Welcome Bonus Hingga $500 dari ForexChief

4 Alasan Mengapa Anda Perlu Memiliki Trading Journal

Seorang trader sukses hampir selalu memiliki trading journal yang berisi seluruh catatan kegiatan trading mereka. Jika diibaratkan, trading journal ini seperti buku harian yang berisi catatan perjalanan trader tersebut lengkap dengan segala langkah yang pernah diambil.

Lalu, apakah memiliki trading journal merupakan sebuah kewajiban bagi seorang trader, terutama bagi trader pemula yang sedang belajar trading online? Jawabannya tentu saja tidak wajib. Namun, trading journal dapat menjadi sangat berharga bagi Anda yang ingin meningkatkan kemampuan trading dengan cepat. Berikut adalah beberapa alasannya.

Sebagai Catatan Riwayat Trading
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Peribahasa itu sangat cocok menggambarkan fungsi trading journal yang paling utama, yaitu mencatat seluruh aktivitas trading yang pernah Anda lakukan. Trading journal yang baik akan berisi riwayat trading yang detail, lengkap dengan alasan serta analisis dan pemikiran yang Anda lakukan dibaliknya.

Dengan mempelajari kembali catatan-catatan tersebut, Anda yang sedang belajar trading forex online akan mampu menemukan kesalahan trading yang pernah Anda lakukan beserta efek yang ditimbulkan. Dengan demikian, Anda tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Membantu Membuat Rencana Trading
Dengan mempelajari kesalahan dan langkah-langkah trading di masa lalu, Anda akan lebih mudah dalam menyusun strategi trading selanjutnya. Sebab, Anda telah mengetahui hal-hal seperti apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Dengan begitu, selain berisi catatan riwayat trading yang telah terjadi, trading journal yang baik juga harus diisi dengan target serta rencana-rencana trading yang dapat menjadi panduan bagi Anda dalam melakukan trading selanjutnya.

Alat Verifikasi Metode Trading
Dalam trading, tidak ada strategi yang 100% tepat. Dengan demikian, setiap trader perlu memiliki strategi trading yang sesuai dengan gaya serta tujuan trading masing-masing. Trading journal dapat membantu Anda menemukan strategi serta metode trading mana yang paling cocok Anda gunakan.

Dengan membandingkan performa trading Anda sebelumnya yang tercatat dalam jurnal, Anda akan dengan mudah mengetahui strategi dan metode trading mana saja yang berhasil dan gagal.

Evaluasi Kebiasaan Trading Diri Sendiri
Salah satu kegunaan trading journal yang paling penting adalah bahwa trading journal dapat 'memaksa' Anda untuk meninggalkan kebiasaan trading yang buruk dan mengubahnya menjadi baik. Semakin lama Anda terbiasa mengikuti rencana trading dan strategi yang telah Anda buat, maka Anda akan menjadi semakin disiplin.

Kemenangan dalam trading tidak akan lagi terasa sebagai keberuntungan dan kekalahan atau kerugian dalam trading telah menjadi bagian yang tidak lagi membuat Anda resah. Adanya bukti konkrit bahwa strategi trading tertentu lebih baik dari strategi lainnya akan membuat Anda semakin percaya diri dalam menyusun strategi trading terbaik dan menjalankannya.

SUMBER : https://mifx.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Resiko Leverage Tinggi Dalam Trading Forex

Tahukah Anda kalau leverage itu sangat berbahaya? Simak bahasan lengkap tentang risiko leverage tinggi pada artikel berikut.

Konsep leverage memang sangat menguntungkan dalam trading forex, tapi juga bisa berbahaya jika Anda kurang berhati-hati dalam menggunakannya, terutama bila Anda menggunakan leverage yang sangat tinggi (over-leverage). Leverage yang tinggi akan menyebabkan margin minimum atau jaminan minimum yang dibayarkan setiap kali transaksi makin sedikit. Disadari atau tidak, resiko leverage sering menyerang pemula yang bercita-cita ingin cepat kaya dari trading.

Leverage tinggi pada dasarnya menguntungkan, karena nilai margin minimum yang Anda bayarkan setiap transaksi semakin sedikit. Contohnya, jika Anda ingin membuka posisi 1 lot pada pasangan EUR/USD dengan leverage 1:1000. Anda hanya membutuhkan Margin sebesar 100 USD. Menarik bukan?

Yah inilah trading forex dengan segala kemudahan yang teknologi pendukungnya saat ini. Banyak broker forex memberikan fasilitas seperti minimal deposit yang sangat kecil ditambah dengan leverage tinggi. Hal ini tentu saja sangat menarik bagi para pemula bermodal kecil. Dengan modal 10 USD dan leverage 1:1000, mereka sudah bisa transaksi forex dengan ukuran besar. Bahkan saat ini, ada broker yang menyediakan leverage hingga 1:3000.

Resiko Leverage Berhubungan Dengan Emosi Trading

Leverage tinggi memang menggiurkan, tapi juga bisa menjerumuskan trader karena berdampak buruk bagi emosi trading. Dengan menggunakan leverage yang kelewat tinggi, trader pemula mudah meremehkan resiko karena "merasa" didukung dengan modal besar untuk membuka banyak posisi. Padahal, semakin besar Volume dan semakin banyak posisi trading, jelas semakin tinggi resiko kerugian yang ditanggung. Inilah yang disebut dengan risiko leverage tinggi.

Anggap saja Budi dan Ani baru saja memulai bisnis tradingnya. Budi dan Ani membuka akun pada broker yang sama dan dengan jumlah deposit yang sama pula. Hanya risiko leverage yang digunakan keduanya-lah yang berbeda.

Di akhir trading tersebut, Budi dan Ani sama-sama meraih keuntungan 200 USD. Jadi, jumlah leverage tidak ada pengaruhnya dengan perolehan keuntungan mereka.

Suatu saat, posisi Budi dan Ani mengalami floating besar. Mengikuti saran dari beberapa orang, mereka akhirnya melakukan Averaging Minus. Hingga pada suatu ketika, ketahanan dana Budi sudah tidak cukup digunakan untuk kembali menambah posisinya. Ani yang menggunakan leverage tinggi, tentu saja masih bisa menambah posisinya. Mengetahui ini, Ani terus saja menambahkan posisi pada hampir setiap kesempatan.


Setelah terseret posisi cukup panjang. Budi dan Ani akhirnya berkonsultasi pada ahlinya di forum tanya jawab Seputarforex. Dengan tegas, keduanya diperintahkan untuk Cut Loss semua posisi loss dan memulai kembali belajar lebih banyak lagi soal trading.

Budi yang hanya bisa membuka 3 posisi karena keterbatasan marginnya, hanya mengalami kerugian sebesar 1200 USD. Sementara Ani yang bisa membuka lebih banyak posisi, mengalami kerugian hingga 1500 USD.

Leverage tinggi memberikan Ani kesempatan untuk membuka banyak posisi dan mendapatkan keuntungan lebih. Namun, perlu diingat bahwa posisi yang berlebihan juga bisa berakibat fatal jika salah dalam menganalisa.

Secara psikologis, semakin tinggi leverage, maka Anda akan semakin berani dalam membuka posisi trading. Hal ini disebabkan karena nilai Margin minimum yang Anda pinjam dari broker semakin sedikit. Jika Anda melihat tabel di bawah, hanya dengan modal 10,000 USD saja, Anda sudah bisa trading dengan ratusan bahkan ribuan lot. Mencengangkan bukan? Itulah kekuatan leverage.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Apakah Analisa Teknikal Bisa Dipercaya?

Analisa teknikal memang diandalkan banyak trader. Namun apakah penggunaannya masih seampuh dulu? Simak ulasan menarik berikut.

Setidaknya minimal satu kali, setiap orang yang mendalami investasi berbasis platform seperti perdagangan forex dan saham, pasti pernah mempelajari analisa teknikal. Karena itu, dalam perjalanan Anda di dunia investasi, akan ada sebuah pertanyaan yang mengganggu setidaknya sekali seumur hidup:

"Jika analisa teknikal memang mudah, lalu mengapa tidak semua orang mempelajarinya dan langsung kaya? Saya sendiri Cut Loss dan terus kehilangan uang..."

Kenyataannya, penggunaan analisa teknikal dengan seni garis-menggaris, ribuan indikator, juga sinyalnya yang tersedia di luar sana, masih saja dianggap kurang untuk dijadikan pedoman saat para trader menjelajahi belantara market yang tak kenal ampun.


Pernahkah Anda bertanya-tanya juga, bahwa semakin banyak orang yang terjun ke market, maka semakin tinggi pula kemungkinan semua trader untuk menggunakan teknik yang sama? Padahal, kerugian Anda adalah keuntungan bagi orang-orang yang memiliki posisi terbalik dari Anda.

Pada forex misalnya, Anda hanya akan bisa untung apabila posisi Anda adalah termasuk posisi mayoritas yang menentukan trend secara umum. Misalnya saya Buy dan Anda Sell, tiba-tiba harga naik lalu anda Cut Loss sedangkan saya Take Profit, maka otomatis kerugian Anda akan masuk ke saya. Hal yang sebaliknya berlaku.

Pada saham, Market Maker akan memiliki "barang" sebelum Anda. Ketika harga naik dan Anda ikut beli, maka Market Maker dan orang-orang yang sudah membeli sebelumnya akan untung duluan karena mereka menjual kepemilikan saham mereka. Dengan kata lain, Anda sudah terlambat beli.

