teroris tapi Indonesia adalah korban teroris,” ujar Hasyim dalam pidatonya.
Masih menurut Hasyim, sering kali umat Muslim menganggap Jihad sebagai Teror, dan Teror identik dengan Jihad. Namun menurutnya itu adalah pemahaman tradisional yang harus dipahami dan dikaji secara profesional.
Pernyataan Hasyim yang juga Ketua Umum Nahdlatul Ulama pun didukung oleh Tokoh Hindu, Anak Agung Ngurah Ugrasena. “Tak ada agama di dunia ini yang mengajarkan kejahatan terhadap sesama,” ujar Agung Ngurah.
Agung Ngurah pun mengajak semua tokoh Agama untuk menyatukan persepsi dalam pemahaman tersebut.
Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Pendeta Daniel Susanto,mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja menenangkan dan menjelaskan kepada umatnya untuk memahami bahwa aksi teroris di Jakarta tidak berkaitan dengan Agama, ataupun perang antar Agama.
“Ya, kami yang akan membina umat agar tenang,” ujarnya.
Pendeta Daniel pun membantah bahwa teror Bom Kuningan II sebagai bagian dari perang antar Islam dan Kristen. “Bukan. Selama ini dan hingga saat ini hubungan kami dengan Islam baik-baik saja,” tutupnya
“Teroris bukan Agama, Agama bukan Teroris. Tapi agama sering salah dipahami. Indonesia bukan sarang teroris tapi Indonesia adalah korban teroris,” ujar Hasyim dalam pidatonya.
Masih menurut Hasyim, sering kali umat Muslim menganggap Jihad sebagai Teror, dan Teror identik dengan Jihad. Namun menurutnya itu adalah pemahaman tradisional yang harus dipahami dan dikaji secara profesional.
Pernyataan Hasyim yang juga Ketua Umum Nahdlatul Ulama pun didukung oleh Tokoh Hindu, Anak Agung Ngurah Ugrasena. “Tak ada agama di dunia ini yang mengajarkan kejahatan terhadap sesama,” ujar Agung Ngurah.
Agung Ngurah pun mengajak semua tokoh Agama untuk menyatukan persepsi dalam pemahaman tersebut.
Sementara itu, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Pendeta Daniel Susanto,mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja menenangkan dan menjelaskan kepada umatnya untuk memahami bahwa aksi teroris di Jakarta tidak berkaitan dengan Agama, ataupun perang antar Agama.
“Ya, kami yang akan membina umat agar tenang,” ujarnya.
Pendeta Daniel pun membantah bahwa teror Bom Kuningan II sebagai bagian dari perang antar Islam dan Kristen. “Bukan. Selama ini dan hingga saat ini hubungan kami dengan Islam baik-baik saja,” tutupnya