Saya pendatang baru di FORUM ini

. Saya orang Kristen. Oh ya, meskipun bukan seorang muslim, saya juga nimbrung lho pas Idul Adha

. Mengapa? Karena saya percaya bahwa setiap manusia akan masuk sorga. kasihan kan manusia diciptakan oleh Allah hanya untuk dimusnah kan di neraka>:'(. Hal kedua karena tujuan kita beragama kan sebenarnya sama. Jalannya aja yang berbeda. Kan di Pesantren Islam ada yang namanya wasilah dan ghoyah. Nah, yang salah adalah kebanyakan dari kita umat beragama memahami agama sebagai ghoyah. Padahal agama itu kan wasilah. Yang jadi ghoyah itu kan Tuhan.<<3)
Oleh karena itu, aku yakin bahwa jika kita benar-benar menghayati setiap ajaran agama kita, pasti deh Tuhan ndak ragu-ragu kasih masuk kita ke dalam Sorga
Mmm, ini sih pertanyaan klasik dan "kebanyakan" jawabannya pasti ndak objektif!!
Yang Kristen pasti akan menjawab Ishak, yang Islam akan menjawab Ismail. Sampai mati jawabannya juga begitu.>:##
Padahal semua juga tahu bahwa dari kedua anak Abraham tersebut ndak ada yang disembelih. Yang disembelih itu domba atau kambing. Makanya kan ada hari raya kurban. Bukan hari raya Ismail (atau sendainya ada perayaan yang sama di Kristen-pasti bukan hari raya Ishak)
Tapi, berhubung ada yang nanya, saya akan jawab sepengetahuan saya. Anda bisa setuju atau tidak. Sekali lagi ini mungkin kurang objektif. titik tolak saya adalah history bukan teologis. Karena menyangkut teologis, setiap penganut agama punya pengalaman sendiri mengenai hubungan dia dengan Tuhan dan itu tidak bisa diganggu gugat!!=b=
Dari tulisan sdr Bayu
1. ada juga para mufassirin yang menafsrikan bahwa yang disembelih itu adalah Nabi Ishaq as dan bukan Nabi Islamil as. Setidaknya meskipun lemah, ada yang berpendapat demikian. Indikasi bahwa Ishak yang "akan" disembelih mendapat dukungan dari kalangan muslim (meskipun lemah).
2 Perbedaan itu dikarenakan memang tidak tercantumnya nama Nabi Ismail secara eksplisit di dalam ayat yang menceritakan tentang kisah penyembelihan dalam surat Ash-Shaaffaat ayat 99-102.
Jadi dalam ceritanya sendiri ndak ada bukan. Dalam Alkitab sangat jelas siapa yang diperintahkan Allah akan disembelih! Yaitu Ishak.
Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin sebuah cerita/ teks dibenarkan dengan dukungan cerita/teks di luar cerita itu sendiri (misalnya dalam hal ini anda mengatakan Hadits Rasulullah SAW )
3. Semua juga tahu bahwa Alquran dipercayai oleh umat Muslim turun pada abad ke-6 M, dimana saat itu kepercayaan orang yahudi dan Kristen sudah berkembang. Jika ada yang nanya, ada 2 teks yang berisi cerita yang sama (dalam hal ini mengenai Ismail dan Ishak) mana yang lebih valid, yang pertama muncul atau yang kemudian.
Saya pernah menemukan sebuah website yang sama. Namun saya mencari mana yang lebih duluan dibuat, karena itu yang asli bukan? Maka ketahuan bahwa yang pertamalah yang lebih valid. Makanya sampai sekrang saya masih percaya ama Alkitab bukan kitab setelah itu. So, cerita tentang penyembelihan ini sebenarnya tradisi masyakat Israel pada awalnya. 6 abad kemudian hal itu diwarisi oleh umat Muslim.
4. Penjelasan dari sdr Bayu tidak bisa saya terima karena anda memberi argumen memakai teks kemudian (abad 6) dan bukan yang asli (yang pertama). Hal ini tentu saja tidak bisa diterima akal. Apalagi anda menegaskan hal ini dengan memakai interpretasi atau tafsir dari orang perorang. Betul bahwa tafsir penting. Namun menerima tafsir tanpa mengkritisinya juga adalah sesuatu yang salah

. Kan, bagaimanapun yang namanya tafsir punya kecenderungan untuk lebih memihak yang seideologi dengan penafsir. Tafsir juga punya kecenderungan mempertahankan keyakinan kelompok sang interpreter (penafsir).
Namun bagaimanapun, dalam ranah teologis, argumen saya ini gugur=p=. Karena, seperti yang saya katakan di awal. setiap orang punya penghayatan sendiri bagaimana ia memahami kebenaran dan bagaimana ia berelasi dengan sang Pencipta.
Oleh karena itu, saya harus mengatakan bahwa kedua-duanya (Ishak dan Ismail) tidak disembelih.
Kambingnya pasti geleng2 kepala. Gitu aja kok repot!