Keraguan Pada Analisa Teknikal

Saat ini, ada fenomena menarik yang bisa diperhatikan: saat Anda sudah susah payah menggaris-garis sesuai dengan kaidah pola tertentu, lalu Anda menggunakan indikator mantap yang dipercayai dan menemukan titik Buy atau Sell (berikut Buy Stop/Cut Loss/Trailing Stop, dll.), tiba-tiba harga tidak kunjung sampai ke target Anda. Harga kadang malah terbang atau jatuh jauh melebihi ekspektasi Anda. Biasanya, Anda langsung menyalahkan diri sendiri (atau orang lain jika Anda membeli jasa sinyal) atas garis-garis Anda yang mungkin tidak pas.

Kalau kita kilas balik ke zaman tahun 1990-an, kita akan mendapati seorang trader sukses mantan pendeta yang dipanggil Bapak Tumeon. Beliau mengatakan bahwa pada saat itu, tidak banyak orang yang mengerti dan terjun ke dunia forex. Saat itu seperti surga dimana dengan analisa sederhana saja, beliau bisa meraup keuntungan USD5000 dalam semalam. "Market seperti mudah ditebak, tidak seperti sekarang dimana market lebih susah ditebak," ujar Bapak Tumeon dalam cuplikan kisahnya di majalah lawas Intisari terbitan tahun 2000-an. Beliau mengatakan hal demikian saat mengenang kejayaannya di tahun 1990-an.

Sulitnya market untuk ditebak saat ini adalah karena semakin hari, semakin banyak orang yang berkecimpung di market dan setiap market player memiliki arah serta tujuan masing-masing. Kalau Anda (dan ribuan orang yang menggaris-garis seperti Anda di luar sana) menduga akan bisa profit di titik tertentu, maka akan ada orang-orang dengan dana raksasa yang berusaha agar harga tidak berdiam di titik tersebut. Mereka berniat agar banyak orang nyangkut dan Floating Loss lalu Cut Loss, sehingga posisi orang banyak itu tadi menjadi keuntungan mereka. Setelah proses yang melibatkan mental dan psikologi ini, tiba-tiba harga kembali ke jalurnya semula.

Hal ini sudah sering terjadi dan banyak yang memang Cut Loss, lalu para "korban" berkoar-koar di luar sana bahwa forex dan saham itu tak lain hanyalah ****. Bagi penulis pribadi, situasi di atas tak lain hanyalah perubahan pada market yang tidak lagi sederhana. Lalu pertanyaannya, apakah analisa teknikal tidak lagi berguna?

Teknikal Jaman Now

Mayoritas pemain saham dan forex adalah trader, baik trader individual maupun trader besar seperti bank, Hedge Fund, dll. Seperti yang kita ketahui, trader menggunakan analisa teknikal sebagai strategi tempurnya. Namun sekarang, semakin banyak orang yang bisa analisa teknikal sehingga titik Buy/Sell suatu instrumen investasi juga sudah banyak diketahui bersama.

Walau persentase yang kurang paham analisa dibandingkan dengan yang sudah pandai pastinya jauh lebih banyak, tapi seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dunia, maka bertambah pula-lah jumlah analis. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya lembaga-lembaga keuangan investasi yang pastinya setiap lembaga memiliki expert minimal seorang.

Kalau titik Buy/Sell sudah menjadi rahasia umum yang bisa didapatkan dengan mudah (baik dengan membeli sinyal, atau belajar garis-menggaris sendiri), maka para trader dengan dana raksasa yang disebut Market Maker akan memutar otak, bagaimana caranya agar mereka juga bisa profit.



Kalau sudah banyak yang bisa menebak dimana harga akan berlabuh, maka kini Market Maker akan membuatnya sedikit lebih tidak mudah. Saat harga diprediksi akan menyentuh 150, maka market jaman now akan memperlihatkan adanya perlawanan sehingga harga akan berhenti di 147 saja. Lalu keesokan harinya, harga malah turun ke 141, sehingga trader-trader harian yang tidak sabaran akan menduga inilah saatnya untuk melepas posisi.

Perlu diperhatikan, setelah banyak trader melepas posisi, maka trader dengan dana besar atau yang disebut Market Maker akan membeli lagi dalam jumlah besar, dan mengundang trader kecil untuk membeli lagi. Proses terbentuk sebuah harga kini tidak lagi sederhana, dikarenakan semakin ramai dan banyak orang yang berkecimpung di dunia investasi.

Kalau begitu, apakah teknikal masih bisa dipercaya di jaman sekarang?

Karena banyak orang yang masih percaya teknikal, maka harga akan cenderung bergerak hampir akurat sesuai prediksi teknikal yang kita (atau analis kita) buat. Maka jawabannya adalah masih, masih bisa dipercaya. Namun karena banyaknya pemain yang berkecimpung, maka disarankan untuk menurunkan target profit yang sudah diprediksi, agar lebih mudah mendapatkan untung.

Kalau Anda sekiranya lelah memprediksi market yang cenderung sulit ditebak, mungkin analisa teknikal tidak cocok bagi Anda karena memang tidak diwajibkan untuk semua orang. Secara jangka pendek, kenaikan harga hanyalah mesin voting dimana mayoritas akan menentukan arah, tapi secara jangka panjang, semua akan kembali ke nilai fundamentalnya. Mau terlibat secara jangka pendek atau panjang, kembali lagi ke pilihan Anda sendiri.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
PASAR FOREX SEBAGAI CARA UNTUK BERINVESTASI

Di antara cara-cara lain untuk berinvestasi, investasi uang dalam pertukaran mata uang asing (forex) adalah cara yang relatif baru untuk melakukan bisnis ini. Jika dibandingkan, orang-orang yang berinvestasi dinyatakan secara signifikan banyak sekali dan mereka mengetahui jenis pasar. Melakukan transaksi perdagangan dalam mata uang asing, juga dikenal sebagai perdagangan di pasar forex, tentu saja, cara yang paling menguntungkan untuk membuat investasi yang mudah dijumpai. Kita bisa melihat sejumlah kecil faktor yang membuktikan. Mereka, khususnya trader forex yang sukses bisa mendapatkan jumlah yang sama yaitu seratus persen lebih perbulannya.

Dibandingkan dengan beberapa cara yang lebih dikenal sebagai investasi, mungkin saham perusahaan, investasi forex dapat benar-benar mengembalikan jumlah investasi yang dilakukan. Pada poin ini, wajib untuk menunjukkan bahwa orang-orang yang berinvestasi di forex harus tunduk pada obligasi, tanpa kecuali, melakukan tugas mereka untuk mempelajarinya secara seksama, namun, pada saat yang sama, cukup informasi sederhana dan strategi dan informasi yang berhubungan dengan pasar ini. Itu akan membuat perbedaan yang signifikan antara trader forex yang akan sukses dan trader lain yang mungkin tidak berhasil.


 
Cara Exit Posisi Untuk Trader Tren

Bagi Trader, cara exit posisi memunculkan banyak pertanyaan seperti, bagaimana menentukan target profit? Perlukah buka-tutup posisi setiap kali harga terkoreksi?

Trader Tren adalah para trader yang berupaya untuk mendapatkan keuntungan dengan menganalisa momentum pergerakan harga ke suatu arah tertentu. Sering disebut juga sebagai Trend-Follower, Trader Tren akan buka posisi long ketika harga mengarah ke atas (uptrend), atau posisi short saat harga sedang bergerak ke bawah (downtrend). Namun, cara exit posisi untuk trader tren bisa menimbulkan dilema.

Ketika seorang trader memutuskan untuk menggunakan pendekatan trading mengikuti trend (trend-following) dalam karir trading-nya, maka muncullah beberapa pertanyaan penting. Perlukah buka-tutup posisi setiap kali harga yang sedang reli mengalami koreksi? Atau sebaliknya, perlukah mempertahankan posisi floating hingga tren berakhir? Pendekatan mana yang menawarkan cara exit posisi paling baik?

3 Cara Menentukan Target Profit Untuk Trader Tren
Cara exit posisi diawali dengan penentuan target profit. Ada bermacam-macam tools dan indikator yang bisa digunakan untuk menentukannya. Namun, ada tiga cara menentukan target profit untuk trader tren yang paling populer, yakni Equal Waves, Fibonacci Extension, dan Pivot Points. Berikut penjelasannya.

1. Equal Waves
Sesuai namanya, Equal Waves didasarkan pada ekspektasi bahwa "gelombang" pergerakan harga yang akan datang bakal menyerupai gelombang sebelumnya. Begitu seorang trader telah mengidentifikasi sebuah koreksi atau titik entry tren, maka ia hanya perlu mengukur panjang tren sebelumnya. Umpama panjang tren sebelumnya adalah 100 pips, maka trader bisa menggunakannya sebagai target berikutnya.

Metode ini bisa digunakan pada tren yang kuat maupun lemah. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa semakin besar target profit yang disasar, maka trader perlu mengantisipasi volatilitas lebih besar serta waktu pencapaian target lebih lama.

2. Fibonacci Extension
Fibonacci Extension pada dasarnya dikembangkan dari pendekatan Equal Wave, tetapi lebih mudah untuk disesuaikan dengan kondisi pasar. Fibonacci Extension sendiri merupakan kepanjangan dari level-level Fibonacci Retracement.

