Kalina
Moderator
Masih ingat tidak kalau jaman kita kecil dulu kita pasti punya idola. Kalau yang perempuan biasanya
mengidolakan puteri dalam dongeng dan anak laki-laki biasanya mengidolakan superhero jagoan mereka. Namun tanpa kita sadari seiring berkembangnya jaman, idola sang anakpun mulai berubah. Banyak anak-anak yang mengidolakan
orang dewasa. Sebenarnya tidak masalah sih, tapi
jika yang diidolakan itu bawa dampak yang positif,
tapi jika negatif, akan memberi dampak yang kurang baik bagi anak. Karena kesukaan pada seorang idola akan menimbulkan fanatisme yang berlebihan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang
tua, untuk meminimalis dampak negatif dari fanatisme terhadap idola sang anak.
1. Mencari informasi mengenai tokoh idola sang anak. Orang tua harus mencari tahu mengenai latar belakang, sifat, pembawaan, perilaku, dan kehidupan sang idola agar dapat menganalisa bagaimana dampak nantinya bagi sang anak.
2. Membentuk karakter . Saat seorang anak mengidolakan seseorang, itu tandanya ia sedang dalam proses pembentukan karakter. Pastikan bahwa karakter sang Idola dapat memberi contoh yang baik bagi anak. Kalau toh ada karakter yang kurang baik, orang tua harus memberi penjelasan mengenai hal tersebut.
3. Menentukan batasan, anak harus tahu bahwa tidak semua tingkah laku sang idola harus ditiru. Beri tekanan bahwa dia harus tetap memiliki karakter yang menunjukkan dirinya sendiri.
4. Menyesuaikan dengan usia. Anak yang mengidolakan sosok yang lebih dewasa dari dirinya ada kecenderungan untuk meniru, dari segi mana pun, baik dari cara berbusana atau berbicara. Beri penjelasan bahwa perbedaan umur juga menentukan perbedaan cara berpakaian atau berbicara. Agar sang anak tetap tumbuh sesuai dengan usianya.
mengidolakan puteri dalam dongeng dan anak laki-laki biasanya mengidolakan superhero jagoan mereka. Namun tanpa kita sadari seiring berkembangnya jaman, idola sang anakpun mulai berubah. Banyak anak-anak yang mengidolakan
orang dewasa. Sebenarnya tidak masalah sih, tapi
jika yang diidolakan itu bawa dampak yang positif,
tapi jika negatif, akan memberi dampak yang kurang baik bagi anak. Karena kesukaan pada seorang idola akan menimbulkan fanatisme yang berlebihan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang
tua, untuk meminimalis dampak negatif dari fanatisme terhadap idola sang anak.
1. Mencari informasi mengenai tokoh idola sang anak. Orang tua harus mencari tahu mengenai latar belakang, sifat, pembawaan, perilaku, dan kehidupan sang idola agar dapat menganalisa bagaimana dampak nantinya bagi sang anak.
2. Membentuk karakter . Saat seorang anak mengidolakan seseorang, itu tandanya ia sedang dalam proses pembentukan karakter. Pastikan bahwa karakter sang Idola dapat memberi contoh yang baik bagi anak. Kalau toh ada karakter yang kurang baik, orang tua harus memberi penjelasan mengenai hal tersebut.
3. Menentukan batasan, anak harus tahu bahwa tidak semua tingkah laku sang idola harus ditiru. Beri tekanan bahwa dia harus tetap memiliki karakter yang menunjukkan dirinya sendiri.
4. Menyesuaikan dengan usia. Anak yang mengidolakan sosok yang lebih dewasa dari dirinya ada kecenderungan untuk meniru, dari segi mana pun, baik dari cara berbusana atau berbicara. Beri penjelasan bahwa perbedaan umur juga menentukan perbedaan cara berpakaian atau berbicara. Agar sang anak tetap tumbuh sesuai dengan usianya.