bla_bla_bla
New member
Halusinasi merupakan persepsi yang abnormal pada individu dimana ia sadar dan terjaga akan tetapi tanpa adanya stimulus pada reseptor panca indera yang nyata diluar dirinya. Halusinasi, dengan kata lain persepsi tanpa objek yang jelas.
Halusinasi sering dijumpai pada penggunaan obat-obatan dan narkoba. Penggunaan kokain, LSD, dan pelbagai jenis simultan amphetamine dapat memicu munculnya halusinasi. Misalnya saja pada penggunaan marijuana (ganja) dapat memunculkan halusinasi secara visual. Pemakaian narkotika seperti kokain dapat menimbulkan halusinasi auditorik, sama halnya dalam kasus halusinasi yang dialami oleh penderita schizophrenia dan gangguan psikotik lainnya.
Dalam beberapa kasus, halusinasi dapat terjadi pada orang-orang normal selain pada kondisi yang disebutkan diatas, misalnya pada kasus kematian orang yang sangat didicintainya, subyek berhalusinasi bahwa ia dapat melihat orang yang dicintainya itu pada suatu waktu, beranggapan ia masih hidup atau bertemu, meninggalkan pesan dan sebaginya. Kasus lainnya halusinasi dapat terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogik.
Bermacam-macam bentuk halusinasi
1. Halusinasi auditorik (pendengaran)
Halusinasi ini sering berbentuk :
a) Akoasma, yaitu suara-suara kebisingan tanpa dapat dibedakan makna secra jelas.
b) Phonema, yaitu suara-suara dari manusia berupa kalimat. Penderita mendengar kalimat-kalimat secara jelas atau potongan kalimat (kata) tertentu saja
2. Halusinasi visual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi pada penderita psikotik dan schizophrenia menimbulkan ketakutan luar biasa. Individu merasa dirinya terancam karena "melihat" orang-orang yang ingin membunuhnya, mencari atau menangkapnya. Halusinasi ini kadang juga dalam bentuk cahaya.
3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Penderita merasa mencium sesuatu yang tidak dia sukai.
4. Halusinasi gustatorik (pengecap)
Halusinasi ini sangat jarang dilaporkan atau dijumpai. Individu mengecap sesuatu yang tidak disukainya, pada penderita schizophrenia berperilaku meludah secara terus-menerus karena merasakan rasa yang tidak disukainya.
5. Halusinasi taktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.
6. Halusinasi haptik
Halusinasi ini biasanya beriringan dengan halusinasi taktil dimana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan individu atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.
7. Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita schizophrenia dan pencandu narkoba.
8. Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.
9. Halusinasi mikrokospik
Beberapa gangguan kecemasan seperti obsesif kompulsif merasakan sesuatu yang bergerak-gerak (seperti kuman, bakteri, insekta) diatas kulitnya.
Beberapa kondisi yang memungkinkan kemunculan halusinasi.
1. Demam tinggi
2. Keracunan atau penggunaan marijuana (ganja), LSD, kokain (crack), heroin, dan alkohol
3. Demensia atau delirium
4. Kerusakan panca indera seperti kebutaan dan tuli
5. Beberapa kondisi medis seperti kegagalan hati, kanker otak
6. Kondisi psikiatrik seperti schizophrenia, depresi dengan psikotik, dan PTSD (post-traumatic stress disorder)
pikirdong.org
Halusinasi sering dijumpai pada penggunaan obat-obatan dan narkoba. Penggunaan kokain, LSD, dan pelbagai jenis simultan amphetamine dapat memicu munculnya halusinasi. Misalnya saja pada penggunaan marijuana (ganja) dapat memunculkan halusinasi secara visual. Pemakaian narkotika seperti kokain dapat menimbulkan halusinasi auditorik, sama halnya dalam kasus halusinasi yang dialami oleh penderita schizophrenia dan gangguan psikotik lainnya.
Dalam beberapa kasus, halusinasi dapat terjadi pada orang-orang normal selain pada kondisi yang disebutkan diatas, misalnya pada kasus kematian orang yang sangat didicintainya, subyek berhalusinasi bahwa ia dapat melihat orang yang dicintainya itu pada suatu waktu, beranggapan ia masih hidup atau bertemu, meninggalkan pesan dan sebaginya. Kasus lainnya halusinasi dapat terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogik.
Bermacam-macam bentuk halusinasi
1. Halusinasi auditorik (pendengaran)
Halusinasi ini sering berbentuk :
a) Akoasma, yaitu suara-suara kebisingan tanpa dapat dibedakan makna secra jelas.
b) Phonema, yaitu suara-suara dari manusia berupa kalimat. Penderita mendengar kalimat-kalimat secara jelas atau potongan kalimat (kata) tertentu saja
2. Halusinasi visual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi pada penderita psikotik dan schizophrenia menimbulkan ketakutan luar biasa. Individu merasa dirinya terancam karena "melihat" orang-orang yang ingin membunuhnya, mencari atau menangkapnya. Halusinasi ini kadang juga dalam bentuk cahaya.
3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Penderita merasa mencium sesuatu yang tidak dia sukai.
4. Halusinasi gustatorik (pengecap)
Halusinasi ini sangat jarang dilaporkan atau dijumpai. Individu mengecap sesuatu yang tidak disukainya, pada penderita schizophrenia berperilaku meludah secara terus-menerus karena merasakan rasa yang tidak disukainya.
5. Halusinasi taktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.
6. Halusinasi haptik
Halusinasi ini biasanya beriringan dengan halusinasi taktil dimana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan individu atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.
7. Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita schizophrenia dan pencandu narkoba.
8. Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.
9. Halusinasi mikrokospik
Beberapa gangguan kecemasan seperti obsesif kompulsif merasakan sesuatu yang bergerak-gerak (seperti kuman, bakteri, insekta) diatas kulitnya.
Beberapa kondisi yang memungkinkan kemunculan halusinasi.
1. Demam tinggi
2. Keracunan atau penggunaan marijuana (ganja), LSD, kokain (crack), heroin, dan alkohol
3. Demensia atau delirium
4. Kerusakan panca indera seperti kebutaan dan tuli
5. Beberapa kondisi medis seperti kegagalan hati, kanker otak
6. Kondisi psikiatrik seperti schizophrenia, depresi dengan psikotik, dan PTSD (post-traumatic stress disorder)
pikirdong.org