pertanyaan yang cukup berat

aku coba jawab semampuku.
mungkin yang dimaksud free will itu
mirip seperti pemahaman qodariah, yaitu manusia memiliki kehendak secara mutlak untuk menentukan hidupnya, sesuai dengan hukum sebab akibat, bukan ditentukan oleh tuhan. Allah hanya menciptakan manusia, lalu manusia itu sendiri yang menentukan nasibnya.
dalil yang sering disebutkan untuk mempertahankan pemahaman qodariah ini adalah sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Ar Ra'd / QS. 13:11)
... barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir... (Al Kahfi / QS. 18:29)
paham yang bertolak belakang dengan qodariah adalah paham jabariah, yaitu menyatakan bahwa Allah telah menentukan semua takdir kita, kita seolah olah hanya robot yang dikendalikan tuhan, perbuatan baik ataupun jahat yang kita lakukan merupakan "kehendak tuhan".manusia tidak mempunyai pilihan, hanya tuhan yang menentukan.
dalil yang sering di sebutkan untuk memperkuat paham jabariah ini adalah:
Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
lalu, benarkah pemahaman free will dalam islam?
dalam islam, paham qodariah dan jabariah tidak sepenuhnya benar atau salah, karena tidak mungkin ada ayat alquran yang bertentangan satu sama lain.
ada yang mengibaratkan bahwa hidup ini seperti sebuah permainan game online, softwarenya adalah Sunnatullah (ketetapan Allah / hukum alam), semua peraturan game tersebut disebut syariat, kita adalah playernya yang berhak menentukan sendiri karakter apa yang akan kita mainkan, menjadi muslim, munafik atau kafir, kita bebas memilih kehendak kita sendiri tapi tetap sesuai dengan alur cerita yang telah diprogramkan oleh pembuat game tersebut.
oleh karena itu kita diperintahkan untuk berlaku seimbang antara usaha dan doa, usaha saja tanpa doa itu sombong dan berdoa saja tanpa usaha adalah sia sia.
inilah yang dimaksud dalam ayat :
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
... barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir... (Al Kahfi / QS. 18:29)
Dalam penciptaan alam semesta, Allah juga menciptakan lauh mahfudz, yaitu
database yang beisikan semua kejadian dari awal penciptaan hingga hari kiamat.
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz), sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”(Qs. Al-Hadid: 22)
namun semua yang tertulis dalam lauhul mahfudz adalah
hal yang GHAIB dan RAHASIA bagi manusia, itu agar manusia tidak berputus asa ketika menghadapi ujian hidup dan tidak sombong ketika mendapat kenikmatan. Kita bebas memilih menjadi muslim atau kafir, namun pilihan tersebut (dan seluruh kehidupan kita) sudah terekam dalam database lauhul mahfudz (itulah sebabnya mengapa alquran sudah menceritakan beberapa kejadian hari kiamat padahal hal tersebut belum terjadi)
inilah yang dimaksud dalam ayat diatas:
Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
mungkin jawabanku terlalu panjang dan berputar2

,
jawaban lain yang lebih singkat dan langsung dari ulama bisa di baca disini:
http://media.isnet.org/islam/Etc/takdir2.html