Kontes Nasional Ikan Hias 2006

Status
Not open for further replies.

nurcahyo

New member
Kontes Nasional Ikan Hias 2006
Superred Termolek di Raiser
Oleh trubus



Ketekunan Susanto Rusli merawat superred berbuah manis. Dengan sisik merah menyala dan gaya renang elegan, siluk sepanjang 38 cm itu diganjar gelar grand champion. Ia terlihat sempurna, ujar Hendry Leong, juri lomba. Kontes Ikan Hias Nasional 2006 itu juga menobatkan kohaku milik Reynardi Gunawan, ranchu senior milik Yopie Samiaji, dan diskus red spotted leopard snake skin milik Walet Fish Club sebagai grand champion di kelasnya.

Keputusan juri arwana menyematkan gelar terbaik pada naga merah milik Susanto itu cukup beralasan. Secara kasat mata siluk itu tampil prima. Bentuk tubuh dan ekornya lebar. Sisik-sisiknya pun terlihat tebal. Hal senada diamini Tanaka, juri asal Jepang. Perbandingan kepala dan tubuh simetris. Kelengkapan lain seperti sungut dan tutup insang bagus, ujarnya.

Namun, perjalanan grand champion meraih takhta tertinggi cukup panjang. Di kelas A, ia harus menghadapi superred asal Jakarta, Sukabumi, Bogor, dan Pontianak. Superred andalan Serpong Mas Arwana asal Tangerang dan Citra Arwana asal Jakarta menjadi pesaing terberat. Kedua rival itu mengekor ketat di belakang sang jawara.

Superred andalan Serpong Mas Arwana misalnya, memiliki sisik merah menyala. Penampilannya semakin menawan karena kepala dan tubuh tampak seimbang dengan ekor lebar. Harusnya ia bisa juara, tapi sirip ekornya menguncup dan mata sedikit turun, ujar Acay, juri asal Pontianak.

Klangenan Citra Arwana sebenarnya mampu mengimbangi laju sang kampiun dengan corak dan mulut yang bagus. Sayang, sirip dayungnya terlihat bengkok, ujar Defroo, juri asal Jakarta.
Corak istimewa

Di tempat sama, kohaku kebanggaan Reynardi Gunawan pun berjaya. Selain memiliki tubuh proporsional, ikan berukuran 43 cm itu memiliki corak sisik putih dan merah yang tebal. Kualitas pattern-nya istimewa. Pigmen warna solid. Tubuh kekar dan bagus, ujar Andi Suryadi, juri asal Bandung. Menurut Karomul Wachid dari Koi's Indonesia, sosok tubuh sang grand champion itu bak torpedo. Batas merah dan putihnya sangat excellent, ujar ketua panitia kontes itu.

Keistimewaan itu tidak dimiliki rival terberatnya, showa sanshoku. Meski memiliki pattern sempurna, ia kalah di ukuran tubuh dan kualitas warna. Menurut Agus Riyanto, juri asal Blitar, tubuh showa itu sedikit lebih langsing. Warnanya pun berangsur-angsur pudar saat penilaian. Ia cukup bagus karena memiliki kiwa yang tegas, ujar Agus.

Pesaing lain, taisho sanshoku yang banyak diunggulkan beberapa hobiis-karena memiliki corak bagus dan sirip seimbang-pun terpental. Ia kalah karena secara keseluruhan tubuhnya kurang sempurna, ujar Suwira Santoso, juri asal Jakarta.
Warna unik

Di kategori maskoki, ranchu milik Yopie Samiaji asal Temanggung mengukuhkan dirinya sebagai terjago di Raiser. Sejak awal lomba, ranchu senior itu memang diunggulkan. Meski bertubuh besar, penghuni akuarium nomor 15 itu tetap lincah bergerak. Ikan itu secara keseluruhan bagus. Warnanya pun unik, ujar Y.B. Hariantono, ketua juri.

Ryukin senior dan oranda senior yang menjadi lawan terberat terlihat kedodoran. Contoh ryukin senior. Dengan lengkung punggung 180o dan kepala seimbang, ia sempat menyalip sang grandchampion. Namun, saat penilaian akhirnya daya juangnya lemah. Ikan itu kurang aktif dan warna pudar, ujar Abas, juri asal Jakarta.

Oranda senior sebetulnya sempat dijagokan menjadi calon jawara. Menurut Raymond H. Tanner dari Diamond Aquatic, Depok, maskoki klangenan Reynardi itu unggul karena memiliki sirip atas lebar. Tubuh pun bulat dan kepala kecil runcing. Kekurangannya warna kurang cerah dan gaya renang tidak stabil.
Spot jelas

Di arena diskus, red spotted leopard snake skin milik Walet Fish Club asal Batang, Jawa Tengah, sukses meraih juara setelah beradu sengit melawan para kampiun dari 6 kelas berbeda. Ikannya istimewa. Bentuk tubuh sempurna. Penampilan corak bagus. Siripnya seimbang, ujar Erwin Mursalim, ketua juri asal Jakarta. Pendapat serupa dilontarkan Herman Oei, eksportir diskus di Tangerang. Paduan warna merah dan birunya tegas. Spotnya terlihat jelas sampai ke pipi, ujarnya.

Solid blue dan thick line menjadi rival terberat grand champion. Solid blue andalan Herman Oei memiliki corak solid. Warna birunya menyala. Namun, karena tubuhnya tidak proporsional ia terdepak dari jalur juara. Thick line sebenarnya berpeluang juara karena agresif dan bercorak bagus. Ia kalah lantaran bentuk tubuhnya kurang membulat, ujar Gunakarsa, juri asal Jakarta.

Kontes yang diselenggarakan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) pada 6-12 September 2006 di Raiser, Cibinong, Bogor, itu dibanjiri banyak peserta dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Blitar, hingga Tulungagung. Yang istimewa para grand champion dari setiap kategori berhak mewakili Indonesia ke Aquafair 2006 di Malaysia, yang rencananya berlangsung pada 6-19 November 2006 mendatang
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top