Welcome Bonus Hingga $500 dari ForexChief

Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Rasio 1:2 Tidak Selalu Bermanfaat​

Dalam teori tradisional, resiko dan profit biasanya diukur dengan rasio 1:2. Kenyataannya, belum banyak trader yang benar-benar menerapkan teori ini.

Bagaimana Anda menentukan rasio risk dan reward dalam trading? Kami yakin tidak ada trader yang bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan pasti dan jawaban yang sama. Pertanyaan itu mirip dengan menanyakan berapa banyak langkah yang Anda butuhkan untuk berjalan ke luar dari apartemen Anda di kota New York saat musim dingin.

Rasio 1:2 Tidak Selalu
Trading itu ibaratnya cuaca, kadang panas tapi juga terkadang dingin. Demikian juga halnya dengan pasar, terkadang bergerak cepat, terkadang bergerak lambat. Oleh karena itu pertanyaan tentang resiko dan imbalan selalu disesuaikan dengan keadaan terkini.

Dalam teori tradisional, resiko dan profit biasanya diukur dengan rasio 1:2. Dengan rasio ini, Anda dapat mempertaruhkan setengah dari jumlah keuntungan sehingga jika target profit 100 point maka stop lossnya adalah 50 pips. Teori ini terdengar hebat. Anda hanya perlu menang 4 kali dari 10 kali trading yang kalah. Namun, pada kenyataannya, belum banyak trader yang benar-benar menerapkan dan setia dengan penggunaan teori ini.

Pasar, dalam kenyataanya, tidak sama seperti sebuah pabrik yang memberikan keuntungan dengan mudah kepada Anda. Yang terjadi sebenarnya adalah, pada awalnya trading berjalan secara normal namun tanpa diduga pasar bergerak melawan posisi Anda. Ibaratkan seperti ini: Anda menargetkan kerugian sebanyak 100 pips dan berencana untuk mengunci profit ketika sudah mencapai 200 pips. Setelah entry, harga terus naik dan ketika profit sudah terkumpul sebanyak 199 pips, harga malah berbalik turun hingga 100 poin. Apa yang terjadi? Jelas stop loss Anda akan tersentuh, dan posisi buy yang tadinya berjalan sesuai harapan malah ditutup dengan kerugian.

Di atas kertas, Anda memang kehilangan 100 poin, tetapi dalam kenyataannya Anda kehilangan -299 poin (Stop loss 100 poin dan -199 hasil pembalikan pasar). Dengan demikian, teori rasio 1(risk) : 2(reward) sebenarnya malah melipatkan kerugian Anda.

Gunakan Trailing Stop
Inti dari permasalahan ini adalah bahwa keuntungan Anda tidak dapat diperkirakan dengan benar-benar pasti di pasar. Satu-satunya hal yang dapat Anda kendalikan adalah resiko. Itulah sebabnya kami selalu lebih dahulu menentukan target dan dengan tekun mengendalikan risiko menggunakan trailing stop. Mungkin hal ini tidak terlihat sangat memukau, namun percayalah penggunaan trailing stop jauh lebih mudah daripada memakai rasio 1:2.

Dengan pemakaian trailing stop, Anda akan lebih mudah mengantisipasi pergerakan harga yang tiba-tiba berubah arah secara tajam. Katakanlah Anda open buy pada pasar yang sedang uptrend, Anda bisa memposisikan trailing stop untuk bergeser naik setiap ada peningkatan harga sebanyak 10 pips. Dengan demikian, ketika harga berbalik turun secara tajam, posisi tersebut tidak akan terclose dengan kerugian total. Metode ini sangat kompatibel dengan prinsip "cut losses and let your profits run".

SUMBER : https://www.seputarforex.com/


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Compounding Profit


Compounding Profit adalah profit yang digunakan untuk bertrading kembali. Seberapa efektifkah compounding profit itu?

Kali ini saya ingin mengajak anda membicarakan tentang bagian yang "enak" dari trading, yaitu: profit. Nah tuh, asyik kan? Siapa sih yang gak suka profit yah? Hehehe... Lah memangnya apa sih masalah yang berkaitan dengan profit? Mungkin anda berpendapat, profit sih gak usah dibahas lagi lah... kan tinggal di WD aja tuh... Eits, tunggu dulu...

Sebagai seorang trader, saya anggap Anda adalah investor, sehingga profit dari hasil trading Anda pun perlu dikelola secara baik dan benar.

Memang sih, ada temen trader yang selalu menarik seluruh profit yang didapat di setiap akhir minggu. Bahkan ada temen trader yang menarik seluruh balance accountnya setiap minggu. Maksudnya dia menarik profit dan juga modalnya sekalian. Menurutnya lebih praktis seperti itu, ntar gampang kalau mau trade lagi ya tinggal deposit lagi ajah... Tapi ada juga temen trader yang disiplin hanya menarik profit setengahnya dari yang dia dapatkan per minggu. Trus sisanya gimana tuh? Dia bilang, setengah profitnya dia investasikan kembali sebagai modal tradingnya.

Profit yang ditanamkan kembali sebagai modal trading inilah yang biasa dikenal sebagai compounding profit dalam trading. Prinsipnya hampir sama seperti sebuah perusahaan yang menahan sebagian labanya (tidak dibagikan kepada pemegang saham) sebagai cadangan ekspansi.

Pertanyaannya sekarang: efektifkah cara compounding profit ini?

Ok, kalau dilihat perhitungan di atas kertas, cara compounding profit ini apabila dilakukan secara konsisten memang bisa menghasilkan modal (dan profit) yang fantastis. Bayangkan, dengan modal $100, apabila anda menghasilkan profit 3% per hari dan kemudian dicompounding selama 3 bulan saja, anda akan bisa menghasilkan profit jutaan rupiah per hari!

uang dollar
Eh, tapi jangan dulu terburu nafsu yah... hehehe... Ingat, ada kata kunci yang relatif sulit untuk terpenuhi di sini, yaitu: konsistensi. Nah, ini dia masalahnya... Dalam trading, profit 100% per hari mungkin terjadi, tapi untuk bisa terus seperti itu ya terus terang aja: susah oom... Hihihi...

Masalah lain berkenaan dengan compounding profit adalah masalah psikologis. Bagi trader yang relatif baru, melakukan open position sebesar 1 lot dengan 10 lot tentunya beda ‘rasa’nya. Kalau open 1 lot , biasanya kadar ‘dag dig dug’ nya lebih ringan dibanding kalau kita open 10 lot. Eh, ini sih pengalaman pribadi yah... hehehe... Nah, akibatnya saat modal mulai meningkat dan lot transaksi kita menjadi relatif tinggi, akan menjadi beban psikologis tersendiri bagi kita saat bertrading. Beban psikologis ini pastinya akan berpengaruh terhadap performance trading kita.

Masalah psikologis lainnya yang gak kalah menentukan pada saat kita mencoba melakukan compounding profit adalah "gatal" liat account kita yang "gemuk". Hehehe... Iya wajar sih... kalau tadinya kita invest sebesar $100 trus sekarang balance kita menjadi sebesar misalnya $1.000, siapa sih yang gak gatel pengen WD?

Nah, jadi gimana kesimpulannya nih? Compounding profit ini sebenarnya bisa dilakukan gak sih? Mm... kalau saran saya sih... kalaupun Anda ingin melakukan compounding profit, lakukan secara pelan-pelan, sambil menyesuaikan psikologis Anda menangani transaksi dalam lot yang lebih besar. Malahan kalau saya biasanya sih, profit sebesar deposit pertama kali sebaiknya segera ditarik dulu. Maksudnya supaya secara psikologis, kita merasa modal kita sudah balik dan kita hanya mentradingkan profit saja. Ini tentunya menjadikan beban psikologis jauh lebih ringan. Nah, selanjutnya apabila kita mau melakukan compounding pun, sebaiknya dalam jangka waktu yang relatif pendek dahulu, misalnya 3 atau 4 bulan.

Atau, bisa juga anda terapkan saran dari trader partner diskusi saya yang menyarankan supaya kita melakukan pemisahan account trading jangka pendek dan account trading jangka panjang. Jadi nantinya compounding profit kita terapkan pada account trading jangka panjang, sedangkan untuk menutup biaya operasional kita, bisa diambil dari account trading jangka pendek.

Oya, satu hal lagi. Sebelum anda melakukan compounding profit ini, pastikan bahwa broker anda bisa dipercaya. Pastinya kita gak pengen hasil susah payah kita bertrading (plus menahan diri dari WD) tiba-tiba ilang begitu saja karena broker scam .

Yah, silakan anda pilih cara pengelolaan profit yang menurut anda paling pas. Yang jelas sih... sebagai seorang investor, dapet profit gedhe di suatu hari/minggu bukan berarti kita sah untuk berfoya-foya kan? Hehehe... Bener gak?

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

My Trading Diary

Apakah anda lebih senang melupakan kesalahan dan cenderung menghindari untuk membicarakannya? Bagi trader, adalah penting untuk mencatat semuanya.

Apakah anda lebih senang melupakan kesalahan dan cenderung menghindari untuk membicarakannya? Well, itu lumrah sih. Tetapi kalau dalam trading, anda sebaiknya justru sebisa mungkin mengingat-ingat kesalahan-kesalahan yang pernah anda lakukan untuk sebisa mungkin menghindarinya terjadi lagi. Atau, apakah anda suka mengingat dan mengabadikan keberhasilan yang pernah anda capai? Mm… sebenernya itu juga lumrah sih… asal bukan untuk sekedar pamer plus menyombongkan diri.

Saya sendiri justru sering meng-capture chart, justru di saat-saat "kritis" misalnya menjelang MC. Mentor saya malahan merekam jam-jam menjelang MC-nya dan meng up-load chartnya di blog. Jelas bukan pamer, hanya bermaksud berbagi, supaya temen-temen trader yang lain bisa mengambil pelajaran dari "kesalahan" itu.

Percaya Diri Mempublikasikan Trading Diary
Yah, saya sendiri sih belum begitu telaten dan percaya diri untuk meng-upload semua rekaman trading saya. Hanya saja, saya selalu berusaha membuat catatan kegiatan trading saya. Biasanya saya mencatat posisi yang saya ambil, TP dan SL serta perolehan pips-nya. Kadang-kadang dilengkapi dengan capture chartnya, terutama kalo saya mengambil posisi yang rada aneh ato nekad.Dengan mempunyai catatan posisi, hasil trading disertai penyebabnya, terutama kalo ada posisi yang nyeleneh baik profitnya atopun lossnya, kita bisa mengambil pelajaran dari keberhasilan maupun kesalahan tersebut.

Bentuk-Bentuk Trading Diary
Seorang temen trader malahan telaten membuat print out chart di berbagai time frame setiap minggunya. Dia bilang… buat contekan klo satu saat ketemu candle yang "susah". Mmm.. saya jadi pengen tahu, candle yang menurut dia susah tuh yang kek gimana sih kira-kira yah? Memang, history selalu berulang, termasuk dalam forex.

Oleh karenanya, saya sangat menyarankan anda untuk membuat catatan-catatan posisi dan kondisi saat posisi tersebut diambil untuk bisa mempelajari dan memahami apa dan bagaimana market bereaksi di berbagai kondisi. Kalo anda males untuk mencatat sendiri transaksi yang anda lakukan, anda bisa print catatan transaksi yang ada di trading platform dan menambahkan catatan yang dirasa perlu. Kesalahan terkadang memang menyakitkan untuk diingat-ingat. Tapi justru sebaiknya kita tidak berusaha melupakan kesalahan tersebut. Ingatlah kesalahan dan ambillah pelajaran darinya. Kita gak pengen pengen mengulangi (lagi) kesalahan yang sama yang pernah kita lakukan. Kesalahan kedua biasanya efeknya lebih menyakitkan loh.

Trading Diary Sebagai Pengingat
Percaya deh… saya tahu persis rasanya. Ingat juga kesuksesan, tapi bukan untuk dipamerkan atau disombongkan. Kalo untuk sekedar keep the spirit alive.. it’s ok! Terkadang memang ada saat kita memerlukan suntikan semangat terutama setelah mengalami posisi yang loss berurutan. Mengingat rekor trading yang pernah kita capai kadang juga lumayan membangkitkan semangat loh. Kita akan berpikir, kalau dulu bisa, kenapa sekarang gak? Kita juga bisa mengingat-ingat kondisi market saat kita mencatat rekor perolehan profit untuk diulangi lagi jika kondisi market yang serupa satu saat terjadi lagi. So, mari kita bikin jurnal trading kita.

