Adam tergoda rayuan ular

d4n1el

New member
"?bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh kedalam dosa" [ I Timotius 2:14 ]. "?kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya" [ II Korintus 11:3 ].

Berikut ini kita akan menguraikan kegagalan Hawa sebagai isteri Adam. Pada intinya, kegagalan Hawa bukanlah sesuatu yang dilakukannya dengan sengaja. Alkitab berkata bahwa Hawa, "diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya". Artinya, Hawa tertipu oleh perkataan ular ( Iblis ). Bagaimana ular menipu Hawa? Dan mengapa Hawa tertipu?

Untuk dapat melihat hal ini, mari kita kembali pada peristiwa di Taman Eden. Kepada Adam, Allah berfirman agar, "?pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati ". Ketika Allah mengucapkan firman ini kepada Adam, Hawa belum diciptakan. Jadi, Adam-lah yang mengajarkan dan menyampaikan firman Tuhan ini kepada Hawa. Tentu hal ini diketahui oleh si ular, dan karenanya ular datang kepada Hawa untuk menipunya, walaupun tujuan akhirnya menjatuhkan Adam sebagai kepala. Kepada Hawa, ular berkata, "Tentulah Allah berfirman?". Maksud si ular adalah agar Hawa mempertanyakan atau mempersoalkan firman Tuhan. Seandainya Hawa memiliki kesetiaan yang sejati ( seperti tertulis dalam II Korintus 11:3, terjemahan literalnya, Simplicity = kesederhanaan ), maka Hawa tidak akan tertipu oleh ular. Secara sederhana, Hawa akan berkata, seperti Yesus ketika dicobai ular, "ada tertulis?". Pencobaan akan selesai, ketika kita memiliki kesederhanaan, seperti yang ada pada Kristus Yesus.

Pencobaan si ular berlanjut karena Hawa tidak memiliki kesederhanaan, dan bahkan tidak memiliki pemahaman firman dengan tepat. Hawa menambah firman Tuhan dengan perkataan, "?ataupun raba buah itu ". Maka, setelah si ular membantah firman Tuhan, ia memberi janji, "?kamu akan menjadi seperti Allah?". Keinginan untuk menjadi seperti Allah adalah keinginan yang mulia, tetapi masalahnya, jalan yang ditawarkan ular menuju kesana bukanlah melalui Pohon Kehidupan, melainkan Pohon pengetahuan. Inilah artinya dosa itu. Menurut makna kata aslinya, dosa itu berarti meleset / tidak kena sasaran. Seharusnya manusia menjadi seperti Allah melalui Pohon Kehidupan, tetapi manusia mencobanya melalui Pohon Pengetahuan. Jadi, ular menipu Hawa dengan mempersoalkan firman Tuhan, dan Hawa tertipu karena tidak memiliki kesederhanaan, serta pemahaman yang tepat akan firman Tuhan.

Sebagai akibat kegagalan Hawa ini, Adampun terseret jatuh kedalam dosa. Tetapi saat ini kita tidak membicarakan kegagalan Adam. Disiplin Tuhan terhadap Hawa selain kesusahan dalam melahirkan adalah kepada Adam diberi kuasa ( otoritas ) atas Hawa. Itu sebabnya ada perintah Tuhan kepada para isteri agar tunduk kepada suami mereka. Ini bukanlah suatu hukuman bagi para isteri, melainkan suatu cara Tuhan agar suatu keluarga terlindung dari pencobaan si ular. Bagaimana tanggapan para isteri Kristen terhadap perintah Tuhan, agar tunduk pada suami mereka? Apakah para isteri menilai ini sebagai suatu berkat atau kutuk? Semoga para isteri melihat ini sebagai berkat Tuhan atas suatu keluarga.
 
Back
Top