Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

wnks

New member
Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya
 
wah saya setuju om!!!eh om ngomong ngomong uang untuk membangun tempat ibadah itu dari mana sih?saya liat orang bali kayaknya sederhana kok bisa ya?dan tempat ibadah itukan milik pribadi jadi gak mungkin patungankan?
 
wah saya setuju om!!!eh om ngomong ngomong uang untuk membangun tempat ibadah itu dari mana sih?saya liat orang bali kayaknya sederhana kok bisa ya?dan tempat ibadah itukan milik pribadi jadi gak mungkin patungankan?

chicken fighther yg guanteng, klo orng Bali buat tmpat ibadah
dananya berasal dari sumbangan2 jdi ya memang patungan dri msyarakat Bali, klo ada yg sembahyang k pura tsb, ada yg menyumbang.di pura2 itu jg ada pembukuannya juga

klo mksud chickenfigther tmpat ibadah yg di rumah2 ya jelas dari pemilik rumah
>8~
 
Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya

tau dari mana lo??????????? banyak comel lo!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!https://indonesiaindonesia.com/images/smilies/nice/angry.gif
>:##https://indonesiaindonesia.com/images/smilies/nice/angry.gif
>:##https://indonesiaindonesia.com/images/smilies/nice/angry.gif
>:##https://indonesiaindonesia.com/images/smilies/nice/angry.gif
>:##https://indonesiaindonesia.com/images/smilies/nice/finger.gif
:finger:https://indonesiaindonesia.com/imag...aindonesia.com/images/smilies/nice/finger.gif
:finger:gif
:finger:
 
Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya
Apakah hanya orang bali yang demikian?
Setau saya setiap ada Piodalan di Pura2 masyarakat sekitar pura bakal senang karena dari karcis parkir desa adat mereka mendapat pemasukan, Bahkan sarana Piodalan berupa banten yang dibuat dari janur dapat memutar pasar.

Kalo soal pengemis?????????? pernahkah anda berfikir kalo pengemis di jalan itu dimobilisasi oleh sekelompok orang tertentu.
Pengemis itu masalah mental bro, kemarin sore2 saya nyabit rumput dirumah saya datang seorang pengemis laki2 yang badannya lumayan kekar, saya tanya pak mau nyabit rumput dirumah saya, entar saya kasih uang Rp 10.000 tapi si bapak memilih uang Rp 100 yang saya berikan secara cuma2.

wah saya setuju om!!!eh om ngomong ngomong uang untuk membangun tempat ibadah itu dari mana sih?saya liat orang bali kayaknya sederhana kok bisa ya?dan tempat ibadah itukan milik pribadi jadi gak mungkin patungankan?
Ketika saya membangun tempat Ibadah Pribadi saya banyak Saudara2, teman2 dan tetangga saya memberikan bantuan, baik tenaga maupun materi. Itu tempat Ibdah Pribadi saya bos, coba anda bayangkan kalo Pura Umum sumbangannya jelas lebih banyak orang dan jumlah sumbangannya

Urusan membangun tempat Ibadah baik itu pribadi maupun untuk Pura Umum, itu urusan pribadi antara yang ingin membangun dan TUHAN. ketika Tuhan mau meberikan rezeki itu datang dari mana saja bos.
Kalo dilandasi oleh rasa Bakti yang tulus Tuhan akan Datang kepada kita membawakan segala yang kita butuhkan.
 
Last edited:
Bls: Re: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Apakah hanya orang bali yang demikian?
Setau saya setiap ada Piodalan di Pura2 masyarakat sekitar pura bakal senang karena dari karcis parkir desa adat mereka mendapat pemasukan, Bahkan sarana Piodalan berupa banten yang dibuat dari janur dapat memutar pasar.

Kalo soal pengemis?????????? pernahkah anda berfikir kalo pengemis di jalan itu dimobilisasi oleh sekelompok orang tertentu.
Pengemis itu masalah mental bro, kemarin sore2 saya nyabit rumput dirumah saya datang seorang pengemis laki2 yang badannya lumayan kekar, saya tanya pak mau nyabit rumput dirumah saya, entar saya kasih uang Rp 10.000 tapi si bapak memilih uang Rp 100 yang saya berikan secara cuma2.


Ketika saya membangun tempat Ibadah Pribadi saya banyak Saudara2, teman2 dan tetangga saya memberikan bantuan, baik tenaga maupun materi. Itu tempat Ibdah Pribadi saya bos, coba anda bayangkan kalo Pura Umum sumbangannya jelas lebih banyak orang dan jumlah sumbangannya

Urusan membangun tempat Ibadah baik itu pribadi maupun untuk Pura Umum, itu urusan pribadi antara yang ingin membangun dan TUHAN. ketika Tuhan mau meberikan rezeki itu datang dari mana saja bos.
Kalo dilandasi oleh rasa Bakti yang tulus Tuhan akan Datang kepada kita membawakan segala yang kita butuhkan.

