fairish
New member
Kisah nyata tentang "Chinese Ghost Story", disadur dari harian Beijing
Post, Beijing China, seperti diceritakan kembali oleh pelakunya, Wan Sing,
si penarik rijksaw .............
Di Beijing, yang namanya becak lain dengan becak disini. Becak di Beijing
itu ditarik, namanya rijksaw.
Jadi si penarik rijksaw di depan, penumpang di belakang.
Buat para penarik rijksaw di Beijing, dikenal 1 jalan, yang konon katanya
sangat angker namanya jalan Lan Chiang. Jarang ada orang yang mau lewat ke jalan itu, jam 9-an pun biasanya udah sesepi jam 12 malem, hanya ada suara anjing2 yang kedinginan.
Suatu saat, tepatnya malam sebelum imlek tahun Naga yang lalu, ada 1 orang penarik rijksaw, yang baru saja pulang mengantar penumpangnya, namanya Wan Sing, dan entah bagaimana, jalan pulang yang biasanya dia lewati, di-TUTUP.
Akhirnya dia terpaksa melewati jalan Lan Chiang dengan hati yang berat.
Tepat di tengah jalan tersebut, tiba-tiba ada 1 orang wanita, cantik sekali,
memakai baju serba putih, rambutnya panjang, dan wangi bau parfumnya seperti bunga kamboja. Kemudian wanita itu menghentikan dia.
Wan Sing yang ketakutan, akhirnya mau juga berhenti, walaupun dia udah berkeringat dingin.
Kemudian wanita itu minta diantar sampai ke ujung jalan Lan Chiang, akhirnya wanita itu naik ke rijksawnya. Karena Wan Sing takut sekali, akhirnya dia menarik rijksawnya sekencang-kencangnya2nya, supaya cepat sampai depan, mungkin itu pikirnya. Begitu sampai di ujung jalan Lan Chiang, Wan Sing merasakan bahwa rijksawnya ringan sekali seperti tidak ada penumpangnya, waktu dia menoleh ke belakang...DASSHH! Benar saja, wanita itu sudah menghilang
Makin takut si Wan Sing sehingga tidak berani menceritakan kepada siapa
pun..
Keesokan malamnya tepat pada hari imlek malam, entah goblok entah sial, Wan Sing terpaksa lewat jalan Lan Chiang itu lagi, dan sekali lagi bertemu dengan wanita yang kemarin. Kemudian seperti kejadian kemarin wanita itu minta diantar ke ujung jalan Lan Chiang lagi, Wan SIng yang sudah semakin takut karena kejadian kemarin malam, makin cepat menarik rijksawnya, dan waktu sedang dalam keadaan panik dan kalut, sehingga rijksawnya tergoncang-goncang karena dia mengebut, tiba-tiba wanita itu menepuk bahunya.
Wan SIng terkejut dan ketakutan setengah mati, begitu penuturannya. Dia berhenti dan menoleh ke belakang....
kemudian tanpa disangkanya sama sekali, wanita itu berkata
...............................................................
.....................................................
..............................................
........................................
................................
..........................
.....................
...............
...........
.......
...
"Bang, bawa rijksawnya pelan2 aja, entar saya jatoh lagi kaya kemaren!"
....................... ???????!!!!!!!!!
Post, Beijing China, seperti diceritakan kembali oleh pelakunya, Wan Sing,
si penarik rijksaw .............
Di Beijing, yang namanya becak lain dengan becak disini. Becak di Beijing
itu ditarik, namanya rijksaw.
Jadi si penarik rijksaw di depan, penumpang di belakang.
Buat para penarik rijksaw di Beijing, dikenal 1 jalan, yang konon katanya
sangat angker namanya jalan Lan Chiang. Jarang ada orang yang mau lewat ke jalan itu, jam 9-an pun biasanya udah sesepi jam 12 malem, hanya ada suara anjing2 yang kedinginan.
Suatu saat, tepatnya malam sebelum imlek tahun Naga yang lalu, ada 1 orang penarik rijksaw, yang baru saja pulang mengantar penumpangnya, namanya Wan Sing, dan entah bagaimana, jalan pulang yang biasanya dia lewati, di-TUTUP.
Akhirnya dia terpaksa melewati jalan Lan Chiang dengan hati yang berat.
Tepat di tengah jalan tersebut, tiba-tiba ada 1 orang wanita, cantik sekali,
memakai baju serba putih, rambutnya panjang, dan wangi bau parfumnya seperti bunga kamboja. Kemudian wanita itu menghentikan dia.
Wan Sing yang ketakutan, akhirnya mau juga berhenti, walaupun dia udah berkeringat dingin.
Kemudian wanita itu minta diantar sampai ke ujung jalan Lan Chiang, akhirnya wanita itu naik ke rijksawnya. Karena Wan Sing takut sekali, akhirnya dia menarik rijksawnya sekencang-kencangnya2nya, supaya cepat sampai depan, mungkin itu pikirnya. Begitu sampai di ujung jalan Lan Chiang, Wan Sing merasakan bahwa rijksawnya ringan sekali seperti tidak ada penumpangnya, waktu dia menoleh ke belakang...DASSHH! Benar saja, wanita itu sudah menghilang
Makin takut si Wan Sing sehingga tidak berani menceritakan kepada siapa
pun..
Keesokan malamnya tepat pada hari imlek malam, entah goblok entah sial, Wan Sing terpaksa lewat jalan Lan Chiang itu lagi, dan sekali lagi bertemu dengan wanita yang kemarin. Kemudian seperti kejadian kemarin wanita itu minta diantar ke ujung jalan Lan Chiang lagi, Wan SIng yang sudah semakin takut karena kejadian kemarin malam, makin cepat menarik rijksawnya, dan waktu sedang dalam keadaan panik dan kalut, sehingga rijksawnya tergoncang-goncang karena dia mengebut, tiba-tiba wanita itu menepuk bahunya.
Wan SIng terkejut dan ketakutan setengah mati, begitu penuturannya. Dia berhenti dan menoleh ke belakang....
kemudian tanpa disangkanya sama sekali, wanita itu berkata
...............................................................
.....................................................
..............................................
........................................
................................
..........................
.....................
...............
...........
.......
...
"Bang, bawa rijksawnya pelan2 aja, entar saya jatoh lagi kaya kemaren!"
....................... ???????!!!!!!!!!