Welcome Bonus Hingga $500 dari ForexChief

Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

3 Kesalahan Fatal Saat Mengatur Money Management

Target, pips, dan modal adalah 3 hal yang dapat menyesatkan Anda saat mengatur money management. Bagaimana bisa? Simak uraian lengkapnya di sini.

Sudah menjadi rahasia umum jika money management merupakan salah satu komponen terpenting dalam trading forex. Tidak mempunyai money management bahkan bisa dikatakan sebagai dosa terbesar trader.

Tanpa pengelolaan dana trading, strategi sebaik apapun tak akan menjamin kelangsungan trading Anda. Probabilitas keuntungan tinggi tak menjamin besar keuntungan dan tak bisa meminimalisir risiko. Jika tak percaya, coba pelajari masalah ini di artikel Untuk Bisa Profit, Tidak Harus Benar.

Dalam penggunaannya, money management bisa diterapkan dengan beragam aturan dan dalam berbagai cara. Setiap trader bebas memilih metode mana yang terbaik dan paling sesuai dengan gaya, preferensi, juga pengaturan risikonya. Ada yang cukup mengikuti aturan 1% rule, menggunakan rasio Risk/Reward, hingga mengaplikasikan teknik Position Sizing. Apapun pilihan Anda, tak ada metode money management yang lebih baik atau lebih buruk, karena semua bergantung pada kondisi penggunanya.

Kesalahan fatal mengatur money management
Selain itu, Anda sebaiknya menghindari 3 kesalahan fatal berikut saat mengatur money management:

1. Mengatur Money Management Dengan Target


Memiliki target ada kalanya bagus, tapi dalam trading forex, terlalu fokus pada target justru cenderung berbahaya. Beberapa contoh target yang biasa dibuat trader amatir adalah:

  1. Keuntungan sekian persen dalam sebulan.
  2. Berapa banyak profit yang dihasilkan dalam sekian kali trading.
  3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sekian Dolar.

Meski berbeda-beda, ketiga target di atas sebenarnya didasari hal yang sama: keinginan menghasilkan uang dalam waktu singkat. Padahal kenyataannya, dalam trading tak ada jawaban definitif yang bisa menjamin tercapainya target-target tersebut secara konsisten.

Mengapa demikian? Coba lihat chart trading Anda, lalu perhatikan betapa fluktuatifnya pergerakan harga yang terbentuk. Selain dinamis, harga tak bisa diprediksikan secara pasti.

Para teknikalis boleh saja mengatakan bahwa pola harga akan selalu berulang. Tapi kenyataannya, harga tidak hanya digerakkan oleh faktor teknikal, tapi juga isu fundamental yang mempengaruhi sentimen pasar.

Karena itu, adalah hal yang mustahil untuk mematok target keuntungan sekian persen dalam satu bulan dan berharap agar standard tersebut bisa selalu terpenuhi. Sayangnya, hal tersebut masih saja dilakukan banyak trader.

Tuntutan kejar target sebenarnya bermula dari kesalahan dalam mengatur money management. Sebelum memilih metode yang sesuai, banyak trader menetapkan target yang diinginkan lebih dulu. Akibatnya, mereka akan menjalankan strategi dan metodenya untuk mengejar target tersebut, yang pada akhirnya bisa mengarah pada pelanggaran aturan trading hingga menyebabkan overtrading.

Saat mengatur money management, sebaiknya jangan tetapkan target di awal trading. Gunakan skala pertumbuhan profit yang dihitung di akhir periode trading sebagai indikator kesuksesan. Sebagai contoh, setelah 6 bulan trading Anda mampu menghasilkan pertumbuhan 15%, dan di 6 bulan berikutnya, pertumbuhan meningkat jadi 20%.

Dengan demikian, Anda tidak dituntut untuk memenuhi target yang ditetapkan di awal, tapi hanya mengevaluasi performa di akhir periode trading. Jika dirasa kurang baik, maka Anda bisa memperbaiki kesalahan untuk meningkatkan pertumbuhan profit di periode trading berikutnya.

Cara di atas akan menghindarkan Anda dari gaya trading kejar target, karena dari awal tak ada standard keuntungan yang ditentukan.

Kejar target profit

Teknik seperti itu juga sesuai dengan prinsip para trader berpengalaman yang tak memaksakan trading saat kondisi pasar tidak mendukung. Saat tak ada target yang dikejar, Anda tak akan mencari-cari peluang di pasar yang sebenarnya tidak kondusif. Penerapan strategi bisa lebih maksimal, jerat overtrading pun dapat dihindari.

2. Menggunakan Satuan Pips


"Sinyal Sell EUR/USD, Dapatkan Peluang Profit 100 Pips!"

"Ikuti Strategi Trading Penghasil 1000 Pips Ini!"

"Trader A Loss 200 Pips Dalam Semalam"

"Trader B Cetak Keuntungan 300 Pips Pasca Berita XXX"


Pernahkah Anda mendengar kalimat-kalimat di atas? Jika ya, maka jangan mudah termakan dengan banyaknya pips yang disebutkan, karena profit dan loss masih bersifat sangat relatif jika diukur dalam satuan pips.

Hanya karena Anda terbiasa mendengar analis atau trader lain mengutarakan profit dan loss dalam satuan pips, bukan berarti Anda juga disarankan untuk menggunakannya ketika mengatur money management. Faktanya, pips hanya merefleksikan besar pergerakan harga, bukan jumlah keuntungan yang sebenarnya.

Money management dengan pips
Satu pip bagi seorang pengguna lot standard tentu berbeda dengan satu pip trader micro. Trader yang mengklaim bisa profit 500 pips tanpa menyebut besar keuntungan dalam Dolar tidak benar-benar bisa diperhitungkan kredibilitasnya, karena bisa jadi ia hanya menggunakan lot kecil. Jika benar, maka konteksnya tidak bisa disetarakan dengan trader yang bisa profit 500 pips dengan lot besar.

Bagaimanapun juga, volume trading sangat berpengaruh pada aspek psikologis. Trader lot kecil bisa dengan mudah mengambil risiko 500 pips, tapi pengguna lot besar butuh keberanian luar biasa untuk menanggungnya.

Belajar dari perbedaan tersebut, ada baiknya Anda mulai meninggalkan satuan pips saat mengatur money management. Sebaliknya, biasakanlah untuk menghitung profit dan loss langsung dalam satuan Dolar. Ketika Anda merencanakan Rasio Risk/Reward misalnya, jangan hanya memperhatikan berapa pips yang ditentukan, tapi perhitungkan juga berapa jumlahnya jika dikonversikan dalam Dolar.

Mengetahui secara langsung besar profit dan loss tersebut juga mempermudah Anda menerapkan aturan 1%. Misalnya modal Anda $5000, berarti setiap posisi seharusnya tidak dibebani dengan risiko loss lebih dari $50. Untuk memenuhi aturan tersebut, jelas Anda tak bisa memperhitungkan Stop Loss dalam bentuk pips saja. Harus ada konversi ke dalam satuan Dolar agar Anda dapat merealisasikan aturan 1%.

Menghitung nilai Dolar per pips cukup rumit karena melibatkan lot, jenis pair, dan mata uang dasar (base currency) yang digunakan. Anda bisa mempelajari rumus konversinya di sini, atau memanfaatkan kalkulator pips untuk mendapatkan hasil perhitungan secara otomatis.

3. Sesuaikan Dengan Kemampuan Modal


Trading forex memang bisa dimulai dengan $10 saja. Namun realistiskah jika Anda menggunakannya untuk trading dengan lot standard? Bahkan dengan leverage 1:1000, uang tersebut masih kurang dari margin yang diperlukan untuk membuka satu posisi EUR/USD.

Agar tidak keliru menentukan lot dan membatasi kesempatan, maka sesuaikanlah besar lot dengan ukuran modal Anda. Hal itu penting untuk memastikan ketahanan dana yang cukup. Jangan sampai free margin yang tersisa begitu minim hingga MC bisa terpicu saat harga baru bergerak sedikit melawan trading Anda.

Jika modal Anda masih kecil, gunakan lot kecil seperti mini, micro, atau bahkan nano (di broker yang menyediakan) untuk mendapatkan ketahanan dana yang cukup. Bila Anda nantinya berhasil mengumpulkan pengalaman dan profit konsisten, maka lot bisa mulai ditingkatkan sedikit demi sedikit untuk menumbuhkan keuntungan.

Menumbuhkan profit
Kebanyakan trader berpengalaman yang menggunakan lot standard saat ini juga memulai trading dengan risiko kecil. Jika risiko berhasil diminimalisir, maka kelangsungan dana jadi lebih terjamin dan membuka peluang bagi mereka untuk menumbuhkan profit secara bertahap. Seperti kata-kata bijak di luar sana, trading itu seperti lari marathon, bukan lari sprint.

Tips Penting: Utamakan Disiplin

Apapun metode money management yang Anda gunakan, hindari 3 kesalahan di atas saat mengaturnya. Prioritaskan disiplin saat menerapkan money management, karena tanpa konsistensi semuanya tak akan berarti.

Untuk apa merencanakan Stop Loss dan Take Profit sesuai Rasio Risk/Reward jika pada akhirnya Anda masih sering menutup posisi lebih awal? Apa gunanya merencanakan ukuran lot sesuai 1% rule jika nantinya masih tergoda untuk memperbesar posisi saat melihat harga 'sedang bagus'?

Jelas, kurangnya disiplin trading membuat Anda mudah melalaikan aturan money management. Agar tetap sesuai pedoman, budayakanlah sikap disiplin dalam trading. Untuk mempermudah hal tersebut, belajarlah mengontrol emosi dengan lebih baik. Bagaimanapun juga, keingininan menutup posisi lebih awal atau mengubah ukuran trading di luar rencana timbul karena ketakutan dan keserakahan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengendalikan emosi trading, ikuti ulasan selengkapnya di artikel Sistem Manajemen Emosi.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Resiko Leverage Tinggi Dalam Trading Forex

Tahukah Anda kalau leverage itu sangat berbahaya? Simak bahasan lengkap tentang risiko leverage tinggi pada artikel berikut.

Konsep leverage memang sangat menguntungkan dalam trading forex, tapi juga bisa berbahaya jika Anda kurang berhati-hati dalam menggunakannya, terutama bila Anda menggunakan leverage yang sangat tinggi (over-leverage). Leverage yang tinggi akan menyebabkan margin minimum atau jaminan minimum yang dibayarkan setiap kali transaksi makin sedikit. Disadari atau tidak, resiko leverage sering menyerang pemula yang bercita-cita ingin cepat kaya dari trading.

Leverage tinggi pada dasarnya menguntungkan, karena nilai margin minimum yang Anda bayarkan setiap transaksi semakin sedikit. Contohnya, jika Anda ingin membuka posisi 1 lot pada pasangan EUR/USD dengan leverage 1:1000. Anda hanya membutuhkan Margin sebesar 100 USD. Menarik bukan?

Yah inilah trading forex dengan segala kemudahan yang teknologi pendukungnya saat ini. Banyak broker forex memberikan fasilitas seperti minimal deposit yang sangat kecil ditambah dengan leverage tinggi. Hal ini tentu saja sangat menarik bagi para pemula bermodal kecil. Dengan modal 10 USD dan leverage 1:1000, mereka sudah bisa transaksi forex dengan ukuran besar. Bahkan saat ini, ada broker yang menyediakan leverage hingga 1:3000.

Resiko Leverage Berhubungan Dengan Emosi Trading

Leverage tinggi memang menggiurkan, tapi juga bisa menjerumuskan trader karena berdampak buruk bagi emosi trading. Dengan menggunakan leverage yang kelewat tinggi, trader pemula mudah meremehkan resiko karena "merasa" didukung dengan modal besar untuk membuka banyak posisi. Padahal, semakin besar Volume dan semakin banyak posisi trading, jelas semakin tinggi resiko kerugian yang ditanggung. Inilah yang disebut dengan risiko leverage tinggi.

Anggap saja Budi dan Ani baru saja memulai bisnis tradingnya. Budi dan Ani membuka akun pada broker yang sama dan dengan jumlah deposit yang sama pula. Hanya risiko leverage yang digunakan keduanya-lah yang berbeda.

Di akhir trading tersebut, Budi dan Ani sama-sama meraih keuntungan 200 USD. Jadi, jumlah leverage tidak ada pengaruhnya dengan perolehan keuntungan mereka.

Suatu saat, posisi Budi dan Ani mengalami floating besar. Mengikuti saran dari beberapa orang, mereka akhirnya melakukan Averaging Minus. Hingga pada suatu ketika, ketahanan dana Budi sudah tidak cukup digunakan untuk kembali menambah posisinya. Ani yang menggunakan leverage tinggi, tentu saja masih bisa menambah posisinya. Mengetahui ini, Ani terus saja menambahkan posisi pada hampir setiap kesempatan.


Setelah terseret posisi cukup panjang. Budi dan Ani akhirnya berkonsultasi pada ahlinya di forum tanya jawab Seputarforex. Dengan tegas, keduanya diperintahkan untuk Cut Loss semua posisi loss dan memulai kembali belajar lebih banyak lagi soal trading.

Budi yang hanya bisa membuka 3 posisi karena keterbatasan marginnya, hanya mengalami kerugian sebesar 1200 USD. Sementara Ani yang bisa membuka lebih banyak posisi, mengalami kerugian hingga 1500 USD.

Leverage tinggi memberikan Ani kesempatan untuk membuka banyak posisi dan mendapatkan keuntungan lebih. Namun, perlu diingat bahwa posisi yang berlebihan juga bisa berakibat fatal jika salah dalam menganalisa.

Secara psikologis, semakin tinggi leverage, maka Anda akan semakin berani dalam membuka posisi trading. Hal ini disebabkan karena nilai Margin minimum yang Anda pinjam dari broker semakin sedikit. Jika Anda melihat tabel di bawah, hanya dengan modal 10,000 USD saja, Anda sudah bisa trading dengan ratusan bahkan ribuan lot. Mencengangkan bukan? Itulah kekuatan leverage.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Keuntungan dalam forex trading didapatkan dari selisih nilai antara saat membeli mata uang dan menjual mata uang. Pada dasarnya sama dengan berjual beli di money changer . Sebagai contoh, misalkan kita membeli USD sejumlah $1000 dengan rate Rp 9.500 . Dan saat kita menukar kembali uang dollar tersebut, rate tukarnya adalah Rp 9.800. Maka kita mendapatkan keuntungan sebesar selisih antara rate beli dan rate jual (Rp 300) dikali 1000 (jumlah dolar yang kita punya) ; 300X1000 = Rp.300.000 . Mekanisme forex trading mirip dengan aktivitas di money changer, hanya saja berlangsung secara elektronik dan terus menerus selama 24 jam. Karena hal ini juga, perdagangan valuta asing /forex trading bisa dijalankan dengan sistem margin atau jaminan. Cara ini membantu karena memungkinkan fihak yang bermodal kecil untuk ikut serta dalam forex trading
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Ekspektasi Vs Realita Dalam Trading Forex

Mulai dari mitos cepat kaya hingga penggunaan robot trading, berikut adalah macam-macam ekspektasi vs realita trading forex yang menarik untuk disimak.

Apa motivasi yang pertama kali membuat Anda terjun ke dunia trading forex? Keuntungan besar dalam waktu singkat? Bisa menghasilkan uang hanya dengan bersantai di rumah? Menjadi miliarder dengan cara termudah? Punya ekspektasi tidaklah keliru, asalkan Anda menyadari realita di balik itu semua. Untuk itu, artikel ini akan mengungkap apa saja ekspektasi vs realita yang biasa terjadi di dunia trading forex, untuk membantu Anda menyusun ekspektasi yang realistis dalam mengarungi pasar forex sebagai trader retail.

1. Trading Forex Adalah Jalan Cepat Kaya
Ekspektasi:

Saat pertama kali mencoba trading forex, Anda mungkin banyak mendengar penawaran bombastis. Bisa mendapatkan $10,000 per bulan, langsung kaya hanya dengan modal $1, adalah kalimat-kalimat yang umum dipakai untuk menarik trader pemula. Terlebih lagi, tawaran-tawaran seperti itu sangat "difasilitasi" oleh kemudahan trading retail saat ini, seperti keringanan membuka akun dengan $1 saja, bonus tanpa deposit, leverage tinggi, dan masih banyak lagi.

Realita:

Sayangnya, produk-produk dan layanan forex yang ditawarkan dengan promosi bombastis biasanya berujung scam. Bukannya mendapat $10,000 per bulan seperti yang diharapkan, modal Anda justru ludes tak bersisa.

Menurut Dale Woods dari The Forex Guy, fenomena penawaran promo yang terlalu berlebihan berawal dari tujuan utama trading forex: untuk mendapatkan keuntungan. Para penyedia jasa trading yang bernafsu menggaet klien sebanyak-banyaknya, tak akan segan memelintir fakta hingga melebih-lebihkan potensi profit yang bisa didapatkan dari bidang pekerjaan ini. Jika yang membuat banyak orang tertarik masuk ke forex adalah mendapatkan profit banyak dalam waktu singkat, maka itulah daya tarik yang akan dimaksimalkan sedemikian rupa.

Agar tak mudah terjebak skema penipuan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang suka mengadakan promosi menggiurkan, maka selalu tanamkan ini di benak Anda:

Trading forex itu tidak ada bedanya dengan berbisnis. Orang-orang yang membuka usaha tidak pernah berharap bisa sukses dalam semalam, demikian pula adanya dengan memulai trading forex. Ada proses belajar dan jatuh bangun yang perlu dijalani sebelum Anda benar-benar bisa dikatakan sebagai trader sukses. Maka dari itu, jangan pernah terjun ke dunia trading dengan ekspektasi ingin cepat kaya. Akibatnya akan jauh lebih buruk ketimbang kerugian trader pemula pada umumnya.
Lantas apakah setiap broker atau penyedia layanan trading yang menarik klien dengan janji-janji manis selalu scam? Nyatanya, strategi pemasaran setiap pelaku usaha memang begitulah adanya; jadi kurang realistis juga kalau Anda mencari broker yang langsung memperingatkan risiko trading tanpa menawarkan keuntungan apa-apa. Untuk bisa memilah mana broker yang bisa dipercaya atau tidak, sebaiknya belajarlah untuk mengenali cara memilih broker ideal.


2. Semakin Sering Trading, Semakin Besar Profitnya

Ekspektasi:

Pepatah mengatakan: sehari selembar benang, lama-lama jadilah selembar kain. Artinya, suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan dedikasi waktu akan memberi hasil yang memuaskan. Hal ini mungkin berlaku di kehidupan sehari-hari, tapi tidak bisa diterapkan dalam trading forex. Misalnya saja, Anda mungkin bisa mengharapkan gaji yang lebih tinggi dari jam kerja yang lebih panjang, seperti mengambil lembur atau masuk di hari libur. Namun dalam trading forex, lama waktu mengamati chart sama sekali tak ada pengaruhnya dengan besar keuntungan.

Mereka yang masih terjebak ekspektasi ini senantiasa mencari peluang trading dari waktu ke waktu, mengais-ngais kesempatan entry di setiap hari, jam, bahkan menit. Harapannya? Tentu saja agar bisa mendapat keuntungan lebih besar setiap harinya. Misalnya saja, Budi baru saja buka akun dan mendapat profit $10 dari posisi pertamanya. Ia kemudian membuka posisi lagi di hari itu, dan bisa mendapatkan profit yang sama, sehingga total keuntungannya di hari itu berjumlah $20. Budi pun kemudian berkomitmen untuk membuka posisi 5 kali per hari, dengan harapan bisa meraup keuntungan $50 setiap harinya.

Sering trading tidak selalu sering profit

Realita:

Apa yang didapatkan Budi di hari pertamanya trading ternyata tidak bertahan di hari-hari berikutnya. Bukannya konsisten mendapat $50 per hari, Budi justru sering merugi karena open posisi hanya untuk memenuhi targetnya, bukan sesuai peluang yang ada di market. Akibatnya, modal Budi justru ludes di hari kelima trading.

Perbandingan ekspektasi vs realita dalam hal ini sangat berkebalikan, karena kunci trading forex itu bukan tentang seberapa sering Anda open posisi atau melakukan analisa, tapi seberapa jeli Anda bisa mengenali dan memanfaatkan peluang trading yang potensial. Jika sedang tidak ada peluang bagus, ya jangan entry.

Selain itu, trading forex juga memerlukan penyesuaian Risk (risiko) dan Reward (keuntungan). Banyaknya faktor tak terduga yang berpengaruh di pasar forex menjadikan peluang profit bukanlah hal yang bisa dipastikan 100%. Karena itu, Anda wajib mengatur manajemen risiko dengan seksama.

Strategi jangka pendek yang frekuensinya begitu sering memang ada, tapi tidak disarankan untuk pemula, karena mereka belum benar-benar paham jika inti menjadi Scalper atau Day Trader adalah untuk mendapatkan profit kecil tapi sering, bukan untuk meraih profit besar setiap hari.


3. Indikator Adalah Petunjuk Trading Paling Ampuh

Ekspektasi:

Memasang indikator memang sangat mudah dan seringkali dianggap menguntungkan. Tinggal pasang di chart dan ikuti grafik-grafiknya, lalu ambil posisi entry. Misalnya jika menggunakan MA, maka tunggu saja sampai terjadi crossing. Atau apabila pakai RSI, maka mudah saja. Tinggal ambil peluang saat harga sampai di level 30 atau 70 untuk buka posisi.

Karena masing-masing indikator sudah disetel untuk "menghaluskan" pergerakan harga dan melakukan perhitungan berdasarkan data historis harga, maka tentu saja sinyalnya bisa diandalkan. Namun apakah benar setiap sinyal indikator selalu bisa dijadikan patokan entry?