Mulailah mencatat transaksi yang kita lakukan serta hasil dan latar belakang kondisinya. Kadang asyik juga sekedar membuka-buka catatan seperti itu. Kita jadi teringat juga kondisi emosional yang kita rasakan saat itu. Misalnya nih, My trading diary Jum’at, 6 Mei 2011, saat ada rilis laporan NFP. Say salah pasang pending order, gak pake SL. Hasilnya, profit 50 pips tapi loss 100 pips. Abis itu, besoknya kesiangan masuk kuliah pula.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Pengharapan Yang Realistis Dalam Forex Trading

Banyak trader masuk ke dunia Forex Trading dengan harapan keuntungan tinggi atau kebebasan finansial instan. Ini menjadikan trading tidak realistis.

Banyak teman trader yang "nyemplung" ke dunia Forex Trading dengan harapan yang menurut saya kurang realistis. Rata-rata mereka berharap bisa mengeruk keuntungan tinggi, jauh di atas rata-rata hasil investasi secara umum, atau malah berharap meraih kebebasan finansial secara instan, atau setidaknya dalam waktu yang singkat. Pengharapan-pengharapan ini tidak masuk akal dan menjadikan trading tidak realistis. Bukan maksud saya mematahkan semangat anda dalam belajar trading loh ya, saya cuma ingin mengingatkan bahwa setiap investasi dalam bisnis selalu mengandung resiko.

Setiap Bisnis Pasti Ada Risikonya
Hal inilah yang seharusnya disadari oleh setiap calon investor sebelum memutuskan untuk menanamkan modal alias berinvestasi. Sebenernya sih kalo dirunut ke belakang, pengharapan tinggi di kalangan (calon) trader bukan semata-mata "salah" si calon trader tersebut. Memang kebanyakan tawaran investasi di dunia Forex Trading hanya mengemukakan tingginya return yang bisa diperoleh, tanpa menyertakan warning tentang resikonya.

Seorang kenalan saya pernah menanyakan, bisa nggak nitip modal untuk ditradingkan di forex. Saya tanya, berapa return yang dia harapkan per bulannya? Dia jawab: 100%. Wah, saya bilang, kalau saya nggak berani jamin return sebesar itu bisa tetap setiap bulannya. Masih saya tambahi lagi dengan penjelasan mengenai resiko yang mungkin terjadi di forex trading ini.

Anda pengen tahu reaksinya? Serta merta dia kabur deh. Lah, makanya saya katakan pada setiap calon trader maupun investor: get real, deh! Mana ada investasi yang terjamin return-nya sebesar 100% sebulan tanpa resiko? Yang bener aja, guys!

Mari coba kita hitung ya. Kalau seandainya return per bulan katakan sebesar 100% dari modal dan anda melakukan compounding dari profit tersebut (keuntungan anda kembali tanamkan sebagai modal). Maka jika kita menginvestasikan sebesar US$250, di akhir tahun pertama modal anda akan menjadi sebesar US$1,024,000. Di akhir tahun ke-2 akan menjadi US$4,194,304,000. Di akhir tahun ke-3 akan menjadi US$17,179,869,184,000. Dan di akhir tahun ke-4, anda akan menjadi "penguasa alam semesta" dengan memiliki aset sebesar US$70,368,744,177,664,000. Hitung sendiri deh nilainya dalam rupiah!

Pengharapan Realistis Dalam Trading

Wew, sebentar… Apakah anda percaya hasil seperti itu bisa tercapai? Eh, kalau menurut hitungan matematis di atas kertas sih memang hasilnya seperti itu. Tapi dalam prakteknya? Waduh! Sekali lagi, bukan maksud hati merontokkan niat anda menjadi trader, tapi dari pengalaman banyak teman trader yang sudah menjadi trader setidaknya lebih dari dua tahun, hasil yang konsisten profit besar seperti itu dalam prakteknya sangat sulit untuk tercapai.

Oke, untuk beberapa bulan, Anda mungkin bisa mencapai perolehan return sebesar itu, tapi untuk konsisten sebesar itu terus menerus? yah, terus terang, susah deh!

Nah, lalu, berapa persen sih sebenernya hasil yang realistis yang bisa diperoleh dalam trading? Beberapa teman trader menyebutkan angka 30% per bulan. Teman trader yang lain menyebutkan angka 10% per bulan sebagai hasil yang konsisten bisa diperoleh.

O ya, teman trader lain masih menambahkan pesan: jangan melakukan compounding profit dengan menanamkan kembali seluruh profit yang diperoleh dari trading. Setidaknya, lakukan penarikan dana (withdrawal/WD) untuk menutup biaya operasional tiap bulannya dan memberi "hadiah" pada diri sendiri.

Bahkan, ada yang menyarankan untuk melakukan hit and run. Maksudnya di sini, siklus atau aliran modal dalam bertrading itu sebaiknya singkat saja: deposit, trading, lalu jika profit langsung di WD dan… nikmati hasil trading kita. Toh menurutnya, proses WD dan deposit relatif singkat. Ntar kalau ingin trading lagi, ya tinggal deposit lagi.

Saya tidak bisa mengatakan mana cara mengelola modal trading terbaik secara umum, semuanya tergantung pada anda. Silahkan pilih yang cocok untuk anda. Apakah anda akan melakukan cara hit and run tadi, ataukah akan menanamkan kembali sekian persen profit sebagai modal, atau akan melakukan WD secara rutin dalam jumlah tertentu untuk menutup biaya operasional setiap bulannya.

Yang jelas, tetaplah memasang pengharapan yang realistis dalam trading dan ingatlah resiko yang harus anda tanggung. Terus terang, saya sedih melihat teman-teman trader yang berguguran di market gara-gara (tadinya) mempunyai harapan yang terlalu tinggi, dan akhirnya patah semangat dalam proses pencapaiannya.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Pengharapan Yang Realistis Dalam Forex Trading

Banyak trader masuk ke dunia Forex Trading dengan harapan keuntungan tinggi atau kebebasan finansial instan. Ini menjadikan trading tidak realistis.

Banyak teman trader yang "nyemplung" ke dunia Forex Trading dengan harapan yang menurut saya kurang realistis. Rata-rata mereka berharap bisa mengeruk keuntungan tinggi, jauh di atas rata-rata hasil investasi secara umum, atau malah berharap meraih kebebasan finansial secara instan, atau setidaknya dalam waktu yang singkat. Pengharapan-pengharapan ini tidak masuk akal dan menjadikan trading tidak realistis. Bukan maksud saya mematahkan semangat anda dalam belajar trading loh ya, saya cuma ingin mengingatkan bahwa setiap investasi dalam bisnis selalu mengandung resiko.

Setiap Bisnis Pasti Ada Risikonya
Hal inilah yang seharusnya disadari oleh setiap calon investor sebelum memutuskan untuk menanamkan modal alias berinvestasi. Sebenernya sih kalo dirunut ke belakang, pengharapan tinggi di kalangan (calon) trader bukan semata-mata "salah" si calon trader tersebut. Memang kebanyakan tawaran investasi di dunia Forex Trading hanya mengemukakan tingginya return yang bisa diperoleh, tanpa menyertakan warning tentang resikonya.

Seorang kenalan saya pernah menanyakan, bisa nggak nitip modal untuk ditradingkan di forex. Saya tanya, berapa return yang dia harapkan per bulannya? Dia jawab: 100%. Wah, saya bilang, kalau saya nggak berani jamin return sebesar itu bisa tetap setiap bulannya. Masih saya tambahi lagi dengan penjelasan mengenai resiko yang mungkin terjadi di forex trading ini.

Anda pengen tahu reaksinya? Serta merta dia kabur deh. Lah, makanya saya katakan pada setiap calon trader maupun investor: get real, deh! Mana ada investasi yang terjamin return-nya sebesar 100% sebulan tanpa resiko? Yang bener aja, guys!

Mari coba kita hitung ya. Kalau seandainya return per bulan katakan sebesar 100% dari modal dan anda melakukan compounding dari profit tersebut (keuntungan anda kembali tanamkan sebagai modal). Maka jika kita menginvestasikan sebesar US$250, di akhir tahun pertama modal anda akan menjadi sebesar US$1,024,000. Di akhir tahun ke-2 akan menjadi US$4,194,304,000. Di akhir tahun ke-3 akan menjadi US$17,179,869,184,000. Dan di akhir tahun ke-4, anda akan menjadi "penguasa alam semesta" dengan memiliki aset sebesar US$70,368,744,177,664,000. Hitung sendiri deh nilainya dalam rupiah!

Pengharapan Realistis Dalam Trading

Wew, sebentar… Apakah anda percaya hasil seperti itu bisa tercapai? Eh, kalau menurut hitungan matematis di atas kertas sih memang hasilnya seperti itu. Tapi dalam prakteknya? Waduh! Sekali lagi, bukan maksud hati merontokkan niat anda menjadi trader, tapi dari pengalaman banyak teman trader yang sudah menjadi trader setidaknya lebih dari dua tahun, hasil yang konsisten profit besar seperti itu dalam prakteknya sangat sulit untuk tercapai.

Oke, untuk beberapa bulan, Anda mungkin bisa mencapai perolehan return sebesar itu, tapi untuk konsisten sebesar itu terus menerus? yah, terus terang, susah deh!

Nah, lalu, berapa persen sih sebenernya hasil yang realistis yang bisa diperoleh dalam trading? Beberapa teman trader menyebutkan angka 30% per bulan. Teman trader yang lain menyebutkan angka 10% per bulan sebagai hasil yang konsisten bisa diperoleh.

O ya, teman trader lain masih menambahkan pesan: jangan melakukan compounding profit dengan menanamkan kembali seluruh profit yang diperoleh dari trading. Setidaknya, lakukan penarikan dana (withdrawal/WD) untuk menutup biaya operasional tiap bulannya dan memberi "hadiah" pada diri sendiri.

Bahkan, ada yang menyarankan untuk melakukan hit and run. Maksudnya di sini, siklus atau aliran modal dalam bertrading itu sebaiknya singkat saja: deposit, trading, lalu jika profit langsung di WD dan… nikmati hasil trading kita. Toh menurutnya, proses WD dan deposit relatif singkat. Ntar kalau ingin trading lagi, ya tinggal deposit lagi.

Saya tidak bisa mengatakan mana cara mengelola modal trading terbaik secara umum, semuanya tergantung pada anda. Silahkan pilih yang cocok untuk anda. Apakah anda akan melakukan cara hit and run tadi, ataukah akan menanamkan kembali sekian persen profit sebagai modal, atau akan melakukan WD secara rutin dalam jumlah tertentu untuk menutup biaya operasional setiap bulannya.

Yang jelas, tetaplah memasang pengharapan yang realistis dalam trading dan ingatlah resiko yang harus anda tanggung. Terus terang, saya sedih melihat teman-teman trader yang berguguran di market gara-gara (tadinya) mempunyai harapan yang terlalu tinggi, dan akhirnya patah semangat dalam proses pencapaiannya.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Menjadi Trader Forex Yang Full Time

Diperlukan usaha yang nyata, rencana yang jelas dan disiplin tinggi agar bisa menjadi trader forex full time. Berikut beberapa caranya.

Menjadi trader yang full time atau "trading for living" adalah impian setiap trader yang aktif. Selain tidak terikat oleh waktu kerja, Anda sangat mungkin bisa memperoleh kebebasan finansial (financial freedom) yang sebenarnya. Namun demikian, trading bukanlah jalan untuk memperoleh pendapatan yang luar biasa dalam waktu singkat.

Diperlukan usaha yang nyata, rencana yang jelas dan disiplin tinggi agar bisa benar-benar trading for living. Tidak ada jalan pintasnya. Hanya jika komitmen Anda pada trading memang kuat, Anda akan bisa trading for living. Banyak orang telah berhasil melakukannya, termasuk Nial Fuller, penulis artikel ini. Niall akan berbagi pengalamannya tentang "how to become a full time forex trader".