Pada gambar di bawah ini, nampak beberapa level kunci pada Fibonacci Extension seusai sebuah tren bearish pada pair EUR/USD. Target profit biasanya diambil dari titik 61.8%, 100% atau Equal Wave, 161.8%, 200%, atau 261.8% (level 200% dan 261.8% berada jauh di bawah 161.8%, tidak nampak dalam gambar).

3. Pivot Points

Terlepas dari popularitas dua metode di atas, Pivot Points bisa jadi lebih efektif untuk penentuan exit posisi bagi trader jangka pendek. Walaupun, trader jangka panjang juga bisa memanfaatkan Pivot mingguan (Weekly Pivots) atau Pivot bulanan (Monthly Pivot).

Pivot Points dibentuk dari level-level harga pembukaan (Open), tertinggi (High), terendah (Low), dan penutupan (Close) dalam suatu periode waktu, yang kemudian biasanya dikalkulasi untuk memunculkan level R2, R1, Pivot, S1, dan S2. Dalam kondisi pasar uptrend, target biasanya dipatok berdasarkan R1 dan R2. Sedangkan pada downtrend, S1 dan S2 yang digunakan sebagai patokan target profit.

Jangan Lupa Untuk Melindungi Profit
Ketika menetapkan target yang jauh hingga ratusan pips dari harga pembukaan, maka Trader Pengikut Tren menanggung risiko harga berbalik. Meski tetap berharap harga akan berlanjut non-stop sesuai arah tren dasarnya, tetapi realitanya, tak ada reli yang mulus terus. Kita pun tak pernah tahu kapan harga akan berbalik. Dalam hal ini, maka langkah-langkah protektif perlu diambil. Pada umumnya, ada dua hal yang bisa dilakukan:

Menggeser Stop Loss secara manual setelah harga bergerak melampaui level entry, agar minimal bisa Break Even atau melindungi profit yang telah diperoleh.
Memasang Trailing Stop saat open order.
Salah satu dari kedua hal ini perlu menjadi bagian dari rencana cara exit posisi yang dibuat oleh seorang trader tren sejak sebelum open posisi (OP).

Taati Sistem Dan Bersabar

Ada beberapa hal yang meskipun sudah umum, tetapi kadang-kadang trader alpa. Salah satunya adalah bahwa kita tak perlu mengambil semua peluang trading yang muncul. Umpama ada 10 sinyal trading dalam sehari, tak berarti kita harus pula open 10 posisi.

Faktanya, trader termasyhur Jesse Livermore mengatakan, "Hasrat untuk terus beraksi tak peduli bagaimana kondisi yang mendasari, telah mengakibatkan banyak loss di Wall Street, bahkan diantara para trader profesional, yang merasa mereka harus mendapatkan uang setiap hari, seakan-akan mereka bekerja untuk mendapatkan gaji biasa."

Jadi, jangan terburu nafsu. Seorang Trader Tren tak perlu buka-tutup posisi setiap kali harga yang sedang reli mengalami koreksi, biarpun yakin harga pasti trending ke suatu arah tertentu. Ingat-ingatlah untuk hanya mengambil peluang trading dengan potensi risk/reward paling optimal sesuai dengan sistem, dan bersabarlah untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan.

Demikian pula, tak perlu terlampau berambisi mengejar akhir tren; close saja posisi jika sistem trading sudah mengingatkan untuk berhenti, karena sudah waktunya tren berbalik atau sebab lainnya. Cara exit posisi itu sesungguhnya sederhana; hanya saja, psikologis trader yang seringkali tergoda untuk tidak disiplin itu perlu "dijinakkan".



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Deposit dan Penarikan via OKPAY

OKPAY - pilihan metode baru untuk melakukan deposit dan penarikan dana

Klien yang terhormat!

Di Personal Area tersedia pilihan metode baru untuk melakukan deposit dan penarikan dana - OKPAY.


OKPAY adalah penyedia layanan transfer dan pembayaran eWallet internasional. Hal ini memungkinkan pengguna dan pedagang untuk deposit dan menarik dana dengan menggunakan berbagai pilihan yang tersedia, termasuk Visa/MasterCard, transfer bank, transfer uang ke internasional, mata uang elektronik, pembayaran Mobile, toko ritel dan kios. Mata uang yang didukung: USD, EUR, GBP, RUB, CHF, CZK, AUD, CAD, JPY, NOK, SEK, DKK, HRK, HUF, NZD, PLN, RON, TRY, ZAR, HKD, CNY


Hormat kami,
ForexChief


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Belajar Untuk Profit Tanpa Fokus Pada Profit

Jika ingin profit yang konsisten, trader dilarang berfokus pada profit. Mengapa demikian?

Salah satu tantangan terbesar bagi para trader forex adalah bagaimana agar bisa profit secara konsisten. Bagaimanapun juga, apalah artinya bertrading valas, jika bukan untuk menghasilkan uang? Sayangnya, bagi kebanyakan trader, target ini begitu sukar dicapai hingga banyak diantaranya mempertanyakan apakah benar-benar mungkin untuk menghasilkan profit secara reguler. Tentu saja bisa, dan trader manapun bisa profit secara konsisten dengan bertrading valas jika mereka mengikuti teknik-teknik mudah berikut ini:

Jika Anda ingin profit secara konsisten, maka jangan fokus pada profit. Meski ini kedengarannya paradoks dan kontradiktif, faktanya ada prinsip dasar yang kuat dibalik ide ini. Trader yang hanya berfokus pada profit justru tidak pernah profit karena mereka bertindak dengan memperturutkan gerak hati mereka saja. Mereka cenderung mengambil sudut pandang jangka pendek dan, karenanya, mereka mulai putus asa ketika sekali waktu mereka gagal mendapat profit.

Ketimbang berpikir tentang profit, berfokuslah pada memperbaiki teknik trading Anda. Semakin baik Anda sebagai trader, semakin banyak profit yang bisa Anda dapatkan dalam jangka panjang.


Jangan bertrading hanya karena merasa harus bertrading. Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh para trader pemula adalah over-trade, artinya mereka merasa mereka perlu bertrading setiap hari, seakan-akan trading adalah pekerjaan harian. Namun, para trader yang lebih berpengalaman dan bijak tahu bahwa berapa banyak Anda bertrading itu tidak penting, justru yang lebih penting untuk dipertimbangkan adalah seberapa efektif Anda dalam bertrading. Satu trading yang Anda menangkan bisa mengungguli sepuluh trading dimana Anda loss atau break even.

Karenanya, buatlah sebuah rencana trading yang bagus dimana Anda merumuskan panduan tentang kapan akan bertrading serta aturan-aturan untuk masuk (enter) atau keluar (exit) suatu posisi trading. Selain itu, Anda juga perlu membangun disiplin diri untuk mentaati sistem trading Anda serta tidak bertindak emosional ketika situasi tidak berjalan seperti yang Anda harapkan.

Belajarlah untuk memandang jangka panjang. Sangat penting bagi trader untuk memahami bahwa mereka tidak akan bisa profit terus menerus. Akan ada masanya mereka mengalami serangkaian trading loss. Yang penting bukanlah bisa profit di setiap trading, melainkan bagaimana agar profit dalam jangka panjang.

Daripada panik ketika mengalami loss, lebih baik berfokus pada belajar dari kesalahan Anda dan memahami bahwa loss itu tidak terhindarkan. Yang terpenting adalah bisa mengidentifikasi trading-trading unggulan yang bisa menghasilkan profit cukup banyak untuk menutup loss Anda.

Penting juga untuk terorganisir. Trader-trader terburuk adalah mereka yang memperlakukan trading forex layaknya ****. Ketika bertrading, mereka menggunakan insting untuk menentukan kapan akan membuka atau menutup sebuah posisi trading. Daripada bersikap begitu, ciptakanlah sebuah rencana trading (trading plan) yang menyatakan dengan jelas "aturan-aturan" yang akan menentukan kapan Anda akan bertrading serta kapan saatnya masuk dan saatnya menutup sebuah posisi trading.

SUMBER : www.seputarforex.com



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 

POSISI PENUTUPAN WAJIB KARENA MENINGKATNYA SPREAD


Terlepas dari kenyataan bahwa pedagang mungkin memiliki «hedged position», yaitu short position cocok untuk long position, stop-out (menutup paksa posisi karena kurangnya dana ) masih dapat terjadi pada akun. Biasanya, situasi ini adalah hasil dari spread yang melebar secara signifikan melebihi nilai rata-rata pada saat pengumuman berita ekonomi. Itu berarti bahwa trader memiliki kesempatan untuk melakukan transaksi dalam kasus spread yang sangat rendah. Namun tidak mungkin untuk memprediksi waktu peningkatan tajam dalam spread.

 
Sukses Trading Terjadi Karena Kebiasaan

Benarkah sukses trading terjadi karena kebiasaan? 10 Kebiasaan trader sukses ini membuktikannya. Selain punya jurnal dan belajar dari kesalahan, masih ada 8 kebiasaan lainnya.
Kecuali mendapatkan rezeki nomplok atau mukjizat tak terduga, tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya raya dalam waktu sehari. Begitu juga dengan trader, tidak ada yang baru satu hari belajar lalu besok mengumpulkan profit melimpah. Sukses trading adalah hal yang diinginkan semua orang. Sayangnya, tidak semua orang menerapkan kebiasaan trader sukses dalam aktivitas trading mereka.

Kita mengenal nama-nama tenar dalam dunia forex seperti George Soros, Bill Lipschutz, Stephen Innes dan sebagainya. Mereka mampu menjadi orang yang sukses tentu saja bukan karena sakti, selalu beruntung, tidak pernah merugi, memiliki harta yang tidak terbatas saat awal memulai, atau sebagainya. Trader yang sukses pada awalnya juga merupakan pemula, tetapi mereka memiliki kebiasaan yang tidak dimiliki oleh semua trader.

10 Kebiasaan Trader Sukses

Kesuksesan trader-trader yang sukses dalam dunia forex berasal dari proses pembelajaran bertahun-tahun dan sifat pantang menyerah. Meskipun terkesan sederhana, tetapi banyak trader yang tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana. Anda ingin jadi trader yang handal? Tanamkanlah 10 kebiasaan trader sukses ini dan rasakan manfaatnya.

1. Manfaatkan Akun Demo

Salah satu pintu masuk untuk mengenal dunia trading forex adalah melalui akun demo. Melalui fitur yang bebas risiko ini, trader bisa mencoba berbagai metode trading, merasakan suasana trading di broker tertentu, dan mempelajari platform trading yang berbeda-beda.

Tetapi, perlu diingat juga bahwa terlalu lama asyik di akun demo bisa membawa kerugian, karena tidak mengajarkan skill trading dengan psikologi market sesungguhnya, juga tidak mempersiapkan Anda untuk menghadapi masalah eksekusi yang kerap terjadi saat pasar diliputi high-impact news. Sebaiknya, miliki kedisiplinan dan target apa saja yang ingin Anda pelajari di akun demo, tapi jangan pernah lupa bahwa 'medan perang' sesungguhnya ada di akun riil.

Jangan telalu lama di akun Demo

2. Mencari Metode Yang Terbukti Ampuh

Pepatah bilang, jangan membeli kucing di dalam karung. Artinya, jangan sembarangan memutuskan sesuatu yang belum pasti hanya berdasarkan intuisi. Hal yang sama juga berlaku pada dunia trading forex; jangan percaya begitu saja dengan sinyal trading kurang kompeten, gosip dan kabar burung, apalagi menentukan buy dan sell melalui hitungan kancing. Carilah metode yang terbukti ampuh dan sudah sesuai dengan gaya trading Anda.

Miliki keyakinan tentang kapan menaruh Stop Loss, kapan waktunya melakukan profit-taking, dan terus pelajari manajemen risiko. Selalu ingat bahwa metode analisa dalam dunia trading forex itu beragam jumlahnya, sehingga proses mencari metode yang terbukti ampuh membutuhkan kesabaran.

3. Perhitungkan Rasio Risiko Dan Keuntungan

Hal yang selalu harus diingat adalah: trading forex memiliki dua sisi, yaitu keuntungan dan kerugian. Jika hanya mengharapkan keuntungan tapi tidak mau menanggung kerugian, sebaiknya urungkan niat Anda dalam bertrading. Risiko kerugian tidak bisa dihapus, hanya bisa diminimalisir.

Karena itu, muncul istilah risk and reward ratio. Rasio dari risiko dan keuntungan ini berbeda untuk masing-masing trader, tergantung pada kemampuan modal dan keadaan pasar. Salah satu kebiasaan trader sukses adalah menentukan rasio risiko dan keuntungan yang sesuai dengan target mereka, sebelum melakukan eksekusi trading.

4. Miliki Rencana Trading Dan Patuhilah

Memiliki rencana trading yang jelas dan mematuhinya adalah kunci kesuksesan trader terpenting. Saat memulai trading forex, tentukan apa target dan tujuan Anda agar langkah-langkah yang Anda ambil lebih terarah. Selain itu, jangan menginvestasikan modal melebihi kemampuan Anda. Banyak kegagalan terjadi karena seorang trader tidak mematuhi rencana yang ia buat sendiri.

Karena merasa terlalu senang dengan keberhasilan yang didapatkan, atau terlalu frustasi dengan kegagalan yang baru saja dialami, manajemen risiko jadi sering diabaikan. Kesabaran dan ketekunan adalah hal yang membedakan seorang trader gagal dengan trader sukses. Berikan target waktu yang wajar (dalam artian tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat), dan jangan mudah menyerah.

5. Jangan Biarkan Emosi Menguasai Keputusan Trading Anda

Saat sedang emosi, logika sering terhambat. Hindari membuka platform trading ketika suasana hati Anda sedang tidak tenang, panik, sedih atau sebagainya. Selalu lakukan analisa secara objektif, sehingga hasil trading Anda nantinya bisa senantiasa dipertanggungjawabkan.

6. Berpikir Jangka Panjang

Trading forex adalah permainan jangka panjang, sehingga jangan mengharapkan hasil instan. Mendapatkan keuntungan besar dan terus-menerus jarang terjadi di dunia trading. Banyak trader sudah merasa puas karena mendapat profit besar dalam waktu singkat lalu memamerkannya. Tak lama kemudian, mereka berujung mendapat kerugian besar. Karena telanjur malu, mereka jadi kehilangan minat untuk terus menekuni trading. Akhirnya, mereka tidak mendapat apapun selain pengalaman buruk.

Salah satu kebiasaan trader sukses adalah dengan memperoleh keuntungan wajar, konsisten, dan stabil. Hindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena risiko menanggung kerugian yang besar juga mengintai.

trader yang sukses main forex dengan aman

7. Miliki Jurnal Trading

Salah satu kebiasaan trader sukses yang sering diabaikan oleh trader pemula adalah menulis jurnal trading. Beberapa orang menganggap jurnal trading adalah hal yang sepele, sedangkan beberapa yang lain menganggap jurnal trading terasa rumit dan tidak perlu dilakukan.

Padahal, memiliki jurnal trading sangat berguna untuk mencatat aktivitas trading harian, melakukan observasi, dan sebagai bahan evaluasi. Jurnal trading memiliki peran penting untuk membantu Anda menganalisa apa saja keputusan trading yang berhasil dan yang gagal. Usaha kecil yang Anda lakukan dengan menulis jurnal setiap hari, akan membawa manfaat jangka panjang dan menata jalan kesuksesan.

8. Bertanggung Jawab Dengan Hasil Trading Yang Didapatkan

Memiliki mental kuat dan bertanggung jawab adalah kebiasaan trader sukses yang terbentuk dari pengalaman. Tidak peduli sehebat dan secanggih apapun konsultan trading yang Anda percayai, atau sebagus apapun sinyal trading, Anda harus tetap bertanggung jawab dengan keputusan trading sendiri. Semua aktivitas trading forex yang dilakukan harus dilandasi dengan logika, bukan sekedar emosi atau spekulasi.

9. Belajar Dari Kesalahan Sendiri

Setelah mencatat hasil di jurnal dan mampu bertanggung jawab dengan hasil trading, seorang trader yang sukses harus siap untuk belajar dari kesalahannya sendiri. Hasil yang buruk bukan berarti Anda tidak berbakat atau dihantui kesialan.

Sebaliknya, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk mengasah kemampuan dalam manajemen risiko dan ketepatan eksekusi. Dengan berkaca dari pengalaman, calon trader yang sukses memiliki bekal untuk lebih bijak mengambil keputusan di masa depan.

10. Tidak Berhenti Melakukan Riset Dan Observasi

Perhatikan kondisi pasar sebelum Anda membuka posisi. Selalu ingat baik-baik bahwa keahlian dalam mengenali tren adalah modal yang penting. Jangan malas untuk melakukan riset tentang apa yang terjadi di pasar serta mengobservasi pergerakan harga.

Pengamatan ini akan memberikan Anda gambaran tentang pola pasar yang diminati. Trading forex bukanlah sebuah permainan iseng-iseng, dibutuhkan perhitungan yang cermat agar modal yang Anda punya tidak cepat habis dan bisa bertambah dengan konsisten.


SUMBER : www.seputarforex.com



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Mengembangan sistem perdagangan bukanlah tugas yang sangat sulit, tapi sangat berguna. pedagang harus memilih alat-alat teknikal yang disukai dan menentukan agregat karakteristik formal, tersedianya kebutuhan untuk melakukan transaksi, serta mengembangkan kebiasaan perilaku untuk berbagai situasi pasar. Hal ini diperlukan untuk memilih indikator-indikator yang paling efektif dalam memberikan sinyal untuk perkembangan atau perubahan tren. Ketika memilih alat teknikal, penting untuk menemukan titik-titik yang paling signifikan pada chart harga yang menggambarkan dinamika harga dan menganalisa berbagai perilaku indikator mengenai situasi ketika sedang mengamati. Trader harus memilih alat sinyal yang paling mudah dimengerti. Juga, penetapkan berbagai bentuk indikator yang sesuai dapat menjadi sinyal untuk membuka; yang dapat diwakili oleh gerakan paralel, crossing, dan interaksi lainnya. Tujuan utama dari sistem perdagangan terletak pada mencari keteraturan perilaku pasar dan formalisasi mereka dalam bentuk agregat karakteristik standar.


 
Perbedaan Akun Micro, Mini, Dan Standard

Akun Mikro adalah rekening trading forex dengan ukuran transaksi sepersepuluh Akun Mini, atau seperseratus Akun Standar. Berikut ini uraian mengenai pengertian dan perbedaan akun tersebut.

Sering kita jumpai beberapa broker yang menawarkan akun real. Dari sekian broker tersebut ada yang memberikan akun dengan berbagai tingkatan. Ada level micro (Akun Mikro), level mini (Akun Mini), dan level standard (Akun Standar). Jenis-jenis akun tersebut memungkinkan seorang trader memilih sesuai kriteria dan kemampuan tradingnya. Di sini kita akan mengkaji bagaimana trader bisa memilih jenis akun berdasarkan kecocokannya, dan apa saja keuntungan dari masing-masing level akun.

Memilih jenis akun trading forex yang tepat biasanya tergantung pada kemampuan Anda dalam mentolerir resiko dan berapa besar modal yang akan dimasukkan sebagai investasi awal. Oke, kita langsung saja pelajari ketiga akun tersebut:


Akun Standard
Akun Standard adalah akun trading forex paling umum, dimana Anda dapat bertransaksi dengan ukuran USD100,000 per lot. Dalam akun Standard, Anda biasanya juga dapat memperdagangkan banyak sekali jenis pasangan mata uang, berikut Silver dan Gold Spot, serta indeks saham dunia. Karena bersifat umum, maka tak heran jika akun semacam ini bisa ditemui di semua broker forex.

Istilah "lot" di sini merupakan ukuran volume trading minimal per transaksi. Apabila Anda termasuk pemula di dunia forex, maka perlu dipahami terlebih dahulu bahwa dalam trading forex, Anda tak bisa mentransaksikan secara eceran hanya USD1 saja, melainkan harus mengikuti ukuran lot sebagai besar minimal per transaksi. Nah, dalam hal Akun Standard, ukuran minimalnya adalah USD100,000.

Ini tidak berarti bahwa Anda harus menyetorkan modal USD100,000 saat pertama kali membuka akun. Menurut aturan margin dan leverage (biasanya 100:1 di forex), hanya dibutuhkan USD1,000 dalam rekening sebagai margin (jaminan) untuk satu lot standar yang akan diperdagangkan. Namun, agar memiliki ruang cukup untuk mengakomodasi fluktuasi harga, maka disarankan agar Anda membuka akun Standard dengan modal sedikitnya USD10,000.

Akun Mini
Sebuah akun Mini memungkinkan para trader untuk melakukan transaksi menggunakan mini lot. Di kebanyakan broker, mini lot sama dengan USD10,000 (0.1 lot), atau sepersepuluh dari rekening Standard. Sebagian besar broker yang menawarkan akun Standard juga akan menawarkan akun Mini sebagai cara untuk mendapatkan nasabah baru yang ragu-ragu untuk melakukan trading dengan lot standard karena besarnya modal yang dibutuhkan. Untuk itu, akun ini cocok bagi trader yang relatif baru, atau mereka yang belum siap menanggung besarnya resiko rugi di akun Standard.

Jika diperhitungkan dengan bantuan leverage 100:1, maka trading di akun Mini membutuhkan margin USD100 untuk setiap lot yang akan diperdagangkan. Meski begitu, Anda juga perlu bersiap-siap menghadapi fluktuasi harga yang tak terduga, sehingga modal minimal yang sesungguhnya jadi lebih besar, setidaknya USD2000-5000.

Dahulu, broker forex Indonesia hanya diperbolehkan menyediakan Akun Standard. Namun, mulai tahun 2012 sudah diijinkan kembali. Kini, sudah banyak yang memberikan Akun Mini sebagai opsi, seperti broker MONEX, broker GKInvest, CFForex, dan lain-lain.

Akun Micro
Pengertian akun Mikro adalah rekening trading forex dengan ukuran transaksi sepersepuluh akun Mini atau seperseratus akun Standar; tepatnya ukuran micro lot sama dengan USD1,000 (0.01 lot). Jenis akun Mikro biasanya digunakan oleh trader pemula untuk berlatih trading secara live, sebagai transisi dari akun demo.

Meski tak seumum akun Standard atau Mini, saat ini sudah banyak broker forex menawarkan akun Mikro sebagai solusi bagi para pemula yang ingin mengetahui seluk beluk trading real dengan resiko rendah. Umpamakan Anda memilih leverage 100:1, maka Anda hanya perlu minimal USD10 sebagai margin untuk tiap satu micro lot yang ditradingkan. Setoran modal awal minimal yang disarankan sekitar USD500-1000.

Berikut adalah contoh konversi lot dan unit untuk membandingkan akun Mikro, Mini, dan Standard:

1 lot = 100,000 unit (1 pip= USD10)
1 mini lot = 10,000 unit (1 pip= USD1)
1 micro lot = 1,000 unit (1 pip= USD0.1)

Bukan hanya berdampak pada besar modal yang dibutuhkan untuk trading, aturan lot di setiap jenis akun juga akan berdampak secara proporsional pada penghitungan profit yang diperoleh. Contoh bila Anda membuka posisi buy GBP/USD di 1.7400, yang kemudian naik ke 1.7425, atau profit sebanyak 25 pip, maka:

1 lot = USD10x25 Pip= USD 250
1 mini lot = USD1x25 Pip= USD 25
I micro lot = USD0.1x25 Pip= USD 2.5

Sekarang Anda sudah tahu bagaimana kapasitas dana dan transaksi pada masing-masing level akun trading forex. Bila memang sudah mahir dan punya modal besar, akun Standard adalah pilihan yang tepat bagi Anda. Namun bila hanya mempunyai modal pas-pasan, memilih akun Mikro dan Mini adalah jawabannya.

Pesan kami, Anda harus mempelajari dahulu tipe-tipe akun dan cara bertrading terlebih dahulu dengan mantap, sebelum terjun ke live trading dalam akun Mikro atau jenis lainnya. Jangan menggunakan seluruh uang Anda jika belum siap menerima jumlah kerugiannya. Bertradinglah secara bijak, profesional, dan jangan serakah.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal

Kini anda dapat melakukan Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal : BCA, MANDIRI, BRI, BNI

Klien yang terhormat!

Untuk mempermudah klien kami yang berada di Indonesia, dengan gembira kami mengabarkan kepada semua klien ForexChief, bahwa saat ini kami menyediakan Deposit dan Withdraw melalui Bank Lokal Indonesia.

transfer_bank_lokal.png

Bank yang bisa anda gunakan untuk melakukan Deposit dan Withdraw adalah Bank BCA, Bank MANDIRI, Bank BRI dan Bank BNI.

Hormat kami,
ForexChief


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Pendekatan untuk pengembangan sistem perdagangan yang individu untuk setiap trader, dan sejumlah karakteristik dapat dibilang tak ada habisnya. Sistem dapat sederhana dan kompleks. Misalnya, pedagang dapat bertindak secara efektif menggunakan sistem sederhana yang mengambil crossing dua moving average sebagai sinyal. Atau, dia dapat dipandu oleh sinyal RSI ketika mereka mencapai zona 80 dan 20. Sebagai trader yang memiliki banyak pengalaman, dia dapat membuat sistem trading yang lebih rumit, tambahan alat untuk mereka, dan membentuk karakteristik baru. Tujuan utama dari pengembangan sistem ini menemukan alasan yang maksimal untuk melaksanakan transaksi dan penghapusan faktor emosional.

Pemilihan sistem perdagangan harus berdasarkan pribadi masing-masing, harus sesuai dengan temperamen trader dan karakter, spesifik persepsi kognitif nya. Berbagai sistem tertentu bisa sangat efektif untuk satu trader dan menghasilkan hasil yang negatif bagi orang lain. Misalnya, jika seseorang mengalami hambatan psikologis sebelum memasuki pasar, maka sistem yang dihasilkan biasanya akan tidak cocok untuk nya. Tentu saja, tidak ada algoritma yang sempurna karena kehilangan fitur karakteristik integral dari perdagangan Forex. Namun, perlu untuk menggunakan sistem yang memiliki aturan pengelolaan uang yang jelas dan mampu menunjukkan hasil yang stabil pada histori yang lalu.

 
Yen Melemah Jelang Pertemuan BoJ Dan Pengumuman The Fed

Yen melemah karena ditekan oleh penguatan Dolar AS yang dilambungkan oleh optimisme pasar terhadap Fed Rate Cut sebesar 25 bps saja. Sementara itu, pertemuan BoJ pagi ini juga dinanti.

Mata uang Yen diperdagangkan dekat level terendah 3 minggu terhadap Dolar AS di sesi Asia pada hari Selasa (30/Juli). Pelemahan Yen terjadi akibat ekspektasi pemotongan suku bunga agresif The Fed yang dikesampingkan oleh pelaku pasar. Selain itu, event pengumuman kebijakan BoJ hari ini juga disinyalir berkontribusi melemahkan sentimen pasar terhadap Yen.

Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY berada di level 108.786. Meski terlihat sedikit menurun, pasangan mata uang tersebut masih bertahan di area tertinggi harian yang tercapai pada kisaran 108.95. Secara keseluruhan, USD/JPY telah mencatat penguatan sebesar 1.47 persen dalam tujuh sesi perdagangan terakhir. Selain terhadap Dolar AS, mata uang Yen juga terpantau melemah versus Euro, dan bergerak mendatar terhadap Franc Swiss.

Pengumuman Fed Lebih Diwaspadai Ketimbang BoJ
Bank Sentral Jepang (BoJ) diproyeksikan tetap mempertahankan kebijakan moneter pada pengumuman hari ini. Beberapa investor melihat ada kemungkinan BoJ melontarkan Statement yang menyakinkan pasar bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk jangka waktu yang lebih panjang.

"BoJ mungkin tidak memiliki banyak pengaruh terhadap pergerakan Yen karena pilihan kebijakan mereka terbatas," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi Forex IG Securities di Tokyo.

"(Oleh karena itu,) kita perlu fokus pada bagaimana The Fed memandang prospek ekonomi AS ke depan. Penyataan Powell yang terdengar optimis akan mendorong kenaikan imbal hasil obligasi dan Greenback terhadap mata uang mayor lain," imbuh Ishikawa.
Penguatan Dolar AS terhadap Yen dalam beberapa hari terakhir sebenarnya didukung oleh memudarnya prospek Fed Rate Cut secara agresif, menyusul rilis data ekonomi AS yang berada di atas ekspektasi. Bahkan, sebagian pelaku pasar menyakini bahwa pemotongan suku bunga Fed pada tanggal 31 Juli besok bukanlah awal dari siklus pelonggaran moneter.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
MEMBANGUN TRADING PLAN

Anda sudah hampir selesai mempelajari modul edukasi ini. Selamat! Sebentar lagi Anda akan siap untuk terjun langsung di dunia trading dan berhadapan langsung dengan pasar sesungguhnya.

Sebelum Anda terjun langsung ke medan pertempuran sesungguhnya, ada baiknya Anda menyimak baik-baik isi chapter ini.

Salah satu hal penting yang perlu Anda tanamkan di benak Anda jika memang ingin menjadi trader yang sukses adalah: jadilah diri sendiri. Sederhana namun dalam ya?

Apa maksud kalimat tersebut?

Oke. Sebagian besar di antara Anda mungkin adalah trader pemula. Merupakan hal yang lazim jika Anda mencontoh trader lain atau mengikuti cara trading orang lain yang Anda anggap lebih senior daripada Anda. Hal itu tidak salah, namun jangan pernah mengikuti pendapat orang lain secara mutlak.

Setiap trader bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap pasar. Demikian pula cara berpikir, toleransi resiko dan target, tentu berbeda-beda pula. Hanya karena seseorang memiliki metode trading yang bisa mereka jalankan dengan baik dan sukses, belum tentu metode tersebut cocok pula bagi Anda. Dengan kata lain, belum tentu Anda pun bisa mejalankan metode trading tersebut dengan baik dan sukses pula.

Milikilah trading plan Anda sendiri, yang sesuai dengan karakter Anda sebagai trader, dan senantiasa meng-update-nya sejalan dengan pengalaman Anda mempelajari pasar. Kata orang bijak: “If you fail to plan, then you have already planned to fail.”

Membangun trading plan dan menjalankannya dengan baik sangat erat kaitannya dengan disiplin. Namun disiplin saja tidak cukup. Benar, tidak cukup. Anda harus memiliki kedisiplinan yang super-ketat. Ya, super-ketat! Memiliki kedisplinan yang super-ketat adalah karakter yang paling penting dari seorang trader sukses.

Kedisiplinan yang super-ketat itu Anda butuhkan untuk menjalankan trading plan yang Anda bangun tadi. Trading plan itu sendiri merupakan panduan mengenai apa yang harus Anda lakukan, mengapa, kapan dan bagaimana Anda akan melakukannya. Trading plan melingkupi kepribadian Anda sebagai trader, target pribadi, manajemen resiko dan sistem trading yang akan Anda aplikasikan.

Jika Anda menjalankan trading plan dengan disiplin yang super-ketat, maka Anda akan bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam trading dan dengan sendirinya akan meminimalisir resiko (perhatikan kata “meminimalisir”. Kita tidak menggunakan kata “menghilangkan”). Emosi Anda biasanya akan menguasai diri Anda ketika uang Anda berada di dalam bahaya. Seringkali orang akan membuat keputusan yang irasional di saat-saat seperti itu. Trader yang baik tidak boleh membuat keputusan yang irasional. Trading plan yang baik (dan kedisiplinan super-ketat) akan menjaga Anda dari membuat keputusan yang buruk di saat sulit.

Dengan trading plan yang baik, setiap keputusan yang keluar telah diperhitungkan dengan matang, sehingga Anda akan terhindar dari membuat keputusan yang gegabah dalam situasi yang sulit. Yang perlu dilakukan hanyalah tetap pada rencana semula, yaitu trading plan. Ada kalimat dalam bahasa Inggris yang bisa menggambarkannya dengan mudah: “Stick to the plan!”

Mengapa Anda Perlu Trading Plan?


Telah disebutkan sebelumnya bahwa trading plan akan melindungi Anda dari membuat keputusan yang gegabah. Selain itu, trading plan akan membuat trading Anda lebih sederhana dibandingkan jika Anda sama sekali tidak memliki trading plan.

Pernahkah Anda menggunakan fasilitas Google Navigation yang berfungsi seperti GPS? Dengan Google Navigation, Anda akan dipandu jika ingin bepergian ke suatu tempat yang belum Anda ketahui sebelumnya. Anda tinggal memasukkan lokasi Anda sekarang dan memasukkan lokasi tujuan Anda. Lalu Google Navigation akan memberikan rute terbaik dan petunjuk arah untuk bisa sampai ke lokasi tujuan Anda tersebut. Anda akan diberi petunjuk rute mana tempuh, misalnya “…in one hundred meters, turn left… continue straight….” dan seterusnya. Anda tinggal mengikutinya sehingga Anda bisa meminimalisir resiko tersesat.

Trading plan Anda berfungsi mirip dengan rute dan petunjuk arah tersebut. Ia akan menunjukkan di mana Anda sekarang berada dan membantu Anda untuk mencapai tujuan Anda sebagai trader, yaitu profit yang konsisten.

Trading tanpa trading plan hampir sama buruknya dengan bepergian tanpa tahu arah dan lokasi tujuan. Tujuan Anda trading adalah meraih profit yang konsisten, namun itu adalah omong kosong belaka jika Anda tidak tahu bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Walhasil, alih-alih memperoleh profit yang konsisten, Anda justru dengan konsisten menghancurkan akun trading Anda.

Dengan adanya trading plan, Anda akan tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda juga akan segera tahu kalau ternyata Anda berjalan ke arah yang salah. Anda akan memiliki standar untuk mengukur performa trading Anda. Anda pun akan senantiasa tahu apa yang harus Anda lakukan jika Anda ternyata “salah arah”.

Trading plan juga akan membantu mengurangi potensi stress dan emosional dalam trading. Bisa sih, trading tanpa trading plan, namun gaya trading Anda akan serampangan. Buy dan sell hanya berdasarkan insting atau sinyal yang tidak jelas. Itu sih bukan trading namanya. Itu sama saja dengan gambling.

Memiliki trading plan memang tidak mutlak akan memberikan garansi bahwa Anda akan sukses. Tetapi paling tidak, dengan memiliki trading plan Anda akan bisa mengevaluasi apa yang salah dengan trading Anda jika Anda gagal.

Pada kenyataannya, kegagalan dalam trading disebabkan oleh karena tidak memiliki trading plan atau tidak menjalankan trading plan dengan baik. Ini fakta.

Mayoritas trader pemula tidak memiliki trading plan. Melalui program ini, Anda akan mencoba untuk menjadi minoritas yang justru bisa bertahan di dunia trading.

Kenali Karakter Anda

Langkah pertama untuk yang diperlukan untuk membangun trading plan adalah mengenali karakter Anda sendiri. Dasar trading plan Anda adalah karakter Anda sendiri karena Andalah yang akan menjalankan trading plan tersebut. Dengan mengetahui karakter pribadi Anda, maka Anda akan mengetahui trader seperti apa Anda ini. Hal tersebut disebut dengan profil trader.

Jika Anda telah mengetahui profil Anda sebagai trader, Anda akan bisa mengetahui metode trading seperti apa yang cocok dengan karakter Anda. Strategi, sistem, atau metode yang tidak cocok dengan karakter Anda justru akan mengurangi peluang Anda untuk meraih kesuksesan.

Tetapkan Tujuan

Tetapkan tujuan Anda sebagai seorang trader. Akan lebih baik jika Anda pun memiliki motivasi tertentu yang bisa memacu semangat dan memperkuat komitmen Anda. Seseorang tidak akan sukses sebagai seorang trader jika ia tidak memiliki komitmen serius. Ia akan dengan cepat digilas oleh pasar.

Ingatlah bahwa tujuan Anda melakukan trading tentunya adalah untuk memperoleh profit yang konsisten. Jika tujuan Anda melakukan trading hanya untuk bersenang-senang menguji nyali, maka tujuan tersebut tidak akan bisa berjalan bersama dengan tujuan untuk meraih profit konsisten tersebut. Pada saat tertetu mungkin Anda akan menikmati masa-masa menegangkan ketika transaksi Anda diombang-ambingkan oleh pasar. Namun percayalah, Anda akan sulit untuk bisa menunjukkan “wajah bersenang-senang” itu ketika akun Anda amblas dilibas pasar. Jika memang “bersenang- senang menguji nyali” yang Anda cari, silakan melakukan “rekreasi” semacam bungee jumping atau terjun payung, bukannya trading.

Tetapkan Target

Sebaiknya Anda tetapkan target keuntungan Anda dengan angka yang eksplisit dan spesifik. Misalnya, $100 per hari, $1,000 per bulan, 20% per bulan, 50% per bulan dan sebagainya. Target yang jelas pada gilirannya akan membantu Anda menentukan strategi yang akan Anda terapkan. Anda pun akan bisa mengevaluasi perkembangan trading Anda, apakah membaik atau sebaliknya.

Risk Capital

Dunia trading adalah dunia yang keras. Kerugian demi kerugian mungkin saja akan menerpa Anda. Karena itulah Anda perlu menetapkan batasan resiko. Istilahnya adalah risk capital.

Risk capital adalah sejumlah uang yang jika seandainya ”hilang” pun Anda masih akan merasa baik-baik saja. Jika dalam perjalanan trading Anda mengalami loss, maka risk capital inilah yang pertama kali akan pergi meninggalkan akun Anda. Jadi, meskipun uang tersebut hilang, Anda tidak akan kehilangan rumah Anda dan keluarga Anda pun akan baik-baik saja. Dengan demikian, besarnya risk capital ini harus sesuai dengan kemampuan Anda.

Maka dari itu, jangan trading dengan menggunakan uang yang sedianya akan dipergunakan untuk membayar tagihan atau membiayai keperluan hidup sehari-hari. Bayangkan jika seandainya uang tersebut lenyap karena trading Anda merugi, bisa-bisa Anda tidak makan nantinya.

Tentukan Strategi

Strategi ini berkaitan dengan risk management, money management dan sistem trading. Pada chapter terdahulu Anda sudah mempelajari mengenai sistem trading ini. Nah, pada chapter selanjutnya Anda akan mempelajari money management dan risk management agar sistem trading Anda bisa berjalan seimbang dengan kekuatan modal Anda.

Sebagai contoh, dalam strategi trading ditetapkan jumlah dana yang digunakan setiap kali transaksi, besaran resiko untuk setiap transaksi, target yang ingin dicapai serta sinyal trading apa yang digunakan.

Anda akan mempelajarinya di chapter selanjutnya.

SUMBER : https://www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Tiga Pertanyaan Populer Trader Pemula

Indikator apa yang paling tepat dipakai trading? Berapa target pip yang wajar didapat trader? Dan timeframe mana yang pas untuk digunakan? Simak jawabannya di sini.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman Rob Pasche, seorang instruktur trading forex, terhadap sejumlah partisipan di kelas trading-nya. Sebagian besar dari mereka adalah trader pemula yang sudah siap membuka account live. Pasche mengajarkan penggunaan platform trading dan beberapa strategi trading sederhana, namun kebanyakan dari mereka mengajukan tiga pertanyaan yang sama. Tidak hanya di kelas itu, di kelas lainnya yang sebagian besar pengikutnya para trader pemula, Pasche juga menerima pertanyaan yang sama.

Sebagai instruktur trading forex, Pasche memahami bahwa seorang trader belum tentu bisa menghasilkan profit kontinyu. Namun, ia pribadi teringat akan tiga pertanyaan populer yang juga pernah ia tanyakan ketika baru memulai trading di account live.

Pertanyaan pertama: Indikator apa yang paling tepat digunakan dalam trading forex?
Jawaban singkatnya adalah "tidak ada". Tidak ada satu indikator yang lebih akurat dari indikator lainnya, dan tak ada indikator yang bisa menjamin trader pasti benar dan profitable.

Setiap indikator teknikal dibuat dengan tujuan identifikasi dan prediksi, dan akan profitable bila digunakan dengan tepat. Penggunaan jenis indikator teknikal tergantung pada kondisi pasar, dan trader hendaknya mempelajari tiap-tiap indikator pada beberapa kondisi pasar hingga bisa diperoleh gambaran hingga seberapa jauh akurasi-nya.

Satu hal yang penting diketahui adalah beberapa indikator dihitung dengan rumus berbeda, tetapi penampilannya bisa sangat mirip. Oleh karena itu, trader forex harus memahami jenis-jenis indikator, misalnya ada beberapa jenis indikator oscillator, indikator untuk mengukur kekuatan trend, indikator volatilitas dan sebagainya. Trader hendaknya tahu bagaimana menggunakannya dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan setiap indikator tersebut.

Pertanyaan kedua: Berapa pip yang secara wajar bisa diperoleh dalam sehari atau seminggu?
Pertanyaan ini sangat sering dilontarkan, dan kerap kali diulang. "Apakah profit 50 pip seminggu cukup bagi seorang trader full time?", atau "Apakah 250 pip per bulan terlalu tinggi?", atau "Bisakah saya pasang target profit 100 pip setiap kali open posisi?"

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sia-sia. Dalam trading forex, menentukan target berdasarkan pip yang diperoleh adalah tidak benar dan bisa merusak kinerja trading.

Pasar forex tidak konsisten dan Anda tidak bisa mengatur perolehan Anda selama periode waktu tertentu. Bahkan dengan strategi trading yang sangat canggih pun, Anda bisa mengalami kerugian jika memang kondisi pasar tidak menguntungkan. Anda seharusnya fokus pada apa yang bisa Anda kendalikan. Hasil trading Anda akan sangat bergantung pada rencana trading yang telah Anda buat, dan bukan pada keputusan untuk membuka atau menutup posisi trading berdasarkan emosi.

Pertanyaan ketiga: Time frame mana yang paling pas untuk trading?
Penggunaan time frame trading bisa disesuaikan dengan jadwal dan kesibukan Anda sehari-hari. Ada trader full time yang bisa profit dengan menggunakan semua time frame trading.

Untuk trader dengan metode scalping, time frame yang digunakan biasanya 5-menit dan 15-menit. Untuk swing trader biasa menggunakan 1-hour hingga daily. Sedangkan trader jangka panjang biasanya menggunakan time frame daily dan weekly.

Pada dasarnya, Anda bisa trading menggunakan time frame berapa saja. Hanya saja sebelum membuka posisi trading, sebaiknya Anda konfirmasikan arah trend dengan kondisi pada time frame yang lebih tinggi. Kenapa? karena pergerakan harga pada time frame rendah, apalagi dalam hitungan menit, akan sangat banyak terganggu oleh noise. Agar tak tertipu oleh pergerakan harga yang hanya sementara, tengoklah timeframe yang lebih besar.

SUMBER : seputarforex.com



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia [/QUOTE]
 
Penyebab Margin Call Paling Berbahaya

Penyebab Margin Call paling utama bukan berasal dari sistem yang tidak akurat atau broker yang kurang mendukung. Percaya atau tidak, sumbernya berasal dari diri Anda sendiri.

Mengalami Margin Call adalah hal yang paling dihindari oleh trader. Bagaimana tidak, Margin Call adalah tanda bahwa modal trading kita telah menipis dan terancam tidak bisa membuka posisi baru. Tidak hanya trader baru, trader yang sudah berpengalaman pun kadang tak luput dari Margin Call. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui dua penyebab Margin Call paling berbahaya dan menghindarinya.

Sekilas Mengenai Margin Call
Saat mulai terjun ke dunia trading forex, Anda akan akrab dengan istilah Margin Call. Ada berbagai kisah yang diceritakan oleh banyak trader mengenai "panggilan tidak mesra" ini, tetapi sangat sedikit yang membagikan tips bagaimana cara menghindari penyebab Margin Call. Sebelum berbicara lebih lanjut, sudah tahukah Anda seperti apa Margin Call yang sebenarnya?

Kebanyakan trader salah mengira bahwa Margin Call sama dengan Stop Out, dimana posisi yang sedang dibuka dan mengalami Loss akan secara otomatis ditutup oleh broker karena modal sudah tidak mencukupi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Ada broker yang memberikan level Margin Call dan Stop Out-nya pada nilai yang sama, tetapi ada juga broker yang menyediakan batasan berbeda. Kuncinya adalah membaca dengan teliti penawaran broker mengenai Margin Call dan Stop Out.

Contohnya seperti ini:

Jika Anda bertrading pada broker yang memberikan peraturan Margin Call Level 30% dan Stop Out Level 20%, berarti pada saat Margin Call Level (Equity/margin total x 100%) sudah mencapai 30%, maka Anda akan 'diperingatkan' oleh sistem broker untuk menambah dana. Dalam kasus ini, Anda masih bisa terus trading.

Namun apabila Anda mengacuhkan peringatan tersebut dan membiarkan kerugian hingga mengikis modal trading Anda hingga tersisa 20% saja (Stop Out Level), maka barulah posisi trading akan secara otomatis dihentikan. Di sinilah saat posisi trading yang terbuka secara otomatis akan tertutup.

Nah, sekarang Anda tahu apa itu Margin Call yang benar. Margin Call bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, atau yang sering dikatakan oleh para trader awam sebagai "akal-akalan broker untuk menguras modal trading". Melalui perhitungan yang benar serta ketelitian, ada yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebab Margin Call. Sebelum mengetahui cara menghindarinya, kita perlu tahu apa saja penyebab Margin Call tersebut.

Penyebab Margin Call Berasal Dari Diri Sendiri

Ada pepatah yang mengatakan, "Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda hanya mengenal diri sendiri tanpa mengenal musuh, pada setiap kemenangan yang Anda dapatkan, Anda juga akan mengalami kekalahan."

