Ishak

d4n1el

New member
"Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: ?dia akan tetap orang yang diberkati" [ Kej. 27:33 ].

Ayat diatas menceritakan bagaimana Ishak ditipu oleh Yakub anaknya. Yakub menipu bapanya dan merampas berkat kesulungan yang dimiliki Esau. Sebagai anak sulung, Esau sebenarnya memiliki berkat hak kesulungan. Tetapi Esau telah menjual hak kesulungannya kepada Yakub, untuk roti dan masakan kacang merah [ Kej. 25:31-33 ].

Tetapi yang akan kita perhatikan disini adalah apakah Ishak sebagai bapa telah menjadi saluran berkat bagi Esau dan Yakub, anak-anaknya. Ketika Ishak tertipu oleh perbuatan Yakub, dan Esau berseru meminta berkat lain kepada bapanya, maka jawab Ishak, "?apa lagi yang dapat kuperbuat, ya anakku?" [ Kej. 27:37 ]. Jadi, Ishak tidak mempunyai berkat lain selain dari berkat kesulungan yang telah dirampas oleh Yakub.

Dari kisah ini, kita dapat melihat bahwa Ishak gagal menjadi saluran berkat bagi Esau maupun Yakub. Esau tidak memperoleh berkat kesulungannya dari Ishak. Demikian juga berkat yang didapat Yakub dari hasil penipuannya, sesungguhnya bukanlah berkat sejati. Karena pada tahun-tahun berikutnya dalam kehidupan Yakub, ia tertipu berulang-ulang oleh Laban [ Kej. 31:41 ]. Yakub benar-benar menuai apa yang telah ia tabur. Bahwa kemudian Yakub diberkati Tuhan, baik secara jasmani maupun rohani, adalah semata-mata karena ia memang telah dipilih Tuhan oleh kedaulatanNya [Roma 9:11-13 ].

Jadi, Ishak gagal menjadi saluran berkat bagi anak-anaknya. Hal ini sangat berbeda dengan Yakub, ketika ia akan meninggal. Yakub memberkati semua anaknya yang dua belas itu, "dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing" [ Kej. 49:28]. Semua berkat ini sangat indah, khususnya "berkat Yehuda" yaitu tongkat kerajaan, dimana berkat ini dimiliki mereka yang sungguh-sungguh ada dalam Kristus.

Mengapa Ishak gagal menjadi saluran berkat bagi anak-anaknya, sedangkan Yakub berhasil ? Ini disebabkan karena Yakub adalah orang yang didisiplin / dibentuk / diremukkan Tuhan, sedangkan Ishak tidak. Melalui proses disiplin Tuhan, Yakub menjadi seorang yang memiliki kekayaan rohani. Ishak, sekalipun diberkati Tuhan juga, namun tidak dibentuk Tuhan sebagaimana Yakub. Ishak tidak memiliki kekayaan rohani didalam dirinya. Inilah yang menjadi sebab mengapa Yakub menjadi saluran berkat bagi anak-anaknya, sedangkan Ishak tidak.

Bagaimana dengan para bapa dalam keluarga-keluarga Kristen ? Sudahkah para bapa memiliki kekayaan rohani dalam dirinya ? Apabila seorang bapa tidak mengalami peremukkan Tuhan, bahkan selalu mengelak jalan salib dan mencari jalan yang mudah, maka ia tidak dapat menjadi saluran berkat rohani bagi anak-anaknya. Dan jika ia tidak menjadi saluran berkat bagi anak-anaknya, bagaimana ia dapat menjadi saluran berkat bagi gereja ?
 
Back
Top