Bergantung pada indikator teknikal

Realita:

Jawabannya tidak juga. Meskipun indikator mampu memberikan gambaran naik turun harga dengan visual yang menarik dan mudah dicerna, tapi sinyalnya cenderung lagging dan mudah dipengaruhi oleh noise pasar di time frame kecil. Selain itu, perhitungan indikator sama sekali tidak memperhitungkan pengaruh fundamental dan sentimen pasar. Sifat lagging indikator sering berisiko membuat trader terlambat entry; bisa saja harga sudah lama bullish reversal, baru indikator menunjukkan sinyal buy.

Kenyataannya, indikator hanyalah alat yang menampilkan visual di chart setelah menghitung data harga sebelumnya. Jika Anda menginginkan analisa teknikal yang lebih bisa diandalkan dalam hal kecepatan, maka gunakan juga metode analisa Price Action dan pola chart. Dalam hal ini, Anda benar-benar mengamati pergerakan harga sebagai dasar analisa, bukan lagi grafik-grafik tertentu yang "hanya" merespon pergerakan harga.


4. Robot Trading Akan Melakukan Semuanya Untuk Anda

Ekspektasi:

Tak ingin repot mencari peluang di chart atau sibuk menentukan posisi Entry, Stop Loss, dan Take Profit secara manual? Robot trading (Expert Advisor atau EA) bisa jadi jawaban. Karena canggihnya alat ini, Anda bahkan tak perlu lagi memantau platform dan membiarkan semuanya dieksekusi secara otomatis oleh robot trading. Singkat kata, Anda tinggal membeli dan memasang robot, lalu membiarkannya bekerja untuk mengumpulkan profit buat Anda. Selain bisa berjalan otomatis, robot trading juga menghindarkan masuknya pengaruh emosi dalam transaksi trading.

Realita:

Bagaikan solusi ajaib yang bisa memecahkan semua masalah trading, robot banyak dianggap sebagai alat yang bisa melakukan semuanya untuk trader. Padahal, pergerakan harga di pasar forex terus berubah dan bersifat dinamis, sementara robot trading hanya bekerja sesuai algoritma yang disetel dengan seperangkat aturan tertentu. Artinya, ketika terjadi gejolak tak terduga di pasar forex, robot trading akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Hal itu bisa mengakibatkan kerugian besar atas posisi trading yang dipasang secara otomatis oleh robot trading. Ingat, pergerakan harga di pasar forex tidak hanya dipengaruhi oleh keputusan-keputusan teknikal, tapi juga berita-berita berdampak dan sentimen para pelaku pasar.

Selain itu, ada biaya ekstra yang mesti dikeluarkan jika Anda ingin mendapatkan manfaat optimal dari penggunaan robot trading, yakni biaya yang digunakan untuk menyewa VPS. Memasang robot juga butuh pengetahuan (meskipun tidak harus banyak) tentang bahasa pemrograman MQL4, karena dari situ Anda bisa mengetahui bagaimana robot bekerja dan melakukan penyesuaian jika ada perubahan kondisi pasar. Satu lagi hal yang membuat ekspektasi vs realita robot trading begitu kontras adalah: Anda juga perlu rutin memantau kinerja robot trading.

Jadi intinya, menggunakan robot trading sebenarnya hampir sama kompleksnya dengan trading sendiri. Masih ada pekerjaan-pekerjaan yang perlu Anda lakukan secara rutin, meskipun robot trading memang berperan mengeksekusi transaksi Anda secara otomatis. Selain itu, pikirkan pula biaya tambahan yang perlu Anda siapkan untuk membeli robot dan sewa VPS. Ini pun belum termasuk persiapan belajar memilih robot trading yang bisa diandalkan.

Sekedar informasi, pasar robot trading merupakan salah satu yang paling banyak dipenuhi oleh para penipu dengan iming-iming profit setinggi langit. Jadi, sebaiknya jangan gunakan robot trading saat Anda masih pemula dan ingin ambil gampangnya saja.

5. Sistem Trading Bisa Dicari Di Forum Online
Ekspektasi:

Trading forex itu tidak harus dipusingkan sendiri. Ada begitu banyak rekan-rekan sesama trader di seluruh dunia yang siap berbagi ilmu. Bukan cuma pelajaran, diskusi ini juga bisa membagikan sistem trading terpercaya yang siap coba. Jadi kalau bergabung di forum-forum trading online, ada sangat banyak sistem gratis yang bisa dipakai, tanpa kita perlu repot-repot menyusun sistem sendiri. Toh sistem dari trader-trader di forum itu pastinya sudah teruji, karena menurut kesaksian mereka, sistem itu mendatangkan profit yang menjanjikan bagi trading mereka. Kita juga bisa diajarkan langsung tentang cara terbaik menggunakan sistem itu.

Ekspektasi vs Realita forum trading online

Realita:

Ada begitu banyak alasan mengapa mengharapkan efektivitas sistem trading dari forum-forum online itu bisa menyesatkan. Enam di antaranya adalah:

    1. Masing-masing trader memiliki gaya dan pendekatan trading yang berbeda-beda. Apa yang berhasil diterapkan oleh seorang trader, belum tentu cocok digunakan oleh trader lainnya.
    2. Karena hanya berkenalan secara online, Anda belum tentu bisa mengetahui ataupun memastikan apakah trader yang memasarkan sistem tradingnya adalah sosok berpengalaman, atau justru pendatang baru yang sekedar suka pamer.
    3. Kecuali si trader yang mengaku punya sistem trading mau secara sukarela memajang History Trading-nya, Anda tidak bisa mengetahui bagaimana sebenarnya performa sistem trading tersebut.
    4. Sistem trading yang disiarkan di forum-forum biasanya tidak lengkap atau memiliki bagian yang dipalsukan.
    5. Anda pada akhirnya tetap akan belajar menggunakan sistem itu sendiri, karena diskusi secara online tidak bisa memfasilitasi sharing ide dan proses pengajaran yang mendalam layaknya belajar face to face.
    6. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Jikapun ada, maka kualitasnya perlu sangat dipertanyakan, mengingat sistem trading itu sendiri bisa dijual dengan harga selangit pada trader-trader yang
    memerlukannya.

Saran kami, jika Anda memang gemar menjelajah dan berdiskusi di komunitas trading, jangan terlalu berpatokan pada sistem ataupun sinyal trading yang di-posting di forum tersebut. Ekspektasi vs realita dari tindakan ini begitu jauh berbeda. Sebagai rekomendasi, Anda bisa membandingkan sistem tersebut dengan hasil analisa sendiri, sehingga Anda dan trader terkait bisa bertukar pikiran dan sama-sama belajar untuk memahami pasar dengan lebih baik. Bukankah tujuan utama dari komunitas trading adalah untuk mewadahi para trader yang ingin saling bertukar ide dan sama-sama belajar?

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Apakah Analisa Teknikal Bisa Dipercaya?

Analisa teknikal memang diandalkan banyak trader. Namun apakah penggunaannya masih seampuh dulu? Simak ulasan menarik berikut.

Setidaknya minimal satu kali, setiap orang yang mendalami investasi berbasis platform seperti perdagangan forex dan saham, pasti pernah mempelajari analisa teknikal. Karena itu, dalam perjalanan Anda di dunia investasi, akan ada sebuah pertanyaan yang mengganggu setidaknya sekali seumur hidup:

"Jika analisa teknikal memang mudah, lalu mengapa tidak semua orang mempelajarinya dan langsung kaya? Saya sendiri Cut Loss dan terus kehilangan uang..."

Kenyataannya, penggunaan analisa teknikal dengan seni garis-menggaris, ribuan indikator, juga sinyalnya yang tersedia di luar sana, masih saja dianggap kurang untuk dijadikan pedoman saat para trader menjelajahi belantara market yang tak kenal ampun.


Pernahkah Anda bertanya-tanya juga, bahwa semakin banyak orang yang terjun ke market, maka semakin tinggi pula kemungkinan semua trader untuk menggunakan teknik yang sama? Padahal, kerugian Anda adalah keuntungan bagi orang-orang yang memiliki posisi terbalik dari Anda.

Pada forex misalnya, Anda hanya akan bisa untung apabila posisi Anda adalah termasuk posisi mayoritas yang menentukan trend secara umum. Misalnya saya Buy dan Anda Sell, tiba-tiba harga naik lalu anda Cut Loss sedangkan saya Take Profit, maka otomatis kerugian Anda akan masuk ke saya. Hal yang sebaliknya berlaku.

Pada saham, Market Maker akan memiliki "barang" sebelum Anda. Ketika harga naik dan Anda ikut beli, maka Market Maker dan orang-orang yang sudah membeli sebelumnya akan untung duluan karena mereka menjual kepemilikan saham mereka. Dengan kata lain, Anda sudah terlambat beli.

Keraguan Pada Analisa Teknikal

Saat ini, ada fenomena menarik yang bisa diperhatikan: saat Anda sudah susah payah menggaris-garis sesuai dengan kaidah pola tertentu, lalu Anda menggunakan indikator mantap yang dipercayai dan menemukan titik Buy atau Sell (berikut Buy Stop/Cut Loss/Trailing Stop, dll.), tiba-tiba harga tidak kunjung sampai ke target Anda. Harga kadang malah terbang atau jatuh jauh melebihi ekspektasi Anda. Biasanya, Anda langsung menyalahkan diri sendiri (atau orang lain jika Anda membeli jasa sinyal) atas garis-garis Anda yang mungkin tidak pas.

Kalau kita kilas balik ke zaman tahun 1990-an, kita akan mendapati seorang trader sukses mantan pendeta yang dipanggil Bapak Tumeon. Beliau mengatakan bahwa pada saat itu, tidak banyak orang yang mengerti dan terjun ke dunia forex. Saat itu seperti surga dimana dengan analisa sederhana saja, beliau bisa meraup keuntungan USD5000 dalam semalam. "Market seperti mudah ditebak, tidak seperti sekarang dimana market lebih susah ditebak," ujar Bapak Tumeon dalam cuplikan kisahnya di majalah lawas Intisari terbitan tahun 2000-an. Beliau mengatakan hal demikian saat mengenang kejayaannya di tahun 1990-an.

Sulitnya market untuk ditebak saat ini adalah karena semakin hari, semakin banyak orang yang berkecimpung di market dan setiap market player memiliki arah serta tujuan masing-masing. Kalau Anda (dan ribuan orang yang menggaris-garis seperti Anda di luar sana) menduga akan bisa profit di titik tertentu, maka akan ada orang-orang dengan dana raksasa yang berusaha agar harga tidak berdiam di titik tersebut. Mereka berniat agar banyak orang nyangkut dan Floating Loss lalu Cut Loss, sehingga posisi orang banyak itu tadi menjadi keuntungan mereka. Setelah proses yang melibatkan mental dan psikologi ini, tiba-tiba harga kembali ke jalurnya semula.

Hal ini sudah sering terjadi dan banyak yang memang Cut Loss, lalu para "korban" berkoar-koar di luar sana bahwa forex dan saham itu tak lain hanyalah ****. Bagi penulis pribadi, situasi di atas tak lain hanyalah perubahan pada market yang tidak lagi sederhana. Lalu pertanyaannya, apakah analisa teknikal tidak lagi berguna?