Dari petikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidaksadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat berbahaya. Dalam trading forex pun demikian, karena kerugian besar yang sampai bisa mendatangkan Margin Call secara umum berasal dari kurangnya kesadaran diri trader terhadap kelemahannya.

Sekarang, tanyakanlah pada diri Anda sendiri: apakah Anda masih sering melakukan dua hal yang menjadi penyebab Margin Call ini?

1. Over Self-Confidence Alias Terlalu Percaya Diri
Self-Confidence (kepercayaan diri) dengan takaran yang benar memang mutlak diperlukan bagi seorang trader. Jika seorang trader tidak punya rasa percaya diri, tentu akan sulit meraih profit. Jangankan meraih profit, jika untuk membuka atau menutup posisi saja tidak memiliki kepercayaan diri, tentu trader tersebut tidak akan bergerak kemana-mana. Akan tetapi, perasaan percaya diri yang berlebihan juga berbahaya.

Anda baru saja mendapatkan profit besar? Selamat. Namun jangan lupa untuk tetap berdisiplin dengan Money Management yang dimiliki. Kecenderungan untuk kembali membuka posisi setelah mendapatkan profit, merupakan aksi berisiko yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab Margin Call. Beberapa trader merasa sangat beruntung saat baru saja meraih profit dan merasa pasar sedang berpihak kepadanya, lalu 'mempertaruhkan' modalnya dengan membuka posisi baru yang berukuran lebih besar.

Over Self-Confidence bisa membuat trader menjadi terlalu berani untuk membuka posisi, bahkan di saat analisa yang dilakukannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Dengan berbekal keyakinan yang terlalu tinggi, biasanya trader yang terkena penyakit ini akan terus main hantam sesuai keyakinan dia, meskipun akibatnya berakhir dengan mengoleksi Floating negatif. Cepat atau lambat, Over Self-Confidence akan menjadi penyebab Margin Call datang menyapa.

2. Overtrading Alias Melakukan Trading Di Luar Kemampuan
Saat penyakit Over Self-Confidence melanda, maka biasanya diikuti dengan penyebab Margin Call berikutnya, yaitu Overtrading. Kalau keyakinan sudah terlalu berlebihan, maka melakukan Open Posisi akan lebih didasari oleh emosi, bukan lagi perhitungan matang. Trader jadi menganggap enteng aktivitas trading yang dia lakukan. Ketika salah meletakkan Stop Loss, bukannya rehat dan mengevaluasi diri, dia justru masuk ke pasar lagi. Jika masih salah juga, dia justru jadi semakin penasaran dan membuka posisi baru, kali ini dengan Volume yang lebih besar.

Pernah melakukan hal seperti ilustrasi di atas? Berarti Anda telah terjangkit penyakit Overtrading. Mungkin Anda pernah mendengar strategi trading dengan metode Martingale, dimana trader terus membuka posisi ketika memperoleh kerugian sampai mendapat keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, cara seperti itu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh trader pemula dengan modal terbatas.

Harus diingat kembali, trading forex bukanlah sebuah perjudian. Saat Anda membuka posisi, pastikan Margin yang Anda miliki kuat untuk menahan risiko kerugiannya. Hal ini terkadang susah untuk dilakukan, karena sifat penasaran manusia memang biasanya menuntut seseorang untuk selalu membuktikan bahwa hasil analisanya benar.

Tips Untuk Menghindari Penyebab Margin Call
Sebenarnya, tips untuk mencegah penyebab-penyebab Margin Call di atas cukup sederhana. Salah satunya adalah: Sebelum terjun ke akun riil, berlatihlah terlebih dahulu di akun demo. Jika aktivitas trading Anda pada akun demo saja sudah diwarnai dengan Over Self-Confidence dan Overtrading berkali-kali, jadikan hal itu sebagai Warning. Itu artinya, Anda harus melatih psikologi trading agar tidak mudah emosional dan menaruh posisi hanya berdasarkan perasaan. Pelajari artikel-artikel mengenai mencegah emosi trading serta belajarlah untuk mengakui kesalahan.

Tips yang lainnya adalah terus belajar mengenai manajemen risiko dalam forex, sehingga Anda dapat menyeimbangkan modal yang dimiliki dengan Margin yang sesuai. Mulailah melihat Margin Call sebagai tantangan yang harus mampu dihindari, bukan sebagai momok yang terus diingkari keberadannya, atau dianggap sebagai vonis mati dalam dunia trading. Jika Anda telah mempersiapkan diri untuk membatasi risiko sebelum bertemu dengan MC, maka aktivitas trading Anda akan terasa lebih menyenangkan.

Lalu bagaimana jika Anda sudah terlanjur kena Margin Call karena dua hal di atas? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki diri dan tidak terjerumus ke jurang penyebab Margin Call yang sama? Kunci mengatasi masalah ini terletak pada kesadaran dan pengendalian diri Anda; pertama-tama, Anda mesti sadar telah terjerumus Over Self-Confidence dan melakukan Overtrading. Kedua, Anda harus belajar mengendalikan ego dan rasa ingin selalu benar. Bagaimanapun juga, trading forex bukan tentang benar atau salah, melainkan tentang seberapa besar dan konsisten profit bersih yang telah Anda kumpulkan.



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Memasang Pending Order

Pendingorderyaitu order yang akan tereksekusi jika harga menyentuh suatu titik yang kita tentukan, dengan kata lain membuka pending order berarti memesan untuk membuka posisi pada level harga tertentu. Sehingga ketia harga menyentuh level yang telah ditentukan, maka secara otomatis kita memiliki posisi trading yang terbuka.

Saat anda memasang pending order , sebenarnya anda mengatakan pada server metatrader ” Tolong kalo harganya sekian … Saya buka posisi ini…( Buy/Sell) “

Sehingga kelebihan dari pending order ini adalah anda tidak perlu berlama-lama menunggu di depan layar trading untuk membuka posisi.

Pending order ada 4 jenis ,yaitu :

BUY STOP
Memesan membuka posisi BUY pada harga tertentu yang lebih tinggi dari harga sekarang ,dengan harapan bila grafik mencapai harga yang kita tentukan, maka grafik akan terus bergerak naik lebih tinggi lagi, sehinga kita bisa mendapatkan profit.

SELL STOP
Ini adalah kebalikan dari Buy Stop, Sell stop yaitu memesan untuk membuka posisi pada harga tertentu yang lebi rendah dari harga sekarang. Harapannya ketika grafik menyentuh level harga yang kita tentukan, maka grafik harga akan terus meluncur turun . Sehingga posisi Sell Stop yang kita buka bisa menghasilkan profit.

BUY LIMIT
Yaitu memesan untuk membuka posisi BUY pada harga tertentu dibawah harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik bergerak turun dan menyentuh harga yang kita tentukan, setelah itu grafik akan balik arah naik. Dengan demikian kita berhasil membuka posisi buy pada harga yang sangat rendah.
Secara kasar Buy Limit ini bisa dikatakan ” Beli Kalo Harganya Murah “

SELL LIMIT
Secara simple yaitu , memesan untuk membuka posisi sell jika harga mencapai level tertentu yang lebih tinggi dari harga sekarang. Alasan membuka sell limit ini kita percaya bahwa setelah harga menyentuh level yang kia tentukan, maka selanjutnya harga akan balik arah turun. Dengan demikian posisi sell yang kita pesan bisa menghasilkan profit.

Cara memasang pending order sebenarnya sangat mirip dengan membuka posisi seperti biasa , yang membedakan adalah pada saat memilih Tipe , kita harus pilih Order Pending.

Berikut ini langkah memasang pending order :

1. Klik Order Baru / New Order

2. Setelah form order muncul, untuk membuka pending order pengisiannya cukup Pilih mata uang yang akan ditransaksikan dan pilih volume trading saja dulu .

Lalu pada kolom Tipe silahkan ganti dengan Order Pending.

memasang pending order

3. Pilih jenis Tipe Order Pending

Sekali lagi intinya :

* Buy limit, pesan buy pada harga yang lebih rendah dari harga saat ini
* Buy stop, pesan buy pada harga yang lebih tinggi dari harga saat ini
* Sell limit, pesan sell pada harga yang lebih tinggi dari harga saat ini
* Sell stop, pesan sell pada harga yang lebih rendah dari harga saat ini

4. Tentukan harga yang anda inginkan untuk membuka posisi buy atau sell

5. Pada kolom jatuh tempo ,bisa anda kosongkan .

6. Klik tombol PASANG ( Place) , lalu klik OK pada jendela konfirmasi yang muncul.

Selesai sudah cara memasang pending order, selanjutnya anda bisa memodifikasi pending yang dibuka untuk mengatur Stoploss dan Take Profit.

Catatan:
Jika di menu order anda keluar tulisan “open price you set must differ from market price by at least 10 pips” itu berarti pending order anda ditolak karena harga yang inginkan harus berjarak minimum 10 pip plus spread dari harga berjalan saat ini. Silahkan setting ulang dan klik PLACE kembali.

Semoga penjelasan cara memasang pending order ini bisa membantu.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading

Menurut Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, ada 3 bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bias-bias tersebut akan dibahas dalam artikel ini.

Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam



1. Kesalahan Gambler (Penjudi)


Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".

Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.

Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.


2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).

Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".


3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar

Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Back
Top