Trading forex adalah bisnis, dan bisnis trading forex tidak seperti bisnis pada umumnya. Siklus ekonomi sangat mempengaruhi iklim bisnis. Ekspansi, kontraksi dan resesi. Bisnis Anda akan naik atau turun tergantung dari kondisi perekonomian baik global maupun lokal. Trading forex sama sekali tidak tergantung dari iklim bisnis, Anda bisa untung besar ketika perekonomian sedang booming, lesu maupun resesi. Anda tentu sudah paham akan hal ini, tetapi apakah Anda memang benar-benar tertarik dengan bisnis ini?

Sebelum bermimpi menjadi seorang trader full time yang sukses, terlebih dahulu Anda harus tertarik pada bisnis trading forex yang akan Anda jalani. Jika Anda ingin sekali menjadi trader sukses tetapi Anda kurang tertarik pada pasar forex, maka buatlah diri Anda untuk tertarik. Cobalah temukan apa yang menarik dari pasar forex. Jangan pernah masuk ke bisnis ini jika Anda memang sama sekali tidak tertarik.

Selain itu trading forex tidak bisa dianggap sebagai hobby, tetapi benar-benar pekerjaan rutin. Bisa saja Anda trading paruh waktu atau part time, tetapi dari pengamatan saya hasilnya tidak akan pernah maksimal. Pertumbuhan account trading part timer tidak secepat trader full time. Sekali lagi, trading forex berbeda dengan bisnis laninnya, Anda tidak bisa mendelegasikan begitu saja account trading Anda, atau bahkan klien Anda, ke pihak ketiga. Banyak trader profesional memilih trading dengan full time.

Dari yang saya amati, ada beberapa ciri seorang trader full time yang sukses, yaitu:

1. Selalu Bersikap Realistis
Ciri ini yang paling mudah diamati. Seorang trader full time selalu bersikap realistis, artinya mereka tidak berharap terlalu berlebihan, ingin selalu profit pada setiap trade atau ingin profit yang sangat besar dalam sekali trade. Jika Anda tidak realistis pada pasar yang sangat tidak pasti, maka Anda akan cenderung mengambil resiko yang melebihi kapasitas account Anda, atau Anda akan over trading. Agar bisa bertahan dalam jangka panjang, Anda harus menyesuaikan position size dengan besarnya account trading. Sesuaikan harapan Anda dengan kenyataan di pasar. Pasar tidak pasti, Anda mesti bisa membatasi resiko.

Ciri lain dari full time trader adalah mereka bisa bertahan lama. Bukan berarti mereka selalu menambah dana jika terkena margin call, tetapi memang karena mereka bisa mengatur pola irama trading sesuai dengan balance. Mereka bisa mengembangkan account yang sedang menyusut dan menarik dana sesuai rencana. Dari yang saya amati, mereka hanya menambah dana bila benar-benar diperlukan. Hal tersebut bisa mereka lakukan karena mereka bekerja dengan rencana yang jelas dan dilakukan secara rutin. Trading forex adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka.

2. Rutinitas Harian Seorang Trader Full Time
Seorang trader forex full time mempunyai rutinitas trading, sekalipun mungkin tidak tampak dalam kesehariannya. Rutinitas tersebut telah berlangsung dari waktu ke waktu hingga menjadi kebiasaan. Ia bisa melakukan hal itu karena telah mempunyai rencana yang baku dan jelas yang selalu harus diikuti.


Mempunyai rencana trading dan jurnal trading.
Agar bisa mengembangkan kebiasaan dalam trading dan menjaga keterlibatan emosi sangat diperlukan adanya sebuah rencana trading dan jurnal trading. Kedua alat penting dalam trading ini harus benar-benar diikuti agar trader bisa bertahan. Dari pengamatan dan pengalaman saya, rencana dan jurnal trading adalah salah satu penentu keberhasilan kita sebagai trader full time.

Analisa chart harian (daily) dan mingguan (weekly).
Untuk keperluan analisa rutin harian, chart daily dan weekly sangat diperlukan sekalipun mungkin Anda trading dalam basis time frame 1 jam atau 15 menit. Dengan melihat chart daily dan weekly setiap hari, Anda akan mengetahui arah trend dan sentimen pasar jangka panjang. Berilah catatan atau komentar pada setiap awal minggu sebagai patokan langkah trading yang hendak Anda lakukan. Tentukan level-level support dan resistance yang penting, serta waktu rilis data fundamental berdampak yang bisa mempengaruhi pasangan mata uang trading Anda.

Rencana selalu dibuat didepan, dan setelah itu antisipasi, bukan reaksi. Trader full time biasanya tahu pasti apa yang akan dilakukan sebelum entry, bukan bereaksi setelah masuk pasar. Hasil dari rutinitas trading yang konsisten adalah kebiasaan. Dengan rencana dan jurnal yang teratur Anda akan memiliki kebiasaan positif yang mendukung keberhasilan trading Anda.


3. Yakin pada Metode dan Strategi Trading yang Telah Dipilih
Agar bisa konsisten dengan rencana tradingnya, trader harus yakin pada metode dan strategi trading yang digunakan dan tidak berubah-ubah seiap kali akan entry. Saya lihat metode trading mereka yang full time selalu sederhna tetapi efektif. Mereka menghindari untuk menggunakan banyak indikator teknikal yang bisa menimbulkan konflik. Selain itu strategi yang mereka terapkan selalu mengacu pada prediksi berdasarkan probabilitas yang paling tinggi. Tak ada yang benar-benar pasti dalam pasar forex, hanya probabilitas saja yang bisa dipakai sebagai ukuran sebuah prediksi.

4. Menerapkan Money Management dengan Benar
Trader full time yang berhasil sangat menguasai metode dan strategi trading yang digunakan. Mereka tidak pernah ragu dalam menggunakannya. Jika ternyata kondisi pasar meragukan, hanya ada dua pilihan: take it or leave it. Tetapi diluar metode dan strategi trading, yang paling penting untuk selalu diterapkan adalah money management. Kunci utama keberhasilan dalam trading (juga dalam bisnis pada umumnya) adalah me-manage modal. Trader yang berhasil selalu membatasi resiko dengan menerapkan rasio risk/reward yang proporsional sesuai dengan kondisi pasar.​

Saya pernah melakukan survey pada sejumlah trader forex full time yang "trading for living". Semuanya mempunyai metode dan strategi yang relatif sederhana meski tidak seragam. Cara trading mereka obyektif, logis dan sama sekali tidak emosional. Meski kinerjanya tidak selalu seperti yang diharapkan, tetapi selalu mengalami perbaikan dari waktu ke waktu.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Kesulitan Dalam Membuka Posisi Trading ?

banyak sekali trader yang mengalami kesulitan untuk membuka posisi. Apa penyebab dan solusinya?

Apakah Anda merasa sulit ketika hendak ‘menarik pelatuk’ untuk buka posisi ketika trading ? Mungkin Anda tahu kondisi pasar sekarang dan Anda seharusnya masuk, tetapi karena beberapa alasan Anda tidak melakukannya, atau mungkin pada hari berikutnya ketika Anda melihat kembali setup trading Anda dan berkata pada diri Anda seharusnya kemarin buka posisi. Atau ketika Anda melakukan manual trading dan telah menutup posisi pada level breakeven ternyata keesokan harinya Anda mengetahui bahwa seharusnya target profit Anda bisa tercapai saat Anda tidak memonitor harga pasar. Banyak trader yang masih mengalami hal serupa sekalipun telah lama berkecimpung dalam pasar forex.

Kenapa Anda tidak ‘menarik pelatuk’ untuk buka posisi ?
Ada beberapa hal yang menyebabkan Anda tidak jadi ‘menarik pelatuk’ trading walaupun Anda tahu setup trading yang Anda buat telah valid :

Takut - rasa takut untuk masuk pasar adalah hal yang biasa dialami oleh para trader pemula atau oleh trader yang telah berpengalaman tetapi baru menderita kerugian cukup besar dan berturutan. Rasa takut ini bisa disebabkan karena Anda tidak benar-benar memahami strategi trading yang telah Anda terapkan, atau level resiko per posisi yang Anda buka terlalu besar hingga loss yang Anda alami cukup besar. Tetapi apapun alasannya, rasa takut ini tidak seharusnya ada pada seorang trader yang ingin benar-benar sukses.

Kurang memahami penerapan strategi trading - mungkin Anda tidak seratus persen memahami bagaimana menggunakan strategi trading yang Anda adopsi. Jika ini masalahnya, Anda bisa mempelajarinya lagi dari awal, dan menerapkan pada account demo sampai Anda benar-benar mengerti dasar dan alasan strategi tersebut diterapkan, mulai dari pembukaan posisi sampai pada penentuan risk/reward ratio atau besarnya resiko tiap posisi.
Sebagai informasi, jika Anda menerapkan banyak indikator teknikal yang memenuhi platform trading Anda hingga terkesan begitu komplek, mungkin Anda akan kesulitan dalam mengurai dan menyimpulkan sinyal trading karena sinyal indikator yang saling bertentangan. Dengan strategi yang efektif dan sederhana seperti metode price action yang mencermati pergerakan harga pasar secara natural, masalah tersebut bisa dihindari. Dengan metode price action, Anda hanya akan masuk pasar jika setup pergerakan harganya telah benar-benar valid.

Tidak percaya diri - mungkin Anda meragukan kemampuan diri Anda sendiri untuk menjadi seorang trader yang sukses. Apapun alasannya, dengan meragukan kemampuan trading Anda sendiri, Anda akan kehilangan banyak peluang trading yang bagus.

Terbebani oleh satu posisi trading - seorang trader yang biasanya menentukan resiko cukup besar, atau yang cenderung membuka posisi dengan berlebihan (over-trade) akan cenderung menitik beratkan pada satu posisi yang dianggap penting dan takut membuka posisi baru meski menurut analisa strategi tradingnya cukup valid. Jika Anda cenderung over-trade dengan membuka beberapa posisi yang seharusnya Anda tahu tidak harus dilakukan, Anda akan cenderung pula untuk takut ‘menarik pelatuk’ trading setelah mengalami loss yang cukup besar pada posisi terdahulu.

Percaya pada sinyal trading Anda
Untuk mengatasi problem diatas, hendaknya Anda benar-benar menaruh kepercayaan pada sinyal trading yang diberikan oleh metode strategi trading Anda. Cobalah pahami benar-benar metode strategi trading Anda, pada kondisi harga pasar yang bagaimana dan kapan Anda harus entry. Jika telah mengerti dengan persis cara kerja metode yang Anda terapkan, Anda tentu tidak akan buka posisi jika tidak ada sinyal trading, atau tidak akan ragu lagi jika isyarat untuk masuk pasar telah muncul sehingga kesempatan bagus untuk entry tidak terlewatkan.
Anda bisa mencobanya terlebih dahulu pada demo account jika memang belum yakin benar. Tidak ada metode trading yang sempurna, dan profit atau loss adalah bagian dari proses untuk menjadi seorang trader. Dengan menerapkan risk management yang benar seharusnya Anda tidak perlu risau dengan loss yang mungkin berturutan, selama Anda menerapkan trading plan yang telah Anda sepakati dengan benar dan disiplin.

Percaya pada kemampuan dan skill Anda dalam trading
Percaya pada diri Anda sendiri bahwa Anda mampu dan bisa menjadi seorang trader yang sukses adalah sangat penting. Jika Anda mengira bahwa Anda tidak akan mampu untuk menjadi trader yang profitable, maka cepat atau lambat hal itu akan jadi kenyataan. Hindarilah cara berpikir dengan trading yang ‘sekali gebug’ langsung profit besar, tetapi berpikirlah seperti para trader profesional yang mengutamakan hasil trading yang konsisten.

Hindari melihat kebelakang dengan ‘back testing’
Untuk menjaga rasa percaya diri dan kemampuan Anda dalam trading, hendaknya jangan melihat kebelakang dengan menerapkan ‘back testing’ untuk menguji metode strategi trading Anda. Back testing akan mengurangi kepercayaan diri Anda untuk bisa trading pada kondisi saat ini, walaupun Anda telah cukup percaya diri pada keadaan pasar diwaktu lalu saat back test itu diterapkan. Cara yang lebih bijak adalah dengan mencoba metode trading Anda pada demo account atau ‘forward testing’ pada pasar real time dengan kondisi saat ini, sehingga jika memang hasil testingnya cukup bagus, Anda jadi tidak ragu untuk ‘menarik pelatuk’ trading.

Hadapi rasa takut Anda
Yang Anda mesti takuti adalah rasa takut itu sendiri, yang tentunya takut menderita loss yang besar, atau takut kalau kalau pasar tidak ‘memihak’ Anda. Gerak harga pasar adalah cerminan karakter para pelaku pasar, dan kita tidak bisa mengontrolnya. Kerugian dalam trading forex adalah hal yang tidak bisa dihindari bahkan oleh para trader profesional sekalipun, jadi kita tidak harus ‘down’ hanya karena telah loss sehingga jadi takut untuk ‘menarik pelatuk’ trading lagi. Harga pasar selalu bergerak dengan pola-pola tertentu, dan jika kita bisa mempelajari arti gerakan tersebut dengan metode price action trading tentu akan bisa mendapatkan banyak manfaat dalam strategi trading kita.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Kurs Rupiah Diperkirakan Menguat Pekan Ini

Dolar AS yang diprediksi melemah akan berdampak pada menguatnya nilai tukar Rupiah dalam satu pekan ke depan.
Nilai tukar Rupiah sedikit melemah di sesi perdagangan Senin (19/November) sore ini, setelah dibuka menguat pagi tadi. Pukul 13:21 WIB, kurs Rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp14,621 per USD, terkoreksi dari level pembukaan di Rp14,545 per USD. Sementara itu, menurut kurs referensi JISDOR BI, Rupiah saat ini berada di level Rp14,586, lebih kuat daripada level akhir pekan lalu yang berada di 14,594.

Meski demikian, dalam sepekan ini, nilai tukar Rupiah diperkirakan dapat terus menguat karena Dolar AS diperkirakan masih akan tertekan.

Kurs Rupiah Diproyeksi Menguat Pekan Ini
Beberapa pejabat Federal Reserve AS menilai bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat akibat polemik yang terjadi di Eropa dan China. Menurut Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, AS perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi global sebelum melanjutkan pengetatan moneternya, di samping memperhatikan data inflasi dan tenaga kerja dalam negerinya sendiri.


Sementara dari dalam negeri, penguatan nilai tukar Rupiah didukung oleh paket kebijakan ekonomi jilid XVI dari pemerintah, dan kenaikan suku bunga BI sebesar 25 basis poin. Untuk sementara ini, kebijakan pemerintah tersebut berhasil menutupi dampak negatif dari data neraca berjalan Indonesia yang defisitnya melebar menjadi 8.8 miliar USD, atau setara dengan 3.37 persen PDB Indonesia saat ini. Sedangkan kenaikan suku bunga BI dapat difungsikan sebagai antisipasi dari kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan.

Menurut analis Seputarforex, Martin Singgih, penguatan Rupiah juga didukung oleh aliran modal investor asing ke pasar saham dan pasar obligasi. Hal ini tampak dari menguatnya IHSG sebesar 0.95% di akhir pekan lalu ke level 6,000. Dalam analisa Rupiah mingguannya, Martin menambahkan bahwa minggu ini tidak ada data penting baik dari dalam negeri maupun dari AS. Secara teknikal, Rupiah masih diperkirakan cenderung naik, dengan support kuat pada level 14,530.
SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Manfaat Konsistensi Dalam Trading

Agar bisa menjadi profit berkelanjutan, maka trader perlu konsisten dalam banyak hal. Hanya dengan konsisten dalam hal-hal ini, maka sukses dapat diraih.

Dalam peperangan yang sesungguhnya, seorang pilot pesawat tempur memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang sangat tinggi hingga membuat orang awam kagum. Namun bagi sang pilot, pekerjaan menerbangkan pesawat tersebut dengan berbagai tingkat kesulitan adalah pekerjaan rutin yang telah mereka lakukan puluhan, bahkan ratusan kali. Demikian pula seorang ahli bedah, atau profesi lain dengan pekerjaan khusus yang bagi awam terasa sangat sulit dan luar biasa. Bagi trader pemula, seorang trader profesional tampak seolah memiliki pengetahuan dan ketrampilan individu yang luar biasa sehingga hasil akhir tradingnya selalu profit. Apa yang sebenarnya mendasari ketiga profesional tersebut sehingga mereka bisa mencapai kinerja maksimum? Jawabnya adalah konsistensi.

Konsistensi adalah kebiasaan yang akan memberikan hasil yang luar biasa, tidak terkecuali dalam trading forex. Trading forex, sama seperti menerbangkan pesawat tempur atau membedah jantung manusia, mempunyai tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Penerbang pesawat tempur harus bisa menyerang sasaran dengan tepat dan menghindar dengan cepat. Dokter bedah mesti bisa berpacu dengan waktu untuk mereparasi jantung pasien yang bermasalah, dan trader profesional yang mengelola account jutaan dollar mesti bisa mengantisipasi pasar dengan benar. Tentu saja ketiga profesional tersebut akan sangat memperhitungkan faktor resiko. Jika salah perhitungan, sang pilot bisa jadi korban, pasien jantung bisa meninggal, dan account jutaan dollar bisa ludes.

Hanya kinerja maksimum yang akan meminimalisir resiko, dan kinerja maksimum bisa dicapai dengan belajar dan berlatih dengan konsisten. Konsistensi akan membangun kebiasaan positif. Eric V. Holtzclaw, seorang penulis strategi bisnis dalam sebuah artikelnya yang berjudul ‘Power of Consistency’ menuliskan: ‘Anda tidak bisa mengatakan sebuah strategi tidak akan berjalan sebelum Anda mencobanya dengan konsisten selama periode waktu tertentu. Dalam bisnis, ide, proses dan struktur organisasi suatu perusahaan seharusnya direalisasikan dan diterapkan selama kurang lebih 6 bulan sebelum dianggap tidak berhasil atau gagal.’

Untuk mencapai hasil maksimum dalam trading forex, Anda perlu konsisten dalam beberapa hal berikut ini:

Konsisten dalam menerapkan metode dan strategi trading yang telah Anda pilih.

Jika Anda telah menguji (bisa dengan backtest) sebuah sistem trading dan hasilnya sesuai dengan yang Anda harapkan, maka tidak seharusnya Anda berganti dengan sistem lain sebelum Anda mencobanya selama beberapa bulan. Berganti metode atau strategi trading sebelum Anda mengetahui benar kelebihan dan kekurangannya akan sangat mempengaruhi hasil akhir trading Anda. Oleh sebab itu dianjurkan untuk mencobanya dalam account demo terlebih dahulu sebelum Anda benar-benar secara konsisten menerapkannya dalam account riil.

Konsisten dalam menerapkan managemen resiko

Point ini yang terpenting. Management resiko dalam trading forex sangat diperlukan terutama untuk menghindari hancurnya account Anda akibat rentetan kerugian yang mungkin terjadi. Trader yang berpengalaman menganjurkan agar Anda dengan konsisten menentukan resiko per trade sebelum entry (biasanya tidak lebih dari 2% dari balance account sekarang). Selain itu, usahakan untuk selalu menentukan risk/reward ratio lebih besar dari 1:1 untuk memperoleh probabilitas profit yang memadai.

Konsisten dalam memperbaharui (mengupdate) jurnal trading

Jurnal trading diperlukan sebagai alat untuk mengevaluasi keseluruhan trading Anda. Tanpa evaluasi yang konsisten Anda tidak akan tahu kinerja trading Anda. Secara rutin jurnal trading mesti Anda perbaharui guna mengetahui kekurangan Anda.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Dasar Index Trading

Stock trading Index atau biasa disebut Index trading saja, dikenal mempunyai tingkat volatilitas yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada trading Forex. Tidak seperti forex trader yang banyak kita jumpai di Indonesia, jumlah Index Trader masih tergolong sedikit. Dengan tingkat volatilitas yang tinggi, maka tidak semua trader mampu menjadi seorang Index Trader. Index Trading ini lebih

Trading Index - twps2 - pendulangforexStock trading Index atau biasa disebut Index trading saja, dikenal mempunyai tingkat volatilitas yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada trading Forex. Tidak seperti forex trader yang banyak kita jumpai di Indonesia, jumlah Index Trader masih tergolong sedikit. Dengan tingkat volatilitas yang tinggi, maka tidak semua trader mampu menjadi seorang Index Trader.

Index Trading ini lebih cocok bagi para high-risk trader yang bernyali besar dalam menanggung resiko yang tinggi. Namun dengan pengetahuan yang cukup, semua trader bisa saja untuk merasakan profit dari Index Trading ini. Untuk itu saya akan mengulas sedikit tips yang mungkin berguna bagi anda sebagai langkah awal untuk mempelajari Index Trading.

Trader Index Indonesia
Berdasarkan Blogwalking yang telah saya lakukan, para Index Trader di Indonesia mayoritas menyukai trading pada Index HANGSENG dan KOSPI. Sisanya mereka memilih untuk trading di Index NIKKEI dan Dow Jones. Kenapa mereka sangat tertarik dengan Index Hangseng ? Rata-rata jawaban mereka sama, Index Hangseng mempunyai volatilitas yang tinggi diantara semua produk Index trading lainnya ataupun forex trading, sehingga profit yang ditawarkan sangat besar dalam kategori day-trading.

Sedikitnya jumlah Index trader di Indonesia ini mungkin disebabkan oleh minimnya broker yang menawarkan produk Index dengan dana yang terjangkau. Untuk trading produk Index melalui broker lokal membutuhkan dana minimum 50 sampai dengan 100 juta rupiah. Biasanya para index trader mengakalinya dengan mencari broker asing yang memberikan keringanan deposit awal, serta menggunakan perantara Introducing Broker.

Tips Dasar Index Trading
Bagi anda yang telah terbiasa trading di forex maupun saham, saya yakin anda akan merasakan perbedaan yang mencolok ketika anda mencoba terjun ke Index trading. Dengan tingkat volatilitas yang tinggi, maka adrenalin kita akan terpacu untuk mengikuti “keliaran” gerakan chart Index. Maka sangatlah penting untuk anda selalu mengingat berikut ini :
Berpikir dan bertindak dengan cepat.
Memiliki capital margin yang cukup agar selalu survive.
Memiliki entry point dan exit point sebelum melakukan open posisi.
Memiliki rencana trading yang ketat dan sangat-sangatlah disiplin.
Jaga emosi, agar jangan terlalu tamak.
Index market sering bergerak dengan trend yang cenderung pendek. Saya rasa tipe swing tradinglah yang paling efisien untuk trading dalam pasar Index. Swing trading ini tidak berusaha untuk memprediksi panjangnya trend yang terjadi, namun memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan pada saat terjadinya trend maupun retracement. Agar swing trading dapat berjalan sukses, maka kita harus mampu menentukan acuan entry point dan exit point dengan cepat. Problem yang sering terjadi ialah banyak para trader tidak memiliki capital margin yang cukup untuk menahan posisi yang seharusnya profitable. Mari kita lihat contoh berikut ini : Chart - twsp2 - pendulangforex

Seorang trader harus menanggung floating loss sebesar 37 ticks atau setara $1850 pada regular account sebelum trend bergerak sesuai analisa yang kita rencanakan dan menjadi profitable. Banyak para trader yang tidak mampu untuk menahan floating loss sebesar itu, meskipun mereka yakin bahwa posisi yang diambil akan menjadi profitable.

Untuk itu, pilihan mini account mungkin lebih cocok bagi mereka yang tidak memiliki capital margin yang besar ataupun para trader yang baru memulai trading Index. Moving average crossover (perpotongan indikator moving average), sering digunakan untuk menentukan entry point dan exit point. Karena perpotongan MA dapat digunakan sebagai tanda dimulai/berakhirnya suatu trend. Namun bila kita hanya mengandalkan perpotongan garis MA saja, maka kita akan mendapati adanya false signal. Untuk itu perlu ditambahkan indikator lain seperti Stochastic dan MACD untuk lebih memastikan trend yang terjadi. Jangan lupa untuk selalu menggunakan stop-loss dimana High dan Low hari sebelumnya bisa digunakan sebagai acuan.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Melakukan perencanaan keuangan untuk jangka panjang dalam bisnis forex ini sebenarnya bisa dilakukan langkah demi langkah, memanfaatkan akun mikro untuk tahap belajar trading untuk pemula, bisa dengan modal hanya 1$ tapi idealnya untuk belajar trading adalah dengan menggunakan 100$ dalam akun sen akan mendapatkan kekuatan margin yang besar, jika sudah percaya diri dan meningkatkan keuntungan kemudian menggunakan akun STP, dengan berencana trading langkah demi langkah sampai ketika memiliki modal besar sebagai profesional trader bisa menggunakan akun ECN,
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Level Trader Forex


Sudah berapa lama Anda trading forex? Pada level trader forex mana Anda saat ini? Cara mengukur kompetensi Anda sebagai trader bisa dilihat di sini.

Untuk menjadi sukses sebagai seorang Trader maka seseorang akan melalui beberapa tahapan-tahapan yang secara tidak sadar mereka lewati. Proses terjadinya perubahan dari seseorang ini sering dikenal sebagai Level Trader yang pada kesempatan ini saya menyebutnya Level Trader Forex.

Ada 6 level trader forex yang saat ini banyak dikenal secara luas dan akan dibahas di sini. Di luar itu, sebenarnya terdapat level 0 bagi orang-orang yang baru saja mengetahui atau ingin belajar perihal pasar forex. Namun level tersebut tidak akan saya uraikan, karena hanya trader-trader yang telah masuk ke dalam pasar-lah yang paling menarik untuk diungkap.

Levelnya akan dimulai dari seorang trader yang selalu jadi korban market, hingga pada level sangat tinggi yang keberadaannya masih sangat jarang. Perlu diperhatikan, agar tidak bosan, level-level ini dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan karakter-karakter fiksi dan gambar mencolok. Berikut daftar level trader forex lengkap di pasar saat ini:

Level 1: Sitting Duck

Level trader forex pertama akan dinamakan dengan Sitting Duck atau kelas bebek duduk. Pada level ini, Anda hanya belajar dasar-dasar investasi umum dan memiliki sedikit sekali pengetahuan tentang forex. Level trader forex pemula ini memang untuk Anda yang masih sangat awam dan belum memahami dunia investasi.

Pada level Sitting Duck ini, Anda juga dapat diartikan sebagai sasaran empuk yang bahkan tidak mengetahui jika keselamatan (dana) Anda sedang diincar. Mengapa? Karena para trader di kelas ini masih sangat pemula dan menjadi target empuk dari jenis penipuan maupun volatilitas pasar. Pasar forex belum cocok bagi para Sitting Duck. Mereka hanya melihat dunia investasi dari segi keuntungannya saja, tanpa tahu mereka sedang berada di daerah berbahaya dan banyak diintai "pemangsa". Bahaya di sini bisa berupa risiko pasar dan kenyataan bahwa dunia investasi forex tentu saja sama dengan dunia bisnis lainnya, alias tidak selalu menguntungkan.

Jika masih di level trader forex ini, jangan heran jika market akan mengalahkan Anda. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor LUCK. Loss demi loss terus menghampiri, sehingga Anda dituntut untuk terus mencoba bertahan dan tidak menyerah. Anda sama sekali tidak menyadari kurangnya pemahaman dan kemampuan, serta terus ingin mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Tanpa sadar, 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu. Anda tidak mempunyai sistem yang komplit, dikuasai oleh emosi, dan selalu averaging posisi jika Loss karena rasa marah pada market. Anda selalu Take Profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi Loss karena dikuasai oleh keserakahan.

90% orang yang trading hanya sampai pada level trader forex ini. Mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka. Sebagian lagi jadi merasa lebih tertantang, mereka tetap mencari investor dan trading seperti orang gila. Dalam satu atau dua bulan dana akan kembali habis dan mereka jadi mangsa lagi. Sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku sebagai trader, tetapi tidak pernah trading. Mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri. Karena 90% trader ada di level ini, maka hanya 10% trader yang sadar dan bisa melangkah ke level selanjutnya.

Level 2: Walking Goat

Level trader forex kedua dinamakan Walking Goat. Di sini, diperkirakan Anda sudah dapat berjalan dan tidak lagi duduk seperti seekor bebek yang menjadi sasaran empuk para pemangsa di pasar forex. Kali ini, Anda sudah bisa mengenali pemangsa, layaknya seekor kambing mengenali serigala.

Kambing akan pergi menuju tempat yang lebih aman bila melihat pemangsa mendekat. Di level trader forex ini, Anda sadar bahwa Anda akan menjadi "korban" bila tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan profit secara konsisten. Anda juga sadar bahwa selama di level 1, pikiran Anda dikaburkan oleh emosi sehingga tidak bisa berpikir secara jernih.

Di level trader forex ini, Anda akan berburu holy grail; sebuah sistem sempurna dan tidak pernah loss. Anda akan mulai mencari maupun membeli sistem trading yang ada di internet, berupaya melahap semua info di website tentang trading, begitu juga dengan berbagai ebook forex yang tak terhitung jumlahnya. Anda haus akan ilmu seperti seorang pengembara di padang pasir yang mendambakan oasis.

Pada level trader forex ini, Anda akan membaca semua detail tentang indikator. Anda akan mencoba semua jenis indikator yang ada di Metatrader, bahkan mencoba membuat indikator Anda sendiri. Bermain-main dengan Moving Average, Fibonnacci Lines, Pivot Point, ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indikator lainnya sudah bukan menjadi hal yang aneh lagi. Anda tahu bahwa market terlalu kompleks untuk diprediksi hanya dengan 1 indikator saja, sehingga Anda berupaya mengenali keunggulan serta kelemahan indikator, dan berupaya memaksimalkan penggunaan indikator dari pemahaman tersebut.

Sebagai Walking Goat, Anda juga terbiasa mencoba menerka Top dan Bottom market dengan indikator. Anda akan bergabung dengan kelompok-kelompok room trader dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh pada trader senior. Anda tahu kalau tidak bertanya sekarang, maka selamanya Anda tidak akan tahu. Pada akhirnya, di level trader forex ini Anda akan mendapatkan 5 sampai 10 sistem dan mencoba mencari tahu sistem mana yang cocok dengan kepribadian.

Namun demikian, kambing berjalan tetaplah seekor kambing. Bila diterkam oleh pemangsa sulit untuk menghindar, lari, apalagi membalas. Maka dari pada itu, Anda masih harus belajar hal-hal yang lebih tinggi lagi di level trader forex selanjutnya.


Level 3: Running Boar

Nama Running Boar memang terkesan agak ekstrim, tapi inilah kenyataan. Seekor babi hutan dapat berlari dengan cepat, tapi sulit berbelok dan kurang lincah untuk berbelit.

Begitu juga Anda yang sedang dalam level trader forex ini. Banyak trader memiliki kelakuan seperti Running Boar setelah "lulus" dari jenjang sebelumnya. Mereka beranggapan hanya dengan mengetahui sedikit teori dan memiliki pengalaman yang minimal, lantas merasa telah menemukan kunci sejati dari trading dan masuk ke akun real secara membabi buta. Pasar forex penuh dengan kuburan para trader yang seperti ini.

Pada akhir level 2, dengan segudang sistem yang dimiliki, Anda akhirnya sadar bahwa pokok permasalahan bukan terletak di sistem. Anda menyadari bahwa sukses trading forex bisa didapat bahkan jika hanya menggunakan sistem yang simpel seperti Moving Average saja tanpa ada indikator lain. Jika saja Anda bisa menggunakan pemikiran dan money management yang baik. Anda akan mulai membaca buku tentang psikologi trading, mencoba mencari pencerahan di tengah kelamnya dunia trading. Di akhir level trader forex ini, pikiran Anda sudah bisa menerima bahwa tidak ada yang bisa meramalkan pergerakan market.


Level 4: Hunting Fox

Hunting fox merupakan salah satu level trader forex terakhir dalam karir forex Anda. Saat sampai pada level trader profesional ini, Anda sudah mempunyai sifat tidak terburu-buru, tapi juga tidak berarti ragu atau takut. Anda berani tapi tidak gegabah, tahu kapan waktunya masuk dan keluar pasar, serta kapan waktunya diam dan terus mengintai dengan sabar. Anda juga tidak idealis dan bisa berpikiran realistis.

Cepat berubah, adaptif mengikuti pergerakan pasaar dengan cerdik dan menjadikan market sebagai buruannya, adalah karakteristik utama trader di level ini. Mereka telah menyiapkan segala kemungkinan, untuk mengantisipasi risiko dan bisa memposisikan diri sebagai seorang pemburu di pasar forex. Tidak banyak yang dapat mencapai tahap ini.


Level Hunting Fox juga disebut sebagai level pencerahan. Di sini, Anda menyadari satu hal penting: di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada market 30 detik kemudian. Anda mulai menguasai satu sistem trading dan memodifikasinya sehingga sesuai dengan tipe trading Anda. Anda bahkan mampu memodifikasinya sehingga memberikan lebih banyak profit dibandingkan sistem yang asli.

Anda mulai trading hanya jika tahu probabilitas untuk profit lebih besar daripada Loss. Anda hanya trading jika ada sinyal dari sistem dan selalu menggunakan Stop Loss, karena Anda tahu Stop Loss bisa meminimalisir risiko bisnis yang selalu ada dalam dunia trading. Ketika Stop Loss kena, tidak perlu emosi karena Anda tahu tak seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan Anda. Trading berikutnya pasti akan meningkat probabilitas profitnya, karena Anda tahu sistem yang digunakan merupakan sistem profitable.

Saat berada dalam level trader forex ini, Anda Cut Loss sama mudahnya dengan Take Profit. Cut Loss yang Anda lakukan sudah sesuai dengan resiko bisnis yaitu 2% dari modal. Di level ini, Anda memulai target dengan hanya mencari profit secara bertahap, dan meningkatkan target seiring dengan berjalannya waktu.

Level 5: Flying Dragon

Flying Dragon merupakan sebuah kelas Legenda pada dunia trading. Banyak trader yang tidak tahu bahwa level ini eksis, tapi kelas ini nyatanya ada. Level trader forex ini sudah setingkat lebih tinggi daripada Hunting Fox. Trader yang mampu mencapai level ini umumnya sudah menjadi pengajar, dan namanya banyak bertebaran di website seputar trading dan investasi.

Di level ini Anda bisa trading secara alami. Anda hampir menguasai semua ilmu trading yang ada. Ibaratnya, Anda bisa "Dancing with the Market". Ke manapun arah market berjalan, Anda telah Open di posisi yang benar, jadi Anda tinggal melihat profit bergerak naik dari waktu ke waktu. Inilah level puncak dari seorang trader, karena Anda telah menguasai emosi diri dan kini trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit. Level ini juga sering disebut Level Trader Sejati.

Anda akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang mendengarkan apa yang Anda katakan. Anda kenal dengan pertanyaan mereka, karena Anda ada di posisi mereka 2 tahun yang lalu. Anda akan memberikan saran bagi mereka, tapi tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih seekor kambing.


Level 6: Mythical Fallen Angel

Level trader forex mistis ini hanya dapat dicapai oleh nol koma sekian persen saja dari trader. Jika berhasil mencapai level ini, biasanya trader setidaknya sudah masuk daftar 100 orang terkaya di dunia.

Beberapa dari Anda mungkin mengenal nama-nama seperti George Soros, Warren Buffet, dan Richard Dennis. Nama-nama tersebut merupakan legenda dalam dunia trading dan investasi. Mereka sudah tidak lagi mengincar itik-itik ataupun domba kecil. Buruan mereka sangat besar, dan senjata mereka sangat lengkap. Kalau mau melihat contoh dunia nyata mungkin Anda bisa membaca contoh kasusnya saat Soros membuat bangkrut bank Inggris.

Tidak ada yang tahu bagaimana seseorang bisa sampai pada level trader forex ini. Sebagian mungkin akan berkata faktor Luck atau takdir memainkan; beberapa orang tersebut sampai dengan sendirinya di puncak tanpa mereka sadari. Satu kesamaan dari orang-orang tersebut adalah, mereka sangat mencintai pekerjaan mereka. Mereka masuk ke dalam market tidak hanya untuk mencari uang dan kesibukan semata. Mereka mengamati market siang dan malam di masa mudanya, dan menikmati keuntungan dari market di masa tuanya. Inilah level terakhir dari seorang trader forex.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Penegasan Harian Dalam Trading Anda

Dalam trading forex, penegasan apa yang hendak Anda capai sangat penting untuk meraih sukses dalam jangka panjang, dimulai dengan penegasan harian dalam trading Anda. Berikut daftar 17 penegasan harian yang bisa Anda terapkan pada trading forex untuk memotivasi Anda dalam meraih sukses.

