Dirimu bukanlah pemeran utama dari hidupmu

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/dirimu-bukanlah-pemeran-utama-dari-hidupmu/

Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (Matius 14:25-33).

Pernahkah kalian melakukan hal yang sama seperti Petrus? Kalian berseru kepada Tuhan, “Tuhan, aku mempercayai Engkau! Bawa aku berjalan di atas air!” Lalu kalian melangkah keluar dari perahu dan mencoba untuk berjalan di atas air.

Saya tau saya pernah. Saya seringkali berdoa dan berseru kepada Tuhan, “Tuhan, aku percaya bahwa Engkau luar biasa! Aku tidak takut untuk jalan bersama-Mu, bawa aku ke tempat-tempat yang sulit.” Dan di tengah jalan, iman saya terombang-ambingkan oleh badai hidup ini, sehingga saya mulai tenggelam. Bukankah ini sebuah adegan yang memalukan? Sama seperti Petrus, kita yang meminta Tuhan untuk memanggil kita keluar dari perahu untuk berjalan di atas air, tetapi kita malah tenggelam karena iman kita yang begitu lemah.

Namun, Tuhan tidak mendiamkan Petrus atau pun kita ketika kita mulai tenggelam. Ia hanya berbisik, “Mengapa engkau bimbang?” Dan Ia langsung mengangkat kita keluar dari air itu.

Ketika saya membaca cerita ini, ekspektasi saya tentang kelanjutan cerita tersebut setelah Yesus menarik Petrus keluar adalah: “Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan murid-murid Yesus yang lain membantu Petrus untuk mengeringkan tubuhnya dan menghiburnya karena Petrus baru saja mengalami hal yang lumayan traumatik, karena Petrus hampir mati.”

Tetapi kenyataannya, kelanjutan ceritanya sangatlah berbeda dari itu. Alkitab mengatakan bahwa ayat 33 mengatakan: “Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (Matius 14:33). Tidak ada satu pun dari murid-murid Yesus yang kelihatannya peduli bahwa Petrus baru saja tenggelam dan hampir mati, bahkan Petrus pun tidak. Semuanya, termasuk Petrus, malah terkagum-kagum oleh kehebatan dan kemuliaan Yesus.



Teman-teman, bintang utama dari cerita ini bukanlah Petrus yang hampir tenggelam mencoba berjalan di atas air; bintang utama dari cerita ini adalah Yesus Kristus yang menyelamatkan Petrus dan meredakan badai. Bintang utama dari hidup kita bukanlah diri kita sendiri.

Bukan kita sang pekerja keras yang berhasil menjadi CEO dari perusahaan A.

Bukan kita sang penemu dan ketua dari komunitas B.

Bukan kita sang orang baik yang menjadi pendeta dari gereja C.

Tetapi bintang utama dari hidup kita adalah Yesus Kristus, Sang penyelamat jiwa kita.

Alkitab bukanlah tentang kehebatan raja Daud dalam memimpin Israel, Alkitab bukanlah tentang nabi Musa yang membelah laut, dan Alkitab bukanlah tentang Rasul Paulus yang memimpin pergerakan Kristen. Alkitab adalah tentang Tuhan yang mengubah seorang gembala domba bertubuh kecil menjadi pemimpin yang hebat. Alkitab adalah tentang Tuhan yang menggunakan orang yang tidak pandai berbicara untuk memimpin sebuah bangsa keluar dari perbudakan. Dan Alkitab adalah tentang Tuhan yang mengubah seorang pembunuh pergerakan Kristen, menjadi pemimpin pergerakan Kristen.

Alkitab adalah tentang Yesus Kristus yang menarik manusia dari kolam dosa, dan memberikan hidup baru kepada jiwa manusia.

“Dagingku dan hatiku bisa gagal, tetapi Tuhan adalah gunung batu hatiku dan bagianku selama-lamanya” (Mazmur 73:26).

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top