Teknikal Jaman Now

Mayoritas pemain saham dan forex adalah trader, baik trader individual maupun trader besar seperti bank, Hedge Fund, dll. Seperti yang kita ketahui, trader menggunakan analisa teknikal sebagai strategi tempurnya. Namun sekarang, semakin banyak orang yang bisa analisa teknikal sehingga titik Buy/Sell suatu instrumen investasi juga sudah banyak diketahui bersama.

Walau persentase yang kurang paham analisa dibandingkan dengan yang sudah pandai pastinya jauh lebih banyak, tapi seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dunia, maka bertambah pula-lah jumlah analis. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya lembaga-lembaga keuangan investasi yang pastinya setiap lembaga memiliki expert minimal seorang.

Kalau titik Buy/Sell sudah menjadi rahasia umum yang bisa didapatkan dengan mudah (baik dengan membeli sinyal, atau belajar garis-menggaris sendiri), maka para trader dengan dana raksasa yang disebut Market Maker akan memutar otak, bagaimana caranya agar mereka juga bisa profit.

Contoh:

Saham FREN akhir-akhir ini naik merangkak dari harga 78 ke 140-an, dimana sebelumnya jatuh di 127/lembar saham. Sejak naik ke 120 ke atas, diprediksi menggunakan analisa teknikal bahwa FREN dapat mencapai 173 dengan target minor di harga 150. Apakah dari harga 120-an FREN akan langsung ke 150? Ternyata tidak. Harga naik-turun dahulu ke 125, lalu melemah ke 118, besoknya menguat ke 128, kemudian turun lagi menguji iman para trader serakah yang ingin langsung kaya dalam semalam. Di periode naik-turun inilah broker AK dan empat sekuritas lain yang sebelumnya sudah membeli dalam jumlah besar untung banyak.

Kalau sudah banyak yang bisa menebak dimana harga akan berlabuh, maka kini Market Maker akan membuatnya sedikit lebih tidak mudah. Saat harga diprediksi akan menyentuh 150, maka market jaman now akan memperlihatkan adanya perlawanan sehingga harga akan berhenti di 147 saja. Lalu keesokan harinya, harga malah turun ke 141, sehingga trader-trader harian yang tidak sabaran akan menduga inilah saatnya untuk melepas posisi.

Perlu diperhatikan, setelah banyak trader melepas posisi, maka trader dengan dana besar atau yang disebut Market Maker akan membeli lagi dalam jumlah besar, dan mengundang trader kecil untuk membeli lagi. Proses terbentuk sebuah harga kini tidak lagi sederhana, dikarenakan semakin ramai dan banyak orang yang berkecimpung di dunia investasi.

Kalau begitu, apakah teknikal masih bisa dipercaya di jaman sekarang?

Karena banyak orang yang masih percaya teknikal, maka harga akan cenderung bergerak hampir akurat sesuai prediksi teknikal yang kita (atau analis kita) buat. Maka jawabannya adalah masih, masih bisa dipercaya. Namun karena banyaknya pemain yang berkecimpung, maka disarankan untuk menurunkan target profit yang sudah diprediksi, agar lebih mudah mendapatkan untung.

Kalau Anda sekiranya lelah memprediksi market yang cenderung sulit ditebak, mungkin analisa teknikal tidak cocok bagi Anda karena memang tidak diwajibkan untuk semua orang. Secara jangka pendek, kenaikan harga hanyalah mesin voting dimana mayoritas akan menentukan arah, tapi secara jangka panjang, semua akan kembali ke nilai fundamentalnya. Mau terlibat secara jangka pendek atau panjang, kembali lagi ke pilihan Anda sendiri.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

4 Cara Menentukan Batas Toleransi Risiko Anda

Empat metode berikut ini akan menjelaskan bagaimana cara menentukan batas toleransi risiko paling ideal sesuai tujuan trading, besar modal, pengalaman, dan kenyamanan trading Anda

Bagi trader forex, mengenali risiko adalah sama pentingnya dengan menargetkan profit trading. Trader sukses Paul Tudor Jones bahkan berkata, "Jangan fokus membuat uang, fokuslah melindungi apa yang Anda punya". Jadi untuk bisa berhasil bertahan di pasar forex, manajemen risiko merupakan kunci yang wajib dimiliki oleh semua trader.

Namun masalahnya, banyak trader masih bingung menentukan berapa batas toleransi risiko yang ideal. Menurut pengamatan penulis dari Babypips, topik ini merupakan salah satu pokok bahasan paling populer di forum-forum forex. Beberapa solusi menawarkan angka 1% hingga 2%, tapi ada pula yang secara khusus menyarankan risiko 5% per trade jika mengadopsi gaya trading agresif. Sekarang pertanyaannya, benarkah menentukan batas risiko bisa semudah itu?

Jika Anda tak ingin repot dan lebih suka menggunakan cara pintas, maka anjuran tersebut bisa saja diterapkan. Tapi apabila ingin profitable dalam jangka panjang, maka ukurlah batas toleransi risiko sesuai kondisi personal Anda. Nah, bagaimana cara mengukur kesesuaian tersebut? Empat cara jitu berikut ini akan mengungkap jawabannya.

4 Cara Jitu Menentukan Risiko Trading

1. Kenali Tujuan Trading Anda

Apakah Anda sudah punya penghasilan tetap di luar trading? Ataukah profit trading menjadi satu-satunya sumber pendapatan Anda? Jika bertujuan menjadikan trading sebagai mata pencaharian utama, maka lebih baik pilih ukuran trading yang kecil saja. Kenapa demikian? Hal ini berhubungan dengan risiko psikologis yang akan membebani trading Anda.

Katakanlah Anda berniat menggantungkan hidup dari trading, maka akan ada keharusan untuk memenuhi target profit yang jumlahnya bisa digunakan untuk membayar tagihan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Trading di bawah tekanan seperti itu jelas akan membuat mental sangat rentan terhadap rasa takut (fear) dan serakah (greed), 2 emosi trading paling negatif yang bisa menghancurkan akun Anda. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda memperkecil risiko per trade dengan mengambil ukuran trading yang minim. Solusi itu bisa meringankan beban trading Anda, dan mengamankan akun dari kerugian besar.

Sementara itu, jika hanya menjadikan trading sebagai pekerjaan sampingan, Anda bisa lebih bebas menentukan batas toleransi risiko. Karena penghasilan utama tidak bersumber dari keuntungan trading, maka kerugian tak akan berpengaruh banyak pada kondisi finansial Anda. Di samping itu, Anda juga bisa belajar mengatur manajemen risiko dan meningkatkan skill trading dengan lebih leluasa, mengingat tak ada tuntutan kewajiban memenuhi target trading tertentu.

2. Ukur Dari Besar Modal

Berapa banyak investasi awal Anda? Inilah pertanyaan kedua yang perlu Anda jawab untuk menentukan batas toleransi risiko. Jika memulai trading dengan dana besar, maka tak masalah untuk mengambil lot-lot berukuran besar. Namun jika deposit awal Anda relatif kecil, lebih baik jangan gunakan lot standard dan mini. Sebabnya tak lain adalah untuk melindungi akun dari risiko perubahan volatilitas harga. Apabila Anda kurang bisa menyesuaikan besar modal dengan lot trading, maka peningkatan volatilitas sekecil apapun akan berpotensi mendatangkan risiko margin call.

3. Sesuaikan Dengan Pengalaman

Apabila sudah malang melintang di dunia forex, maka Anda akan punya kepercayaan diri lebih terhadap insting dan keputusan-keputusan trading. Dalam hal ini, trading dengan memasang risiko besar tak akan menjadi masalah. Justru dengan meningkatkan ukuran trading, Anda bisa dikatakan telah siap "naik kelas" dari sekedar trader pendatang baru, menjadi trader berpengalaman.

Namun sebaliknya, jangan coba-coba trading dengan batas toleransi risiko yang besar jika Anda masih kurang pengalaman. Sebagai catatan, lama pengalaman trading yang ideal tidak ditentukan dari periode tertentu, tapi kemampuan Anda untuk melepaskan diri dari pengaruh emosi. Jadi, meski telah lama berkecimpung sebagai trader sekalipun, Anda kurang disarankan untuk memperbesar ukuran trading jika masih sering membuat keputusan berdasarkan emosi.

4. Kondisikan Risiko Trading Sesuai Kenyamanan

Tahukah Anda? ukuran risiko tidak bersifat statis karena nantinya bisa disesuaikan dengan kenyamanan trading Anda. Contohnya, Anda bisa terapkan batas risiko per trade di 1% sebagai awalan. Jika dalam beberapa waktu setelah trading Anda merasa terbebani dengan ukuran tersebut, maka sah-sah saja untuk memperkecil ukuran risiko itu.

Mengubah Ukuran Risiko Trading
Di sisi lain, Anda juga bisa memperbesar ukuran trading jika prospek profit dirasa kurang 'menyulut motivasi'. Hanya saja, pastikan jika keputusan tersebut telah dipertimbangkan baik-baik dengan memperhitungkan ketiga aspek sebelumnya. Karena jika tidak, itu artinya Anda hanya akan memperbesar ukuran trading tanpa basis yang jelas, atau hanya mengejar profit karena faktor greed saja.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Last edited:
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

5 Hal Penting Tentang Rights Issue Di Pasar Modal

Rights Issue di pasar modal bisa merugikan maupun menguntungkan investor. Kuncinya ada pada kelima hal penting berikut ini.

Seorang investor atau pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, jadi investor bisa mempunyai beberapa hak tertentu dan salah satunya adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam aksi korporasi rights issue. HMETD dalam pasar modal ini merupakan hak yang diperoleh pemilik saham untuk membeli saham baru pada periode dan harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

5 Hal Penting Tentang Right Issue Dalam Pasar Modal

1. Alasan Perusahaan Melakukan Rights Issue

Pada dasarnya, alasan perusahaan melakukan rights issue adalah untuk mengumpulkan dana sebagai tambahan modal lagi. Biasanya perusahaan yang rights issue masih dalam tahapan pertumbuhan tinggi dan dana segar yang terhimpun akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman, atau untuk modal kerja. Jika rights issue dilaksanakan untuk keperluan ekspansi usaha, maka aksi korporasi perusahaan bisa dipandang positif.

Beberapa perusahaan melakukan rights issue dengan tujuan untuk menambah porsi kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan jumlah saham beredar agar nantinya saham menjadi lebih likuid. Selain itu, perusahaan bisa juga rights issue agar kapitalisasi pasar perusahaan menjadi lebih besar. Rights issue ini sebenarnya hampir mirip dengan stocksplit, tapi bedanya kalau rights issue bisa menambah dana dari investor sekaligus dapat menaikkan kapitalisasi pasar perusahaan.


2. Manfaat Rights Issue


Mengingat tujuan suatu perusahaan melakukan aksi rights issue adalah untuk mengumpulkan dana tambahan, maka manfaat dari rights issue bagi perusahaan adalah perusahaan bisa menggunakan dana tersebut sebagai sumber modal usaha baru selain pinjaman dari bank. Hal ini bisa saja terjadi ketika terjadi pelemahan ekonomi dan membuat perusahaan sulit meminjam dana dari bank.

Sementara itu, manfaat rights issue bagi investor pemegang saham perusahaan tersebut adalah harga pelaksanaan saham baru rights issue yang ditawarkan biasanya di-diskon karena berada di bawah harga pasar. Selisih harga eksekusi dan harga saham di pasar terkadang cukup signifikan dan bergantung pada seberapa besar suatu perusahaan itu ingin mendorong minat investor untuk berpartisipasi dalam aksi korporasinya.

3. Sisi Negatif Rights Issue

Aksi korporasi rights issue perusahaan umumnya tidak disukai oleh investor karena akan memberikan dampak negatif pada kepemilikan saham investor. Hal ini terjadi karena rights issue akan menimbulkan saham emiten mengalami dilusi. Dilusi saham adalah penurunan komposisi kepemilikan saham investor akibat dari adanya penambahan saham baru.

Penerbitan saham baru ini akan merugikan investor saham jika investor ini tidak berbuat apa-apa karena persentase kepemilikan sahamnya otomatis berkurang. Akan tetapi, dampak negatif ini bisa diatasi dengan melaksanakan HMETD, yakni melakukan pembelian saham baru yang ditawarkan oleh emiten. Sedangkan apabila tidak memiliki dana untuk melakukan transaksi pembelian saham tersebut, pemegang saham dapat menjual HMETD saham baru kepada investor lain yang berminat. Hasil penjualan HMETD ini kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk menutupi kerugian dari efek dilusi harga saham.


4. Hal-hal Yang Harus Dilakukan Sebelum HMETD

Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan rights issue, jumlah saham perusahaan tersebut akan bertambah. Apabila jumlah saham perusahaan yang melakukan rights issue bertambah dan dana yang masuk ke perusahaan sama dengan pasar saham, maka tidak terjadi dilusi sehingga aksi perusahaan untuk rights issue ini tidak merugikan bagi pemegang saham. Apabila Anda masih bingung untuk memutuskan apakah akan menggunakan HMETD, sebaiknya perlu melakukan beberapa hal berikut.


Melakukan Valuasi Harga Pelaksanaan (Eksekusi)

Pertama, Anda harus menimbang harga pelaksanaan yang ditawarkan perusahaan apakan wajar atau mahal. Untuk mengetahui apakah harga eksekusi ini wajar atau tidak, sebaiknya lakukan valuasi harga saham tersebut. Perlu diperhatikan bahwa harga saham pelaksanaan yang bagus dan ideal adalah bukan harga saham yang murah, hanya karena harga saham itu berada di bawah harga pasar. Oleh karena itu, lakukanlah valuasi harga dengan menghitung jumlah total kapitalisasi pasar saham emiten tersebut dan menimbang rasio PER serta kinerja perusahaan.

Perhatikan Kemungkinan Terjadinya Efek Dilusi

Aspek kedua yang harus dipertimbangkan investor saham sebelum melaksanakan HMETD adalah efek dilusi yang kemungkinan terjadi. Maka dari itu, sebaiknya Anda amati perbedaan jumlah saham baru yang diterbitkan dengan jumlah saham lama. Ketika suatu emiten melakukan rights issue dengan jumlah saham yang tidak jauh melebihi jumlah saham lama, maka aksi korporasi emiten ini dapat dikategorikan wajar.

Sebagai contoh, emiten A mempunyai saham di pasar sebanyak 2 miliar. Apabila emiten A ini melakukan right issue saham baru tidak melebihi 2 miliar tersebut, maka hal ini masih dianggap wajar. Sebaliknya, jika emiten A ini melakukan rights issue sebesar 4 atau bahkan bisa 5 miliar saham, sebaiknya tidak diambil karena efek dilusi yang terjadi bisa melebihi 50 persen.

Cari Tahu Tentang Calon Pembeli Saham Dan Kebijakan Rights Issue

Langkah selanjutnya yang perlu diambil sebelum HMETD adalah menyelidiki siapa saja calon pembeli saham baru. Ini harus dilakukan untuk menghindari ketidakjelasan calon pembeli siaga dan potensi tidak adanya calon pembeli, sehingga saham baru itu langsung begitu saja dijual ke publik. Hal tersebut bisa sangat berdampak negatif terhadap harga saham di pasar.

Di samping itu, cari tahu juga tentang kebijakan rights issue, apakah aksi korporasi ini dilaksanakan menggunakan HMETD atau tidak. Jika perusahaan tidak menawarkan HMETD kepada investor, hal ini akan memunculkan spekulasi bahwa dana hasil rights issue akan dimanfaatkan emiten tidak untuk ekspansi usaha, melainkan untuk membayar utang perusahaan.


5. Mekanisme Rights Issue Emiten

Mekanisme pelaksanaan rights issue suatu emiten biasanya diawali dengan pengumuman perusahaan terkait hal-hal penting berikut:

Rencana Penggunaan Dana

Pengumuman dalam hal ini sangat penting untuk disebarkan ke investor saham agar investor mengetahui tujuan rights issue emiten. Para pemegang saham perlu waspada apabila rencana penggunaan dana rights issue adalah untuk melunasi utang. Biasanya perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan dalam melakukan pelunasan utang-utangnya dan tidak dapat meminjam uang dari lembaga keuangan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan harga saham turun. Sebaliknya, jika perusahaan akan memanfaatkan dana hasil rights issue untuk ekspansi usaha maka langkah emiten rights issue kemungkinan besar akan memberikan manfaat bagi pemegang saham, baik dalam bentuk pemberian dividen atau harga sahamnya.

Informasi Terkait Rasio HMETD

Informasi ini sangat bermanfaat bagi pemegang saham untuk mengetahui rasio jumlah saham lama dan jumlah saham baru. Kedua data ini selanjutnya juga digunakan dalam perhitungan harga teoritis dari harga saham eksekusi HMETD ini. Dengan mengetahui harga teoritis, para pemegang saham dapat melakukan kalkulasi terhadap capital gain pembelian saham baru.

Setelah pengumuman dari emiten terkait, pemegang saham dapat mengambil haknya dan membeli sahamnya. Di sisi lain, pemegang saham juga dapat mengabaikan penawaran tersebut dan memilih untuk tidak mengeksekusinya. Namun, agar tidak merugi karena persentase kepemilikan saham terdilusi, maka pemegang saham juga bisa menjual saham baru kepada pihak lain.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

objek jual beli dan cara mendapatkan profit

Yang menjadi objek dalam forex trading adalah mencari keuntungan dari perubahan nilai dari satu mata uang terhadap mata uang pasangannya (pair) . Contoh kasarnya dari cara mendapatkan keuntungannya kira-kira seperti ini :

kita membuka posisi long (buy) di pair EUR/USD di nilai tukar 1.1800 sebesar 1 lot. Hal ini berarti kita membeli 100.000 Euro jika di Regular account, atau 10.000 Euro di mini/micro account di nilai tukar 1.1800 dengan mata uang USD. Lalu 3 minggu kemudian kita menutup posisi long (buy) di nilai tukar 1.2000 . Bisa dikatakan kita menukarkan kembali Euro yang anda beli sebelumnya (saat membuka posisi) kembali ke mata uang USD.

Dari contoh diatas bisa kita lihat bahwa kita mendapatkan keuntungan sebesar 200 pips. Nilai ini didapat dari selisih nilai tukar saat menutup posisi dengan nilai tukar saat kita membuka posisi ( 2000-1800=200 ) . Karena membuka posisi sebesar 1 lot, keuntungan 200 pips ini bisa berarti $200 di account mini, atau $2000 di account standar (tergantung jensi account).

Nilai tukar (exchange rate) sederhananya adalah rasio dari nilai satu mata uang terhadap mata uang pasangannya. Contohnya : nilai tukar USD/CHF menunjukan berapa dollar amerika yang diperlukan untuk membeli satu Swiss franc, atau berapa banyak swiss franc yang diperlukan untuk membeli 1 dollar amerika.
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Beberapa keuntungan dari mengetahui jam market ini?

  • Mengetahui saat-saat dimana market aktif, yaitu saat market Tokyo-London dan London -New York overlap . Market cenderung mulai bergerak lebih aktif saat memasuki market London.
  • Mengetahui saat-saat market cenderung sepi/ volume nya kecil. Hal ini terutama muncul di akhir sesi market New York dan jam-jam awal market Sydney.
  • Dapat memfokuskan perhatian pada even-even fundamental/ news release dari masing-masing region market forex.
  • Hasil dari pengamatan kita sendiri nanti terhadap kebiasaan market dalam sesi tertentu bisa menunjang strategi trading kita sendiri
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Yang dinamakan Backtest itu kita melakukan latihan dengan data yang sudah terjadi. Disitu kita bisa melihat dam mempelajaari karakteristik pair yang kita amati. Sebagai seorang analisa di forex, tentunya data yang digunakan oleh kita adalah data history dan dari situ kita bisa melakukan analisa dan membuat prediksi. Nah dengan melakukan backtest, diharap kita bisa memahami karakteristik harga. Selain backtest, bagus juga kita melakukan Forwardtest. Nah kalau forward test maksudnya kita berlatihnya dengan data market real langsung yang sedang berjalan.
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Program IB Pro

Program kemitraan IB Pro (singkatan untuk Introducing Broker) dirancang untuk kedua jasa keuangan pelaku pasar profesional dan pedagang individu yang berpenghasilan didasari oleh biaya agen untuk menarik klien ke perusahaan mitra, bukan oleh pendapatan dari transaksi perdagangan.

Sebuah ciri khas dari IB Pro adalah kenyataan bahwa jumlah pembayaran tidak berpatokan pada jumlah klien yang ditarik oleh mitra, jumlah deposit, frekuensi transaksi atau jenis mitra (proyek web, kantor perwakilan, pusat pelatihan, layanan rebate , agen individu, dll) jumlah pembayaran tergantung secara eksklusif pada omset perdagangan referal': semakin besar omset, semakin tinggi tingkat remunerasi (hingga $ 15 untuk 1 juta USD).


KEUNGGULAN KAMI

1. Tidak ada persyaratan untuk perbedaan minimum antara pembukaan order dan harga penutupan (MTP).
2. Tidak ada persyaratan untuk durasi minimum transaksi.
3. Tarif remunerasi mitra dengan skala yang progresif.
4. Jumlah pembayaran yang tidak terbatas untuk setiap klien yang ditarik.
5. Tidak ada istilah rahasia dalam persyaratan atau batas penarikan remunerasi mitra.


BAGAIMANA CARA KERJA IB PRO

SYARAT DAN KETENTUAN

1. Untuk berpartisipasi dalam program mitra, anda harus Buka Akun Live dimana remunerasi mitra akan dikreditkan.

2. Pada bagian Personal Area's Advertising Tools, anda akan menemukan banner dan link referal yang unik. Semua klien yang menggunakan link referal untuk mengunjungi website perusahaan terkait dengan mitra ketika mendaftar di Personal Area.

3. Remunerasi mitra dihitung dan dikreditkan ke akun perdagangan pada akhir setiap minggu, setelah sesi perdagangan ditutup. Jumlah pembayaran tergantung pada omset perdagangan referal di USD dihitung pada order yang ditutup di bawah target minggu: Senin 00:00:01 - Jumat 23:59:59 (waktu server).