Seorang trader yang telah berhasil menemukan kekuatan dalam diri dan mampu menerapkannya dalam trading bahkan dalam cara hidupnya menuturkan apa yang telah dilakukannya. Adalah Napoleon Hill, seorang penulis buku dan motivator terkenal yang telah mempengaruhinya. Napoleon Hill yang terkenal karena pernah mewawancara orang-orang yang telah mencapai sukses seperti Henry Ford, Thomas Edison, Andrew Carnegie dan lainnya menuliskan bahwa pada umumnya mereka ‘berlaku seolah-olah’ seperti apa yang hendak dicapai sebelum mereka benar-benar bisa mencapainya.

Inilah inti filosofinya, penegasan, atau pernyataan yang tegas bahwa yang diangankan atau dipikirkan seseorang itu nyata, benar dan pasti terjadi. Dituliskan oleh Napoleon Hill : ‘apa yang dipikirkan seseorang dengan sangat yakin, pasti akan bisa dicapainya’. Dalam trading forex, penegasan apa yang hendak Anda capai sangat penting untuk meraih sukses dalam jangka panjang, dimulai dengan penegasan harian dalam trading Anda. Jika Anda tertarik lebih jauh pada tulisan motivasi Napoleon Hill, silahkan lihat video ini Napoleon Hill : ‘Think And Grow Rich’

Berikut daftar 17 penegasan harian yang bisa Anda terapkan pada trading forex untuk memotivasi Anda dalam meraih sukses :

1. ‘Apa yang dipikirkan seseorang dengan sangat yakin, pasti akan bisa dicapainya’
(Napoleon Hill)

2. ‘Saya adalah seorang trader yang sukses’ - jika Anda memikirkan setiap hari bahwa Anda adalah seorang trader yang sukses, maka Anda akan melakukan hal-hal yang menuju untuk menjadi trader yang berhasil. Sebaliknya jika Anda tidak percaya dan tidak yakin bahwa Anda adalah trader yang sukses, maka Anda benar-benar tidak akan pernah menjadi trader yang sukses. Seperti hal lain dalam kehidupan, Anda harus percaya dan yakin akan suatu alasan dan tujuan sebelum membuatnya menjadi kenyataan.

3. ‘Saya menerapkan trading plan dengan konsisten’ - perlakukan trading forex sebagai bisnis Anda hingga diperlukan suatu rencana dan strategi yang mesti dijalankan dengan konsisten dan tidak menyimpang. Jika telah Anda lakukan, trading Anda jadi jauh lebih efektif karena dengan trading plan Anda bisa obyektif dan tidak emosional dalam menyikapi kondisi pasar.

4. ‘Saya mempunyai jurnal trading dan saya menggunakannya’ - jurnal trading yang berisi track record hasil trading Anda harus Anda buat dan gunakan untuk evaluasi setiap kali Anda selesai melakukan transaksi, baik saat open posisi ataupun saat menutup posisi trading. Jurnal trading sangat diperlukan agar Anda lebih bertanggung-jawab terhadap hasil trading Anda, dan lebih mudah melakukan koreksi pada cara trading Anda.

5. ‘Saya menerapkan managemen resiko yang terukur’ - besarnya resiko hendaknya disesuaikan dengan ukuran resiko per trade yang telah Anda sepakati. Sukses dalam trading forex diukur dalam kurun waktu yang cukup panjang, bukan pada sekali atau dua kali trade, jadi hendaknya Anda benar-benar disiplin dalam menerapkan level resiko yang telah direncanakan.

6. ‘Saya entry berdasarkan kondisi yang sedang terjadi di pasar, bukan apa yang saya pikir akan terjadi’ - Anda hanya masuk pasar setelah mencermati apa yang sedang terjadi pada pergerakan harga pasar saat ini, bukan yang Anda perkirakan atau inginkan akan terjadi. Pada akhirnya pasar akan bergerak sesuai dengan keinginan pasar itu sendiri, yang Anda lakukan hanya mempelajari pergerakan harga (price action) pasar untuk mengambil keuntungan darinya, bukan untuk melawan kondisi tersebut.

7. ‘Saya hanya trading dengan reward yang lebih besar dari resikonya’ - tujuan utama setiap trader atau investor tentunya mendapatkan profit dengan kalkulasi lebih besar dari resiko yang mesti ditanggungnya. Bergantung pada kondisi pasar, risk/reward ratio paling tidak ditetapkan 1:1.5 atau 1:2.

8. ‘Saya akan melakukan aktivitas lain setelah membuka posisi trade’ - setelah membuka posisi, sebaiknya Anda tinggalkan pasar hingga jadwal Anda untuk kembali memeriksanya. Biarkan pasar bekerja, dan Anda akan terhindar dari keterlibatan emosi Anda untuk mengintervensi posisi trade Anda yang sedang direspon pasar. Set and forget.

9. ‘Saya tidak terpengaruh oleh hasil trading yang profit atau loss’ - profit atau loss bisa mempengaruhi emosi Anda. Loss menyebabkan rasa balas dendam menuntut dana Anda yang hilang, dan profit bisa mengakibatkan rasa percaya diri Anda berlebihan atau bahkan rasa euforia. Keduanya sangat mungkin menyebabkan Anda over-trade dengan entry pada probabilitas rendah yang sebelumnya tidak direncanakan, dan menyimpang dari trading plan Anda. Jika mungkin mengalaminya, sebaiknya menjauh dari pasar untuk sementara sampai rasa percaya diri Anda pulih kembali.

10. ‘Saya trading dengan trend dominan pada time frame daily’ - trend adalah teman Anda, dan jika Anda trading mengikuti trend yang sedang dominan di pasar tentu probabilitas profitnya tinggi. Dibawah time frame daily, sering terjadi counter-trend atau berlawanan dengan trend yang dominan pada time frame daily. Dengan berpatokan pada time frame daily, Anda akan memperoleh sinyal-sinyal yang lebih akurat dan relatif tanpa noise, sehingga sinyal trading yang dihasilkan akan cukup valid.

11. ‘Saya tidak akan over-trading, dan sabar menunggu sinyal trading yang valid’ - banyak trader yang mengalami rugi besar karena over-trade. Jika metode trading Anda yang telah teruji tidak memberikan sinyal yang valid, sebaiknya Anda bersabar hingga kesempatan untuk entry tiba.

12. ‘Saya adalah trader profesional maka saya tidak akan gambling dalam trading’ - semua aturan yang telah Anda buat dalam trading plan dan money management harus Anda terapkan dengan sungguh-sungguh dan tidak bersifat ‘gambling’ yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil trading Anda.

13. ‘Saya tidak akan mengintervensi posisi trading tanpa alasan tertentu’ - sama seperti point 8, hanya saja jika Anda menerapkan strategi memaksimalkan profit semisal teknik averaging atau pyramiding, maka Anda mesti memindahkan level stop loss (trailing) dan level target profit, hanya jika kondisi pasar mendukung.

14. ‘Berita fundamental tidak akan mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan trading’ - bagi pembaca yang fundamentalist, harap dimaklumi bahwa si trader kita ini rupanya lebih ke chartist, yang percaya bahwa semua variabel dalam pasar telah tercermin pada pergerakan harga itu sendiri. Hal ini tentunya sangat relatif tergantung dari pengalaman trading dan pembelajaran pelaku trading. Disini diasumsikan si trader menerapkan metode trading dengan kurang mempertimbangkan faktor fundamental, dan keputusan yang akan diambil hanya berdasarkan metode tradingnya.

15. ‘Saya sudah puas dengan target profit saya, dan tidak akan greedy’ - hendaknya Anda tidak ‘greedy’ dengan memperbesar target profit ketika target itu hampir tercapai, kecuali Anda menggunakan teknik trading seperti pada poin 13.

16. ‘Saya harus tetap belajar’ - Anda harus tetap terus belajar karena pembelajaran yang terus menerus adalah kunci untuk meraih sukses dalam trading forex. Bisa dengan mengikuti seminar atau workshop yang beneran dan bermutu, atau membaca artikel-artikel trading yang mutakhir.

17. ‘Saya percaya sepenuhnya pada metode dan strategi trading yang saya terapkan’ - hal ini penting Anda tanamkan dalam diri Anda untuk menghilangkan keraguan dan memperkuat rasa percaya diri Anda dalam menyikapi kondisi pasar saat trading.
Diharapkan dengan kalimat-kalimat motivasi diri diatas akan membuat Anda percaya diri dan disiplin dalam trading forex hingga bisa mencapai hasil yang maksimal.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Belajar Untuk Profit Tanpa Fokus Pada Profit

Jika ingin profit yang konsisten, trader dilarang berfokus pada profit. Mengapa demikian?

Salah satu tantangan terbesar bagi para trader forex adalah bagaimana agar bisa profit secara konsisten. Bagaimanapun juga, apalah artinya bertrading valas, jika bukan untuk menghasilkan uang? Sayangnya, bagi kebanyakan trader, target ini begitu sukar dicapai hingga banyak diantaranya mempertanyakan apakah benar-benar mungkin untuk menghasilkan profit secara reguler. Tentu saja bisa, dan trader manapun bisa profit secara konsisten dengan bertrading valas jika mereka mengikuti teknik-teknik mudah berikut ini:

Jika Anda ingin profit secara konsisten, maka jangan fokus pada profit. Meski ini kedengarannya paradoks dan kontradiktif, faktanya ada prinsip dasar yang kuat dibalik ide ini. Trader yang hanya berfokus pada profit justru tidak pernah profit karena mereka bertindak dengan memperturutkan gerak hati mereka saja. Mereka cenderung mengambil sudut pandang jangka pendek dan, karenanya, mereka mulai putus asa ketika sekali waktu mereka gagal mendapat profit.

Ketimbang berpikir tentang profit, berfokuslah pada memperbaiki teknik trading Anda. Semakin baik Anda sebagai trader, semakin banyak profit yang bisa Anda dapatkan dalam jangka panjang.


Jangan bertrading hanya karena merasa harus bertrading. Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh para trader pemula adalah over-trade, artinya mereka merasa mereka perlu bertrading setiap hari, seakan-akan trading adalah pekerjaan harian. Namun, para trader yang lebih berpengalaman dan bijak tahu bahwa berapa banyak Anda bertrading itu tidak penting, justru yang lebih penting untuk dipertimbangkan adalah seberapa efektif Anda dalam bertrading. Satu trading yang Anda menangkan bisa mengungguli sepuluh trading dimana Anda loss atau break even.

Karenanya, buatlah sebuah rencana trading yang bagus dimana Anda merumuskan panduan tentang kapan akan bertrading serta aturan-aturan untuk masuk (enter) atau keluar (exit) suatu posisi trading. Selain itu, Anda juga perlu membangun disiplin diri untuk mentaati sistem trading Anda serta tidak bertindak emosional ketika situasi tidak berjalan seperti yang Anda harapkan.

Belajarlah untuk memandang jangka panjang. Sangat penting bagi trader untuk memahami bahwa mereka tidak akan bisa profit terus menerus. Akan ada masanya mereka mengalami serangkaian trading loss. Yang penting bukanlah bisa profit di setiap trading, melainkan bagaimana agar profit dalam jangka panjang.

Daripada panik ketika mengalami loss, lebih baik berfokus pada belajar dari kesalahan Anda dan memahami bahwa loss itu tidak terhindarkan. Yang terpenting adalah bisa mengidentifikasi trading-trading unggulan yang bisa menghasilkan profit cukup banyak untuk menutup loss Anda.

Penting juga untuk terorganisir. Trader-trader terburuk adalah mereka yang memperlakukan trading forex layaknya ****. Ketika bertrading, mereka menggunakan insting untuk menentukan kapan akan membuka atau menutup sebuah posisi trading. Daripada bersikap begitu, ciptakanlah sebuah rencana trading (trading plan) yang menyatakan dengan jelas "aturan-aturan" yang akan menentukan kapan Anda akan bertrading serta kapan saatnya masuk dan saatnya menutup sebuah posisi trading.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Mengapa banyak orang gagal di bisnis Trading Forex ( termasuk saham, Options dan sebagainya ) ??