Om Swastiastu....
SETUJU....!!!!!!!Ternyata ada juga orang Bali =b=[<:)
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya
om swastiastu,

pertama anda orang bali bukan?
kalo orang bali pasti anda mengerti...

saya pun tidak setuju tentang memberikan uang pada pengemis dengan cuma-cuma, kenapa? karena dengan begitu hanya membuat mereka lebih malas!, anda kasian dengan pengemis? coba anda liat tukang sampah! mreka jauh lebih baik dari pada pengemis... mreka berusaha untuk hidup, bukan berusaha untuk di kasihani...

apalagi di bali... di bali semua kegiatan bisa jadi uang! lapangan pekerjaan masih luas!, berbeda dengan di jawa yang udah semakin krodit dan sempit dalam mencari pekerjaan...

intinya pengemis itu pemalas untuk di bali!
karena banyak sekali pekerjaan yang bisa dia dapatkan "JIKA MAU" buruh bangunan, tukang sampah, dsb...

intinya mreka cuma ingin dapat uang gratis..
bayang kan bila 1 hari ada 1000 orang seperti anda yang memberi 500 rupiah x 1000, dengan modal 1 minggu sebenarnya dia bisa memulai usaha, tapi karena MEREKA MALAS! makanya tetap seperti itu di tambah lagi dengan adanya orang2 seperti anda yang tidak menyadari apa yang telah anda perbuat hanya membuat mereka semakin malas...

kembali lagi ke masalah tempat ibadah kenapa di rombak...
pertanyaan lagi, anda orang bali tidak?
kalo anda orang bali simak ini,
merajan atau sanggah tempat ibadah keluarga,
nah "APAKAH KELUARGAMU AKAN TETAP SEGITU-SEGITU AJA?"
dalam arti kamu tidak punya anak, cucu, cicit???
nah bila mrajan atau sanggah tidak kamu rombak bagaimana cara kluarga besar mu beribadah? kita tidak berbicara sekarang, tapi lihat 100 tahun lagi, kamu sudah punya berapa ratus penerus GEN?

dan apakah tempat ibadah itu bakal cukup untuk sekian ratus GEN mu itu?

sekian dan terima kasih...

saya orang bali dan masih muda dan saya agak tersinggung dengan kata2 anda jadi saya jelaskan di sini.

thx.

om santih, santih, santih, om
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

kita satu negara jangan saling bakar.
mungkin anda salah liat dan mengerti. atau guidenya bukan orang bali. haha....
jangan salah 70% beachboy dikuta, terutama yang jual kontol bukan dari bali coii... hati-hati....kalo ngomong. jangan pura dibawa-bawa.
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya


Fiuhhhh.....ternyata masih saja ada tipe2 yg suka asal ngomong kayak gini yah

Tapi gak apa2....harus sabar menghadapi komentar2 seperti di atas.

Sekedar ikut urun rembuk memberi komentar.
Mengenai memperbesar tempat ibadah tapi lupa sesama?, ini penilaian / kesimpulan yg didasarkan atas apa?. Di bali banyak juga umat beragama melakukan kegiatan2 amal dan derma kepada mereka yg membutuhkan.
Banyak orang miskin, pengemis di jalanan. So? what do you mean acctually?, bahwa kita selaku umat beragama tidak boleh memperbesar (sesuai dengan istilah mu di atas) tempat beribadah yang notabene adalah tempat suci, tempat kita selaku umat beragama melakukan persembahyangan kepada Tuhan Yang Maha Esa?

No offence tapi menurut saya posting anda seperti dimaksudkan untuk mendiskreditkan masyarakat bali pada umumnya. Lebih parahnya lagi di sini anda membawa istilah tempat ibadah (tempat ibadah agama apa kalo saya boleh tau?). Saya tidak heran dan maklum banyak orang bali yang beragama Hindu akhirnya memberikan komen dari yang masih dalam taraf wajar (sabar) sampai yg keras. Ini Lebih dikarenakan penduduk Bali mayoritas beragama Hindu.

Saya harapkan kepada moderator untuk memberikan warn (peringatan) kepada wnks dan kalau memang dimungkinkan untuk menutup thread ini karena sifatnya yang provokatif dan SARA.


Salam kepada anggota forum yang berasal dari Bali.
Semoga tetap bisa bersabar dan rendah hati dalam menghadapi segala masalah (terutama yg provokatif seperti thread ini).



Om Santi santi Santi Om
 
Bls: Re: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

waduw semakin panas rupanya!!!


he..he..kalo udah mulai panas bung chiken mulai senang nih....

disini...marilah kita ngobrol dengan kepala dingin...kita disini bukan mencari lawan...tp membahas masalah secara bersama-sama...bukannya mencerca yang satu dengan yg lainnya...gimana indonesia mau maju..kalo generasinya antar daerah aja nggak kompak....dan bagi yang mau perang silahkan pergi ke afganistan sana.....
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Bali dan Jawa termasuk dalam Sumpah Palapa, ga? Kita punya jiwa seperti Senopati Gajah Mada, engga, sih?
 
Back
Top