4. Sebuah omset perdagangan referal dalam USD sebesar omset agregat untuk dua transaksi: pembukaan order dan penutupan order transaksi.
Contoh:
BUY 1 lot EURUSD (1 lot = 100.000 EUR) pembukaan order di harga 1.3452 dan ditutup di harga 1.3542. Omset perdagangan dalam USD untuk order ini = (100.000 * 1,3452) + (100.000 * 1,3542) = 269.940 USD

5. Semakin besar agregat omset perdagangan referal mingguan, semakin tinggi tingkat perhitungan remunerasi mitra:


6. Mitra bisa mendapatkan rincian informasi tentang setiap Pembayaran dengan mengklik nomor dalam bagian Financial statements.

7. Pembayaran dikreditkan ke akun mitra dan dapat ditarik setiap saat tanpa adanya pembatasan.

Hormat kami,
ForexChief


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

KEUNTUNGAN dan KEKURANGAN DARI SCALPING

KEUNTUNGAN DARI SCALPING:

• Kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat;
• Persyaratan minimal untuk jumlah deposit: karena sejumlah besar transaksi, adalah mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang baik bahkan pada akun sen;
• Strategi scalping mendapatkan ketergantungan yang lemah pada tren pasar global dan faktor fundamental. Hal ini cukup untuk memantau hanya saat-saat rilis berita penting dan statistik, pada periode lainnya - hanya analisa teknikal sudah cukup;
• Trading otomatis dengan menggunakan advisor.

KEKURANGAN DARI SCALPING:

• Jika advisor otomatis tidak digunakan, membuka/menutup secara manual dari sejumlah besar transaksi jangka pendek membutuhkan tuntutan yang tinggi untuk profesionalitas dan stabilitas psikologis trader;
• Membutuhkan untuk mengontrol terus menerus dari berbagai transaksi dari pertengahan dan jangka panjang transaksi saat itu sudah cukup untuk mengunjungi terminal 1-2 kali sehari;
• Resiko kerugian yang besar sambil menghasilkan sejumlah profit yang sedikit;
• Persyaratan yang tinggi untuk kondisi teknikal: spread yang rendah, tidak adanya slippage, memproses permintaan dengan kecepatan tinggi ;
• Kontrol terus menerus dan setup strategi atau parameter advisor. Setiap perubahan dari kondisi pasar dapat menyebabkan kegagalan dalam perdagangan, dan strategi jangka pendek yang menguntungkan dapat mulai menyebabkan kerugian cepat, terutama dalam hal perdagangan otomatis.

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading

Menurut Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, ada 3 bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bias-bias tersebut akan dibahas dalam artikel ini.
Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam


1. Kesalahan Gambler (Penjudi)

Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".

Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.

Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.


2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).

Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".


3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar


Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

Seperti yang dikatakan oleh George Soros, "Yang penting adalah bukan apakah Anda benar atau salah, tapi berapa banyak uang yang Anda buat ketika Anda benar dan berapa banyak Anda loss ketika Anda salah."

Poin ini perlu dicamkan oleh trader, sebagaimana juga ungkapan-ungkapan berharga lainnya dari trader forex paling terkenal di dunia ini.

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Ilmu tentang trading forex bisa kita dapatkan dari banyak hal , akun demo , akun real , promo kontes , aktif dalam forum pun bisa saling tukar pikiran dan bertukar pengalaman sehingga bisa membuat ilmu trading kita bertambah dan menjadi lebih baik. itulah kenapa orang banyak yang berdagang di trading forex,karena banyak cara untuk mendapatkan ilmu perdagangan untuk bisa hasilkan keuntungan setiap transaksi perdagangan,dan dengan no deposit kita bisa manfaatkan untuk belajar dan berlatih.
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Sukses Trading Terjadi Karena Kebiasaan

Benarkah sukses trading terjadi karena kebiasaan? 10 Kebiasaan trader sukses ini membuktikannya. Selain punya jurnal dan belajar dari kesalahan, masih ada 8 kebiasaan lainnya.
Kecuali mendapatkan rezeki nomplok atau mukjizat tak terduga, tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya raya dalam waktu sehari. Begitu juga dengan trader, tidak ada yang baru satu hari belajar lalu besok mengumpulkan profit melimpah. Sukses trading adalah hal yang diinginkan semua orang. Sayangnya, tidak semua orang menerapkan kebiasaan trader sukses dalam aktivitas trading mereka.

Kita mengenal nama-nama tenar dalam dunia forex seperti George Soros, Bill Lipschutz, Stephen Innes dan sebagainya. Mereka mampu menjadi orang yang sukses tentu saja bukan karena sakti, selalu beruntung, tidak pernah merugi, memiliki harta yang tidak terbatas saat awal memulai, atau sebagainya. Trader yang sukses pada awalnya juga merupakan pemula, tetapi mereka memiliki kebiasaan yang tidak dimiliki oleh semua trader.

10 Kebiasaan Trader Sukses

Kesuksesan trader-trader yang sukses dalam dunia forex berasal dari proses pembelajaran bertahun-tahun dan sifat pantang menyerah. Meskipun terkesan sederhana, tetapi banyak trader yang tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana. Anda ingin jadi trader yang handal? Tanamkanlah 10 kebiasaan trader sukses ini dan rasakan manfaatnya.

1. Manfaatkan Akun Demo

Salah satu pintu masuk untuk mengenal dunia trading forex adalah melalui akun demo. Melalui fitur yang bebas risiko ini, trader bisa mencoba berbagai metode trading, merasakan suasana trading di broker tertentu, dan mempelajari platform trading yang berbeda-beda.

Tetapi, perlu diingat juga bahwa terlalu lama asyik di akun demo bisa membawa kerugian, karena tidak mengajarkan skill trading dengan psikologi market sesungguhnya, juga tidak mempersiapkan Anda untuk menghadapi masalah eksekusi yang kerap terjadi saat pasar diliputi high-impact news. Sebaiknya, miliki kedisiplinan dan target apa saja yang ingin Anda pelajari di akun demo, tapi jangan pernah lupa bahwa 'medan perang' sesungguhnya ada di akun riil.

Jangan telalu lama di akun Demo

2. Mencari Metode Yang Terbukti Ampuh

Pepatah bilang, jangan membeli kucing di dalam karung. Artinya, jangan sembarangan memutuskan sesuatu yang belum pasti hanya berdasarkan intuisi. Hal yang sama juga berlaku pada dunia trading forex; jangan percaya begitu saja dengan sinyal trading kurang kompeten, gosip dan kabar burung, apalagi menentukan buy dan sell melalui hitungan kancing. Carilah metode yang terbukti ampuh dan sudah sesuai dengan gaya trading Anda.

Miliki keyakinan tentang kapan menaruh Stop Loss, kapan waktunya melakukan profit-taking, dan terus pelajari manajemen risiko. Selalu ingat bahwa metode analisa dalam dunia trading forex itu beragam jumlahnya, sehingga proses mencari metode yang terbukti ampuh membutuhkan kesabaran.

3. Perhitungkan Rasio Risiko Dan Keuntungan

Hal yang selalu harus diingat adalah: trading forex memiliki dua sisi, yaitu keuntungan dan kerugian. Jika hanya mengharapkan keuntungan tapi tidak mau menanggung kerugian, sebaiknya urungkan niat Anda dalam bertrading. Risiko kerugian tidak bisa dihapus, hanya bisa diminimalisir.

Karena itu, muncul istilah risk and reward ratio. Rasio dari risiko dan keuntungan ini berbeda untuk masing-masing trader, tergantung pada kemampuan modal dan keadaan pasar. Salah satu kebiasaan trader sukses adalah menentukan rasio risiko dan keuntungan yang sesuai dengan target mereka, sebelum melakukan eksekusi trading.

4. Miliki Rencana Trading Dan Patuhilah

Memiliki rencana trading yang jelas dan mematuhinya adalah kunci kesuksesan trader terpenting. Saat memulai trading forex, tentukan apa target dan tujuan Anda agar langkah-langkah yang Anda ambil lebih terarah. Selain itu, jangan menginvestasikan modal melebihi kemampuan Anda. Banyak kegagalan terjadi karena seorang trader tidak mematuhi rencana yang ia buat sendiri.

Karena merasa terlalu senang dengan keberhasilan yang didapatkan, atau terlalu frustasi dengan kegagalan yang baru saja dialami, manajemen risiko jadi sering diabaikan. Kesabaran dan ketekunan adalah hal yang membedakan seorang trader gagal dengan trader sukses. Berikan target waktu yang wajar (dalam artian tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat), dan jangan mudah menyerah.

5. Jangan Biarkan Emosi Menguasai Keputusan Trading Anda

Saat sedang emosi, logika sering terhambat. Hindari membuka platform trading ketika suasana hati Anda sedang tidak tenang, panik, sedih atau sebagainya. Selalu lakukan analisa secara objektif, sehingga hasil trading Anda nantinya bisa senantiasa dipertanggungjawabkan.

6. Berpikir Jangka Panjang

Trading forex adalah permainan jangka panjang, sehingga jangan mengharapkan hasil instan. Mendapatkan keuntungan besar dan terus-menerus jarang terjadi di dunia trading. Banyak trader sudah merasa puas karena mendapat profit besar dalam waktu singkat lalu memamerkannya. Tak lama kemudian, mereka berujung mendapat kerugian besar. Karena telanjur malu, mereka jadi kehilangan minat untuk terus menekuni trading. Akhirnya, mereka tidak mendapat apapun selain pengalaman buruk.

Salah satu kebiasaan trader sukses adalah dengan memperoleh keuntungan wajar, konsisten, dan stabil. Hindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena risiko menanggung kerugian yang besar juga mengintai.

trader yang sukses main forex dengan aman

7. Miliki Jurnal Trading

Salah satu kebiasaan trader sukses yang sering diabaikan oleh trader pemula adalah menulis jurnal trading. Beberapa orang menganggap jurnal trading adalah hal yang sepele, sedangkan beberapa yang lain menganggap jurnal trading terasa rumit dan tidak perlu dilakukan.

Padahal, memiliki jurnal trading sangat berguna untuk mencatat aktivitas trading harian, melakukan observasi, dan sebagai bahan evaluasi. Jurnal trading memiliki peran penting untuk membantu Anda menganalisa apa saja keputusan trading yang berhasil dan yang gagal. Usaha kecil yang Anda lakukan dengan menulis jurnal setiap hari, akan membawa manfaat jangka panjang dan menata jalan kesuksesan.

8. Bertanggung Jawab Dengan Hasil Trading Yang Didapatkan

Memiliki mental kuat dan bertanggung jawab adalah kebiasaan trader sukses yang terbentuk dari pengalaman. Tidak peduli sehebat dan secanggih apapun konsultan trading yang Anda percayai, atau sebagus apapun sinyal trading, Anda harus tetap bertanggung jawab dengan keputusan trading sendiri. Semua aktivitas trading forex yang dilakukan harus dilandasi dengan logika, bukan sekedar emosi atau spekulasi.