Jawaban nya adalah karena Mindset / Pola pikir dari pelakunya sendiri.. Saya meyakini bahwa SEMUA BISNIS ITU BAIK ADANYA, Semua bisnis Pasti Ada Peluangnya ( termasuk ada Resikonya juga), ada kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap Usaha / Bisnis. Yang membuat Tidak baik, adalah PELAKU dari bisnis tersebut.

Kurang pengetahuan, kurang mau belajar, kurang fokus, tidak sabaran, bernafsu ingin cepat kaya, Tanpa pengelolaan Keuangan yang baik ( Money management ) dan Pengelolaan Resiko ( Risk Management ) . Itu semua merupakan Faktor terbesar KEGAGALAN seseorang di dunia Trading Forex ini..
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Pentingnya Analisa Intermarket


Analisa intermarket yang didalami oleh teknikalis John J Murphy, ternyata sangat berguna untuk diterapkan dalam pasar forex. Berikut ini faktor-faktor yang perlu kita ketahui.

Selama ini, trader forex biasa mengenal istilah analisa teknikal dan fundamental. Ternyata, ada satu lagi bentuk analisa yang menarik untuk dipelajari, yaitu analisa intermarket. Melalui analisa intermarket forex ini, kita dapat mengetahui arah pergerakan pasar. Tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut? Artikel berikut ini akan memberikan pencerahan mengenai apa yang dimaksud dengan analisa intermarket forex.

Pada dasarnya, analisa intermarket forex dilakukan dengan cara melakukan tinjauan terhadap 4 instrumen utama pasar keuangan, yaitu:


1. Pasar Mata Uang

Sebagai trader forex, mengawasi pergerakan mata uang adalah hal yang wajib dilakukan. Pada dasarnya, mata uang dalam forex mencakup semua mata uang di dunia yang dipergunakan dengan sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate), atau sistem nilai tukar mengambang terbatas (managed-floating exchange rate).

Pasangan mata uang tersebut dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pasangan mata uang utama (major pair currency), pasangan mata uang cross (cross currency pairs), serta pasangan mata uang eksotik (exotic currency pair). Pada pasar forex, yang banyak diperdagangkan adalah pasangan mata uang utama, karena memiliki spread terendah dan likuiditas tertinggi.

2. Pasar Komoditi

Harga komoditi utama dunia digunakan untuk mengetahui gambaran tingkat inflasi, serta tingkat permintaan dan penawaran (demand and supply) pada beberapa negara eksportir-importir utama komoditi dunia. Komoditi-komoditi yang cukup berpengaruh dalam analisa intermarket forex antara lain minyak, emas, dan gas alam.

Minyak mentah atau yang lebih dikenal dengan Crude Oil merupakan komoditi dan kebutuhan utama dunia pada saat ini. Karena semua orang membutuhkannya, harga minyak mendapatkan perhatian dari seluruh pasar di dunia. Selain minyak, emas adalah standar nilai mata uang kebanyakan negara, bahkan Amerika. Maka dapat dikatakan emas adalah komoditas berharga kedua setelah minyak. Pair mata uang yang paling sensitif terhadap naik turunnya harga emas adalah AUD/USD (Australian Dollar dengan US Dollar).


3. Pasar Obligasi (Bond)

Harga obligasi dan yield obligasi digunakan untuk mengetahui gambaran tingkat suku bunga suatu negara. Para pemain di pasar obligasi, baik pasar obligasi pemerintah atau obligasi perusahaan, sangatlah beragam, mulai dari investor individu dengan nilai investasi yang relatif kecil, hingga pemerintah suatu negara dengan nilai investasi sangat besar. Hal ini menyebabkan isu atau rilis data yang menyangkut perekonomian suatu negara akan berdampak pada pasar obligasi.

4. Pasar Saham

Indeks harga saham digunakan untuk mengetahui arah perputaran uang dalam ekonomi global. Dalam keadaan normal, jika indeks harga saham suatu negara menguat, maka nilai mata uang negara tersebut juga akan menguat, demikian pula sebaliknya.


Beda Analisa Intermarket Forex Dan Analisa Teknikal

Analisa teknikal cencerung berdasar pada evaluasi terhadap satu jenis pasar. Ketika melakukan evaluasi pada pasar forex, kebanyakan trader technicalist (chartist) tidak memperhatikan pergerakan di luar pasar forex. Pergerakan harga di pasar saham, perubahan yield obligasi, dan harga komoditi, tidak akan ikut diperhitungkan.

Analisa teknikal juga lebih berfokus pada penggunaan indikator-indikator, komponen grafik, serta teknik atau metode membaca chart. Hal ini tentu berbeda dengan trader intermarket yang mengamati pasar forex untuk mengetahui aliran modal, melihat pasar saham untuk memperkirakan tingkat suku bunga, serta mempelajari pasar komoditi untuk mengetahui kecenderungan inflasi.

Beda Analisa Intermarket Dan Analisa Fundamental

Analisa fundamental sebenarnya hampir sama dengan analisa intermarket. Keduanya mengandalkan faktor-faktor ekonomi dan data fundamental. Perbedaannya adalah, analisa fundamental terbatas hanya pada satu jenis pasar sementara intermarket menganalisa empat jenis pasar berbeda secara simultan.

Trader yang menggunakan analisa fundamental lebih berfokus kepada berita berdampak besar seperti pernyataan pejabat bank sentral, atau data ekonomi suatu negara dalam sebuah periode. Keadaan komoditi, kondisi pasar saham, serta obligasi bukanlah fokus utama dalam analisa mereka.
Tokoh Yang Menggunakan Analisa Intermarket Forex

Analisa intermarket dikembangkan dan dipopulerkan oleh trader terkenal John Murphy. Berangkat dari seorang teknikalis, Murphy mencoba mempertajam analisanya dengan melakukan riset terhadap hubungan antar instrumen dalam pasar keuangan. Pria yang pernah menjadi analis teknikal di kantor berita ekonomi CNBC dan berpengalaman dalam dunia trading selama 40 tahun lebih ini, telah meluncurkan banyak buku mengenai analisa intermarket forex.

Salah satu bukunya yang cukup bermanfaat untuk dibaca para trader forex berjudul "Intermarket Technical Analysis: Trading Stratregies For The Global Stock, Bond, Commodity and Currency Market". Anda dapat mengunduh e-booknya secara gratis pada tautan di bawah ini:

Memahami hubungan antara pasar forex, komoditi, obligasi, dan saham akan sangat membantu trader dalam meningkatkan akurasi prediksi. Hal ini karena keempat jenis pasar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain sepanjang waktu trading. Sebagai seorang trader forex, analisa terhadap interaksi ini akan memberikan prediksi arah pergerakan masing-masing pasar.

Saat ini telah banyak trader dan analis pasar keuangan yang menggunakan analisa intermarket di samping analisa fundamental dan teknikal. Dengan menggunakan analisa intermarket, trader akan mendapatkan gambaran yang lebih luas dan menyeluruh tentang apa yang sedang terjadi dalam pasar keuangan.

Ada aturan yang menjadi ciri pada analisa intermarket forex. Hubungan antara keempat jenis pasar di atas ada aturan yang sangat spesifik, salah satunya: pergerakan US Dollar cenderung berlawanan arah dengan komoditi. Untuk mengetahui aturan lain dalam analisa intermarket forex, silahkan lanjut ke artikel Trading Forex Dengan Analisa Intermarket.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut perihal analisa intermarket, selain dari kolom komentar, Anda juga bisa langsung bertanya pada ahli kami di forum tanya jawab analisa forex berikut.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Pengertian Inflasi Pada Perekonomian Dunia



Inflasi adalah peningkatan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam suatu periode tertentu di sebuah wilayah.

Dalam kehidupan sehari-hari dan berita televisi, inflasi sudah lazim disebut-sebut. Namun, kebanyakan orang tak sungguh-sungguh memahami apa itu inflasi, melainkan semata-mata menganggapnya sebagai sesuatu yang buruk saja. Nah, di sini kita akan mendalami arti inflasi yang sesungguhnya.



Pengertian Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah peningkatan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu periode tertentu di sebuah wilayah tertentu. Perhatikan bahwa inflasi tidak serta merta merupakan kenaikan harga saja. Jika warung bakso langganan Anda menaikkan harga, maka itu bukan inflasi. Namun, jika survei lembaga statistik telah menyimpulkan ada tren kenaikan harga bakso, soto, berbagai makanan lain, buah-buahan di pasar, pakaian di mall, perabotan, BBM, biaya kesehatan, biaya pendidikan, dan berbagai barang-jasa lainnya dalam satu periode tertentu (biasanya bulanan), maka itu berarti telah terjadi inflasi.

Inflasi berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
ketidaklancaran distribusi barang,
dan lain sebagainya.
Contohnya, apabila terjadi gempa di suatu provinsi, kemudian distribusi bantuan ke daerah tersebut terhambat padahal persediaan barang kebutuhan masyarakat terbatas. Apa yang akan terjadi? Harga berbagai barang di provinsi tersebut akan meningkat. Uang sebanyak Rp100,000 yang mungkin bisa dibelikan 10 kg telur ayam pada hari-hari biasa, boleh jadi hanya dapat dibelikan tujuh, enam, atau lima kilogram telur saja setelah gempa. Apabila ini terjadi pada barang-barang lainnya dan biaya layanan jasa pula serta berlangsung lama, maka akan timbul inflasi.

Dalam kondisi ekonomi normal pun tetap akan terjadi inflasi apabila pertumbuhan populasi meningkat, hingga permintaan akan barang dan jasa naik terus menerus. Buktinya, sebungkus permen berharga Rp25 pada era 1990an, sekarang harganya Rp100 atau Rp200. Jika dulu kita bisa membeli sebungkus permen dengan harga Rp 1,000; kini kita harus merogoh kocek sebanyak 10,000.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya daya beli mata uang secara terus menerus. Selain itu, istilah inflasi digunakan untuk mendefinisikan peningkatan jumlah uang beredar yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.



Cara Mengukur Inflasi
Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi. Namun umumnya, inflasi ditilik dari indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) dan indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI).

CPI mengacu pada harga-harga barang dan jasa di tingkat konsumen (harga yang kita bayarkan ke toko atau penyedia jasa). Karena langsung sesuai dengan kondisi pengguna, maka data CPI merupakan acuan inflasi paling penting. Sedangkan PPI berdasarkan harga-harga di tingkat produsen, atau dengan kata lain, biaya yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi barang dan menyediakan jasa. Biasanya, data-data ini dirilis setiap bulan oleh badan statistik setiap negara dan menjadi bahan pertimbangan untuk pembuatan keputusan oleh pemerintah, bank sentral, pengusaha, maupun investor dan trader di pasar finansial.

Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yakni inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan hiperinflasi. Selain itu, terdapat pula situasi yang berkebalikan dari inflasi, yaitu deflasi. Deflasi terjadi apabila indikator-indikator harga (CPI maupun PPI) bukannya meningkat, melainkan menurun (inflasi negatif).

Dalam keadaan normal, tingkat inflasi selaras dengan tingkat pertumbuhan suatu negara. Diantara negara-negara berkembang, biasanya inflasi dianggap wajar bila berada di sekitar 3-4% per tahun dengan toleransi deviasi antara 1-2%. Namun, untuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Zona Euro, Inggris, dan Jepang, bank sentral biasanya menargetkan inflasi 2% saja.

Apabila sampai terjadi inflasi berat atau bahkan hiperinflasi, maka itu bisa mengindikasikan kalau suatu negara tengah larut dalam krisis ekonomi (resesi). Contohnya ketika Presiden Robert Mugabe dari Zimbabwe ingin mempertahankan kekuasaannya, ia mencetak lebih banyak uang Dolar Zimbabwe. Akibatnya justru merusak perekonomian.

