Saat ini pemerintah berencana memperluas penggunaan bahan bakar B20 untuk layanan non-publik. Dinamakan B20 karena BBM ini merupakan hasil percampuran dari solar 80 persen dengan minyak kelapa sawit 20 persen. Menurut pemerintah, langkah ini diambil salah satunya untuk mengurangi impor solar. Biodiesel B20 yang kemungkinan akan diperluas penggunaannya sebagai bahan bakar bagi kendaraan penumpang maupun komersial non-PSO (public service obligation).

Hal tersebut diharapkan akan menghemat devisa karena kebutuhan impor BBM berkurang. Implementasi perluasan penggunaan B20 secara penuh diyakini juga memgurangi tekanan terhadap neraca perdagangan Indonesia. Untuk mendukung implementasi kebijakan tersebut, pemerintah sendiri menjanjikan insentif bagi produsen yang mau menjual biodiesel ke sektor non-PSO. Perluasan insentif dan penggunaan B20 akan tertuang dalam peraturan presiden (perpres).
Keputusan pemerintah tersebut rupanya disambut hangat oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku pabrikan mobil Toyota di Indonesia. Toyota sendiri mengklaim, dua produk andalanya yaitu Kijang Innova dan Fortuner versi diesel, telah dilakukan serangkaian pegujian tes bahan bakar dengan menggunakan biodiesel 20, dan hasilnnya tak ada dampak penurunan kinerja pada mesin.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam menyebut, serangkaian pengujian sudah dilakukan, serta melalui test drive sepanjang 100 ribu km. PT Pertamina (Persero) sebagai penyedia BBM ikut terlibat dalam ujicoba yang menempuh jarak sepanjang 100 ribu km. Selama 3 tahun beragam data didapat dan kemudian menjadi acuan untuk mengetahui sejauh mana dampak penggunaan biodiesel B20, termasuk dalam sisi kenyamanan penumpang.
“Hasil uji coba yang kami lakukan sejak 2015 tidak menemukan masalah pada penggunaan bahan bakar B20,” ujar Bob.
Dengan hasil ini tentunya dapat menyakinkan pelanggan bahwa jika peraturan ini berlaku mulai September 2018 nanti para pemilik mobil tidak akan mengalami hambatan. Karena hal itulah, agar pengguna setia Toyota Kijang Innova dan Fortuner diesel tidak perlu risau bahwa mobil yang digunakannya meminum bahan bakar B20.
Selain itu, bahwa seluruh mobil dengan mesin diesel yang diproduksi di TMMIN Plant, kinerjanya tetap andal dan aman saat mengkonsumsi B20. Soal perawatan mesin, bob menyatakan, tidak ada masalah. Sebaliknya, perawatannya tetap sama dengan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar konvensional atau solar. Begitu juga dengan tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar.

Di Indonesia sendiri terdapat empat varian Toyota Innova diesel yang dipasarkan dengan mengusung mesin 2.400 cc, yaitu tipe G Manual, G A/T, V Manual dan V A/T. Selain itu dengan platform mesin yang sama ada Fortuner 4x2 dan 4x4 tipe VRZ dan G. TMMIN juga memproduksi Toyota Fortuner, kedua mobil tersebut juga dilengkapi dengan mesin bensin dan solar serta tidak hanya dijual di dalam negeri tapi juga diekspor ke beberapa negara.
Last edited: