VOICE OF INDONESIA

Hacker4Cheater

New member
Facebook Akan Jadi Bulan-Bulanan Para Penjahat Cyber di 2011


JAKARTA (Berita Suara Media)

Media jejaring sosial diprediksi masih akan menjadi target serangan utama para penjahat cyber. Bahkan, frekuensi penyerbuannya diyakini akan meningkat.

Menurut analisa Cyber Threat Analysis Center (CTAC), media jejaring sosial seperti Facebook, LinkedIn, Orkut dan Twitter masih akan menjadi target utama serangan seperti di tahun 2010. Demikian pula terhadap search engine seperti Bing and Yahoo.

"Kemunculan Facebook di sisi lain juga memunculkan masalah baru, dan masalah tersebut akan tetap ada jika upaya pembasmian ancaman hanya terbatas pada gejala-gejalanya saja dengan cara menyediakan menu privacy di media sosial tersebut sebagaimana diinginkan oleh penggunanya, sehingga keamanan data tetap menjadi tanggung jawab customernya tetapi pembasmian tidak sampai ke penyakitnya," tukas CTAC, dalam keterangannya.

Media sosial masih akan menjadi salah satu masalah terbesar, tidak hanya pada konteks malware. Sebagian besar malware akan tetap bergentayangan dan menginfeksi melalui jalan yang sama seperti lewat email, malicious URL, forum komunitas, newsgroups dengan cara membujuk calon korban untuk mengklik sesuatu.

"Salah satu yang mungkin juga akan cukup mengejutkan adalah kerentanan pada .LNK juga akan meningkat dari waktu ke waktu meskipun telah lama berselang sejak kerentanan tersebut ditemukan," tukasnya.

Perusahaan keamanan ESET menilai, serangan dalam bentuk pencurian data SCADA juga masih akan ada, tetapi kemungkinan akan menggunakan spear-phishing dan malware
jejaring sosial atau malah 0-days, dan Trojan daripada mereplikasi malware-malware seperti Win32/Stuxnet.

Tetapi sayangnya kekuatan utama Stuxnet sepertinya sudah dilemahkan meskipun Stuxnet code juga bisa dengan mudah beradaptasi untuk menyerang semua instalasi yang tidak berhubungan, sehingga bisa dipastikan bahwa penggunaan malware untuk tujuan sabotase masih bersifat spekulatif dan penyelidikan secara aktif masih tetap dilakukan.

Tambahan lagi, scrapping tools pada situs-situs jejaring sosial seperti biasa digunakan untuk mencuri data, akan mengurangi beban untuk melakukan serangan spear phishing, yang akan membawa pada serangan-serangan pada target-target strategis lainnya.

Dengan semakin aktifnya pengguna jejaring sosial di Indonesia, diharapkan setiap pengguna memiliki kesadaran melakukan proteksi account dan komputernya masing-masing.

"Kebanyakan situs jejaring sosial memberikan tanggung-jawab proteksi data kepada pemilik account. Untuk keamanan komputer, ESET telah mengantisipasi melalui kemampuannya mendeteksi malware dari third party program pada jejaring sosial. Untuk masyarakat Indonesia, ESET Indonesia juga menyediakan blog ESET Indonesia sebagai sarana edukasi publik," kata seorang narasumber, Security Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia.
:finger:
[COLOR=#000000 ! important][/COLOR]
 
Kontroversi, 'Facebook' Islami Menuai Caci Maki di Internet



BANDUNG (Berita Suara Media)

SalingSapa jadi perbincangan di forum online. 'Facebook' islami kreasi Muhammad Yahya Harlan ini dipermasalahkan hak ciptanya.

Forum Kaskus memunculkan thread yang mempertanyakan pengembangan situs tersebut. Diketahui situs Salingsapa itu dibuat menggunakan produk bernama JCow.

Yan Harlan, ayah dari Muhammad Yahya Harlan menjelaskan permasalahannya.

"Memang itu dari CMS tertentu, tapi kita beli lisensinya. Dan dalam aturannya, kalau kita beli lisensinya kita diberi kebebasan untuk mencantumkan atau tidak," katanya.
Dalam aturan lisensi di JCow, saat ditelusuri, memang disebutkan bahwa kata-kata 'powered by JCow' boleh dihilangkan bagi mereka yang membeli lisensi piranti lunak ini.

Yan juga menambahkan, dengan dibelinya lisensi tersebut maka pembeli bebas mengkreasikan source tersebut.

"Ibarat membeli daging kambing, kita tahu seperti apa rasanya. Tapi kita bisa mengolahnya menjadi apa saja," katanya mencontohkan.

'Semoga Tidak Patah Semangat'

Saat ini dalam situs tersebut sudah dicantumkan kalimat "implementation by". Dengan pencantuman tersebut Yan berharap kontoversi yang cenderung menghakimi anaknya bisa segera berakhir.

Pasalnya bukan hanya di forum-forum diskusi yang beredar di internet, kalimat-kalimat cacian dan hujatan juga dituliskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ke dalam situs salingsapa.

"Dia masih anak kecil. Tidak seperti orang dewasa yang mungkin bisa mengerti. Mudah-mudahan ini tidak mematahkan semangatnya," harapnya.

Walaupun menuai kecaman, namun dukungan terhadap jejaring sosial islami ini pun mengalir deras. Tak sedikit pula yang membela bocah ini. Baik di komentar berita, forum diskusi ataupun di situs salingsapa.

"Nanti biar dia (Yahya - red) tenang dulu sehingga dia bisa mengklarifikasi," tukasnya.

Tapi bukan jagoan jika itu mematahkan semangat. Kecaman-kecaman tersebut malah membuat Yahya semakin termotivasi, Bahkan saat ini Yahya justru bersiap untuk berkarya lagi.

"Dia malah mau bikin yang lain. Dia mau bikin seperti YouTube katanya," ujar Yan Harlan, Ayah Yahya.

Yan pun berharap karya anaknya ini bisa dihargai dan diapresiasi dengan baik. Karena menurutnya motivasi awal anaknya membuat jejaring sosial islami karena prihatin melihat banyaknya konten-konten negatif yang ada di internet.

Di samping itu juga ingin menyebarkan kebaikan kepada semua orang. "Supaya makin banyak orang benar katanya," ungkap Yan.

Pada pertengahan Februari 2011, Salingsapa sudah diakses lebih dari 3 juta pengunjung. Padahal situs ini baru diluncurkan kurang lebih dua minggu.

"Sudah ada 78 negara yang mengakses. Indonesia paling banyak. Disusul Malaysia, Norwegia, Jepang dan beberapa negara lainnya," katanya.
=b=[COLOR=#000000 ! important][/COLOR]
 
Bahaya!! Virus Import Jenis Baru Menyerbu Indonesia



JAKARTA (Berita Suara Media) -

Setelah sekian lama tidak terdengar gaungnya, serangan virus mancanegara kembali datang mengancam pengguna komputer Indonesia. Kali ini berasal dari varian keluarga W32/Xorer. Apa saja kemampuannya?

Dijelaskan analis virus dari Vaksincom, virus ini memiliki kemampuan seperti halnya seorang penyusup yang masuk ke dalam komputer, kemudian beraksi dan mengacaukan sistem komputer.
Untuk dapat melakukan tersebut, pembuat virus menggunakan teknik social engineering untuk mengelabui korban dan menyebarkan dirinya.

"Pembuat virus berusaha mengelabui korban dengan memberikan sebuah link program/software pada website tertentu atau memberikan sebuah informasi seperti cheat/kode, dengan kesan korban tidak melakukan sesuatu hal yang salah," ujarnya.

W32/Xorer.AM, lanjut Adi, merupakan salah satu virus dari varian keluarga W32/Xorer.

Virus yang diduga berasal dari China ini muncul pertama kali pada akhir 2007. Kini, sudah puluhan varian virus W32/Xorer yang bermunculan dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Berikut beberapa gejala dan efek yang terjadi jika komputer Anda terinfeksi virus ini menurut Adi:
-. CPU Usage 100%

Bagi para pengguna komputer, salah satu hal yang tidak diinginkan terjadi adalah jika komputer Anda terasa sangat lambat. W32/Xorer.AM menjadikan komputer terasa sangat lambat dengan menggunakan resource CPU hingga 100%, sehingga akan sangat sulit bagi Anda untuk beraktivitas menggunakan komputer.

-. Koneksi Internet

Seperti halnya kebanyakan virus mancanegara, W32/Xorer.AM juga mencoba melakukan koneksi internet ke beberapa website yang dituju. Untuk itu, virus mengecek terlebih dahulu koneksi internet dengan melakukan ping pada website www.baidu.com

-. Koneksi Remote Server


Jika koneksi internet sudah terhubung (setelah memastikan koneksi internet melalui proses ping ke www.baidu.com), W32/Xorer.AM akan mencoba melakukan koneksi ke remote server dengan tujuan mendowload file virus lain.

-. Disable Safe-Mode

Salah satu efek yang membedakan W32/Xorer.AM dengan beberapa varian W32/Xorer yang lain adalah dengan mematikan fungsi safe-mode Windows. Dengan cara ini, W32/Xorer.AM akan sulit dilakukan pembersihan secara manual. Jika tetap mencoba menggunakan Safe Mode, baik lewat Command Prompt maupun Networking maka akan muncul jendela Blue Screen dan secara otomatis akan kembali Restart.

-.Membuka Web


Jika komputer yang terinfeksi W32/Xorer.AM sedang terkoneksi internet, terkadang jendela Internet Explorer/Mozilla akan terbuka secara tiba-tiba dan meng-akses web/situs tertentu. Web/situs yang akan terbuka yaitu antara lain: http://img2.51wan.com, http://camp.jooov.cn, dan http://kz.zqgame.com.

-. Mematikan Proses Program

Untuk mempertahankan diri proses pembersihan antivirus dan mencegah aksi pengguna komputer mematikan proses virus yang berjalan, maka W32/Xorer.AM melakukan proteksi dengan menutup/mematikan proses program/software yang berjalan.

-. Modifikasi Key Folder Option
Secara umum, W32/Xorer.AM tidak akan melakukan blok terhadap beberapa program Windows seperti regedit, Task Manager, Folder Options, dll. Tetapi W32/Xorer.AM menggunakan cara lain agar file virus tidak mudah dilihat atau dihapus, untuk itu virus memodifikasi fitur Folder Options dengan menghapus salah satu key yang ada.

:finger::finger::finger::finger::finger:
 
Lancarkan Aksi Protes, Hacker Indonesia Acak-Acak Situs Israel



JAKARTA (Berita Suara Media) -

Simpati terhadap rakyat Palestina kian meluas ke seluruh warga dunia.

Tak terkecuali Indonesia. Bermacam cara dilakukan untuk menunjukkan antipati terhadap Israel, pihak yang gencar melakukan serangan ke Palestina. Salah satunya aksi pembobolan ke situs milik Israel.
Tercatat ada sebuah situs Israel yang di-hack oleh hacker Indonesia.
Terlihat dari keterangan yang tertulis pada halaman situs tersebut, peretas yang menamai dirinya VYCOD itu memasang foto-foto yang memperlihatkan penderitaan rakyat Palestina.

Saat membuka situs tersebut, lagu milik Michael Heart berjudul We Will Not Go Down mengiringi aksi keprihatinan yang ditunjukkan pelaku.


Tercantum pula rangkaian kalimat yang menunjukkan keprihatinan atas serangan Israel terhadap Palestina.

Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati

Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Wanita dan anak-anak

Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar

Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan

Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujan asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal

Apabila dicermati, kalimat tersebut merupakan terjemahan dari syair lagu We Will Not Go Down yang dinyanyikan untuk menunjukkan simpati terhadap rakyat Palestina. Di akhir tampilan halaman, pelaku tersebut menyerukan agar Israel menghentikan serangan terhadap rakyat Palestina.


Aksi seperti ini bukanlah pertama kali dialami oleh situs-situs di Israel, Pertengahan tahun lalu, Salah seorang hacker yang menyebut dirinya T@ke Sn!per mengatakan, kelompoknya berhasil meng-hack lebih dari 30 situs Israel, diantaranya situs-situs pemerintah Israel termasuk situs bank-bank dan situs partai politik Israel.

Sedikitnya, ada 10.000 situs milik Israel yang berhasil dilumpuhkan oleh para hacker itu. Setiap hacker bahkan melumpuhkan sekitar 2.485 situs Israel.
Situs milik sejumlah surat kabar Israel, seperti Maariv dan Yediot aharonot, juga tak luput dari serangan para hacker. Para hacker memasang foto-foto warga Palestina yang menjadi korban keganasan Israel dan foto-foto warga Irak yang menjadi korban kekejaman penjara-penjara AS. :finger:=b==b==b==b==b==b==b=
 
"Blogger Indonesia Tak Pernah Dikendalikan AS!"



JAKARTA (Berita Suara Media) -

Dalam dokumen terbaru yang dikeluarkan oleh WikiLeaks menyebutkan, Kedubes AS di Indonesia melibatkan blogger untuk menyampaikan pesan mereka.

Menurut penggiat Blogger Indonesia, hal tersebut bukanlah masalah.

"Kalau dimanfaatkan untuk kepentingan yang sejalan dengan komunitas blogger Indonesia, tentu saja kami mendukung. Selama ini banyak hal postif yang telah kami lakukan bersama dengan Kedubes AS," terang Enda.

Memang diketahui, selama tiga tahun terakhir, Kedubes AS rutin memberikan dukungan melalui sponsorship kepada Pesta Blogger.

Namun, hal tersebut sejalan dengan visi dan misi yang dilakukan blogger tanah air.

"Kita kan sepakat mengenai masalah demokrasi, kebebasan dalam berpendapat dan anti dalam pemblokiran. Kalau pesan yang dimaksud di WikiLeaks seperti itu, ya tentu saja kita dukung," tambah bapak Blogger Indonesia tersebut. Dia juga menambahkan, kendati sudah didukung dan menjalin kerja sama yang akrab dengan Kedubes AS, blogger lokal tentu saja tidak pernah merasa di-stir oleh pihak AS. Apalagi sampai dijadikan 'tameng' bagi kebijakan AS yang selama ini dianggap kontorversial.

"Misalnya kalau AS mau nyerang Irak lagi, tentu saja kita akan menolaknya. Istilahnya, kalau mau tulis menolak ya tulis aja, tidak pernah ada masalah," tandasnya.

Sebelumnya, sebuah kawat diplomatik AS berhasil dipublikasikan Wikileaks terkait Indonesia. Dalam kawat tersebut Kedubes AS menyatakan telah menggandeng blogger untuk menyampaikan pesan dan informasi pemerintah AS.

"Kami secara unik memposisikan diri menggunakan perangkat tersebut untuk menghantarkan topik dan tema penting dalam mendukung kedatangan presiden Barack Obama," tulis kawat tersebut.

Dalam kawat diplomatik itu, pola menggandeng masyarakat dunia maya untuk menyampaikan pesan dan informasi AS disebut kedutaan besar AS di Indonesia sebagai Public Diplomacy 2.0.
:finger:=b==b==b=
[COLOR=#000000 ! important][/COLOR]
 
Dituding Dalang di Balik NII, Intelijen Hujan Kritikan




JAKARTA---

Pemerintah diminta segera turun tangan untuk mengendalikan pergerakan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah (NII KW) 9. Ada yang salah bila aparat intelijen tak tahu mengenai NII KW 9, apalagi mengadakan perekrutan di kampus-kampus. "Jelas mereka (NII KW 9) tidak mau mengakui NKRI. Siapapun yang menentang Undang-undang harus dilumpuhkan. Kalau aparat intel tidak tahu berarti ada yang salah," kata politisi senior Partai Golkar ini kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Priyo juga menyayangkan mengapa intelijen bisa kecolongan dengan pengkaderan NII di kampus-kampus ternama di Indonesia. Menurutnya pengkaderan tersebut telah merekrut anak-anak terbaik bangsa.

"Tugas pemerintah sebagai intelijen kok bisa kecolongan sedemikian besar mahasiswa-mahasiswi menjadi kader NII. Saya kecewa terhadap aparat intelijen," imbuhnya.

Mengenai isu pemimpin NII KW 9 adalah Panji Gumilang, yang juga merupakan pemimpin ponpes Al Zaytun, Priyo enggan berkomentar. Ia hanya menegaskan pihak yang tidak mau mengakui negara Indonesia harus segera dijinakkan.

"Saya minta perhatian penuh kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah terbaiknya untuk melumpuhkan teroris ataupun organisasi tidak lazim yang mengancam negara," kata Wakil Ketua DPR ini.Sebelumnya, mantan menteri di organisasi Negara Islam Indonesia (NII), Imam Supriyanto, membantah organisasinya dulu sengaja dipelihara oleh intelijen untuk membuat isu tertentu. Sebab, hubungan NII dengan pemerintahan Soeharto saat itu tidak mesra.

"Nggak ada, masa intel dan ABRI melindungi NII," kata Imam Supriyanto, yang pernah menjabat Menteri Peningkatan Produksi NII dari 1997-2003.

Dia bercerita, saat masa itu yang menjadi Imam Negara adalah Syamsul Alam, orang yang diyakini sama dengan pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang.

Imam mengatakan, hubungan NII memang pernah mesra saat didekati Alie Moertopo, orang dekat Soeharto, pada 1962. "Saat itu NII disuruh untuk menyukseskan Golkar dalam pemilu," kata Imam.

Namun pada pemilu berikutnya, kata Imam, suara NII lebih condong ke PPP. "Saat itu Ali Moertopo membentuk Komando Jihad untuk membasmi NII," ujar Imam yang berhenti dari NII sejak 2007 karena nasihat sang ibu ini.

Mengenai NII Komandemen Wilayah (KW) 9, dia bercerita organisasi itulah yang masuki. Menurutnya, setelah NII pimpinan Kartosoewirjo diberangus, KW 9-lah yang bisa bertahan dan dianggap bisa melanjutkan tongkat estafet perjuangan.

"Dari KW 1 sampai KW 8, hanya KW 9 yang bisa berkembang, baik dari jumlah umat dan maupun pendanaan," kata Imam.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto membantah keterlibatan intelijen di balik gerakan Negara Islam Indonesia (NII). BIN juga membantah keras bahwa berkembangnya isu NII untuk memuluskan Rancangan Undang-Undang Intelijen yang saat ini masih dalam pembahasan.

"Ini tidak ada kaitannya. Itu dalam rangka pengumpulan informasi," kata Sutanto usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bidakara, Jakarta Selatan.

Menurut Sutanto, masyarakat jangan berpikir terlalu jauh sampai menduga intelijen di balik gerakan-gerakan NII. Sutanto yakin, pola pikir seperti itu merupakan cara berpikir masa yang sudah lewat.

"Jangan berpikiran pada masa-masa yang lalu. Masyarakat sudah bisa melihat apapun yang kami lakukan," kata mantan Kapolri ini. Bagi Sutanto, saat ini merupakan era reformasi. Jangan berpikiran lagi ke belakang.

Dia meminta masyarakat tidak terjebak pada dugaan dan hal-hal yang bersifat wacana. "Tidak ada yang semacam itu. Sekarang sudah transparan," kata dia. Sutanto mengamini ada dugaan keberadaan kantung-kantung NII di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.

RUU Intelijen menjadi pro dan kontra karena trauma di masa orde baru. Terutama saat UU Subversif masih berlaku. Yang menjadi persoalan adalah soal penangkapan, kewenangan menyadap, meneliti aliran dana.
:finger:>%|>%|>%|[COLOR=#000000 ! important][/COLOR]
 
NII Yang Ada Saat Ini Adalah Gadungan Aktivitas Intelijen Hitam?



JAKARTA---

Pimpinan MPR menilai kriminalitas berkedok doktrin agama NII harus diwaspadai semua pihak. Badan Intelijen Negera (BIN) pimpinan Sutanto mesti menelusuri jaringan bawah tanah yang dibangun NII di kampus-kampus.

"Perlu mendalami siapa sesungguhnya di balik ini. Karena saya sesungguhnya tidak yakin bahwa ini semata-semata hanya persoalan ideologi, keyakinan keagamaan yang radikal seperti itu, tapi tentu ada di balik ini sebenarnya. Ini tugas intelijen kita. Ini PR bagi aparat intelijen kita," ujar Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Lukman menuturkan, intelijen perlu mengetahui latar belakang aksi perekrutan anggota NII. Karena bisa jadi NII sedang memanfaatkan pemuda yang tak tahu apa-apa untuk tujuannya.

"Karena ini kegiatan yang sistemnya sel dan sebagainya, di bawah tanah. Jadi saya berkeyakinan ini tidak hanya semata faktor ideologis, atau setidaknya kenaifan mereka dalam memahami Islam dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu," tuturnya.

Ia meminta BIN benar-benar fokus menjamin keamanan nasional dan NKRI. "Jadi intelijen itu jangan menjaga penguasa, jangan disempitkan ke arah sana," desaknya.

Selain itu, para ulama diminta berperan aktif dalam mengantisipasi kegiatan NII yang bisa berdampak negatif. Para pemuka agama perlu mensosialisasikan pentingnya kesatuan umat dan kesatuan nasional.

"Di luar itu yang lebih penting adalah tokoh-tokoh agama, para ulama, kiai, semua itu harus. Keberadaan NII itu harus dijadikan kritik keras kepada para agamawan kita, bahwa agama Islam itu harus diajarkan lebih dititiktekankan pada substansinya, esensinya. Jadi kenapa kita beragama dan untuk apa kita beragama itu mungkin hal-hal filosofis yang perlu digali," tandasnya.

Banyak peneliti menyebutkan, ideologi NII asli yang diperkenalkan Kartosoewirjo sudah tidak ada baunya lagi. Yang ada sekarang adalah NII gadungan yang bermotif materi. Bahkan ada yang menduga aktivitas ini sengaja dipelihara intelijen hitam.

Sebelumnya, pengakuan soal jerat pengikut Negara Islam Indonesia juga pernah dialami Hanif Nashrullah, alumni Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Dia mengatakan kelompok NII tidak beretika, pantang menyerah, cenderung agresif dan tidak punya rasa takut menjalankan misinya.

"Menurut saya, mereka (pengikut NII) bersikap berani karena merasa kuat dan jumlahnya sudah banyak tersebar di semua tempat," kata Hanif .

Hanif berbagi sedikit soal pengalaman buruknya. Saat itu sekitar tahun 2000 dia masih kuliah di jurusan Sastra Inggris, Universitas Brawijaya, Malang. Rumah kos yang dihuninya kerap didatangi kelompok NII. Banyak di antara mereka yang tidak dikenal, tapi di antara mereka ada juga kakak kelas di kampusnya.

Menurut Hanif, para tamu itu terlihat 'sok akrab'. Mereka mengajak ngobrol dan sering melontarkan pertanyaan. Termasuk, memancing-mancing untuk diskusi dengan materi agama. "Karena belum tahu, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Penampilan mereka biasa, tidak berjenggot atau celana tinggi (cingkrang)," katanya.

Meski mengaku risih, pemuda asal Madura ini tidak kuasa menolak kehadiran mereka yang kerap mengantongi tafsir Qur'an di sakunya. "Kepada saya mereka membuka dan membacakan tafsir yang kemudian bertanya-tanya soal materi kandungannya," lanjut Hanif.

Kemudian, mereka juga selalu menawarkan untuk diajak bertandang ke tempat tinggalnya, ditunjukkan sesuatu dan berdiskusi. "Untuk ajakan itu selalu saya tolak, karena beberapa teman saya pernah mengatakan, kalau kita mau dan makan atau minum suguhannya, kita akan terbawa," terangnya.

Saat itu, Hanif juga mendapat masukan dari orangtua temannya untuk hati-hati kalau kedatangan kelompok NII. Hingga pada suatu sore, Hanif kembali didatangi dua orang NII. Mereka langsung masuk dan mengajak ngobrol.

"Saya katakan saat itu, maaf saya bukan anak pesantren, saya tidak paham soal itu," ujar Hanif. Namun, yang didapat bukan malah berhenti, kelompok NII itu malah menunjukkan sebuah hadis agar manusia yang tidak tahu harus berusaha dan hijrah agar bisa mengetahui apa arti hidupnya.

"Makanya, coba baca ini atau ikut saya untuk saya jelaskan apa kandungan ayat ini. Kamu jangan memikirkan dunia saja, dunia fana dan penuh tipu daya. Percuma kamu kuliah kalau kamu tidak memahami makna hidup," kata Hanif menirukan ucapan tamunya.

Merasa jengkel, tapi tak mampu berbuat sesuatu. Hanif menuju wartel untuk menghubungi temannya. "Saya keluar, menelepon teman-teman saya. Kemudian, ada sekitar dua puluhan teman saya datang beramai-ramai ke kamar kos saya," lanjutnya.

Saat itu beberapa teman Hanif membentak dan menanyakan apa yang mereka perbuat di tempat itu. "Coba baca ini dan artikan apa maksudnya," kata Hanif menirukan ucapan temannya yang sedang memperlihatkan 'kitab Arab gundul' kepada orang NII.

Karena tidak bisa membaca 'kitab gundul' yang disodorkan, teman yang membela Hanif bernama Cholili itu marah dan langsung menempeleng kepala tamu NII tadi. Mereka pun diusir. "Menurut saya, orang NII itu harus dilawan, jangan dikasih kesempatan." Sejak itu, meski sempat datang lagi ke kamar kosnya, mereka kemudian menghilang.

"Uniknya, pertama kali datang, dengan sok akrab mereka menyebut dengan benar nama alamat saya, orangtua, termasuk sejumlah nama teman-teman saya," kata Hanif.

"Saya juga heran, sejauh itu mereka tahu tentang saya. Pokoknya, hati-hatilah kalau bertemu kelompok itu. Menghindar, kalau tidak bisa melawan," Hanif menambahkan. :finger:>8o>8o>8o
 
Berkunjung ke RI, Brunei Beri Indonesia Hibah Kapal AL




JAKARTA ---

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengucapkan terima kasih kepada Sultan Brunei Darussalam Haji Sir Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah, atas hibah dua buah kapal kelas waspada yang diberikan untuk pemerintah Indonesia. "Bapak Presiden menyampaikan ucapan terima kasih atas hibah yang diberikan, dua kapal angkatan laut kelas waspada," ucap Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Dua kapal kelas waspada itu akan diprioritaskan untuk memastikan keamanan di sejumlah kawasan.

"Hibah itu juga dalam konteks hubungan persahabatan di antara dua negara. Kapal itu sudah merapat ke perairan Jawa, ke wilayah Jakarta. Untuk TNI AL, ke dalamnya bagaimana kita mengelolanya, tapi pastinya kedua kapalnya dalam konteks hibah," paparnya.

Dia menambahkan bahwa serah terima kapal sudah dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.


Brunei Darussalam adalah sebuah negara kecil yang terletak di Asia Tenggara. Letaknya di bagian utara Pulau Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia. Brunei terdiri dari dua bagian yang dipisahkan di daratan oleh Malaysia. Negara ini terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Negara yang Ibukotanya terletak di ****** Seri Begawan itu memiliki Luas wilayah 5.765 kilometer persegi. Produk Domestik Bruto (KKB) pada 2007 tercatat USD19,640 miliar.

Bandingkan dengan luas total Indonesia sebesar 1.904.569 kilometer persegi dan jumlah penduduk 237.556.363 jiwa. PDB (KKB) Indonesia diperkirakan USD909 miliar, sedangkan PDB (nominal) USD511 miliar.

Turut mendampingi SBY Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menkokesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.

SBY datang menyambut Sultan dengan pakaian batik berwarna hijau. Keduanya pemimpin negara tetangga tersebut tampak akrab dan obrolan pun terasa hangat.

Sebelumnya, Sultan Brunei Darussalam juga mendapat gelar doctor honoris causa (doktor kehormatan/HC). Dia dianugerahi gelar kehormatan dalam bidang filsafat kemanusiaan dan dialog peradaban.

Pemberian gelar ini dilakukan karena keberhasilan Bolkiah dalam meningkatkan kesejahteraan manusia melalui pembangunan ekonomi, pendidikan dan peradaban. Selain itu, kreativitas Bolkiah dalam memajukan dialog peradaban dengan promosi kedalaman spiritualitas Islam sebagai nilai universal yang bisa dijadikan jembatan dalam dialog peradaban.

Sebelumnya, Sultan Hassanal Bolkiah Brunei Darussalam berkunjung ke Istana Merdeka. Berbatik hitam, mantan pria terkaya di dunia itu datang mengendarai mobil limousin berwarna hitam sekitar pukul 14.00 WIB. Begitu turun dari mobil, Sultan langsung menyalami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkemeja tenun ikat kehijauan. Ia juga menyalami menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua yang turut menyambutnya.

Dua kapal hibah yang tiap unitnya bernilai sekitar Rp 50 miliar tersebut bakal diberangkatkan dari Brunei. Kapal sepanjang 44 meter tersebut dibuat tahun 1977-1978 oleh pabrikan Inggris, dan dihibahkan beserta suku cadangnya yang diperkirakan cukup untuk waktu sepuluh tahun. Biaya perjalanan, pelatihan awak, dan administrasi surat-surat semuanya diongkosi Brunei.

Dalam pertemuan tak sampai sejam itu, Yudhoyono berterima kasih juga untuk keberhasilan penanganan sekitar 170 ribu orang buruh migran Indonesia di negeri jiran tersebut. Sebagai Ketua ASEAN, ia juga meminta dukungan Sultan Brunei terhadap program ketahanan pangan dan energi ASEAN. Kepada sejawatnya, Yudhoyono menyampaikan Indonesia sedang merampungkan rencana induk percepatan pembangunan ekonomi Indonesia, dan berharap Brunei ikut berinvestasi.

"Sultan Brunei memberi dukungan pada ASEAN, dan menyambut positif tawaran investasi," kata Teuku Faizasyah.
=b=[COLOR=#000000 ! important][/COLOR]
 
2013, Pemerintah Indonesia Targetkan Bangun Industri Nano Teknologi



JAKARTA ---

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan industri dalam negeri bisa menggunakan nano teknologi dari hasil riset and development (R&D) yang dilakukan oleh Kemenperin dan Kementerian Riset dan Teknologi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin mengatakan, pihaknya berharap dalam waktu tiga tahun ke depan riset gabungan tersebut sudah dapat menghasilkan setidaknya satu produk nano teknologi yang dapat diaplikasikan di industri nasional.


"Karena kebutuhan nano teknologi di industri nasional sangat besar. Sebagian besar nano teknologi yang digunakan industri nasional adalah produk dari luar negeri," .


Selain itu produk nano teknologi buatan dalam negeri,akan mengurangi biaya perusahaan karena harga jualnya yang lebih rendah.


"Selama ini, produk nano teknologi yang dibuat R&D dalam negeri hanya sebatas prototype bukan untuk diaplikasikan,".


Pada saat ini sebanyak 12 perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi mikro dan nano teknologi Indonesia siap untuk mengunakan hasil dari R&D gabungan.
"12 perusahaan ini bergerak di sektor industri keramik, tekstil, kosmetik dan cat. Kalau yang akan diproduksi, sesuai dengan kebutuhan mereka, dan akan langsung mengunakan," .

BPPI telah mendapatkan penghargaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) sebagai lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) pemerintahan terbaik.


"Kalau target kami pada 2013 itu tidak tercapai, maka saya akan kembalikan penghargaan itu," tegasnya.

Selain itu, kapasitas dan produktivitas penelitian serta industri dapat meningkat. Sehingga, dapat mendongkrak kontribusi sektor industri terhadap perekonomian nasional.

Presiden juga menyarakankan agar nanoteknologi bisa dikuasai oleh Indonesia.

Hingga saat ini, nanoteknologi belum digunakan secara maksimal di industri dalam negeri.

"Sampai saat ini, belum digunakan sama sekali di industri kita,"ucapnya.

Sementara itu, Director EdWar Technology mengatakan, ukuran nano sangat kecil, sehingga untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop khusus. Dan mikroskop khusus ini belum pernah dibuat di Indonesia.

"Ukuran nano itu seperti bola basket berbanding dunia, harus menggunakan mikroskop khusus untuk melihatnya, mikroskop ini harganya sekitar Rp2 miliar hingga Rp3 miliar,"
:finger:
 
Agar Konkret, DPR Minta Pemerintah Buka Kedubes di Palestina

bocah-dengan-lukisan-bendera-palestina-di-wajahnya-_110629121535-519.jpg


Pemerintah didesak membuka kedutaan besar (kedubes) Indonesia di Palestina. Langkah itu dinilai sebagai bukti konkret dukungan Indonesia terhadap kedaulatan Palestina. Hal itu diutarakan Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, saat menjadi pemateri di Asia Pacific Community Conference for Palestine di Jakarta.

Menurut Hasanuddin, pendirian Kedubes di Palestina sudah ditetapkan. Meski begitu, kendala muncul malah dari internal Palestina. Ia merujuk pada dua kekuatan berpengaruh di Palestina, yakni Fatah dan Hamas. Pembicaraan dengan dua kelompok itu, ungkap Hasanuddin, belum final dan saling berbeda pandang.

Ia bisa memahami kendala itu sehinga mengusulkan agar dibentuk dulu perwakilan resmi pemerintah di Palestina. "Setidaknya ini membuktikan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan penuh Palestina," kata Hasanuddin.

Hasanuddin mengatakan, penempatan kantor perwakilan juga belum ditetapkan. Itu karena DPR masih berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah Palestina. Bisa jadi, sambung dia, orang yang ditunjuk nanti menempati gedung di wilayah Palestina, entah di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.
Jika tak memungkinkan, Hasanuddin mengusulkan, bisa menumpang sementara di Suriah dan Mesir. "Semuanya masih dikaji," ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR itu.

Hasanuddin menjelaskan, terdapat 79 negara anggota PBB yang belum mengakui kemerdekaan Palestina. Untuk tahap awal, kata dia, pemerintah tengah melobi 29 negara anggota Gerakan Non Blok (GNB) agar maju mengakui keberadaan Palestina.

Tak hanya itu, tiga negara di Asia Tenggara yang belum mengakui Palestina, yakni Singapura, Thailand, dan Myanmar juga menjadi target Indonesia agar lekas memberi dukungan. Dengan pengakuan itu, kata dia, nantinya bisa terjalin hubungan diplomatik. Sehingga eksistensi Palestina semakin diakui di kancah internasional.

"Indonesia terus berupaya membantu perjuangan Palestina karena sesuai amanat UUD 1945," katanya.

:finger:=b==b==b=
[COLOR=#000000 ! important][/COLOR]
 
Semangat Indonesia Merdekakan Palestina



Ketua MPR RI Taufiq Kiemas menyatakan bahwa dukungan RI terhadap kemerdekaan Palestina sejalan dengan semangat perjuangan Indonesia menggelorakan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Saat membuka Konferensi Komunitas Asia Pasifik untuk Palestina di Jakarta, Taufiq Kiemas mengemukakan, konferensi itu merupakan forum terhormat sebagaimana semangat Bung Karno untuk menggelorakan perjuangan kemerdekaan dari penindasan terhadap bangsa-bangsa Asia-Afrika tahun 1955.

Ia menegaskan bahwa mendukung kemerdekaan negara Palestina juga sangat sesuai dengan semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tengah gencar-gencarnya menyosialisasikan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara itu. "Sesuai amanat konstitusi, Indonesia secara tegas mengutuk penjajahan di atas tanah Palestina oleh bangsa Israel dan mendukung sepenuhnya kemerdekaan negara Palestina," katanya.

Konferensi Komunitas Asia Pasifik untuk Palestina itu dihadiri oleh 200 orang peserta dari lembaga sosial nonpemerintah dari 30 negara di Asia Pasifik dan diselenggarakan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) bersama Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina. Pada saat yang sama, Ketua Umum KNRP Soeripto mengatakan, hingga saat ini Indonesia telah banyak berperan untuk memperjuangkan hak-hak dasar rakyat Palestina yang merdeka.

Salah satunya penandatanganan petisi oleh ratusan anggota DPR RI menuntut pembebasan anggota parlemen Palestina yang ditahan Israel. "Kelompok Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina telah menggalang petisi ini sebagai rasa solidaritas sesama anggota parlemen. Petisi ini juga telah dibawa ke forum Inter Parliamentary Union (IPU) dan Majelis Umum PBB," kata Soeripto.

