Tinja saat diare pada bayi bisa muncul dalam tekstur, warna dan bau yang berbeda-beda. Perbedaan tekstur tinja seperti ini biasanya tergantung dari apa yang dimakan bayi.
Tinja yang encer satu atau dua kali sih tidak perlu khawatir. Itu biasa terjadi di minggu atau bulan-bulan pertama bayi. Tapi, jika terlalu sering atau hebat, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter. Diare disebabkan oleh banyak faktor misalnya :
• Gangguan pencernaan jika diare yang terjadi disertai dengan muntah, sakit perut, demam, dan menggigil.
• Adanya infeksi bakteri jika ada darah dalam kotoran bayi
• Masalah makanan atau susu jika diare terjadi setelah bayi mengkonsumsi susu formula atau terlalu banyak makanan tertentu.
• Infeksi parasit jika diare disertai oleh perut kembung, gas, dan kotoran yang seperti berminyak
• Efek samping dari obat yang dikonsumsi jika diare terjadi setelah mengkonsumsi obat tertentu seperti antibiotik atau obat lainnya.
Diare pun dapat mengganggu keseimbangan normal dari air dan elektrolit pada bayi. Saat air dan elektrolit hilang dalam jumlah banyak karena diare, bayi akan mengalami dehidrasi.
Pada bayi, dehidrasi bisa terjadi sangat cepat, bisa langsung terjadi saat dia diare atau besoknya, dan ini bahaya. Tanda-tanda dehidrasi pada bayi, seperti ini :
• Pipis lebih sering dari biasanya
• Lebih cepat rewel
• Mulutnya kering
• Saat menangis tidak ada air mata
• Lesu dan sering ngantuk (di luar kebiasaannya)
• Sunken sof spot (cekung ubun-ubun)
• Kulitnya tidak elastis (saat dicubit atau ditekan tidak langsung kembali normal)
Penanganan tepat mengatasi diare pada bayi
1. Beri asupan cairan yang cukup
Jika bayi masih tergantung pada ASI, teruslah menyusui bayi secara teratur. Jika tidak, berikan bayi banyak cairan untuk menjaga tubuh mereka tetap terhidrasi.
2. Oralit
Buatkan campuran garam, gula, dan air menjadi larutan yang disebut oralit, dan berikan pada bayi sehingga tubuh mereka dapat mengganti garam atau elektrolit tubuh yang hilang karena diare.
3. Berikan makanan yang lembut
Seperti misalnya nasi lembut, pisang atau bubur. Jangan beri makanan yang terbuat dari sereal atau yang semacam itu karena susah dicerna.
4. Pijat gusi
Kadang, diare juga disebabkan karena rasa sakit saat tumbuh gigi. Dalam hal ini, berikan bayi mainan yang aman buat dikunyah. Non juga bisa memijat gusinya dengan jari untuk meringankan rasa sakitnya.
5. Beri air
Ini salah satu solusi paling umum mengatasi diare pada bayi. Berikan air agar rasa sakit di perutnya reda dan juga dapat melepaskan gas di perutnya.
Segera bawa ke dokter, jika bayi sudah mengalami gejala-gejala diare ini :
• Demam lebih dari 38, 8 derajat celcius
• Nyeri perut
• Darah atau nanah dalam tinja, atau tinja berwarna hitam, putih, atau merah
• Lesu dan muntah-muntah
sumber : health.detik, merdeka, medkes
Tinja yang encer satu atau dua kali sih tidak perlu khawatir. Itu biasa terjadi di minggu atau bulan-bulan pertama bayi. Tapi, jika terlalu sering atau hebat, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter. Diare disebabkan oleh banyak faktor misalnya :
• Gangguan pencernaan jika diare yang terjadi disertai dengan muntah, sakit perut, demam, dan menggigil.
• Adanya infeksi bakteri jika ada darah dalam kotoran bayi
• Masalah makanan atau susu jika diare terjadi setelah bayi mengkonsumsi susu formula atau terlalu banyak makanan tertentu.
• Infeksi parasit jika diare disertai oleh perut kembung, gas, dan kotoran yang seperti berminyak
• Efek samping dari obat yang dikonsumsi jika diare terjadi setelah mengkonsumsi obat tertentu seperti antibiotik atau obat lainnya.
Diare pun dapat mengganggu keseimbangan normal dari air dan elektrolit pada bayi. Saat air dan elektrolit hilang dalam jumlah banyak karena diare, bayi akan mengalami dehidrasi.
Pada bayi, dehidrasi bisa terjadi sangat cepat, bisa langsung terjadi saat dia diare atau besoknya, dan ini bahaya. Tanda-tanda dehidrasi pada bayi, seperti ini :
• Pipis lebih sering dari biasanya
• Lebih cepat rewel
• Mulutnya kering
• Saat menangis tidak ada air mata
• Lesu dan sering ngantuk (di luar kebiasaannya)
• Sunken sof spot (cekung ubun-ubun)
• Kulitnya tidak elastis (saat dicubit atau ditekan tidak langsung kembali normal)
Penanganan tepat mengatasi diare pada bayi
1. Beri asupan cairan yang cukup
Jika bayi masih tergantung pada ASI, teruslah menyusui bayi secara teratur. Jika tidak, berikan bayi banyak cairan untuk menjaga tubuh mereka tetap terhidrasi.
2. Oralit
Buatkan campuran garam, gula, dan air menjadi larutan yang disebut oralit, dan berikan pada bayi sehingga tubuh mereka dapat mengganti garam atau elektrolit tubuh yang hilang karena diare.
3. Berikan makanan yang lembut
Seperti misalnya nasi lembut, pisang atau bubur. Jangan beri makanan yang terbuat dari sereal atau yang semacam itu karena susah dicerna.
4. Pijat gusi
Kadang, diare juga disebabkan karena rasa sakit saat tumbuh gigi. Dalam hal ini, berikan bayi mainan yang aman buat dikunyah. Non juga bisa memijat gusinya dengan jari untuk meringankan rasa sakitnya.
5. Beri air
Ini salah satu solusi paling umum mengatasi diare pada bayi. Berikan air agar rasa sakit di perutnya reda dan juga dapat melepaskan gas di perutnya.
Segera bawa ke dokter, jika bayi sudah mengalami gejala-gejala diare ini :
• Demam lebih dari 38, 8 derajat celcius
• Nyeri perut
• Darah atau nanah dalam tinja, atau tinja berwarna hitam, putih, atau merah
• Lesu dan muntah-muntah
sumber : health.detik, merdeka, medkes