tidak berani menilang

kurdadia

New member
Bapak Presiden sedang berkendara dari tempat peristirahatannya ke sebuah daerah. Ia menjadi kesal karena supirnya menjalankan kendaraannya begitu pelan.

"Dapatkah kau percepat lajunya mobil ini?" kata Presiden kepada supirnya dengan nada marah. "Saya harus mengikuti aturan kecepatan maksimum berkendaraan," jawab sang supir dengan penuh tanggung jawab.

Akhirnya si Presiden tidak tahan lagi, Ia menyuruh supirnya untuk pindah duduk ke belakang dan Ia mengambil alih kemudi mobilnya.

Presiden menjalankan mobilnya dengan sangat cepat dan memang tidak lama kemudian Ia di stop oleh polisi yang sedang berpatroli.

Polisi Senior memerintahkan pada Polisi Yunior untuk menilang mobil tersebut. Akan tetapi tidak lama kemudian sang Polisi Yunior kembali kepada seniornya dan berkata "Aku tidak berani menilang mereka, mereka orang penting."

Seniornya pun bertanya, "Siapa mereka?" Yuniornya menjawab, "Aku juga tidak tahu persis siapa dia, tapi supirnya itu adalah Bapak Presiden kita"....
 
monster

Seorang pria mengunjungi seorang psikiater untuk membicarakan mimpinya. "Setiap malam," kata pria tersebut, "Saya selalu mimpi ada tiga monster yang sangat ganas duduk di sisi tempat tidurku, dan siap untuk menyerang aku."

"Hmmm," komentar si psikiater tersebut. "Aku sangat yakin dapat menyelesaikan masalah Anda tersebut. Tapi pengobatan ini akan menghabiskan biaya kira-kira 2 sampai 3 juta rupiah."

"Tiga juta rupiah!!" pria itu terkejut. "Kalo gitu, ya udah dehh, nggak usah dipikirin lagilah monster-monster itu. Aku pikir aku akan pulang saja ke rumah dan mencoba untuk menjadi teman monster-monster itu."
 
Toss... untuk 51

Tiga orang pria dewasa masuk ke sebuah bar. Mereka segera pesan 3 bir ke penjaga barnya. Pelayannya segera menyajikannya. Sebelum minum mereka tos sambil berseru "Selamat untuk 51!" Lalu mereka menghabiskan bir di gelas mereka.

Si pelayan jadi bingung, "Apa artinya '51'?" tanyanya dalam hati. Tapi dia menahan pertanyaan itu dalam hatinya. Lalu ketiga orang itu memesan 3 gelas bir lagi. Dan lagi sebelum minum mereka tos sambil berseru "Selamat untuk 51!"

Si pelayan jadi makin penasaran, "Apa artinya '51'?" tanyanya dalam hati. Tapi dia masih bisa menahan pertanyaan itu dalam hatinya.

Lagi lagi ketiga orang itu memesan 3 gelas bir lagi. Dan lagi sebelum minum mereka tos sambil berseru "Selamat untuk 51!" Lalu mereka menghabiskan bir di gelas mereka.

Si pelayan akhirnya tidak bisa menahan hatinya dan dia bertanya "Maaf, mungkin ini bukan urusan saya. Tapi saya mempunyai keinginan tahu yang luar biasa pada arti '51' itu."

Salah seorang dari 3 orang dewasa itu menjawab, "Itu sebenarnya untuk merayakan keberhasilan kami bertiga dalam menyusun sebuah puzzle rumit. Di kotak puzzlenya tertulis 'UNTUK 2 - 4 TAHUN'. Tetapi ternyata kami bisa menyelesaikannya hanya dalam jangka waktu 51 hari saja, hebat bukan?!" ujarnya bangga.
 
sersan tujuh

Ada seorang ibu berbicara kepada seorang teman anaknya :

Teman anaknya: "Bu,sekarang anak ibu bekerja dimana?"
Ibu : "Jadi tentara,tapi sekarang ditugaskan ke Aceh."
Teman anaknya: "Sudah berapa lam ?"
Ibu : "6 tahun"
Teman anaknya: "Dah tingggi dong pangkatnya!"
Ibu : "Jelas dong! waktu berangkat aja sudah sersan satu..."
Teman anaknya: "Sekarang?"
Ibu : "Karena sudah enam tahun,sekarang sudah sersan tujuh lah... !!!"
Teman anaknya: "????"
 
hapal luar kepala

Ada seorang pelayan baru bernama Sumantho di restoran "Bawang Bombay" yang mengharuskan pelayannya mengingat pesanan di luar kepala

Joni: "Pesan nasi goreng, semur jengkol dan jus jeruk"
Sumantho: "Baik,pak"
Koki: "Dia pesan apa?"
Sumantho: "Mmm...Semur nasi, Jeruk goreng dan jus jengkol..."
Koki: "...?!"
 
putus asa ya ?

Si Itong dengan penuh rasa ingin tahu mengamati ibunya yang sedang memoleskan krem pembersih ke wajahnya.

"Kenapa sih.....Ibu selalu mengoleskan itu di wajah?", tanya Itong. "Supaya Ibu cantik," jawab si ibu. Tak berapa lama kemudian. ibu si Itong mengambil kapas dan mengusap krem yang menempel di wajahnya. "Lho kok dihapus?..... Putus asa ya....?" tanya Itong.
 
Back
Top