Sesi utama konferensi itu menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri di antaranya Hamzah Thayeb (Kemenlu RI), Osamah Hamdan (Libanon), Datuk Seri Shahidan Kasim (Malaysia), George Galloway (Viva Palestine/UK) serta Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina Al Muzammil Yusuf.

Selain itu, para perwakilan lembaga kemanusiaan dari 31 negara akan diberikan kesempatan memberikan masukan pada sesi-sesi paralel yang membahas isu ekonomi, politik, HAM, dan Media. Lembaga-lembaga tersebut antara lain KNRP (Indonesia), Al Jazeera (Jordania), dan Wisdom.

:finger:=b==b==b=[<:)
 
Negara Intelijen vs Demokratisasi Intelijen

ilustrasi-_110620193415-617.jpg


Transisi demokrasi selalu berat, meletihkan, sekaligus penuh godaan untuk kembali pada masa lalu. Kesabaran demokratisasi diuji pula dalam ranah intelijen negara yang regulasinya ditargetkan Komisi 1 DPR-RI. Draft regulasi intelijen kali ini adalah yang keempat, setelah sebelumnya pernah diajukan pada 25 Januari 2002, 5 September 2003, dan 10 Maret 2006. Agaknya kita perlu bersiap kecewa, jika pada akhirnya regulasi ini tertunda (lagi) atau berhasil disahkan tapi dalam semangat yang jauh dari harapan demokratisasi.

Pihak yang bersitegang dalam regulasi ini ialah mereka yang bersandar pada tabiat lama intelijen yang enggan untuk diawasi dengan pihak yang bersemangat membuat regulasi ini dalam parameter, mandat, tugas, dan wewenang kerja yang legal dan akuntabel.

Di tengah ketegangan dan kerumitan situasi tersebut, hemat penulis, regulasi tersebut akan terhindar dari cita-cita demokrasi jika tidak memperhatikan dua hal mendasar. Pertama, pembaharuan persepsi ancaman dari sekedar paradigma parsial keamanan tradisional menuju paradigma holistik keamanan non-tradisional. Kedua, perbedaan mendasar antara tata kelola “demokratisasi intelijen” dengan “negara intelijen”. Keduanya jika tidak dicermati oleh anggota parlemen, akan membalikkan situasi dan lebih berbahaya lagi jika regulasi ini akhirnya mengabsahkan kewenangan yang jauh dari aspirasi kebebasan masyarakat sipil.

Persepsi Ancaman

Hal paling fundamental dari seluruh kontestasi paradigma yang ada ialah bagaimaan regulasi ini mempersepsi ancaman yang dimaksud oleh aktor intelijen negara. Kekhawatiran penyalahgunaan kewenangan intelijen oleh kekuasaan sebenarnya sangat beralasan jika dalam regulasi tidak dicantumkan secara definitif posisi apa saja yang dipersepsi sebagai ancaman gangguan di dalam negeri, regional dan global.

Dalam situasi dunia yang telah berkembang, gangguan dalam negeri tidak lagi sekedar tema keamanan tradisional seperti daerah rawan konflik horizontal, melainkan juga harus memasukkan isu keamanan non-tradisional seperti pengamanan sumber energi, masalah distribusi dan transportasi pangan, pengangguran dan kemiskinan.

Begitupun di tingkat regional, potensi ketegangan dengan negara tetangga dapat ditelusur dari hubungan bilateral atau multilateralnya, sindikat illegal fishing dan illegal logging , narkotika baru kemudian jaringan terorisme. Penyederhanaan persepsi ancaman dalam paradigma keamanan konvensional hanya akan membawa ketidaktepatan kebijakan dan melahirkan tindakan represif militeristik. Baru kemudian, persepsi ancaman di tingkat global seperti neo liberalisme dan lain sebagainya.

Kontestasi Paradigma

Perbedaan kontras paradigma antara “negara intelijen” dengan “demokratisasi intelijen” yang juga perlu diperhatikan ialah. Pertama, posisi BIN dalam komunitas intelijen nasional sebenarnya secara teoritik hanya berfungsi sebagai “intelijen nasional”. Maka keinginan untuk menjalankan fungsi intelijen nasional sekaligus menjadi representasi dari lembaga “intelijen negara” itu sendiri merupakan salah satu upaya BIN untuk menjadi superordinat dari aktor intelijen lainnya, seperti intelijen strategis, intelijen tempur, intelijen institusional (kepolisian, imigrasi, bea cukai, kejaksaan), dan intelijen lembaga penunjang lainnya (LSN, SAR, BNN, BATAN, LAPAN, dan LEN).

Kedua, peran koordinator intelijen sebenarnya di era Presiden Abdurrahman Wahid, telah dialihkan sejak tahun 2001 ketika Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) berubah nama menjadi Badan Intelijen Negara (BIN). Perubahan nama ini juga diikuti dengan perubahan arah pertanggung-jawaban BIN kepada Presiden dan DPR-RI. Sayangnya kelanjutan demokratisasi intelijen mengalami kemandegan karena ketiadaan regulasi intelijen yang menjadi payung hukum. Pada praktiknya, BIN meskipun tidak lagi menyandang nomenklatur “Koordinasi” tetap menjalankan mekanisme koordinasi institusional mulai dari tingkat pusat hingga Kominda (Komunitas Intelijen Daerah). Ide tentang Lembaga Komunitas Intelijen Negara (LKIN) yang mengoordinir seluruh aktor intelijen negara adalah ide kepemimpinan sipil dengan fungsi sebagai analis pratama yang mendelegasi aktivitas pengumpulan informasinya kepada aktor intelijen dibawahnya.

Ketiga, apapun kewenangannya intelijen negara tidak boleh menabrak sistem peradilan pidana (criminal justice system) yang merupakan tulang punggung negara hukum. Kewenangan penindakan berupa penangkapan dan/atau penyadapan yang tidak melalui perizinan pengadilan merupakan salah satu upaya pencideraan status negara hukum kita.

Keempat, demokratisasi intelijen tentunya juga memberikan syarat pengawasan konsentrik, baik oleh eksekutif, parlemen, maupun masyarakat sipil. Itulah yang menjadi praktik negara-negara demokrasi, seperti di Amerika Serikat dan Inggris. Dimana terdapat anggota parlemen yang disumpah serta memiliki kewajiban mengawasi praktik aktor intelijen, mulai dari proses membuat produk intelijen juga termasuk pengumpulan, analisa, kontra-intelijen, operasi tertutup, sehingga potensi penyalahgunaan kekuasaan dapat ditutup, apalagi terhadap informasi yang masa retensinya telah habis dan aman untuk disampaikan.

Pengawasan Konsentrik
Mekanisme pengawasan yang lemah dari parlemen yang tidak dipayungi regulasi selama ini membuat presiden berkuasa penuh atas lembaga intelijen tanpa pengawasan dan berpotensi menggunakannya untuk kepentingan kekuasaannya. Logika demokrasi selalu menghendaki situasi yang saling mengawasi, serta berbagi peran kerja yang terdiferensiasi antara satu aktor dengan aktor lainnya untuk menghindari terwujudnya akumulasi kekuasaan pada satu lembaga.

Regulasi intelijen yang demokratik adalah jembatan menuju tata kelola ideal profesionalisme intelijen. Tentu saja proses sekarang ini tantangan bagi kaum demokratis yang menghendaki tata negara berketundukan hukum. Elemen masyarakat sipil juga perlu tetap menopang stamina idealisme parlemen yang kerap tersengal-sengal.


Arya Sandhiyudha AS
Kabid Riset GLOCAL Institute
Master bidang Strategic Studies dan penerima Certificate in Terrorism Studies dari S.Rajaratnam School of International Studies, NTU Singapura.
 
Indonesia Kukuhkan Posisi Sebagai Pusat Halal Dunia



Pelatihan auditor halal internasional International Training for Auditors of Halal Certifying Bodies yang digelar oleh LPPOM MUI mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat halal dunia. Keikutsertaan sebanyak 38 peserta dari 26 lembaga sertifikasi luar negeri menguatkan indikasi pengkukuhan tersebut. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif LPPOM MUI, Lukmanul Hakim.
Pelatihan itu mencakup lima kawasan benua seluruh dunia. Diantaranya Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Australia. Peserta dari Asia diantaranya lembaga sertifikasi halal dari Malaysia, Filipina, India, Jepang, dan Taiwan. Dari benua Eropa iku serta antara lain Irlandia, Inggris, Swiss, Polandia, Spanyol, dan Belanda.
Lebih lanjut, Lukmanul mengatakan, telah terjadi perkembangan halal di dunia internasional. Codex Alimentarius Commission (CAC) yang didirikan Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatur standar pangan, telahj memasukkan aspek halal sebagai salah satu ketentuan mutu pangan secara internasional sejak tahun 1997. ”Patut kita syukuri.”
Ketua MUI, Amidhan Shaberah mengemukakan, pelatihan auditor halal internasional ini merupakan manifestasi dari kerjasama intenasional MUI dengan lembaga-lembaga keislaman luar negeri. Terutama yang bergerak bidang sertifikasi halal. ”Ketentuannya mengacu pada sertifikasi MUI.”
Amidhan mengemukakn lembaga-lembaga sertifikasi halal luar negeri yang diakui MUI berkewajiban menjamin kesesuaian sertifikasi halal. Jaminan kehalalan produk mesti sesuai dengan prinsip-prinsip halal yang berlaku di Indonesia atau seluruh dunia.

=b=
 
72 Undang-undang di Indonesia Dinilai Diintervensi Asing



Pengamat dari Universitas Airlangga Surabaya Bambang Budiono MS M.Sosio mengatakan 72 undang-undang di Indonesia diintervensi asing. "Hal itu membuat Pancasila dikepung dua ideologi fundamentalisme yakni fundamentalisme pasar dan fundamentalisme agama," kata dosen Fisip Unair ini di Surabaya, Selasa.
Ia mengemukakan hal tersebut dalam seminar tentang Pancasila bertajuk "Indonesia Menuju Negara Paripurna" yang diselenggarakan Universitas Narotama (Unnar) Surabaya.
Menurut antropolog itu, kepungan tersebut terlihat dari adanya 75 persen pertambangan, 50,6 persen perbankan, 70 persen jaringan telekomunikasi, dan 65 persen agroindustri di Indonesia yang sudah dikuasai asing. "Kepemilikan asing itu antara lain 70 persen jaringan telekomunikasi yang dimiliki Kuwait, sedangkan agroindustri antara lain 65 persen kecap dikuasai AS, delapan persen sawit dikuasai Singapura, dan 12 persen sawit dikuasai Malaysia," katanya.
Selain itu, 100 persen teh dan makanan ringan merk tertentu juga dimiliki Inggris, kemudian 74 persen minuman ringan dikuasai Prancis. "Hal tersebut terjadi, karena kepemilika asing itu masuk dalam 72 UU dengan kompensasi utang dan bantuan teknis kepada Indonesia, di antaranya UU minyak dan gas, UU telekomunikasi, UU listrik, UU sumberdaya air, dan sebagainya," katanya.
Bahkan, kata dia ada badan asing yang berkantor di DPR untuk mengawali UU tersebut. "Tidak hanya itu, pendidikan dan kesehatan juga dimasuki. Sekarang 49 persen pemain asing sudah diizinkan masuk pendidikan, dan juga swastanisasi rumah sakit," katanya.
Oleh karena itu, kata mantan Direktur Pusham Unair ini, pertumbuhan ekonomi hanya diwaspadai, karena keuntungan dari pertumbuhan tersebut bukan menjadi milik Indonesia, melainkan milik kalangan asing. "Kalau mau selamat, solusinya adalah kembali kepada Pancasila yang digali Bung Karno, tetapi solusi itu tidak mudah, sebab fundamentalisme sudah mengepung kita," katanya.
Sementara itu, Presiden The Soekarno Center Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Weda, pembicara lain dalam seminar ini mengatakan Pancasila dalam pandangan Soekarno adalah berdaulat secara politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam seni budaya.
"Bung Karno mengatakan revolusi belum selesai, tetapi maksudnya adalah revolusi karakter terkait kemandirian politik, ekonomi, dan seni budaya, tetapi revolusi itu pula yang membuat Bung Karno jatuh, karena negara lain ingin menjajah Indonesia secara politik, ekonomi, dan budaya," kata rektor Universitas Mahendradatta, Bali.

:finger:=p=


[COLOR=#000000 ! important][/COLOR]
 
Back
Top