9. Belajar Dari Kesalahan Sendiri

Setelah mencatat hasil di jurnal dan mampu bertanggung jawab dengan hasil trading, seorang trader yang sukses harus siap untuk belajar dari kesalahannya sendiri. Hasil yang buruk bukan berarti Anda tidak berbakat atau dihantui kesialan.

Sebaliknya, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk mengasah kemampuan dalam manajemen risiko dan ketepatan eksekusi. Dengan berkaca dari pengalaman, calon trader yang sukses memiliki bekal untuk lebih bijak mengambil keputusan di masa depan.

10. Tidak Berhenti Melakukan Riset Dan Observasi

Perhatikan kondisi pasar sebelum Anda membuka posisi. Selalu ingat baik-baik bahwa keahlian dalam mengenali tren adalah modal yang penting. Jangan malas untuk melakukan riset tentang apa yang terjadi di pasar serta mengobservasi pergerakan harga.

Pengamatan ini akan memberikan Anda gambaran tentang pola pasar yang diminati. Trading forex bukanlah sebuah permainan iseng-iseng, dibutuhkan perhitungan yang cermat agar modal yang Anda punya tidak cepat habis dan bisa bertambah dengan konsisten.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Waspadai 3 Bahaya Belajar Trading Terlalu Lama Di Akun Demo


Meskipun bermanfaat, belajar trading forex di akun demo ternyata berbahaya jika terlalu lama. Selain tak mengasah kemampuan, ada 2 bahaya lain yang perlu diwaspadai.

Setiap trader pemula pasti tahu yang namanya akun demo. Sebagai akun yang memungkinkan trader untuk berlatih menggunakan platform, mengakses harga secara real-time, dan melakukan transaksi dengan dana virtual, akun demo memang memiliki peran vital dalam proses belajar trading forex.

Namun demikian, akun demo ternyata menyimpan bahaya tersembunyi bagi perkembangan trader. Alasannya sederhana: Trader yang sukses di akun demo belum tentu bisa mengulangi keberhasilan di akun real, karena akun demo tidak melibatkan uang sungguhan. Hal itu praktis mengeliminasi faktor penting yang perlu dikuasai dalam pengambilan keputusan trading, yaitu tekanan psikologis saat menghadapi risiko kerugian nyata.

Bisa digarisbawahi, Anda memang tidak akan menderita kerugian materi apapun saat trading di akun demo, tapi berkubang terlalu lama dalam akun tersebut dapat menghambat Anda menguasai skill yang diperlukan untuk memperoleh profit konsisten di akun real.

Jika diuraikan lebih lanjut, ada tiga bahaya trading akun demo yang perlu diwaspadai. Apa sajakah itu?


1. Trader Jadi Meremehkan Kesalahan
Poin ini mungkin terkesan aneh, tapi sebenarnya cukup masuk akal. Akun demo sebenarnya adalah perangkat belajar yang berfungsi untuk mempermudah Anda berlatih trading. Namun ketika sudah digunakan terlalu lama, kemudahan akun demo rentan disalahgunakan untuk 'meremehkan' kesalahan trading.

Seperti yang telah diketahui, akun demo menggunakan dana virtual sehingga ketika posisi trading loss, maka tidak ada kerugian real yang Anda terima. Ketika suatu kesalahan trading tidak menimbulkan dampak berarti, akan mudah bagi Anda untuk menyepelekannya.

"Ah, ini kan cuma di akun demo. Nanti saja saya pelajari kesalahan ini kalau sudah trading pakai uang sungguhan". Jujur saja, pernahkah terbesit anggapan seperti itu dalam pikiran Anda? Jika ya, maka sebenarnya Anda telah menyalahgunakan fungsi akun demo sebagai sarana belajar forex.

Justru karena akun demo tidak menggunakan uang sungguhan, Anda bisa lebih leluasa untuk belajar dari kesalahan. Apabila Anda bersedia memperbaiki kesalahan trading hanya kalau sudah berjuang di akun real, lantas apa gunanya akun demo tersebut?

2. Tidak Mengasah Kemampuan Menghadapi Risiko
Salah satu alasan mengapa banyak trader pemula sulit mendapat profit adalah kebiasaan 'memotong' profit dan membiarkan loss terus ter-floating. Untuk mengatasi hal itu, Anda mungkin sudah berkenalan dengan manfaat Stop Loss dan Take Profit, berikut konsep Rasio Risk/Reward yang menjadi bagian dari manajemen risiko. Di samping itu, ada pula alternatif manual seperti melakukan Averaging, mengatur Trailing Stop, dan masih banyak lagi

Akan tetapi, kelebihan akun demo yang tidak mengusung risiko nyata justru mudah membuat Anda meremehkan pentingnya manajemen risiko. Anggapannya seperti ini: "Untuk apa repot-repot memperkirakan stop loss dan take profit ideal atau bahkan mengatur strategi averaging? Toh kalau loss sungguhan juga tidak ada uang yang hilang".

Di sinilah letak bahaya trading akun demo jika Anda terlalu lama menjajakinya. Karena sudah nyaman dengan berbagai kemudahan akun demo, manajemen risiko jadi tidak diprioritaskan atau bahkan dilalaikan. Ketika sudah waktunya bertransisi ke akun real, keahlian mengatur manajemen risiko jadi tidak terasah. Padahal, justru aspek inilah yang menjadi kunci penting agar bisa bertahan di akun real.

3. Menciptakan Kebiasaan Buruk Dalam Trading
Masih ingatkah Anda dengan contoh "komitmen" di poin pertama? Jika ya, coba perkirakan berapa persen trader yang benar-benar menerapkan itikad tersebut di akun real. Faktanya, sebagian besar cara trading di akun sungguhan adalah hasil kebiasaan dari apa yang Anda lakukan di akun demo.

Disadari atau tidak, kebiasaan buruk di akun demo pasti akan terbawa di akun real, meski sebelumnya Anda selalu berjanji dalam hati untuk lebih mawas setelah membuka akun sungguhan. Untuk mengubah dan menyesuaikan dengan kondisi akun real, perlu waktu dan (mungkin) beberapa kerugian nyata yang memotivasi Anda untuk memperbaiki kebiasaan.

Dalam beberapa kasus, kebiasaan buruk itu justru bisa semakin berakibat fatal jika sudah dibebani oleh tekanan psikologis dari risiko trading dengan uang real. Sebagai contoh, ketika Anda terbiasa memperlebar jarak Stop Loss tanpa alasan di akun demo, Anda akan mengulanginya lagi saat trading di akun real. Namun karena di sini Anda sudah menggunakan uang sungguhan, maka alasan memperlebar stop loss bisa semakin tidak rasional karena dipengaruhi oleh faktor psikologis yang bisa menghancurkan trading Anda.

Cara Menghindari Bahaya Trading Akun Demo
Solusi tepat untuk mengantisipasi semua bahaya trading akun demo di atas sebenarnya simpel: perlakukan akun demo layaknya akun real. Namun seringkali, prinsip ini tidak dijalankan karena belum mengerti, tidak bisa menerapkan, atau bahkan sengaja tidak dilakukan. Hal itu sebenarnya bisa dimaklumi, karena sekeras apapun Anda berusaha untuk menganggap akun demo seperti akun real, komitmen dan psikologi trading di kedua akun tersebut tidak akan bisa setara.

Mengapa? Jawabannya kembali lagi pada apa yang dipertaruhkan, yaitu uang virtual (akun demo) dan uang sungguhan (akun real). Ketika Anda sudah mengetahui bahwa trading di akun demo hanya menggunakan uang virtual, maka sikap antisipasi terhadap risiko jelas akan lebih longgar.

Untuk itu, cara terbaik menghindari bahaya trading akun demo adalah dengan menggunakan fasilitas tersebut sesuai fungsinya, yaitu sarana belajar trading. Jika sudah memahami cara kerja platform, bagaimana memanfaatkan tool dan melakukan transaksi, serta menguji sistem hingga mendapat konsistensi profit, maka segeralah bertransisi ke akun real. Jangan berlama-lama tinggal di akun demo hanya karena Anda masih ingin trading tanpa risiko.

SUMBER :www.seputarforex.com



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Profil Perusahaan

ForexChief Ltd. (Company Number № 14777) dilisensikan oleh Vanuatu Financial Services Commission sebagai Dealer in Securities (Principal’s License) sesuai dengan Bab 4, sub bab (1) (a) The Dealers in Securities (Licensing) Act [CAP. 70]. Konsep dasar dari proyek ini adalah terciptanya platform unik untuk trading online dengan kontrak mata uang dan logam mulia pada kondisi Margin Trading. Proyek yang berlandaskan infrastruktur teknologi dibangun berdasarkan model STP/NDD memungkinkan tidak hanya menghindari konflik kepentingan antara perusahaan dan klien, tetapi juga secara umum meningkatkan kualitas pelayanan seperti spread rendah dan kecepatan tinggi saat mengeksekusi order perdagangan.

Sebagai platform dasar, ForexChief menawarkan MetaTrader 4 - platform perdagangan yang paling populer untuk perdagangan forex. Secara terpisah, klien institusi yang menawarkan jasa broker harus memperhatikan STP-gate yang diintegrasikan ke dalam MetaTrader 4 dan memungkinkan untuk menghubungkan likuiditas melalui akun trading reguler pada MetaTrader 4 platform dengan input tenaga kerja minimal.

Perusahaan akan membayar perhatian khusus untuk stabilitas teknis server perdagangan dan perangkat lunak yang disediakan untuk klien melakukan transaksi perdagangan. Teknologi yang dikembangkan untuk agregasi likuiditas serta sistem administrasi mereka berdasarkan atas solusi klaster, yang memungkinkan untuk mempertahankan tingkat kehandalan yang tinggi di bawah beban normal (terutama dalam kasus sejumlah besar order klien masuk ke server trading di saat rilis publikasi berita ekonomi).

ForexChief memiliki jenis akun, akun "cent" (cent-MT4.DirectFX dan cent-MT4.Classic+), yang saldonya melebihi dari seratus kali akun standar. Sebagai contoh, jika seorang trader mengisi ulang akun cent dengan USD 100, maka dengan begitu trader berhasil menyelesaikan transfer, dengan jumlah 10.000 (yaitu 100 kali lebih) akan didebet ke akun, karena USD sen adalah mata uang akun dalam hal ini. Akun "Cent" adalah alat yang sangat diperlukan, baik untuk pemula, maupun yang memiliki pengalaman, tidak memungkinkan untuk menginvestasikan modal yang signifikan, dan untuk para profesional, yang tujuannya adalah mencari setelan dan trading untuk menguji robot dalam kondisi pasar yang sebenarnya. Juga, jenis akun ini memberikan kesempatan untuk memiliki pengujian komprehensif tingkat transaksi di perusahaan, tidak perlu memresikokan deposit besar dalam hal ini.

Penting untuk dicatat bahwa hanya order klien dengan ukuran dari 1000 unit mata uang dasar, yang sesuai dengan 0.01 dari lot di akun MT4.DirectFX dan MT4.Classic+ , akan dikirimkan ke counterparty. Dengan demikian, untuk semua order yang ukurannya di bawah 1000 unit mata uang dasar, Perusahaan bertindak sebagai dealer ("pihak kedua" transaksi).