Jumlah barang dan jasa yang tersedia menurun akibat salah kebijakan, sedangkan jumlah uang berbedar meningkat; sehingga orang-orang berebut mengeluarkan dana sebesar-besarnya untuk mendapatkan barang yang mereka butuhkan. Hal ini memicu kenaikan harga-harga secara drastis hingga inflasi mencapai puluhan ratusan, jutaan, hingga milyaran persen dalam setahun (hiperinflasi). Daya beli mata uangnya di dalam negeri anjlok dan kurs nilai tukarnya merosot drastis. Mulai tahun 2009, Zimbabwe tak lagi mencetak uang sendiri dan masyarakat terpaksa menggunakan mata uang asing seperti Dolar AS, Euro, dan Yuan untuk bertransaksi sehari-hari.

Kronologi Hiperinflasi Zimbabwe

Dampak Inflasi: Positif dan Negatif
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi itu sendiri.

Dampak Deflasi
Hanya karena inflasi dapat berdampak negatif, tidak lantas berarti deflasi (penurunan harga-harga barang dan jasa) itu baik. Coba bayangkan: apabila harga barang-barang menurun, lalu bagaimana perusahaan-perusahaan akan mendapatkan keuntungan? Dari mana mereka akan punya dana untuk berekspansi usaha dan merekrut karyawan baru? Dan jika deflasi makin parah hingga perusahaan-perusahaan tak mampu menggaji karyawannya, bukankah nantinya bisa terjadi PHK massal yang mengawali resesi ekonomi!? Oleh karena inilah, negara-negara maju sangat takut kalau akan terjadi deflasi (baca juga:Dampak Deflasi terhadap Perekonomian dan Mata Uang).

Dampak Inflasi Ringan
Inflasi ringan justru mempunyai pengaruh yang positif karena dapat mendorong perekonomian agar menjadi lebih baik. Apabila harga-harga meningkat secara moderat, maka perusahaan-perusahaan bisa mendapatkan kenaikan keuntungan. Keuntungan itu akan mendorong mereka untuk berekspansi, membuka lebih banyak lapangan kerja, dan memberikan gaji lebih tinggi. Bagi masyarakat umum, inflasi akan membuat orang lebih bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Hasilnya, pendapatan negara meningkat dan pertumbuhan ekonomi terkendali.

Adanya inflasi akan menguntungkan orang-orang yang pendapatannya meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, seperti misalnya pengusaha. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji yang terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Namun, inflasi ringan pun dapat merugikan para penerima pendapatan tetap, khususnya pensiunan.

Penerima pendapatan tetap akan kewalahan menanggung dan mengimbangi kenaikan harga barang-barang kebutuhan, sehingga kualitas hidup menurun. Ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian-, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inilah salah satu alasan mengapa orang-orang disarankan melakukan investasi sejak dini.

Dampak Inflasi Sedang
Inflasi yang lebih tinggi dibanding target bank sentral dapat menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun secara tidak proporsional dengan pertumbuhan ekonomi. Umpama seseorang memiliki tabungan, kemudian pendapatan bunganya lebih rendah dibanding inflasi, maka ia takkan mau menabung lagi.

Apabila masyarakat mulai enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, dunia usaha membutuhkan dana untuk berkembang, yang mana sebagian dana tersebut bersumber dari pinjaman bank yang disalurkan dari tabungan masyarakat. Oleh karenanya, bank sentral setiap negara biasanya akan menaikkan suku bunga acuan mereka, apabila inflasi sampai mencapai target atau lebih dari itu.

Dampak Inflasi Berat dan Hiperinflasi
Sebagaimana nampak pada kronologi hiperinflasi Zimbabwe, apabila inflasi terlalu tinggi atau bahkan terjadi hiperinflasi, maka keadaan perekonomian menjadi kacau. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi maupun produksi, karena harga-harga meningkat dengan sangat cepat.

Coba saja bayangkan: untuk membeli sebutir telur, minggu lalu Anda hanya perlu uang senilai 100,000, tapi minggu ini Anda perlu membawa segepok uang senilai 500,000. Bukan hanya repot sekali membawa uang tersebut, melainkan gaji Anda pun jadi tak ada gunanya. Walaupun gaji dinaikkan menjadi 20,000,000 bulan ini, itu bahkan tak bisa membayar makanan keluarga hingga kenyang di bulan depan!

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Hedging Pada Forex Trading

Ketika seorang trader masuk kedalam pasar forex dengan maksud ingin melindungi posisi yang ada saat ini maka mereka dapat dikatakan telah memasuki hedging forex (hedging). Dengan memanfaatkan hedging secara benar, maka seorang trader yang melakukan open posisi buy pada mata uang asing dapat terlindungi dari resiko downside.

Ketika seorang trader masuk kedalam pasar forex dengan maksud ingin melindungi posisi yang ada saat ini ataupun ingin mengantisipasi sebuah pergerakan yang sudah tidak diinginkan dalam pasar forex, mereka dapat dikatakan telah memasuki hedging forex (hedging). Dengan memanfaatkan hedging secara benar, maka seorang trader yang melakukan open posisi buy pada mata uang asing dapat terlindungi dari resiko downside, sedangkan trader yang melakukan open posisi sell pasangan mata uang asing, dapat terlindung terhadap risiko upside.

hedging pada forex trading

Metode yang utama dari hadging dalam forex ialah seorang trader ritel yang melalui kontrak Spot dan pilihan mata uang asing. Kontrak spot tersebut pada dasarnya ialah merupakan sebuah jenis perdagangan reguler yang dibuat oleh forex trader. Karena kontrak spot memiliki tanggal pengiriman jangka pendek (dua hari), maka bukanlah hedging yang paling efektif. Kontrak spot reguler biasanya menjadi alasan bahwa hedging diperlukan daripada digunakan sebagai hedging itu sendiri.

Pilihan mata uang asing bagaimanapun juga salah satu metode hedging yang paling populer. Seperti pada pilihan jenis lain seperti sekuritas, pilihan mata uang asing memberikan hak kepada trader, namun bukan sebuah obligasi, untuk membeli atau menjual pasangan mata uang dengan nilai tukar tertentu pada beberapa waktu di masa depan. Strategi opsi reguler dapat digunakan, seperti long straddles, long strangles dan bull atau bear spreads, untuk membatasi potensi kerugian dari perdagangan yang diberikan.

Strategi Hedging
Pada sebuah strategi hedging dikembangkan dalam empat bagian, termasuk analisis eksposur risiko trader forex, toleransi risiko dan preferensi dari strategi. Komponen ini membentuk hedging forex :
Menganalisa risiko :
Trader harus dapat mengidentifikasi jenis risiko yang telah dia ambil baik dalam posisi yang sekarang atau yang akan dijalaninya. Dari sana, mengidentifikasi implikasi apa saat mengambil resiko untuk tidak hedging, dan menentukan risiko yang tinggi atau rendah di pasar mata uang forex saat ini.

Menentukan toleransi risiko :
Pada langkah ini, Broker menggunakan tingkat toleransi risiko mereka sendiri, untuk menentukan berapa banyak risiko posisi yang telah diambil agar perlu dihedging. Perdagangan tidak akan pernah memiliki risiko nol; terserah kepada trader untuk menentukan tingkat risiko yang mereka bersedia ambil, dan banyak dari mereka bersedia membayar untuk menghilangkan resiko berlebihan.

Menentukan strategi forex hedging :
Jika menggunakan pilihan mata uang asing untuk mengurangi risiko hedging dalam perdagangan mata uang, seorang trader harus menentukan strategi mana yang biasanya paling efektif untuk digunakan.

Memantau Strategi :
Dengan memastikan bahwa strategi tersebut bekerja sebagaimana seharusnya, maka sebuah risiko akan tetap dapat diminimalisir.

Hedging Jangka Pendek
Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam menghedge sebagian atau seluruh transaksi dalam jangka pendek, antara lain sebagai berikut :

Hedging memakai kontrak future : Kontrak futures ialah kontrak yang menetapkan suatu penukaran mata uang dalam volume tertentu pada penyelesaian tanggal tertentu.
Hedging menggunakan kontrak forward : Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat.
Hedging menggunakan instrumen pasar : Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.
Hedging menggunakan option valuta : Option menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging.
Hedging jangka Panjang
Terdapat 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge exposure jangka panjang yaitu : Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka jangka panjang. Currency Swap Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain :

Mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta.
Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena.
Pertukaran kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan.
Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti.
Bertujuan untuk spekulasi.
Strategi gapping
Parallel Loan ialah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan. Trading forex adalah satu diantara jenis investasi lain yang memiliki resiko, namun ada salah satu strategi yang dapat meminimalisir kerugian, yakni strategi hedging adalah salah satu cara yang dapat membantu untuk meminimalkan jumlah risiko yang mereka ambil. Begitu banyak untuk menjadi pedagang seperti uang dan manajemen risiko, dan memiliki alat lain seperti hedging dalam gudang seperti ini sangat berguna.

Tidak semua broker forex memungkinkan untuk melakukan strategi hedging dalam platform mereka. Oleh karena itu, ada baiknya apabila anda pastikan untuk meneliti sepenuhnya broker yang Anda gunakan sebelum memulai trading.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Stop-loss sebenarnya adalah order yang ditempatkan untuk menutup transaksi terbuka dengan tujuan untuk membatasi resiko kerugian. Misalnya, kita membuka transaksi forex: Buy 1 lot AUD/USD di harga 0.81400. Sebagai strategi forex untuk membatasi resiko dalam trading Anda menempatkan stop-loss di harga 0.81000. Ini berarti jika harga kemudian turun ke 0.81000, maka transaksi kita tersebut akan ditutup di harga 0.81000 dengan kerugian sebesar $400.
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief


Naked Chart

Trading dengan naked chart membutuhkan pengalaman dan ketelitian dalam mencermati pola-pola chart dan bentuk-bentuk candlestick yang terjadi.

Saya suka iseng nanya secara berkala ke sesama temen trader, "lagi pake indikator apa sekarang?" Nah, akhir-akhir ini, entah kompakan atau emang lagi musimnya, banyak yang menjawab dengan jawaban yang sama: "naked chart aja ko," Nah lo, saya jadi bertanya-tanya sendiri nih,"ke mana gerangan perginya indikator andalan ya?" Perasaan, setahun yang lalu, kalo saya menayakan pertanyaan yang sama, jawabannya bisa bervariasi banged tuh.

Masing-masing temen trader menyebutkan indikator andalannya. Ada yang pake moving average, fibonacci , MACD atau ichimoku atau malahan custom indicator hasil oprekan sendiri. Yah, sebenernya sih itu kembali ke selera masing-masing trader sih, mau pake indikator apapun juga atau mau pake candlestick doang, yang penting kita bisa mengambil informasi untuk dasar melakukan open position.

Banyak temen trader yang justru memilih kembali ke naked chart. Entah karena bosen liat indikator, atau mungkin karena sebel sering ketipu ama sinyal indikator. Tapi yang jelas sih, trading dengan naked chart tidak identik dengan nekad kok. Sebenernya, kalau kita mau mencermati candlestick, sudah cukup kok banyak informasi yang bisa kita peroleh. Tinggal mungkin kita tambah horizontal line untuk membantu kita melihat nilai pasti dari high-low atau TP dan SL kita, itu sudah cukup.

Saya sendiri terus terang sekarang lebih berpatokan pada candlestick. Kadang sih dibantu trend line, tapi lebih sering malah narik trend line-nya cuma dibayangkan doang. Paling-paling saya mencoba mengamati di 2 time frame untuk memastikan trend yang sedang terjadi. Biasanya sih saya mengamati di time frame 15 menit dan hourly.

Trading dengan naked chart memang perlu pengalaman dan ketelitian dalam mencermati pola-pola chart dan juga bentuk-bentuk candlestick yang terjadi. Tapi, tampilan trading platform kita jadi lebih "bersih". Kurang lebihnya, tampilan trading platform saya cuma seperti ini:

Bersih kan? Tinggal kita amati bentuk-bentuk candlestick yang ada, serta coba perhatikan apabila terbentuk pattern yang khusus. Untuk contoh di atas, saya amati pair EUR/USD dan GBP/USD, masing -masing dengan time frame 15 menit (chart yang kiri) dan juga hourly (chart di kanan). Paling-paling saya akan tarik horizontal line untuk menentukan TP atau SL-nya. Jadi, trading tanpa indikator? Why not?

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Back
Top