Hormat Kami : ForexChief



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Profil Perusahaan

ForexChief Ltd. (Company Number № 14777) dilisensikan oleh Vanuatu Financial Services Commission sebagai Dealer in Securities (Principal’s License) sesuai dengan Bab 4, sub bab (1) (a) The Dealers in Securities (Licensing) Act [CAP. 70]. Konsep dasar dari proyek ini adalah terciptanya platform unik untuk trading online dengan kontrak mata uang dan logam mulia pada kondisi Margin Trading. Proyek yang berlandaskan infrastruktur teknologi dibangun berdasarkan model STP/NDD memungkinkan tidak hanya menghindari konflik kepentingan antara perusahaan dan klien, tetapi juga secara umum meningkatkan kualitas pelayanan seperti spread rendah dan kecepatan tinggi saat mengeksekusi order perdagangan.

Sebagai platform dasar, ForexChief menawarkan MetaTrader 4 - platform perdagangan yang paling populer untuk perdagangan forex. Secara terpisah, klien institusi yang menawarkan jasa broker harus memperhatikan STP-gate yang diintegrasikan ke dalam MetaTrader 4 dan memungkinkan untuk menghubungkan likuiditas melalui akun trading reguler pada MetaTrader 4 platform dengan input tenaga kerja minimal.

Perusahaan akan membayar perhatian khusus untuk stabilitas teknis server perdagangan dan perangkat lunak yang disediakan untuk klien melakukan transaksi perdagangan. Teknologi yang dikembangkan untuk agregasi likuiditas serta sistem administrasi mereka berdasarkan atas solusi klaster, yang memungkinkan untuk mempertahankan tingkat kehandalan yang tinggi di bawah beban normal (terutama dalam kasus sejumlah besar order klien masuk ke server trading di saat rilis publikasi berita ekonomi).

ForexChief memiliki jenis akun, akun "cent" (cent-MT4.DirectFX dan cent-MT4.Classic+), yang saldonya melebihi dari seratus kali akun standar. Sebagai contoh, jika seorang trader mengisi ulang akun cent dengan USD 100, maka dengan begitu trader berhasil menyelesaikan transfer, dengan jumlah 10.000 (yaitu 100 kali lebih) akan didebet ke akun, karena USD sen adalah mata uang akun dalam hal ini. Akun "Cent" adalah alat yang sangat diperlukan, baik untuk pemula, maupun yang memiliki pengalaman, tidak memungkinkan untuk menginvestasikan modal yang signifikan, dan untuk para profesional, yang tujuannya adalah mencari setelan dan trading untuk menguji robot dalam kondisi pasar yang sebenarnya. Juga, jenis akun ini memberikan kesempatan untuk memiliki pengujian komprehensif tingkat transaksi di perusahaan, tidak perlu memresikokan deposit besar dalam hal ini.

Penting untuk dicatat bahwa hanya order klien dengan ukuran dari 1000 unit mata uang dasar, yang sesuai dengan 0.01 dari lot di akun MT4.DirectFX dan MT4.Classic+ , akan dikirimkan ke counterparty. Dengan demikian, untuk semua order yang ukurannya di bawah 1000 unit mata uang dasar, Perusahaan bertindak sebagai dealer ("pihak kedua" transaksi).

Hormat Kami : ForexChief



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Belajar Untuk Profit Tanpa Fokus Pada Profit

Jika ingin profit yang konsisten, trader dilarang berfokus pada profit. Mengapa demikian?

Salah satu tantangan terbesar bagi para trader forex adalah bagaimana agar bisa profit secara konsisten. Bagaimanapun juga, apalah artinya bertrading valas, jika bukan untuk menghasilkan uang? Sayangnya, bagi kebanyakan trader, target ini begitu sukar dicapai hingga banyak diantaranya mempertanyakan apakah benar-benar mungkin untuk menghasilkan profit secara reguler. Tentu saja bisa, dan trader manapun bisa profit secara konsisten dengan bertrading valas jika mereka mengikuti teknik-teknik mudah berikut ini:

Jika Anda ingin profit secara konsisten, maka jangan fokus pada profit. Meski ini kedengarannya paradoks dan kontradiktif, faktanya ada prinsip dasar yang kuat dibalik ide ini. Trader yang hanya berfokus pada profit justru tidak pernah profit karena mereka bertindak dengan memperturutkan gerak hati mereka saja. Mereka cenderung mengambil sudut pandang jangka pendek dan, karenanya, mereka mulai putus asa ketika sekali waktu mereka gagal mendapat profit.

Ketimbang berpikir tentang profit, berfokuslah pada memperbaiki teknik trading Anda. Semakin baik Anda sebagai trader, semakin banyak profit yang bisa Anda dapatkan dalam jangka panjang.


Jangan bertrading hanya karena merasa harus bertrading. Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh para trader pemula adalah over-trade, artinya mereka merasa mereka perlu bertrading setiap hari, seakan-akan trading adalah pekerjaan harian. Namun, para trader yang lebih berpengalaman dan bijak tahu bahwa berapa banyak Anda bertrading itu tidak penting, justru yang lebih penting untuk dipertimbangkan adalah seberapa efektif Anda dalam bertrading. Satu trading yang Anda menangkan bisa mengungguli sepuluh trading dimana Anda loss atau break even.

Karenanya, buatlah sebuah rencana trading yang bagus dimana Anda merumuskan panduan tentang kapan akan bertrading serta aturan-aturan untuk masuk (enter) atau keluar (exit) suatu posisi trading. Selain itu, Anda juga perlu membangun disiplin diri untuk mentaati sistem trading Anda serta tidak bertindak emosional ketika situasi tidak berjalan seperti yang Anda harapkan.

Belajarlah untuk memandang jangka panjang. Sangat penting bagi trader untuk memahami bahwa mereka tidak akan bisa profit terus menerus. Akan ada masanya mereka mengalami serangkaian trading loss. Yang penting bukanlah bisa profit di setiap trading, melainkan bagaimana agar profit dalam jangka panjang.

Daripada panik ketika mengalami loss, lebih baik berfokus pada belajar dari kesalahan Anda dan memahami bahwa loss itu tidak terhindarkan. Yang terpenting adalah bisa mengidentifikasi trading-trading unggulan yang bisa menghasilkan profit cukup banyak untuk menutup loss Anda.

Penting juga untuk terorganisir. Trader-trader terburuk adalah mereka yang memperlakukan trading forex layaknya ****. Ketika bertrading, mereka menggunakan insting untuk menentukan kapan akan membuka atau menutup sebuah posisi trading. Daripada bersikap begitu, ciptakanlah sebuah rencana trading (trading plan) yang menyatakan dengan jelas "aturan-aturan" yang akan menentukan kapan Anda akan bertrading serta kapan saatnya masuk dan saatnya menutup sebuah posisi trading.

SUMBER : www.seputarforex.com



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief

Kemana Kecenderungan Arah Pergerakan Harga Tergantung Sepenuhnya Pada Akumulasi Transaksi-Transaksi Yang Mendominasi Pada Saat Pelaku Pasar Bertransaksi Di Pasar Mata Uang
Kita tidak pernah tahu kemana dan sampai di mana harga akan bergerak sebagaimana yang kita tegaskan di Prinsip Pertama, tetapi kita dapat menduga kemana kecenderungan arah harga saat ini akan bergerak dengan melihat atau mengamati pergerakannya berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya. Dugaan atau perkiraan kemana kecenderungan arah pergerakan harga yang sering digunakan banyak analis sebenarnya didapatkan dengan menggunakan beberapa reference atau patokan untuk mendefenisikan kecenderungan arah pergerakan harga saat ini. Apapun patokan yang digunakan untuk menentukan kecenderungan arah saat ini adalah benar selama patokan tersebut secara logika dapat diterima dan memiliki latar belakang yang memiliki alasan kuat untuk dapat digunakan sebagai patokan. Nah, sebagai analis kita harus memilih patokan apa yang akan kita gunakan untuk menentukan kecenderungan arah pergerakan harga saat ini dan sebagai analis tentu saja kita akan memilih patokan yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan peka terhadap perubahan serta mencerminkan kecenderungan arah yang sebenarnya terjadi pada harga saat ini dengan probabilitas yang tinggi.

Metoda atau Teknik untuk menentukan kecenderungan arah pergerakan harga yang berkembang dan banyak digunakan saat ini selalu menggunakan sejumlah data harga sebelumnya baik dalam jumlah banyak atau sedikit sebagai bahan dasar untuk mendefenisikan kecenderungan arah harga. Artinya secara teknis untuk menentukan kecenderungan arah harga saat ini para analis sebenarnya hanya membandingkan harga saat ini terhadap data-data harga sebelumnya lalu kemudian membuat defenisi kecenderungan arah harga saat ini berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang digunakan pada metoda atau teknik yang digunakannya. Jadi mau pakai metoda wave, candlestick, support-resistance, supply-demands, price action, statistik dan lain sebagainya maka kita tahu bahwa metoda-metoda tersebut menggunakan data-data harga sebelumnya sebagai reference. Nah, secara sederhana maka saya dapat katakan bahwa untuk mendefenisikan kecenderungan arah pergerakan harga itu saat ini adalah naik atau turun apapun metoda atau teknik yang digunakan sebenarnya dilakukan dengan hanya membandingkan harga saat ini terhadap nilai harga tertentu di periode waktu sebelumnya. Dan dari sini kita juga dapat mengerti dan memahami bahwa ketika terjadi perbedaan pendapat antara satu analis dan analis lainnya mengenai kecenderungan arah pergerakan harga saat ini kemungkinannya disebabkan adanya perbedaan pada penggunaan metoda dan data reference yang dipakai dalam analisanya.

Sebagai analis tugas kita seperti saya sampaikan di atas adalah menentukan metoda yang memiliki tingkat akurasi tinggi, peka terhadap perubahan dan mampu merepresentasikan kondisi kecenderungan pergerakan harga yang terjadi saat ini secara nyata sehingga informasi yang kita dapatkan tepat atau hampir mendekati kenyataan yang terjadi pada harga. Dari apa yang sudah kita pahami maka sebetulnya kemana kecenderungan harga akan bergerak saat ini sepenuhnya tergantung pada mayoritas jenis transaksi yang dilakukan pelaku pasar saat ini, artinya jika saat ini mayoritas pelaku pasar melakukan transaksi Sell maka tentu saja saat ini kecenderungan harga untuk bergerak turun adalah lebih besar. Dan sebaliknya jika mayoritas pelaku pasar saat ini melakukan transaksi Buy maka tentu saja kecenderungan harga untuk bergerak naik adalah lebih besar. Nah, berdasarkan pengertian sederhana ini dapat kita simpulkan bahwa untuk mengetahui mayoritas jenis transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar seperti yang sudah disinggung di Prinsip Kedua maka kita membutuhkan titik awal (Starting Point) pengukuran untuk menghitung atau mengetahui transaksi apa yang mendominasi pasar (Mayoritas) saat ini berdasarkan akumulasi dari transaksi-transaksi yang terjadi.
 
Back
Top